Read More >>"> In your eyes (Delapan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Arham langsung berlarian  menyambutku sesaat setelah aku sampai. Aku menggendongnya, menyerahkan kantong plastik berisi buku yang kubeli tadi. Sia muncul dari dalam.

" Kak Aresh temenin Arham mewarnai ya?" 

Aku mengangguk, lalu berjalan masuk ke dalam rumah. " Tante Linda belum pulang?" Tanyaku saat kami sudah berada di ruang keluarga. 

" Belum, mungkin nanti malem. " Jawab Sia singkat. 

" Risty?" 

"Pergi sama temen - temennya. Kamu udah makan?" Sia lanjut bertanya. Aku menggeleng, belum. 

" Bantuin aku masak ya Resh? Arham mau makan apa?" Sia membuka kulkas, mengeluarkan beberapa bahan. Aku menurunkan Arham, dan membantu Sia membawa bahan - bahannya ke dapur.

" Arham mau nasi goreng sama telur." Seru Arham, ia memilih mewarnai di meja makan.

" Oke." Sia menyahut balik. " Masak yang diminta Arham aja ya? Atau kamu mau yang lain?" Tanya Sia. Kedua tangannya sibuk mengiris bawang.

Aku mengangguk, " Sama kayak Arham aja. Aku bantuin apa?" 

Sia menyerahkan bawang yang sudah ia potong, " Kamu tumis bahan - bahannya aja, minyaknya jangan banyak - banyak." 

" Iya tahu, namanya numis itu minyaknya nggak banyak." Aku nyengir. 

" Iya tahu, kamu anaknya yang punya restoran." Sia meledek balik. Aku tertawa. 

 

Setelah makan siang dan menemani Arham mewarnai, aku dan Sia memutuskan untuk berjalan keliling komplek. Arham aku titipkan pada Risty yang tadi baru saja pulang.

" Resh," 

Aku menoleh, " Apa?" 

" Aku sering mikir, kamu pasti sibuk latihan bola, apalagi kalau ada turnamen. Sedangkan Ayah kamu udah tua, nggak bisa sekuat dulu buat ngurus restoran. Kalau dia pengen berhenti ngurus, kamu mau gantiin dia?" Sia balik menatapku. Kami terus berjalan menyusuri komplek.

Aku berpikir sejenak, " Mau, tapi aku butuh orang yang bisa gantiin waktu aku nggak bisa ngurus restoran." 

Suasana kembali hening, kami sibuk dengan pikiran masing - masing. Akhirnya kami memilih berhenti di taman dan mencari tempat duduk yang teduh. 

" Itu artinya kamu bakal sering pergi." Sia bergumam. Aku yang mendengarnya hanya bisa terdiam. 

" Ya', selama aku masih main sepakbola, aku bakal sering pergi. Kamu kan tahu itu." Jelasku.

" Iya sih, tapi selalu berat rasanya waktu kamu mau pergi. Aku selalu kesepian. Kamu ada jadwal pergi dalam waktu dekat?" 

Aku kembali terdiam, aku masih belum tahu pasti kapan seleksi pelatihan itu dimulai. Sebaiknya Sia tidak perlu tahu dulu, akan kuberitahu saat semuanya sudah pasti. 

" Mungkin ada. Tapi belum ada pemberitahuan pasti." Aku menjawab singkat. 

" Ibu ada di rumah? Aku pengen ketemu, sekalian jenguk ayahmu." Sia kembali membuka percakapan setelah hening sejenak. Aku melihat sekitar, kami memang berada di dekat rumahku. 

Aku berdiri, " Ayo."

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Zo'r : The Teenagers
99      75     0     
Science Fiction
Book One of Zo'r The Series Book Two = Zo'r : The Scientist 7 orang remaja di belahan dunia yang berbeda-beda. Bagaimana jadinya jika mereka ternyata adalah satu? Satu sebagai kelinci percobaan dan ... mesin penghancur dunia. Zo'r : The Teenagers FelitaS3 | 5 Juni - 2 September 2018
My Sunset
174      114     0     
Romance
You are my sunset.
Kamu&Dia
13      13     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.
FORGIVE
35      29     0     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Aku Lupa
14      14     0     
Short Story
Suatu malam yang tak ingin aku ulangi lagi.
I FEEL YOU AS A HOME
171      124     0     
Romance
Ini seriusan, lho. Bagi Lentera Kamasean, dikejar-kejar cowok sekece Al Virzha Diemen Salim bukanlah berkah, melainkan musibah. Karena, sejak kehadiran cowok itu, hidupnya yang setenang langit malam di tengah samudra mendadak kacau kayak kota yang baru disapu puting beliung. Kesal, sebal, benci, marah, dan muak, semua itu Lentera rasakan serta lalui seorang diri sampai pahlawannya datang. Lalu ...
Mahar Seribu Nadhom
111      74     0     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
Dialogue
242      169     0     
Romance
Dear Zahra, Taukah kamu rasanya cinta pada pandangan pertama? Persis senikmat menyesapi secangkir kopi saat hujan, bagiku! Ah, tak usah terlalu dipikirkan. Bahkan sampai bertanya-tanya seperti itu wajahnya. Karena sesungguhnya jatuh cinta, mengabaikan segala logika. With love, Abu (Cikarang, April 2007) Kadang, memang cinta datang di saat yang kurang tepat, atau bahkan pada orang yang...
Love Never Ends
241      132     0     
Romance
Lupakan dan lepaskan
Suara Kala
99      76     0     
Fantasy
"Kamu akan meninggal 30 hari lagi!" Anggap saja Ardy tipe cowok masokis karena menikmati hidupnya yang buruk. Pembulian secara verbal di sekolah, hidup tanpa afeksi dari orang tua, hingga pertengkaran yang selalu menyeret ketidak bergunaannya sebagai seorang anak. Untunglah ada Kana yang yang masih peduli padanya, meski cewek itu lebih sering marah-marah ketimbang menghibur. Da...