Read More >>"> Ken'ichirou & Sisca (35 Wisuda) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ken'ichirou & Sisca
MENU
About Us  

Sebelum acara wisuda dimulai, semua wisudawan mulai menempati bangku yang sesuai dengan nomor yang tersedia dan mulai mengenakan toga beserta topi akademiknya yang terdapat rumbai untuk dipindahkan ke kanan.

Di tempat wisuda tersebut, Jimmy yang berada di bangku VIP tersebut berusaha merencanakan penyanderaan Perdana Menteri dengan mengeluarkan pistol Tec 9 yang dilengkapi pistol peredam tersebut. Sedangkan anak buahnya bersiap memasang bom di jalur pipa dan area wisudawan dengan bom jenis dinamit dan C4 yang lebih banyak.

Sisca yang datang bersama Yukari pun mulai menghadiri acara wisuda sepupunya ketika Aizawa berangkat ke lokasi dengan menggunakan kendaraan Tim Taktis Counter Terrorism Unit milik TMPD.

Di Tokyo Big Sight, Nunnita yang berpakaian seperti penerima tamu wisuda dengan kimononya pun mulai mengeluarkan Skorpion dari belakang Obi yang dipasang peredam suara untuk sabotase wisuda anak perdana menteri.

"Cepat, sandera perdana menterinya dan bersiap jegal semua polisi dan militer yang berani datang ke situ!"

Mengetahui bahwa acara wisuda telah disabotase oleh Jimmy beserta anak buahnya, Commander Hinata dari JSDF pun menghakhiri latihan personelnya dan bersiap untuk berganti pakaian dengan mempersiapkan perlengkapannya.

"Hari ini latihannya sudah cukup karena kita akan menghadapi serangan teroris di Tokyo Big Sight saat acara wisuda dimulai! Kalian semua harus siap-siap dengan perlengkapannya masing-masing!"

"Baik Pak!"

Sejumlah personel JSDF pun mulai mengganti pakaiannya dan memasang perlengkapannya dan bersiap untuk berangkat ke Tokyo Big Sight dengan menggunakan kendaraan lapis baja dan truk operasionalnya.

Sementara itu, Chief Hino dari Public Security Bureau mulai menyusul bersama unit Special Investigation Team ketika Aizawa ditugaskan menjadi bagian Counter Terrorism Unit dengan seragam tacticalnya. 

Kerahkan unit K9, Penjinak Bom dan Pasukan Taktis ke Tokyo Big Sight!

Sejumlah Paramedis dan Pemadam Kebakaran juga dikerahkan ketika terjadi kebakaran besar yang disebabkan oleh teroris yang menimbulkan korban jiwa.

Acara wisuda pun dimulai dengan prosesi senat memasuki ruangan kemudian diiringi lagu kebangsaan Kimigayo.

Prosesi Senat memasuki ruangan. Hadirin dimohon berdiri!

Menyanyikan lagu kebangsaan Kimigayo. Hadirin dimohon tetap berdiri!

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan tersebut, salah satu teroris yang menyamar jadi paduan suara pun membunuh tamu undangan tersebut.

"Waktunya kita beraksi untuk sabotase!"

Mengetahui adanya lokasi sabotase di acara wisuda tersebut, lampu sirene di mobil polisi beserta ambulans dan pemadam kebakaran pun dinyalakan "ngooong!!!".

Ketika sirene tersebut dinyalakan, Chief Hino bersama Luvita yang ada di mobil polisi Toyota Estima tersebut memanggil Counter Terrorism Unit dan Special Investigation Unit untuk segera bergerak ke lokasi.

Kerahkan Counter Terrorism Unit dan Special Investigation Team ke lokasi!

Aizawa yang berada di kendaraan milik Counter Terrorism Unit pun langsung bergerak ke lokasi ketika menerima panggilan dari Public Security Bureau.

Sejumlah kendaraan darurat dengan sirene yang menyala pun membuat semua kendaraan harus menepi tanpa reaksi manapun, "semuanya dimohon untuk menepi!"

Di Tokyo Big Sight itupun, Zhao bersama Masamune dan Ayame mulai merencanakan transfer bank untuk pendanaan terorismenya.

Selanjutnya sambutan dengan pembacaan surat keputusan yang dibacakan oleh Rektor.

Hadirin yang berbahagia,

Kita semua kumpul di sini untuk merayakan kelulusan. Sebagaimana yang kita tahu dari kita lahir hingga menjadi sarjana kita harus menjadi pribadi yang berwibawa.

Dengan ini sidangnya dibuka!

Rektor pun mulai mengetuk palu tersebut bahwa pelantikan kelulusannya telah dibuka.

Oknum teroris yang memakai kimono tersebut kemudian menggunakan Skorpion yang dilengkapi peredam tersebut untuk membunuh pengawal perdana menteri dan mulai menyabotase ruang VIP tempat perdana menteri tersebut duduk.

Saat terjadi sabotase, Sisca bersama Yukari yang sedang menonton tersebut kabur ketika gedungnya dikuasai teroris dan mulai menghubungi polisi untuk melakukan pengepungan gedung tersebut.

"Yukari, cepat panggilkan polisi, ada sabotase acara wisuda!"

Ketika hendak memanggil polisi tersebut, Yukari melihat bahwa semua telepon umum tersebut diputus oleh Ayame yang menjadi bagian dari Jimmy untuk kekuasaan jahatnya sebagai teroris.

"Astaga, telepon umumnya terputus! Kalau gitu, aku coba pake ponsel darurat aja deh!" gumam Yukari ketika melihat telepon umumnya terputus.

Yukari pun menggunakan ponselnya untuk menelepon polisi ketika terjadi sabotase oleh teroris Jimmy.

Halo bisa bicara dengan polisi, saya Yukari Aizawa, saya terjebak dalam sabotase oleh teroris. Segera datang ke lokasi.

Ketika panggilan tersebut terdengar, polisi, ambulans, petugas pemadam kebakaran dan militer pun dikerahkan untuk mengepung gedung tersebut dan helikopter pun juga dikerahkan untuk menurunkan pasukannya dengan tali pengaman. Saat pasukannya diturunkan dari helikopter dengan tali, ada teroris yang menggunakan AT4 untuk menjatuhkan helikopter tersebut dengan satu tembakan saja.

Mayday! Mayday!

Helikopter yang terjatuh tersebut ternyata milik angkatan darat Jepang yang ditembak jatuh oleh Zhao ketika akan mengepung gedung tersebut.

Sementara itu, ketika melihat ada teroris yang berjaga di situ, Sisca mulai mengeluarkan pistol Glock 17 kaliber 9mm untuk menjatuhkan teroris tersebut dari tas tangan yang dikeluarkannya. Tapi Yukari ingin meminjam pistol itu ketika terjadi sabotase.

"Aku yang boleh pegang pistol ini karena pemberian dari pacarku!"

"Kalo aku pake pistol boleh tidak?" tanyanya ketika akan meminjam pistolnya

"Boleh, tapi pakainya harus hati-hati jangan sampai melukai orang lain."

Saat pemanggilan nama wisudawan wisudawati, MC yang mengenakan kimono juga ikut terbunuh oleh teroris yang menyamar jadi MC juga dan berniat menyandera perdana menteri tersebut dengan menembak istrinya dengan Skorpion yang dilengkapi peredam suara.

Sisca yang ikut menjadi tamu undangan wisuda tersebut mulai berjalan perlahan-lahan ke ruang VIP tersebut.

"Dimana ruang VIPnya?"

"Di lantai 2, kalau mau anda silahkan lewat lift saja."

Mengetahui bahwa penerima tamu yang mengenakan kimono tersebut membawa senjata AK74, Sisca pun langsung mencekiknya dengan tembakan pistol miliknya.

"Aku sudah jatuhkan terorisnya, tinggal mencari bom yang terpasang di gedung tersebut!"

Polisi pun datang dengan sejumlah unitnya untuk mengepung gedung tersebut dan mengeluarkan anjing pelacak untuk mencari bom yang terpasang di gedung tersebut. Shinno kun dari Kepolisian Fukuoka yang ditugaskan sementara di Tokyo pun mulai datang bersama Dewi ketika terjadi sabotase wisuda oleh teroris. Tapi Aizawa yang ditugaskan dengan seragam taktisnya sebagai Counter Terrorism Unit juga datang bersama dengan Chief Hino, Kawakami, Matsuoka, Kudo, Yanagihama, Luvita mulai melakukan sterilisasi area Tokyo Big Sight di Ariake dengan sejumlah perahu dan helikopter polisi.

Sementara itu, ketika tim Special Investigation Team, Special Assault Team dan Counter Terrorism Unit bersama Special Force Team masuk ke gedung tersebut, anak buah dari Jimmy bersiap-siap dengan senapan mesin M60E4 untuk menghalau polisi dan tentara tersebut. Tapi sniper dari kepolisian pun mulai menyiapkan penyerangan terhadap teroris yang membawa senapan mesin tersebut.

Ketika akan menyerangnya, Chief Hino mulai memberikan aba-aba pada sniper dan Special Assault Team.

"1! 2! 3!"

"Tembak!"

Ketika aba-aba tersebut diberikan, sniper pun mulai menembak jatuh teroris dengan senapan mesin tersebut dengan sniper M1500, 700 dan AWM hingga sejumlah unit pasukan tersebut mulai memasuki gedung tersebut dengan mendobraknya dengan kendaraan lapis baja.

"Serbu!!!"

Pintu masuk gedung yang berhasil didobrak dengan kendaraan lapis baja tersebut, akhirnya sejumlah awak dari kendaraan lapis baja tersebut mulai membawa senjatanya dan bersiap untuk melawan teroris satu per satu.

Ketika tim Special Assault Team, Special Force Team, Special Investigation Team dan Counter Terrorism Unit berhasil masuk ke gedung Tokyo Big Sight melalui pintu utama tersebut, Aizawa yang menjadi bagian Counter Terrorism Unit membawa senapan HK416 yang dilengkapi pelontar gas air mata dan flashbang tersebut untuk membuat semua musuhnya kocar kacir.

Saat menemukan persembunyian musuh tersebut, Aizawa tidak sengaja memasang peluru flashbang tersebut pada pelontar granat yang terpasang pada senapan miliknya. Tapi, anak buahnya Jimmy, Nunnita yang memakai kimono yang membunuh MC tersebut menyembunyikan korbannya ke gudang dan membawa Skorpion yang dipasang peredam untuk menyerang tentara tersebut.

"Kemana sepupu gue?!" gertaknya dengan tegas.

Mengetahui sepupunya menjadi sandera, Aizawa pun langsung berhadapan dengan Nunnita dengan tangan kosongnya dan pertarungannya pun dimulai dengan serangan tendangan dari pelaku tersebut, lalu serang balik dan Nunnita mulai mengeluarkan Skorpion dibalik obi dan ditendang balik oleh Aizawa hingga jatuh. Ketika pertarungan masih sengit, Aizawa mulai mengeluarkan retractable baton tersebut untuk memukulinya, tapi serangan balik pun dilakukan lagi sampai senjatanya terjatuh. Aizawa pun mengambil kembali retractable baton tersebut dan memukuli Nunnita sampai sekarat hingga hiasan rambutnya dilepas dan menariknya sampai mengambil pisau milik prajurit tersebut dan menikam lehernya hingga tewas.

Usai pertarungan dengan teroris wanita tersebut, Aizawa mulai meletakkan retractable batonnya dan mengambil kembali senapan tersebut untuk mencari Sisca dan Yukari yang berada di tempat persembunyiannya yang ada di East Exhibition Hall. Tapi saat mencari mereka, ternyata Aizawa harus berhadapan dengan dua orang teroris lagi dengan senjata AK74.

"Plan B!"

Saat berada di East Exhibiton Hall tersebut, dua orang teroris yang mendekatinya pun langsung diserang dengan tembakan pistol Glock 17 dan pisau lucutan milik tentara yang terluka.

Sementara itu, Yukari dan Sisca yang berada di East Exhibition Hall, ternyata mereka berdua bersembunyi di toilet wanita ketika ketakutan dijadikan sandera oleh teroris suruhan Jimmy yang menyamar menjadi panitia wisuda.

BERSAMBUNG

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Head Over Heels
6      6     0     
Romance
Bagaimana jika dua manusia yang memiliki karakter yang begitu berbeda dipertemukan? Arkana adalah pria dengan predikat mahasiswa abadi di kampusnya. Mahasiswa tak tersentuh, yang selalu bertingkah seenaknya. Lelaki itu adalah zona bahaya untuk mahasiswa lain yang berada di Universitas Swasta Nugraha. Namun tidak begitu dengan para wanita. Karena bagi para wanita, Arka adalah laki-laki sempu...
Menggapai Asa
8      8     0     
Short Story
Menggapai harapan dengan menjalin kerjasama sahabat dan penuh dengan perjuangan yang keras serta mandiri
Cincin dan Cinta
1106      683     22     
Short Story
Ada yang meyakini, jika sama-sama memiliki cincin tersebut, kisah cinta mereka akan seperti Vesya dan Zami. Lalu, bagaimanakah kisah cinta mereka?
Reflection
15      15     0     
Short Story
Ketika melihat namun, tak mampu melakukan apapun
Mawar Putih
1207      627     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Ręver
79      74     0     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Two Good Men
9      9     0     
Romance
What is defined as a good men? Is it their past or present doings? Dean Oliver is a man with clouded past, hoping for a new life ahead. But can he find peace and happiness before his past catches him?
Ketika Takdir (Tak) Memilih Kita
11      11     0     
Short Story
“Lebih baik menjalani sisa hidup kita dengan berada disamping orang yang kita cintai, daripada meninggalkannya dengan alasan tidak mau melihat orang yang kita cintai terluka. Sebenarnya cara itulah yang paling menyakitkan bagi orang yang kita cintai. Salah paham dengan orang yang mencintainya….”
Ending
163      107     0     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
SALAH ANTAR, ALAMAKK!!
597      457     3     
Short Story
EMMA MERASA BOSAN DAN MULAI MEMESAN SESUATU TAPI BERAKHIR TIDAK SEMESTINYA