Read More >>"> Perceraian kontrak (Api cemburu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perceraian kontrak
MENU
About Us  

"Jadi kamu menyamar sebagai satpam supaya kamu menemukan cinta sejati mu?" tanya Anggara.

"Iya, selama ini saya sudah memacari 10 wanita tetapi mereka putuskan hubungan asmara dengan saya. Padahal saya serius menikahinya dan saya bisa mencukupi kebutuhan mereka. Tetapi saya kok selalu saja keliatan tidak sempurna didepannya," jawab Ryan sedikit curhat.

"Ya sudah sabar. Berati mereka bukan jodohmu, pasti Allah akan memberikan jodoh terbaik untukmu," jawab Anggara sambil menepuk pundak Ryan.

"Ya udah, kamu makan dulu aja gih," pak Boyo melepaskan tali yang mengikat tangan Ryan.

"Tidak usah pak, saya mau makan diluar saja. Apakah bapak mau ikut?" tanya Ryan beranjak dari kursi tempat duduknya.

"Gw mau dong di traktir," jawab Anggara.

"Ya udah kita makan di cafe langganan saya aja ya, di cafe Akira back," jawab Ryan.

"Serius nih di traktir?" tanya pak Boyo.

"Iya serius pak, tunggu saya telepon supir saya ya. Untung saja dia sedang makan-makan didekat sini," ucap Ryan.

Pak Boyo maupun Anggara hanya mengangguk-angguk kepalanya mendengar ucapan Ryan. Setelah itu Ryan menghubungi supir nya yang sedang makan-makan di cafe dekat kantor The Lavender.

Hanya menunggu 20 menit, mereka bertiga pergi menaiki mobil Ryan.

***
Empat jam kemudian...
Diruang Calesthane...
Calesthane tampak sedang menandatangani setumpuk surat yang lumayan banyak.

"Akhirnya selesai juga, tugas-tugas ku sudah selesai. Kini saatnya pulang, tunggu Rey udah sampai di Jakarta belum ya?" ucap Calesthane sambil memasukkan surat yang baru saja ditandatangani nya di map hijau.

Calesthane menghubungi Rey sebelum ia pulang ke rumahnya. Tadi pagi Calesthane sudah berjanjian dengan Rey untuk bertemu.

Tak lama kemudian Rey mengangkat telepon Calesthane.

"hello baby, why did you call me? (halo sayang, kenapa kamu meneleponku?)," tanya Rey.

"hello, hmm I want to ask if you arrived in Jakarta? (halo hmm saya mau tanya apa kamu sudah sampai di Jakarta?)," tanya Calesthane dengan dinginnya.

"Yes, honey I arrived in Jakarta, currently I'm in the apartment. (Iya sayang aku sudah sampai di jakarta, saat ini aku di apartemen)," jawab Rey.

"Oh ... well, I've also finished work, we'll meet at Menteng Park. (Oh ... baiklah, saya juga sudah selesai bekerja, kita ketemu di Taman Menteng)," jawab Calesthane.

"Okay honey, see you later. (Oke sayang, sampai jumpa)," jawab Rey.

"Yeah," Calesthane menutup teleponnya dengan Rey.

Iapun bersiap-siap untuk pergi dari kantornya. Sebelum pergi keluar dari area kantor, Calesthane menghampiri kantor pos satpam dan memeriksa apakah Ryan ada disana.

Iapun merasa bahagia saat kembali melihat Ryan ada disana dan sedang bercanda ria dengan para satpam lainnya.

Awalnya Ryan tidak menyadari bahwa Calesthane memperhatikannya namun lama-kelamaan ia sadar karena Calesthane tak sengaja menginjak gelas Aqua yang sudah kosong.

"Bu Calesthane," ucap Ryan sambil berdiri.

"Iya, hehehehe kamu ada toh disini Putra. Tadi kamu kemana? kok pagi saya gak lihat kamu ya?" tanya Calesthane sedikit canggung.

"Ah saya tadi itu menemani tetangga belanja ke pasar, jadi sedikit telat," jawab Ryan.

"Ohh, baik ya. Mau gitu bantuin tetangga belanja," jawab Calesthane.

"Iya bu," Ryan sedikit malu saat dipuji oleh Calesthane.

"Ya sudah saya pergi dulu ya, selamat beraktivitas kembali," Calesthane tersenyum manis sebelum pergi.

Setelah itu iapun pergi meninggalkan area kantor The Lavender. Ryan merasa penasaran, dimana tempat tinggal Calesthane berada? iapun memutuskan untuk mengikuti dari belakang.

Untung saja pria berjaket putih itu kembali membawa mobilnya yang dititipkan. Jadi Ryan bisa mengejar Calesthane.

Mobil Ryan berada tepat dibelakang Calesthane. Walau begitu Calesthane tidak menyadari dan tetap fokus mengendara.

Tiga puluh menit kemudian...
Mobil Calesthane maupun mobil Ryan sampai di taman Menteng Jakarta pusat. Calesthane turun dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam.

Ryan mengikutinya dari belakang namun tidak terlihat. Asal Calesthane menghadap ke belakang, Ryan langsung buru-buru bersembunyi.

Sampailah mereka di tengah taman Menteng. Disana banyak bunga serta ditengah-tengah itu terdapat pohon yang sengaja ditanami. Pokoknya sejuk deh lihatnya ☺️

Terlihat disana terdapat Rey yang telah menunggu Calesthane. Ryan bersembunyi dibalik pohon yang ada didekat tempat Calesthane dan Rey.

Calesthane memanggil nama Rey lalu ia menghampirinya. Mereka berdua pelukan dengan hangat layaknya sebuah pasangan.

Ryan tidak terima melihat itu, ia sangat-sangat cemburu. Andai saja dia bisa menghajar Rey, ia menghajar nya dengan penuh amarah hingga babak belur wajah Rey.

"Hi baby, I miss you so much (Hai sayang, aku sangat merindukanmu)," ucap Rey sambil melepaskan pelukan hangat darinya.

"I also miss you so much. (aku juga sangat merindukanmu)," Calesthane tersenyum memandangi Rey.

"Oh yes, then how about the problem about your parents that you talked about yesterday?(Oh ya, lalu bagaimana dengan masalah orang tuamu yang kamu bicarakan kemarin?)," tanya Rey sambil merangkul Calesthane.

"Yes, so if you are serious with me, my mother will bless our relationship. But if we don't marry or break up, then my mama will set me up with someone else. (Ya, jadi jika kamu serius denganku, ibuku akan memberkati hubungan kita. Tapi jika kita tidak menikah atau putus, maka mama saya akan menjodohkan saya dengan orang lain)," jawab Calesthane ingin menangis.

"Don't cry, I love you. (Jangan menangis, aku mencintaimu)," jawab Rey mencoba menenangkan Calesthane.

"Yes but ... well, our relationship is not clear. we have been in relationship for a long time but still this way. (Ya tapi ... yah, hubungan kita tidak jelas. kami telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama tetapi masih seperti ini)," Calesthane mengusap wajah nya dengan kedua tangannya.

Rey menepuk-nepuk pundak Calesthane dan memeluknya lagi dengan erat.

"you calm down honey I'll always be here for you. (kamu tenang sayang aku akan selalu ada di sini untukmu)," jawab Rey sambil tersenyum.

Di sisi Ryan berada....
Ryan tampak sedih melihat kejadian romantis antara Rey dan Calesthane. Ingin sekali ia menghancurkan itu semua, namun apa daya? jika Calesthane tidak mencintainya, sama saja percuma.

Ryan hanya bisa memukul pohon untuk meluapkan semua amarahnya. Rasanya ingin sekali ia menghancurkan itu. Tapi ya tapi. Dia selalu mempertimbangkan niatnya sebelum berbuat.

"Andai saja aku kenal dulu darinya, pasti aku tidak akan mengizinkan Calesthane dekat-dekat dengan pria itu. Hmm.. kenapa? kenapa asal aku menginginkan sesuatu selalu saja membuahkan kepahitan. Aku juga ingin punya pasangan," Ryan memukul-mukul pohon hingga tangannya merah sekali.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Memories The Series - Pandora Box
46      33     0     
Action
Kanaya, ahli forensik yang mengelilingi dunia hanya untuk mencari penjelasan dari setiap mimpi buruk yang hadir disetiap tidurnya. Hari-hari dilaluinya tanpa penjelasan yang pasti, langkahnya kini terhenti di kota SEOUL, tempat yang menorehkan setitik petunjuk. Dalam perjalanannya Kanaya terjebak dalam cinta yang membuatnya rapuh dan ingin menyerah. Park Minwo seolah menjadi magnet bagi Naya un...
Sekotor itukah Aku
483      263     0     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
SUN DARK
5      5     0     
Short Story
Baca aja, tarik kesimpulan kalian sendiri, biar lebih asik hehe
One Step Closer
65      45     0     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
Po(Fyuh)Ler
27      22     0     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Sebuah Musim Panas di Istanbul
8      8     0     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
MERAH
287      224     0     
Short Story
Seluruh warna tertuang di dunia, dan tidak bisa untuk menghindarinya
Not Alone
17      17     0     
Short Story
Mereka bilang rumah baruku sangat menyeramkan, seperti ada yang memantau setiap pergerakan. Padahal yang ku tahu aku hanya tinggal seorang diri. Semua terlihat biasa di mataku, namun pandanganku berubah setelah melihat dia. "seseorang yang tinggal bersamaku."
Renata Keyla
156      109     0     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
Di Paksa Nikah
40      25     0     
Romance
Jafis. Sang Putra Mahkota royal family Leonando. Paras tampan nan rupawan. Pebisnis muda terkemuka. Incaran emak-emak sosialita untuk menjadi menantunya. Hingga jutaan kaum hawa mendambakannya untuk menjadi pendamping hidup. Mereka akan menggoda saat ada kesempatan. Sayangnya. Sang putra mahkota berdarah dingin. Mulut bak belati. Setiap ada keinginan harus segera dituruti. Tak bisa tunggu at...