Read More >>"> Aku. Kamu. Waktu (BAB 5: Kita Adalah Air Mata) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku. Kamu. Waktu
MENU
About Us  

 

Tangannya sangat dingin. Tubuhnya masih bergetar. Ketakutan. Aku mengelus pipinya. Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Aku ingin mengucapkan beberapa kata itu, tapi entah mengapa mulutku masih saja terkunci. Tetap diam dan hanya bisa memandanginya.

            “Sakit?” tanyaku. Ada memar merah di pipi kanannya. Sudah pasti Dina menampar Yuli dengan teramat keras. Aku tahu dia merasa sakit, tapi kepalanya tetap menggeleng.

            “Aku tidak pantas berada di sini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Aku tidak pernah tahu bahwa Yuli bisa menunjukkan sisi lemahnya sekali lagi padaku. Seperti belasan tahun yang lalu.

            “Ini permintaan Dini.” Aku meyakinkan, namun dia tetap menggeleng.

            “Tidak ada yang mengharapkanku ada di sini,” dia tetap menolak. Aku menggeleng. Menangkup wajahnya agar berhenti bergerak dan menatapku.

            “Dini yang memintamu ada di sini,” ucapku, penuh penekanan. Dia terdiam. Dan setetes air matanya keluar tepat di depanku.

            Sebegitu nelangsa kah apa yang dia rasakan saat ini? Katakanlah aku pengecut yang mengatas namakan Dini sebagai alasan agar Yuli tetap berada di sisiku. Tapi tidak bisakah kali ini menjadi waktu untuk kebebasan hatiku? Untuk hatinya? Untuk hati kita?

            “Ini adalah takdir yang selama ini kita nantikan, yang selalu menjadi mimpi panjang,” suaraku tercekat. Mata Yuli yang menatapku memilih untuk terpejam. Membiarkan segala air matanya tumpah ruah. Setelah delapan belas tahun, ini adalah tangisan kedua yang dia tunjukkan padaku.

            “Aku merasa bersalah…”

            Tangan Yuli mencengkram kemejaku sambil terus menangis dan menundukkan kepala. Perempuan keras kepala yang sok kuat ini benar-benar lemah sekali hatinya.

            “Harusnya kamu berhenti mengejarku saat itu. Harusnya kamu nggak menungguku di depan toko. Harusnya kamu menjauh…” Yuli terus terisak. Kali ini cengkraman tangannya berubah menjadi pukulan-pukulan tak bertenaga di dadaku.

            “Tidak… harusnya aku yang bisa menahan perasaanku untuk berhenti mencintaimu.”

            Kalimat terakhir Yuli membuatku menatapnya dalam, lalu entah mengapa air mata ikut turun menyusuri wajah.

            “Ternyata membutuhkan waktu delapan belas tahun,” lirihku. Wajah Yuli yang sejak tadi menunduk, terngadah, menatapku. “Butuh delapan belas tahun untuk mendengar pengakuan cintamu.”

            Yuli kembali memukul dada dan lenganku sambil terus menangis, lalu berganti memukul punggungku saat tubuhnya tenggelam dalam pelukan. Kalimat ‘kita tidak boleh seperti ini’, ‘aku harus pergi’, ‘aku tidak pantas’, berulang-ulang ia bisikkan. Dan aku tidak peduli. Sama sekali tidak peduli. Biarlah orang berkata aku tidak punya hati. Telah memeluk perempuan lain di hari kematian sang istri. Mulai detik ini aku tidak peduli apa kata orang-orang itu. Siapa yang peduli dengan apa yang orang lain katakan saat mereka hanya bisa menerka dan merangkai cerita sesuai apa yang mereka inginkan?

           

Tags: twm18 romance

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • Chocolavaa

    Sedihhh bgt tapi baguss lanjut terus yaa????

    Comment on chapter Prolog
  • Fatih

    Bagusss lanjutt

    Comment on chapter BAB 1: Aku Adalah Dosa
  • 9davv

    I just saw the ad

    Comment on chapter Prolog
  • Vidyakus_

    :"(

    Comment on chapter Prolog
  • ibl

    Ceritanya bagus dan recommended ???? semangaat thor dan ditunggu kelanjutannya

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
RAIN
11      11     0     
Short Story
Hati memilih caranya sendiri untuk memaknai hujan dan aku memilih untuk mencintai hujan. -Adriana Larasati-
Rindumu Terbalas, Aisha
328      253     0     
Short Story
Bulan menggantung pada malam yang tak pernah sama. Dihiasi tempelan gemerlap bintang. Harusnya Aisha terus melukis rindu untuk yang dirindunya. Tapi kenapa Aisha terdiam, menutup gerbang kelopak matanya. Air mata Aisha mengerahkan pasukan untuk mendobrak gerbang kelopak mata.
MAHAR UNTUK FATIMAH
348      277     2     
Short Story
Cerita tentang perjuangan cinta seorang pria dengan menciptakan sebuah buku khusus untuk wanita tersebut demi membuktikan bahwa dia sangat mencintainya.
CORAT-CORET MASA SMA
275      215     3     
Short Story
Masa SMA, masa paling bahagia! Tapi sayangnya tidak untuk selamanya. Masa depan sudah di depan mata, dan Adinda pun harus berpikir ulang mengenai cita-citanya.
Find Dreams
10      10     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
The Secret Of Bond (Complete)
151      83     0     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
Altitude : 2.958 AMSL
9      9     0     
Short Story
Seseorang pernah berkata padanya bahwa ketinggian adalah tempat terbaik untuk jatuh cinta. Namun, berhati-hatilah. Ketinggian juga suka bercanda.
My Sunset
174      114     0     
Romance
You are my sunset.
My Noona
133      94     0     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Little Spoiler
54      44     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...