Read More >>"> Loneliness (11 : Terlambat Masuk Ujian) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Loneliness
MENU
About Us  

       Sudah bisa ditebak, Ayahnya pasti menelepon untuk mengajaknya pergi ke acara lamaran Om Andi-Fatner Ayahnya mendirikan sebuah EO.

       “Jika bersama mereka. Aku tidak mau ikut! Lagi pula, aku ada ujian. Dan itu hari terakhirku ujian.” Jawab Silvi santai, tapi penuh dengan penekanan.”Sudahlah, Ayah. Buat saja alasan yang logis. Terserah Ayah. Pokoknya aku tidak bisa.”

       Silvi menutup teleponnya. Dia menghelakan nafas panjang, lalu melirik ke sekelilingnya, melirik meja- meja kosong yang tertata rapi di kantin. Oh nasib, kenapa dia harus terlambat saat ujian. Kalau sudah begini dia harus berpikir keras untuk menjawab soal-soal itu.

       “Kau terlambat?” Tegur Tora yang langsung duduk di hadapan Silvi.

       “Lho, kok disini?” Tanya Silvi terkejut. Sebab saat ini ujian sedang berlangsung dan Tora tiba-tiba muncul dihadapannya.”Kau sudah selesai ujian?” Tanyanya lagi terheran.

       “Aku juga terlambat!” Jawab Tora tertawa.”Bagaimana ini? Dia tidak akan mengizinkan kita untuk ikut ujian susulan.”

       “Kita coba tanya saja dulu! Biarpun galak begitu, dia masih manusia, kan. Punya hati, perasaan, dan pikiran. Dia juga pernah jadi mahasiswa. Pasti tahu rasanya, seperti apa.” Hibur Silvi pada dirinya sendiri. Meski dia tahu, jika itu semua mustahil.

       “Mata kuliahnya mudah. Dosennya yang tidak mudah. Ribet! Banyak anturan! Mungkin dia begitu karena dosennya dulu juga begitu kali, ya.” Ujar Tora tertawa geli membayangkannya.

       “Maksudnya balas dendam gitu.” Sahut Silvi mencerna kata-kata Tora.

       “Bisa jadi! Eh, si Zeze ngajak kita liburan bareng selesai ujian. Dia pengen ke Bali.”

       “Aku sudah punya rencana sendiri!” Jawab Silvi cepat.

       “Kemana?” Tiba-tiba suara Zeze terdengar dari arah belakang. Sontak membuat Silvi dan Tora melihat ke asal suara.

       Dahi mereka langsung berkerut. Waktu ujian baru 20 menit berlalu, kenapa Zeze sudah keluar? Meski mudah, tidak mungkin secepat ini dia keluar. 

       “Kau dikeluarkan!” Tebak Tora yakin tak yakin.

       “Begitulah.” Jawab Zeze santai duduk di kursi yang bersebelahan dengan Tora.

        “Kita bertiga sudah jelas dapat E.” Kata Tora pasrah.

       “Tidak!” Tegas Zeze.”Tapi kita sekelas sudah pasti dapat E!”

       “Lho, kok bisa begitu? Kalian diusir berjama’ah?” Tanya Silvi tak habis pikir.

       Zeze langsung menganggukan kepalanya dengan cepat, yang kemudian disambut tawa keras dari Tora dan Silvi. Beberapa detik kemudian, mereka berdua melihat satu per satu teman sekelas mereka mulai memenuhi meja yang ada di kantin.

       “Untung saja kalian terlambat. Jadi tidak perlu mendengar ceramahnya yang panjang lebar tentang masa-masa saat dia kuliah.”

       “Nasib baik sedang berpihak pada kita.” Ujar Tora tersenyum lega. Setidaknya dia tidak mendengar omelan dan diusir oleh dosen tersebut.”Ila mana? Langsung pulang, ya?”

       “Lagi di toilet.” jawab Zeze.”Dan kau mau pergi kemana liburan semester ini?” Tanyanya menyelidik pada Silvi.

       “Rencananya, sih, Malang.” Jawab Silvi.

       “Bareng Om dan Tantemu?” Tanya Zeze lagi.

       “Mmm..” Sahut Silvi mengangguk.

       “Kapan?”

       “Banyak tanya banget, sih. Ya, selesai ujian lah.” Semprot Silvi kesal ditanya terus menerus, padahal Zeze sudah tahu jawabannya.

       “Batalkan saja! Aku sudah mengatur liburan kita ke Bali.” Ujar Zeze tenang.”Dan kalian bertiga wajib ikut!”

       “Aku harus berkata berapa kali padamu Zeze, kalau aku tidak bisa ikut. keluargaku sudah punya rencana.” Sahut Ila yang baru tiba. Dia langsung mengambil posisi duduk disebelah Silvi.

       “Aku butuh suasana baru untuk liburan semester ini. Lagi pula, aku muak melihat wajahmu setiap hari. Dan kalau dipikir-pikir, selama ini kami tidak pernah liburan bersama, karena mereka sibuk bekerja. Jadi, ini adalah momen yang pas! Mmm, sebaiknya kalian pergi berdua saja atau lebih baik lagi, jika kau mengunjungi orang tuamu di Jepang, sekalian liburan disana. Asik, kan?” Seru Silvi tersenyum memberikan idenya, dengan maksud agar Zeze tidak memaksanya untuk ikut pergi ke Bali.

       “Tidak bisa!” Tegas Zeze dengan nada sedikit membentak, membuat beberapa orang yang duduk di dekat mereka menoleh.

       “Ayo, kita pulang! Tidak ada gunanya bicara dengan Zeze. Keras kepala! Mau menang sendiri.” Silvi berdiri sambil menarik tangan Ila untuk pergi dari tempat itu.

       “Kalian mau meninggalkan kami berdua?” Tanya Tora kebingungan melihat Silvi dan Ila beranjak pergi.

       “Untuk apa lagi disini? Besok kita masih ujian dan kami harus belajar lagi.” Jawab Silvi seperti mahasiswi pintar.

       “Gayamu?” Ejek Tora.

       “Kami harus belajar, dong. Biar, ujian kami lancar! Kalau ujiannya lancar, liburan pasti semakin menyenangkan.” Bela Ila.”Sebaiknya kalian berfikir mau liburan kemana? Bagaimanapun, kalian memaksa kami ikut, tetap saja kami tiba bisa.” Kali ini Ila menarik Silvi untuk berjalan meninggalkan Tora dan Zeze dikantin.

       Mereka berjalan hingga parkiran khusus mobil fakultas ekonomi & bisnis, dan berhenti tepat didepan sebuah Jazz berwarna navy. Tak lama, Zeze muncul dan terlihat tersenyum pada mereka berdua.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (15)
  • SusanSwansh

    Nice.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @yurriansan terima kasih kak, sudah mampir.
    sebenarnya ini young adult :D

  • yurriansan

    Romansa remaja. Keep writing ya.
    Dan aku tggu juga krisanmu d critaku :D

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @rara_el_hasan terima kasih kakak untuk semangatnya.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • rara_el_hasan

    semangat kakak .. dtunggu up selanjutnya

    Comment on chapter 1 : Rencana
Similar Tags
Pisah Temu
10      6     0     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
LUCID DREAM
5      5     0     
Short Story
aku bertemu dengan orang yang misterius selalu hadir di mimpi walapun aku tidak kenal dengannya. aku berharap aku bisa kenal dia dan dia akan menjadi prioritas utama bagi hidupku.
ANSWER
7      7     0     
Short Story
Ketika rasa itu tak lagi ada....
SUN DARK
4      4     0     
Short Story
Baca aja, tarik kesimpulan kalian sendiri, biar lebih asik hehe
My Andrean
129      66     0     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Your Moments
143      75     0     
Romance
Buku ini adalah kumpulan cerita mini random tentang cinta, yang akan mengajakmu menjelajahi cinta melalui tulisan sederhana, yang cocok dibaca sembari menikmati secangkir kopi di dekat jendelamu. Karena cinta adalah sesuatu yang membuat hidupmu berwarna.
Infatuated
26      21     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Cinta dan Rahasia
6      6     0     
Short Story
Perasaan tak mudah untuk dipendam. Ketahuilah, manusia yang ‘kuat’ adalah manusia yang mampu mengekspresikan perasaanya. Itu semua wajar. Manusia akan merasakan senang bila mendapatkan kebahagiaan dan sedih bila harus kehilangan.
LELAKI DENGAN SAYAP PATAH
54      27     0     
Romance
Kisah tentang Adam, pemuda single yang sulit jatuh cinta, nyatanya mencintai seorang janda beranak 2 bernama Reina. Saat berhasil bersusah payah mengambil hati wanita itu, ternyata kedua orang tua Adam tidak setuju. Kisah cinta mereka terpaksa putus di tengah jalan. Patah hati, Adam kemudian mengasingkan diri dan menemukan seorang Anaya, gadis ceria dengan masa lalu kejam, yang bisa membuatnya...
fall
110      70     0     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?