Read More >>"> Ken'ichirou & Sisca (30 Osaka) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ken'ichirou & Sisca
MENU
About Us  

Sampai di kota Osaka, Sisca bersama Ken'ichirou kemudian menemukan sebuah propaganda yang ditebar kepada seluruh pengamen untuk saling membunuh satu sama lain oleh oknum bernama Masamune setelah Castro dikirim ke sel keamanan tinggi karena terbukti melakukan cuci otak dengan menyuruh korbannya melempar granat tersebut.

Ken'ichirou pun bergumam, "Masamune bajingan itu, jangan-jangan dia juga jadi bagian dari Jimmy yang juga menjadi teroris yang diburu Interpol?" 

Mengetahui bahwa Masamune sudah menjadi bagian dari teroris tersebut, Sisca kemudian bertemu dengan pihak Interpol cabang Jepang yang bernama Haruka Yanagihama (柳浜 遥).

Haruka kemudian memperkenalkan dirinya, "halo namaku Haruka Yanagihama, aku seorang interpol Jepang yang ikut membantu kalian dalam menyelesaikan kasus berat seperti teroris yang sudah membuat warganya panik."

Sisca pun juga memperkenalkan dirinya, "aku Fransisca Maria Stephanie Helena, biasa dipanggil Sisca, aku seorang detektif yang juga menyukai fashion."

Tapi Ken'ichirou pun juga memperkenalkan dirinya, "aku Ken'ichirou Aizawa, biasa dipanggil Aizawa, aku seorang polisi Tokyo yang bekerja pada bagian keamanan publik dan investigasi terorisme."

Usai perkenalan itupun, mereka bertiga mulai pergi ke Tenpozan untuk mencari penginapannya ketika berada di Osaka.

"Eh, kita mau kemana nih?!"

"Bagaimana kalau kita ke Tenpozan saja?!"

"Ayo!"

Saat berada di Tenpozan itupun, Sisca bersama Aizawa dan Yanagihama mulai menyelidiki daftar orang-orang yang terlibat dalam sindikat teroris dengan motif cuci otak rakyat jelata untuk melakukan rencana kriminalnya untuk menguasai dunia melalui jalan fasis dan radikal.

"Tapi kebetulan mereka juga mencuci otak para rakyat jelata seperti pengamen, gelandangan untuk melakukan berbagai macam kejahatan terutama terorisme atas nama fasis."

"Dalangnya siapa?"

"Kemungkinan besar Masamune yang menjadi dalang dari rencana tersebut, dia juga direkrut oleh Jimmy setelah Castro dijebloskan ke sel keamanan tinggi oleh pihak kepolisian dan sekarang ini dibawa ke Nusa Kambangan."

Sisca pun menyelidiki screenshot memo cuci otak tersebut untuk memastikan siapa dalang dibalik kejahatan tersebut.

Untuk para rakyat jelata,

Kami dari kelompok teroris bertujuan untuk merektrut rakyat jelata untuk melakukan berbagai macam kejahatan tanpa belas kasihan. Kami juga akan melakukan rencana ini untuk menjadikannya sebagai fasis yang radikal.

奥村 政宗

Interpol Yanagihama pun akhirnya mengungkap rencana kejahatan Masamune dibalik cuci otak rakyat jelata sebagai tentara bayaran untuk melakukan teror terhadap Perdana Menteri Jepang dengan melakukan sabotase pada obyek vital di Kyoto.

Sisca bertanya pada Yanagihama, "Yanagihama, ada rekan kerja lagi tidak untuk menumpas kejahatan cuci otak ini?"

"Aku masih ada rekan kerja lagi, namanya Yosuke Kudo, dia juga bagian dari Interpol," kata Yanagihama.

Saat berada di Tenpozan itupun, Interpol Yanagihama mulai menerima panggilan dari Kudo untuk segera mencari tahu penyebab terjadinya perampokan bank oleh oknum pengamen tersebut.

Halo, ini Yanagihama ya? Saya menerima laporan bahwa terjadi kasus perampokan bank oleh oknum pengamen tersebut dengan persenjataan yang seadanya.

"Baik!"

Ketika menerima panggilan dari pihak kepolisian Osaka itupun, Sisca bersama Aizawa dan Yanagihama langsung menyusul ke TKP perampokan bank tersebut untuk membantu Interpol Kudo menggagalkan rencana pengamen tersebut yang terbukti melakukan perampokan bank.

Jatuhkan senjata kalian! Kalian semua kami tahan!

Mengetahui perampokan bank tersebut berakhir, pihak kepolisian Osaka itupun mulai membawa pengamen korban cuci otak tersebut ke sel tahanan reguler yang bisa berbaur dengan tahanan lainnya.

Ketika perampokan tersebut berakhir, Sisca bersama Aizawa mulai diajak Yanagihama dan Kudo ke kepolisian Osaka untuk mengetahui hasil laporan mengenai perampokan oleh oknum pengamen yang dipengaruhi cuci otak Masamune.

"Ini dia markas pusat kepolisian Osaka."

Ketika di markas pusat Kepolisian Osaka, Interpol Kudo pun berkenalan dengan mereka bertiga semua.

"Aku Yosuke Kudo, dari Interpol cabang Jepang sama seperti Yanagihama!"

YOSUKE KUDO (工藤 陽介)

Ketika Kudo berkenalan dengan mereka bertiga, mereka pun langsung akrab satu sama lain sebagai partner untuk mengatasi masalah internal.

"Mau bagi kontaknya tidak?"

"Mau!"

Sisca dan Aizawa pun mulai berbagi kontaknya dengan Yanagihama dan Kudo ketika sudah akrab dengan mereka berdua di markas pusat kepolisian Osaka.

*****

Menjelang petang, Sisca bersama Aizawa mulai mencari hotel untuk menginap bersamaan dengan rekan kerjanya.

Sisca menyahutnya, "udah petang nih! Kita mau cari hotel dimana?"

Yanagihama bilang, "cari hotel di distrik Umeda aja yuk!"

"Ayo!" kata Aizawa dan Kudo.

Sampai di hotel yang ada di distrik Umeda, Sisca bertanya pada resepsionis tersebut mengenai reservasi kamar untuk mereka berempat.

"Irasshaimase! Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau reservasi kamar untuk kita berempat hanya 2 hari satu malam saja, masih ada kamar kosong lagi tidak?"

"Kamarnya yang kosong masih ada dua, nanti kamarnya di lantai 18 nomor 1823 dan 1822."

"Kamarnya yang President suite, single bed atau twin bed?"

"Kamarnya yang reguler twin bed saja."

"Makasih."

Ketika sudah mendapatkan kamarnya, mereka berempat pun menerima kunci kamarnya dari resepsionis tersebut.

"Ini kunci kamarnya."

Sisca kemudian menggunakan kartu debitnya Aizawa untuk membayar biaya satu malamnya pada resepsionis tersebut.

"Tarifnya berapa untuk dua kamar?"

"Tarifnya kira-kira sekitar 10.000 Yen."

"Bisa pakai kartu debit tidak?"

"Bisa."

Kunci kamar yang mereka terima itupun, mereka simpan untuk menginap selama satu malam saja di hotel tersebut. Ketika berada di lift tersebut, mereka harus mengalah karena ada orang yang lebih tua, ibu hamil yang diprioritaskan terlebih dahulu. 

"Kita harus mengalah nih, jangan maksain kehendak kita aja kalau ada orang yang lebih tua atau ibu hamil," kata Sisca.

Karena mereka sudah mengalah, mereka mulai menggunakan lift tersebut untuk ke kamarnya dengan memasukkan kunci kartu dan menekan tombol lantai kamar pada lift tersebut.

Sampai di lantai 18, kamar yang mereka tuju itupun, sudah sampai, tepatnya kamar 1823 dan 1822. Ketika sampai di kamar tersebut, mereka pun langsung beristirahat "oyasuminasai!"

Pagi harinya, ketika mereka masih tertidur, mereka mulai mematikan alarmnya dan bangun untuk mandi pada pagi harinya dan sarapan.

Ketika mereka semua selesai mandi dan berganti baju, mereka mulai meninggalkan kamar tersebut dengan barang bawaannya dan bersiap untuk sarapan yang ada di lantai dasar hotel tersebut.

"Kita harus check out nih, karena mau penyelidikan lagi!"

Saat sarapan pun, Sisca mulai mencari tahu dibalik rencana kejahatan kelompok Evil News Network yang sudah pudar dan mulai berganti lagi dengan nama barunya Darktoon News yang bercampur dengan rekrutan barunya.

"Kalo tidak salah ada perusahaan jahat lagi yang baru setelah Evil News Network pudar karena Castro sudah ditahan, namanya Darktoon News pimpinan Kim Hyung Sung."

"Tapi anggota barunya hanya dua orang saja, Masamune Okumura dan Ayame Sanada."

Usai sarapan, Sisca bersama rekannya mulai check out dari hotel dengan mengembalikan kunci kamar pada resepsionis tersebut. Selesai check out, Sisca bersama Ken'ichirou dan rekannya mulai mencari makan siang di stasiun Shin Osaka sambil memesan tiket kereta ke stasiun Hakata dengan kereta Mizuho.

"Kita mau tiket yang mana nih?!"

"Tiket yang kelas 2 saja deh."

"Kalau begitu, kita pesan tiket yang kelas 2 saja!"

Ketika tiket tersebut sudah dibeli, Sisca dan rekan kerjanya mulai mencari makan di Stasiun Osaka sembari menunggu kereta yang akan ditumpanginya akan datang.

"Mau beli makan dimana?"

"Beli di Minimarket aja yuk!"

"Ayo!"

Di minimarket, mereka mulai mencari bekal dengan membeli teh dingin dan bekal bento untuk perjalanan ke Hakata.

Kereta pun tiba, mereka pun segera naik ke Shinkansen Mizuho dan mencari bangku yang tertera pada tiket dan nomor gerbongnya.

Sebentar lagi, Shinkansen Mizuho tujuan Kagoshima Chuo akan segera berangkat! Dimohon untuk berdiri di belakang garis kuning!

*****

Dalam perjalanan Shinkansen itupun, Sisca mulai tertidur bersama rekan kerja lainnya ketika sampai di Hiroshima.

Sebentar lagi, tujuan stasiun Hiroshima! Bagi para penumpang yang akan segera turun mohon untuk tidak terburu-buru, Terima kasih!

*****

Sampai di stasiun Hakata, Sisca bersama Aizawa, Yanagihama dan Kudo mulai mempersiapkan barang bawaannya ketika akan turun dari kereta tersebut.

*****

Di Fukuoka pun, Sisca mulai foto bersama dengan Aizawa dan rekan kerjanya itupun di Hakata Port.

"Mau foto lagi tidak?!" Seru Sisca ketika akan foto bersama

"Mau!" Seru mereka bertiga juga

Ketika akan berfoto, Sisca mulai meminjamkan kamera smartphonenya pada turis tersebut yang bernama Rosalina Merianty yang kuliah di Prefektur Oita, tepatnya Universitas Ritsumeikan APU.

"Tolong fotoin dong!"

"Siap! 1, 2, 3! Cheese!"

Selesai berfoto pun, Sisca melihat hasil fotonya ketika kameranya dipinjam Rosalina untuk foto.

Sisca pun bilang, "gimana hasilnya?!" 

"Bagus kok!" Kata Merianty.

Usai pergi ke Fukuoka itupun, Sisca bersama Aizawa, Yanagihama dan Kudo mulai kembali lagi ke Tokyo dengan Shinkansen Nozomi tujuan Stasiun Tokyo dari Hakata melalui Okayama, Hiroshima, Kobe, Shin Osaka, Kyoto, Nagoya, Shizuoka, Shin Yokohama, Shinagawa dan berhenti di stasiun Tokyo sebagai pemberhentian terakhirnya.

BERSAMBUNG

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
karena Aku Punya Papa
8      8     0     
Short Story
Anugrah cinta terindah yang pertama kali aku temukan. aku dapatkan dari seorang lelaki terhebatku, PAPA.
Akhir yang Kau Berikan
7      7     0     
Short Story
\"Membaca Novel membuatku dapat mengekspresikan diriku, namun aku selalu diganggu oleh dia\" begitulah gumam Arum ketika sedang asyik membaca. Arum hanya ingin mendapatkan ketenangan dirinya dari gangguan teman sekelasnya yang selalu mengganggu ia. Seiring berjalan dengan waktu Arum sudah terbiasa dengan kejadian itu, dan Laki Laki yang mengganggu ini mulai tertarik apa yang diminati oleh Arum...
Your Secret Admirer
0      0     0     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
ATHALEA
35      25     0     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
33      26     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.
To You The One I Love
9      9     0     
Short Story
Apakah rasa cinta akan selalu membahagiakan? Mungkinkah seseorang yang kau rasa ditakdirkan untukmu benar benar akan terus bersamamu? Kisah ini menjawabnya. Memang bukan cerita romantis ala remaja tapi percayalah bahwa hidup tak seindah dongeng belaka.
Akhi Idaman
14      14     0     
Short Story
mencintai dengan mendoakan dan terus memantaskan diri adalah cara terbaik untuk menjadi akhi idaman.
LINN
404      186     0     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Reflection
15      15     0     
Short Story
Ketika melihat namun, tak mampu melakukan apapun
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
94      67     0     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...