Read More >>"> Teman (Kagum) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teman
MENU
About Us  

“Bu… Aku berangkat dulu ya…??”

“Makan dulu ning..!”

“Udah telat bu, udah gak sempet.”

“Makanya kalau selepas sholat subuh itu jangan tidur lagi, sekang telat kan kamu?”

“Ya aku salah, udah sekarang aku mau pamit berangkat dulu lagian abang gojeknya udah nunggu.” Setelah mencium tangan ibunya ningsih langsung bergegas keluar.

“Ning ini sarapannya bawa aja, udah ibu siapin. Mubazhir kalau gak dimakan.”

“Oke, terima kasih ibu. Kamu memang ibu terbaik. I love you,,,,, bye.. assalamu alaikum..” Ningsih pun langsung pergi keluar rumah  untuk menemui gojek yang sudah dia pesan.

Itulah Ningsih, dia seorang wanita yang sudah berusia 28 tahun. Dia bekerja di sebuah perusahaan. Meski usianya sudah dibilang matang untuk menikah namun dia masih belum menikah. Dia seorang wanita yang sangat periang meski hidupnya lumayan memilukan. Dia hidup bersama ibunya dan kedua adik perempuanya yang kembar. Adik kembarnya kini sudah masuk SMA. Ayahnya sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan sejak Ningsih kelas 2 SMA. Sebab itulah dia menunda kuliahnya selama 3 tahun. Tapi sekarang dia sudah lulus kuliah dan kini dia juga sudah bekerja di kantoran. Ibunya bekerja sebagai penjual ikan di pasar tradisional, meskipun begitu Ningsih tidak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Karena kini Ningsih bukan lagi hanya sebagai anak namun juga sebagai tulang punggung keluarga, Ningsih yang telah membiayai kedua adiknya untuk sekolah.

“Selamat pagi ibu boss” sapa salah satu teman kantornya, namanya mbak lina.

“Pagi” Ningsih pun menjawab dengan tersenyum malu.

“Kamu tuh ya, selalu aja datang telat.”

“Big boss udah datang belum?” tanya Ningsih yang sedikit terengah-engah sehabis berlarian  untuk mengejar waktu. 

“Belum. Eh tapi kayaknya dia agak telat deh. Soalnya aku denger katanya dirumahnya ada acara gitu.”

Saat Ningsih dan mbak lina asik mengobrol, tiba-tiba Ningsih dikejutkan oleh tepukan di layangkan ke bahu Ningsih. Dia adalah Rizal, salah satu teman sekantornya. Rizal dan Ningsih adalah teman sejak kuliah, usia Rizal pun lebih muda dari Ningsih yakni terpaut 3 tahun.

“Woiiii,,,,, baru datang boss?” tanya Rizal dengan nada sedikit menyindir.

“Ya, saya baru datang. Eh kenapa sih semua panggil aku boss? Kan boss kita itu pak Deny.”

“Ya soalnya kamu suka banget datang telat, ya,,, paling awal kamu datang pas mepet jam kerja. Dan biasanya yang suka datang telat itu hanya para bos.” Jawabnya sedikit ketus.

Meskipun ucapan si Rizal agak menjengkelkan, namun Rizal dan Ningsih itu teman baik dan saling mengolok satu dengan yang lain itu hal yang biasa. Tidak ada rasa sakit hati. Mereka berdua dibilang akrab tapi tidak pakek sangat, akrabnya hanya biasa-biasa saja layaknya seorang teman. Rizal itu seorang laki-laki yang berkepribadian melankolis berbeda dengan si Ningsih yang mempunyai kepribadian sanguinis. Mungkin sebab itulah mereka bisa akrab, akrab dalam perbedaan.

*****

“Ning lu pulang sama siapa?” tanya Rizal.

“Ya sama siapa lagi kalau bukan sama abang ojek, kan lu tahu kalo motor aku masuk bengkel. Nih pulang kerja aku langsung ke bengkel mau ambil motor. Kenapa? Lu mau nganterin gue pulang?”

“Siapa lu??? Emangnya lu tuan putri? Harus diantar pulang?”

“Nah terus ngapain tanya?”

“Ya gak ada sih cuma tanya doang” sambil tersenyum Rizal pun langsung pergi meninggalkan Ningsih yang sedang persiapan untuk pulang.

Ketika Ningsih sedang menunggu abang gojek langganannya, Ningsih melihat Rizal berada di pinggir jalan dengan beberapa anak kecil. Rizal terlihat sedang mengobrol dan bercanda dengan mereka. Ningsih hanya tersenyum melihat Rizal sedang asik bermain dengan mereka. Tak lama kemudian abang gojek datang menjemput Ningsih.

Keesokan harinya saat di kantor Ningsih mendatangi meja Rizal dan berkata “Hey,, lagi apa?”

“Lagi makan soto” dengan mata melirik kearah Ningsih.

“Serius nih aku tanyanya”

“Nah lu kan udah tau kalau kita ada di kantor, kalau di kantor itu ya aktivitasnya ya kerja, kenapa masih tanya lagi. Emang ada apa?”

“Nothing, eh kemaren saat aku lagi nunggu gojek aku lihat lu bareng sama anak-anak kecil yang ada di deket kantor itu. Kayaknya lu sama mereka udah akrab banget. Emang kamu kenal?”

“Ya mesti kenal lahhh, emang kenapa sih?” jawab ketus.

“Gak ada, aku kagum aja ngelihat lu bareng sama mereka. Tanpa ada rasa risih sedikitpun, lu mau berbaur dan bermain.”

“Ya elah, biasa aja kalee. Gak usah lebay pakek bilang kagum. Bilang aja kalau lu itu suka sama gue, atau jangan-jangan lu dari dulu udah naksir sama gue ya?”

“Iihh apaan sih, PD banget lu…! Lu itu masih bocah...”

“What??? Lu bilang apa barusan, gue bocah?? Kalau gue masih bocah itu berarti lu tua banget dong??? Hahahhahaaa”

“Udah ah gue mau lanjut kerja lagi. Males nanggepi lu. Lu mah beraninya ngatain gue doang.” Setelah itu Ningsih langsung kembali ke meja kerjanya

******

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Power Of Bias
8      8     0     
Short Story
BIAS. Istilah yang selalu digunakan para penggemar K-Pop atau bisa juga dipakai orang Non K-Pop untuk menyatakan kesukaan nya pada seseoraang. Namun perlu diketahui, istilah bias hanya ditujukan pada idola kita, atau artis kesukaan kita sebagai sebuah imajinasi dan khayalan. Sebuah kesalahan fatal bila cinta kita terhadap idola disamakan dengan kita mencitai seseorang didunia nyata. Karena cin...
Mawar pun Akan Layu
39      29     0     
Romance
Semua yang tumbuh, pasti akan gugur. Semua yang hidup pasti akan mati. Apa cintamu untukku pun begitu?
Nona Tak Terlihat
13      12     0     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...
Kisah yang Kita Tahu
81      63     0     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
TRIANGLE
10      10     0     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Kristalia
159      109     0     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...
Letter hopes
40      31     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
AraBella [COMPLETED]
602      241     0     
Mystery
Mengapa hidupku seperti ini, dibenci oleh orang terdekatku sendiri? Ara, seorang gadis berusia 14 tahun yang mengalami kelas akselerasi sebanyak dua kali oleh kedua orangtuanya dan adik kembarnya sendiri, Bella. Entah apa sebabnya, dia tidak tahu. Rasa penasaran selalu mnghampirinya. Suatu hari, saat dia sedang dihukum membersihkan gudang, dia menemukan sebuah hal mengejutkan. Dia dan sahabat...
Dear You, Skinny!
32      27     0     
Romance
Perfect Love INTROVERT
242      137     0     
Fan Fiction