Read More >>"> Teman (Pertemuan yang tak terduga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teman
MENU
About Us  

“Tunggu Ning…!!”

“Ada apa?”

“Nanti malam lu ada acara gak?”

“Gak, kenapa?”

“Good,,, kalo gitu nanti kita tempat biasa yuk,,, sudah lama kan kita gak ngopi bareng.”

“Lhaa emangnya lu gak keluar sama dewi?”

“Gak. So nanti lu wajib nemenin gue ya!!”

“Oke, tapi lu jemput ya!”

“Pasti… Nanti aku jemput kerumah lu.” Setelah itu mereka kembali bekerja.

Malam pun tiba dan Rizal pun menuju kerumah Ningsih. Saat perjalanan menuju kerumah Ningsih, rizal sempat mampir dulu ke mini market yang dekat dengan rumah Ningish untuk mengisi pulsa. Disaat itulah dia bertemu dengan seorang wanita cantik, namun tak asing dalam pandangan Rizal. Rizal dan wanita itu saling menatap seakan tak mau melepas pandangan Saat Rizal tersadar dia langsung memalingkan muka. Setelah membayar kekasir Rizalpun langsung pergi.

*****

Sesampai di rumah Ningsih Rizalpun langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam, lalu ibu Ningsih keluar untuk menyambut tamunya. Rizal sudah beberapa kali ke rumah Ningsih jadi ibunya Ningsih sudah tahu kalau Rizal itu teman dari anaknya, bahkan Rizal dan ibunya Ningsih pun akrab. Tak lama kemudian Ningsih keluar kamar dan berpamitan ke ibunya.

“Bu aku dan Rizal pergi dulu, ibu mau titip apa? Nanti Ning bawain.”

“Gak usah, pulangnya jangan terlalu malam.”

“Oke, jam 9 Ning sudah balik kok. Ya udah kita pamit ya.”

“Ya.”

Ketika sampai ditempat tujuan selama 20 menit Rizal hanya diam saja. Dia masih terniang dengan pertemuannya dengan wanita cantik tadi di mini market. Dia membayangkan ketika matanya dan mata wanita cantik itu saling bertatapan, terlihat jelas rona merah di pipi wanita itu. Mata yang indah. Namun saat Rizal sedang asik terbuai dengan lamunannya suara Ning yang cempreng membuyarkan semuanya.

“Woyy,,, kenapa melamun? Lu nyuruh gue nemenin lu ngelamun gitu? Haduhh jangan suka ngelamun entar kemasukan setan baru tahu lu. Emangnya lagi ngelamunin apa sih? Lu lagi mikirin Dewi ya? Ada apa dengan kalian berdua?”

“Bisa gak kalau tanya itu step by step, jangan semua pertanyaan lu borong dalam satu tarikan nafas.”

“Ya sorry, tapi sekarang kamu jawab. Ada apa antara kamu dan Dewi? Kalian gak lagi ada masalah kan?”

“Aku dan Dewi itu gak ada apa. Cuma ya gitu deh..”

“Gitu gimana?”

“Aku juga bingung sama sikapnya gitu, dia itu posesif banget. Kayak orang pacaran gitu. Aneh banget tuh orang. Tapi untung lah dia sekarang sudah dipindah tugaskan. Dan mulai besok aku bisa free.”

“Whaatttt?? Tunggu dulu, bukannya kamu sama si Dewi itu emang pacaran ya?”

“Ya enggaklah, dianya aja yang ke PD-an. Hanya keluar 2 kali aja terus gue tanggepin chat-annya dia trus dianggep pacar gitu.”

“Ya ellu ngasih harapan kalee?”

“Mana ada, sekarang gini deh emang gue salah kalau gue itu baik sama Dewi ataupun wanita lainnya? Bukankah menyenangkan orang lain itu berpahala? Dan aku juga gak pernah ngasih harapan apa-apa, ya perlakuan aku ke mereka itu sama kayak aku ke kamu. Tapi emang dasarnya mereka terlalu gampang baperan. Gue heran banget deh sama mereka itu. Mereka itu sedikit-sedikit baper, tapi kenapa lu enggak ya? Inilah yang gue suka berteman sama lu. Sebenarnya sih gue berharap gue juga bisa berteman dengan mereka seperti gue sama lu gitu. No baper.”

“Ya ampun Rizal, jangan samakan aku dengan wanita lain. Ya bedalah.”

“Letak perbedaannya dimana coba?” tanya Rizal dengan ekspresi penasaran.

“Ya bedalah. Dari segi usia saja kita berbeda. Kan lu udah tahu usia lu itu 3 tahun lebih muda dari gue, jadi gue itu gak mungkin baper sama lu. Dan lu juga gak akan mungkin tertarik dengan wanita yang lebih tua dari lu, ya kan? Tapi kalau aku di posisi mereka mungkin gue juga akan bersikap seperti mereka.”

“Hemmzz gitu, meskipun lu lebih tua dari gue tapi lu itu gak pernah sok ngajarin kayak mbak lina gitu. Dan itu gue suka berteman dengan lu. Trus lu itu orangnya asik bahkan sampek-sampek wajah lu itu kelihatan lebih muda dari usia lu yang sebenarnya. Keren”

“Apanya yang keren? Harusnya di usia segini aku patutnya sudah bersuami dan mempunyai anak bukan keluyuran sama ellu disini.”

“Hahahaa… Lha emang kenapa lu belum bersuami?”

“Belum ketemu jodoh, tapi sudahlah nanti kalau sudah waktunya akan ketemu di pelaminan. Ya kalau gak jadi pengantin didalam pelaminan tersebut tapi seenggaknya jadi tamu undangan, yang penting ketemu di pelaminan.”

“Hahahaaa…. Gila lu…”

Rizal dan Ning pun terus asik mengobrol hingga waktu pun menunjukan pukul 21:00WIB. Dan Rizal langsung mengantarkan Ning pulang kerumah. Tapi sebelum pulang Ning menyempatkan diri untuk membeli makanan di luar untuk di bawa pulang dan di santap bareng keluarga.

Suara mobil Rizal sudah terdengar di luar rumah, bahkan sebelum Ning mengetuk pintu. Pintu rumah sudah dibuka, ketika pintu itu terbuka terkejutlah Rizal karena yang membukakan pintu itu bukanlah ibunya Ningsih ataupun adik-adik Ningsih melainkan seorang wanita yang Rizal temui di mini market.

*******

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ARRA
40      33     0     
Romance
Argana Darmawangsa. Pemuda dingin dengan sebentuk rahasia di balik mata gelapnya. Baginya, hidup hanyalah pelarian. Pelarian dari rasa sakit dan terbuang yang selama ini mengungkungnya. Tetapi, sikap itu perlahan runtuh ketika ia bertemu Serra Anastasya. Gadis unik yang selalu memiliki cara untuk menikmati hidup sesuai keinginan. Pada gadis itu pula, akhirnya ia menemukan kembali sebuah 'rumah'...
Magelang, Je t`aime!
9      9     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
Frasa Berasa
1556      500     0     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
345      210     0     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
Memoria
7      7     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
Awesome Me
88      60     0     
Romance
Lit Academy berisi kumpulan orang-orang mengagumkan, sebuah wadah untuk menampung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin atau memegang jabatan penting di masa depan. Mereka menjadi bukti bahwasanya mengagumkan bukan berarti mereka tanpa luka, bukti bahwa terluka bukan berarti kau harus berhenti bersinar, mereka adalah bukti bahwa luka bisa sangat mempesona. Semakin mengagumkan seseo...
Returned Flawed
9      9     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Million Stars Belong to You
6      6     0     
Romance
Aku bukan bintang. Aku tidak bisa menyala diantara ribuan bintang yang lainnya. Aku hanyalah pengamatnya. Namun, ada satu bintang yang ingin kumiliki. Renata.
Mimpi Milik Shira
12      12     0     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
IMAGINE
11      11     0     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.