Rasa Hormat
Semua orang ingin dihormati, tetapi tak semua mampu menghormati. Bahkan yang mengertak minta dihormati adalah yang paling tak mampu menghormati. Semua orang ingin perasaannya diutamakan, semua orang berbicara tentang kepentingan hatinya, dan semua orang mengejar penghargaan. Tetapi tak semua orang mampu melakukan hal yang sama, atau mungkin terlebih dahulu melakukan itu sebelum orang lain melakukannya. Jika semua orang saling menunggu seperti itu, lalu siapa yang akan terpuaskan. Mungkin ada beberapa orang yang mampu melakukan itu, tetapi mereka juga manusia biasa. Siapa yang akan merawat hati mereka disaat mereka sibuk merawat hati orang lain. Pula hati orang yang dirawatnya itu terkadang semakin semena-mena. Lalu bagaimana dengan hati ramah yang sering mengutamakan tetapi selalu diberi tempat terakhir. Memang awalnya semua ikhlas dilakukan ... tetapi lama-lama bisa jera. Saat sudah jera sekalipun ... tak mendapatkan jeda.
Harapan untuk dihormati memang yang paling harus dimusnahkan bukan? semua orang memang layak mendapatkan rasa hormat, hanya saja terkadang diri ini berpikir ... apakah diri ini lah yang membuat semua rasa hormat itu hilang? tetapi tidak juga, diri ini sudah sering berusaha mengalah. Konon orang yang mengalah adalah orang yang patut dihormati. Malah terkadang diri ini sudah lelah memberi penghormatan pada orang lain sehingga leher sendiri yang patah. Tetapi saat semua kebaikan itu sudah dilakukan, bukannya dibalas rasa hormat tetapi leher ini malah turut ditebas kemudian kepala ini diinjak sampai liat dengan tanah. Lalu salah siapakah? salah diri ini yang mudah memberi hormat atau salah diri yang ini yang berharap diberi hormat? atau mungkin salah orang lain yang tidak tahu caranya menghormati?
Sebaik-baiknya orang adalah yang tidak mudah menyalahkan bukan? baiklah jika begitu. Diri ini akan berbicara kembali pada diri sendiri, sama seperti malam-malam sebelumnya. Diri ini akan duduk berdua saja dengan diri sendiri, mungkin hanya bintanglah yang boleh menguping. Diri ini akan mengajari diri sendiri untuk tidak mengharap dihormati biarpun sudah sangat-sangat bahkan berlimpah-limpah perbuatan menghormati orang lain itu dilakukan. Tidak mengapa kadang hati ini diuji, diri ini hanya perlu duduk dan mengajak diri sendiri berbicara selalu sama seperti sekarang ini. Diri ini akan mengajari diri sendiri cara untuk tenang biarpun sering kali tak dihormati. Yang penting diri ini sudah selalu mencoba menghormati diri sendiri dan orang lain.
15:02, Medan, 19 November 2019