Read More >>"> REVIVE TIME (The Psycho) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REVIVE TIME
MENU
About Us  

Pagi ini aku dan ibu berangkat ke Festival Kartini yang diadakan sekolah. Aku mengamati orang-orang dewasa yang datang hari ini. Yang datang hari ini adalah orang tua murid. “Oh iya, aku belum pernah melihat ibu Lyanna datang ke sekolah, mungkin ibunya tahu sesuatu tentang pembunuh itu”, ucapku dalam hati. Aku melihat Lyanna bersama seorang wanita dewasa yang wajahnya sangat mirip dengan Lyanna. Aku rasa itu adalah ibunya. Wanita itu terlihat terburu-buru menuju ke kamar mandi. Aku menghampiri Lyanna dengan berharap disambut baik.

“Assalamualaikum, Hai Lyanna,” salam yang lembut dariku.

“Waalaikumsalam, Ada apa?” wajah masih terlihat jutek, tapi setidaknya masih mau menjawab salamku.

“Apakah wanita yang bersamamu itu ibumu?” tanyaku dengan blak-blakan.

“Bukan, dia adalah bibiku,”  jawabnya dengan singkat, padat, dan jelas.

“Memangnya ibumu kemana?”

“Ibuku sudah meninggal sejak aku kecil, sehingga aku tinggal sendiri di rumah.”

“Astaga, maaf ya sudah menanyakanmu hal yang privasi.”

“Tidak apa-apa, lagipula tidak ada untungnya kalau ditutupi terus menerus.”

“Lalu apa kamu akan tinggal dengan dengan bibimu sekarang?”

“Ya, aku akan tinggal dengan mereka di Jakarta”

“Apa itu berarti kau akan pindah sekolah?”

“Ya, aku sebenarnya ingin memberikan sesuatu,” terlihat sepasang sarung tangan dijulurkannya.

“Wah ini bagus sekali, Terimakasih”

“Sama-sama, anggaplah ini sebagai tanda terimakasihku dan tanda perpisahan kita”

Aku terdiam dan tidak berkata apa-apa. Semua yang telah aku perjuangkan akhirnya berakhir sampa disini. Lyanna akhirnya pergi keluar kota dan tidak meninggal terbunuh sesuai masa lalu. Aku menghabiskan waktuku selama festival bersama ibu, Lyanna, dan bibi Lyanna. Sekarang tinggal Bran, aku harus menyelamatkannya. Setelah festival selesai ibu langsung pergi ke supermarket, sementara Lyanna dan bibinya telah mengucapkan terimakasih dan salam perpisahan kepadaku.  Aku melihat Bran sendirian menuju lapangan sepakbola. Aku mengikutinya. Dia melihat pertandingan sepakbola saat itu, lalu pergi ke kamar mandi dengan cepat. Sesampai di depan kamar mandi, aku bertemu Mr. Bell. “Kevin sedang apa kau disini?”. “Aku sedang menunggu Bran,” jawabku. “Bran tadi sepertinya lewat sana,” menunjuk ke  arah tangga luar lapangan. Dari tangga itu aku bisa melihat sekumpulan preman yang menghajar Lyanna sedang naik mobil. “Apakah Bran ada di dalam situ,” pikirku. “Mr. Bell bisa tolong aku untuk mengikuti mobil itu,” ucapku pada Mr. Bell.

Sepanjang jalan aku bercerita panjang lebar kepada Mr. Bell bahwa tujuanku adalah melindungi masa ini dari penculikan anak-anak. Walaupun aku berkata kalau ini hanyalah permainan. Setelah mendengarnya, Mr. Bell terlihat senang dengan senyumnya atas perilaku yang aku perbuat. “Sebenarnya aku tahu kalau kau berbohong”, ujar Mr. Bell. Aku kebingungan. “Kau berbohong kalau ini hanyalah main-main, kau sebenarnya tahu kalau ada pembunuh yang nyata sedang mengncar nyawa mereka”, lanjutnya. “Apa maksud guru?”, tanyaku dengan rasa bingung dan curiga yang meluap-luap. “Ya, kau tahu kalau aku akan membunuh Lyanna dan kau menghalangiku untuk melakukannya.” Kabar baiknya aku sudah tahu kalau pembunhnya adalah Mr. Bell dan kabar buruknya adalah aku sedang satu mobil dengan seorang pembunuh. Aku terlalu percaya dengan Mr. Bell sehingga aku tidak  mencurigainya. Aku sudah menganggapnya seperti ayahku sendiri.

Mr. Bell membawaku ke tepian danau. Dadaku semakin berdegup kencang. Aku masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini. “Karena kau sudah mengacaukan rencanaku, aku akan mennjadikanmu sebagai mainan baruku,” ucap Mr. Bell dengan tawa jahatnya. Aku mencoba melepas sabuk pengamannya, namun tidak bisa dibuka dan parahnya sabuk pengaman itu sangat erat. Dia keluar dari mobil dan meletakan batu yang lumayan besar diatas pedal gas mobilnya. Mobil mulai melaju dan Mr. Bell mulai beralih dariku yang akan tenggelam. Berkali-kali aku mencoba untuk meraih batu itu agar dapat dipindahkan tapi apalah daya kedua tanganku yang mungil ini. “George Bell! Aku tahu takdirmu”, teriakku dengan keras dan penuh emosi dengan tatapan tajam yang menusuk hingga ke dalam pikirannya. Semuanya menjadi buram dan gelap. Aku mulai melihat ibu dan teman-temanku dalam pikiranku. Malam ini memang bukanlah malam merah bagi Lyanna, melainkan bagiku. Aku menyesal telah gagal melakukan ini, tapi setidaknya aku telah menolong Lyanna. Mobil ini mulai ke dasar sungai dan aku mulai kehabisan nafas.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • Dane

    @Yell menurut saya sebagai pembaca webtoon sih, prolog itu cuman ngeliatin sekilas doang dan gak mesti sebagai urutan pertama dalam kronologis.

    Comment on chapter Prolog
  • Yell

    Baca prolognya, baca chapter duanya, saya kok gagal paham, ya? Mungkin otak saya yang lamban.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • Jodi

    ini update nya kapan lagi ya?

    Comment on chapter Prolog
  • dennyth3k1d

    #SemangatNulis

    Comment on chapter Prolog
  • dwidasa16

    @Rous Terimakasih atas dukungannya. Ikuti terus ceritanya ya!

    Comment on chapter Prolog
  • Rous

    Penasaran sama kelanjutannya

    Comment on chapter Prolog
  • SusanSwansh

    Sama2. Saya hanya sedikit berbagi ilmu saja. Semoga bermanfaat. Salam.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • dwidasa16

    @SusanSwansh Terimakasih atas sarannya. Kedepannya akan saya lebih perhatikan lagi penulisan tanda bacanya. Mohon maaf kalau merasa kurang nyaman dengan ceritanya.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • SusanSwansh

    Halo, salam kenal penulis misteri. Saya suka ceritanya. Cuma mau kasih saran saja. Untuk penulisan tanda baca dalam sebuah dialog, itu di letakan di depan. Sebelum tanda petik. ("Tidak mau.")

    Comment on chapter When Despair Comes
Similar Tags
High Quality Jomblo
1070      404     0     
Romance
"Karena jomblo adalah cara gue untuk mencintai Lo." --- Masih tentang Ayunda yang mengagumi Laut. Gadis SMK yang diam-diam jatuh cinta pada guru killernya sendiri. Diam, namun dituliskan dalam ceritanya? Apakah itu masih bisa disebut cinta dalam diam? Nyatanya Ayunda terang-terangan menyatakan pada dunia. Bahwa dia menyukai Laut. "Hallo, Pak Laut. Aku tahu, mungki...
Tanda Tanya
11      11     0     
Humor
Keanehan pada diri Kak Azka menimbulkan tanda tanya pada benak Dira. Namun tanda tanya pada wajah Dira lah yang menimbulkan keanehan pada sikap Kak Azka. Sebuah kisah tentang kebingungan antara kakak beradik berwajah mirip.
Raha & Sia
140      92     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
Puisi yang Dititipkan
9      9     0     
Romance
Puisi salah satu sarana menyampaikan perasaan seseorang. Puisi itu indah. Meski perasaan seseorang tersebut terluka, puisi masih saja tetap indah.
Itenerary
1571      527     0     
Romance
Persahabatan benar diuji ketika enam manusia memutuskan tuk melakukan petualangan ke kota Malang. Empat jiwa, pergi ke Semeru. Dua jiwa, memilih berkeliling melihat indahnya kota Malang, Keringat, air mata, hingga berjuta rahasia, dan satu tujuan bernama cinta dan cita-cita, terungkap sepanjang perjalanan. Dari beragam sifat dan watak, serta perasaan yang terpendam, mengharuskan mereka tuk t...
Parloha
217      139     0     
Humor
Darmawan Purba harus menghapus jejak mayat yang kepalanya pecah berantakan di kedai, dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Should I Go(?)
190      124     0     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...
Your Secret Admirer
0      0     0     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
Secret Garden
8      8     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
I FEEL YOU AS A HOME
171      124     0     
Romance
Ini seriusan, lho. Bagi Lentera Kamasean, dikejar-kejar cowok sekece Al Virzha Diemen Salim bukanlah berkah, melainkan musibah. Karena, sejak kehadiran cowok itu, hidupnya yang setenang langit malam di tengah samudra mendadak kacau kayak kota yang baru disapu puting beliung. Kesal, sebal, benci, marah, dan muak, semua itu Lentera rasakan serta lalui seorang diri sampai pahlawannya datang. Lalu ...