Read More >>"> Moira (#19) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Moira
MENU
About Us  

.

.

.

Tidak bisakah kau hanya memerhatikanku?

.

.

.

“Aduh pingganggku!!!”

Aku berusaha menegakkan tubuhku, dan rasa nyeri di daerah punggung benar-benar menarik semua kesadaranku. Walaupun ini Diana, tapi kebiasaan tidur yang ekstrim dariku sulit diubah rupanya. Tidur dalam posisi membungkuk di atas sofa memang kesalahan bodoh. Seharusnya semalam aku tidak meminta diriku untuk tidur beberapa menit, saat bangun justru matahari pagi yang kulihat.

Seperti rutinitasku kemarin pagi, setelah menyelesaikan perdebatan dengan pinggangku yang sakit. Aku memeriksa kondisi Lucas. Kali ini dia masih tertidur walaupun akhirnya dia terbangun saat aku mengecek suhu tubuhnya, sekarang jauh lebih dingin dari kemarin.

“Mau sarapan?” tanyaku saat membantunya bangun dari tidur.

“Hm.” Kali ini ada jawaban darinya.

“Takutnya tekanan darahmu turun, kau harus banyak makan daging merah supaya darahmu kembali normal.”

“Hm.”

Seorang pelayan mengetuk pintu sambil membawakan sarapan untuk Lucas, kemudian aku meminta pelayan itu menyiapkan makan siang sesuai permintaanku.

“Nanti kalau kau sudah sembuh, kau bisa cek laporan ini. Aku sudah mencatat hal-hal penting supaya mudah dibaca,” kataku.

Laporan-laporan kemarin sudah selesai semua, tinggal laporanku yang masih belum selesai. Rasanya ingin melempar laporan itu dari jendela, aku bosan menggunakan otakku secara berlebihan gini.

 

**

 

Karena tadi pagi keadaan Lucas baik-baik saja, setelah berganti pakaian, aku meminta Alpha menceritakan insiden kemarin. Aku tahu pasti Tuan Daniel dibalik semua ini, tapi, apa yang sedang dia rencanakan? Bahkan Nyonya Olivia atau Cecilia pun tidak tampak di istana utama, biasanya kan mereka berdua paling heboh jika menyangkut soal Lucas.

“Setelah kembali dari mansion Keluarga Levada, kami dihadang sekelompok orang yang memakai jubah ksatria Kerajaan Onyx. Setelah kami cari tahu, ada kemungkinan jika Kerajaan Onyx sedang memulai peperangan dengan Kerajaan Xavier. Kami cukup kewalahan karena sepertinya kelompok itu adalah pasukan khusus yang sudah biasa melakukan penyerangan seperti ini. Karena jumlah kami lebih sedikit, entah bagaimana kereta yang ditumpangi Yang Mulia Raja bisa jatuh ke jurang. Beruntungnya, Yang Mulia memang sedang tidak ada di dalam kereta. Kelompok itu menyerang Yang Mulia Raja secara membabi buta, tapi beruntung kami semua selamat,” terang Alpha.

“Lalu orang-orang itu dimana sekarang?” tanyaku.

“Yang Mulia membantainya.”

Aku sedikit tertegun mendengarnya, bagaimana ya? Jujur, aku benar-benar terkejut mendengarnya, tapi sebisa mungkin aku tidak memperlihatkannya pada Alpha. Aku juga tahu Lucas itu pemimpin yang sadis, tapi tetap saja, aku tidak terbiasa mendengar hal-hal mengerikan seperti ini. Maksudku, Lucas menghilangkan nyawa seseorang. Orang-orang itu mungkin hanya sebatas jumlah manusia yang menyerang Lucas, siapa tahu mereka juga terpaksa menyerang Lucas karena sedang melindungi orang yang mereka sayang.

“Begitu ya.”

“Apa ada yang mengganggu Anda, Yang Mulia?”

“Tidak, tidak ada, Alpha. Rasanya mengerikan saja mendengarnya, siapa yang berani mengancam nyawanya sendiri untuk menyerang raja?”

Ya… aku tahu sih ulas siapa semua ini. Dan sepertinya baik Lucas maupun Alpha tidak menyadari dalang dibalik insiden ini. Mungkin juga mereka berdua terpancing perangkap Tuan Daniel yang berusaha mengadu domba dua kerajaan ini. Padahal merepotkan baginya jika terjadi peperangan, Tuan Daniel kan ditugaskan di perbatasan timur, wilayah yang menghadap langsung dengan laut, juga disebrang laut itu ada pulau kecil yang berdiri sendiri, di mana Kerajaan Onyx berada.

Apa mungkin dengan mengadu domba dua kerajaan itu, membuat Lucas mengalihkan perhatiannya pada Kerajaan Onyx, dan di saat itulah Tuan Daniel berusaha menurunkan tahta Lucas? Bisa saja kan? Seorang raja yang menabuh genderang perang duluan, akan dibenci penduduknya karena sudah merusak kedamaian mereka.

Peperangan itu, bukan hanya merugikan wilayah yang dijajah, tapi dampak buruk juga akan dirasakan oleh pihak penjajahnya. Itu yang dulu pernah aku pahami saat pelajaran sejarah di sekolah.

“Yang Mulia Raja sudah terbiasa menghadapi hal semacam ini. Sejak dulu Yang Mulia sudah terjun langsung ke medan perang.”

Saat itu aku seperti orang gila, berlari memeluknya tanpa alas kaki dan menangis dipelukannya karena kukira Lucas benar-benar sekarat. Aku merasa malu sendiri jika mengingatnya. Duh! Pikiran manusia itu bisa semengerikan ini ternyata. Si sadis, gila, brengsek itu mana mungkin terbunuh dengan mudah kalau hanya jatuh ke jurang atau terkena sayatan pedang di tubuhnya. Aku tidak berpikir sampai ke sana dulu. Malunya!

BRUGH!!!

Pintu ruang kerjaku dibuka kasar oleh orang yang sedang aku pikirkan. Wajahnya sarat akan kekesalan yang begitu kental. Dia masih memakai pakaian tidurnya, juga perban yang kelihatannya akan lepas lagi. Lucas berjalan menghampiri kami berdua dengan terburu-buru.

“Kenapa kau disini?!” tanyaku sedikit histeris. Bagaimana jika lukanya sobek lagi. Sembrono sekali dia.

“Alpha! Bukankah aku memerintahkanmu menjaga di depan istana?” tanya Lucas sengit.

“Aku memintanya kesini sebentar,” kataku menjawab pertanyaannya.

“Maafkan saya, Yang Mulia,” jawab Alpha.

“Aku tidak mau melihat ada pemberontak lagi di sini!” katanya lagi, kali ini terkesan dingin sekali.

“Baik, Yang Mulia.”

Kulihat Alpha pun pamit meninggalkan kami berdua. Orang ini, lagi sakit bukannya diam di ranjangnya, justru masuk ke ruanganku seperti ini.

“Ayo kembali ke kamarmu, lukamu bisa sobek lagi nanti,” kataku.

“Apa yang kau bicarakan?” tanyanya penuh intimidasi.

Ini orang lagi datang bulan atau gimana sih? Marah-marah mulu!

“Aku hanya menanyakan kejadian kemarin lusa?”

“Kenapa kau menanyakan hal itu?”

“Karena aku penasaran, orang gila mana yang berani menyerangmu?”

“Kenapa kau bertanya pada Alpha?”

“Karena dia ada pada saat insiden itu.”

“Kau bisa bertanya padaku, bukan?”

Aku diam sejenak, ada sedikit gangguan sehingga mulutku tidak bisa membalas ucapannya untuk beberapa saat.

“Kau… kan… sedang sakit? Sudah ya, sekarang ayo kembali ke kamarmu,” kataku kemudian dan memapahnya.

Tapi tanganku ditepis pelan olehnya, ya ampun ada apalagi sih?

“Kenapa sapu tanganmu berdarah? Apa yang terjadi, Diana?”

Oh! Sapu tanganku ketinggalan di kamarnya ya?

“Aku mimisan, hidungku berdarah karena kelelahan. Jangan khawatir. Ayo cepat kita kembali ke kamarmu! Sebagai pasien harusnya kau nurut saja dengan ucapanku. Duh! Kau ini, lukamu itu besar loh! Kalau terjadi apa-apa bagaimana?”

 

 

Salam Hangat,

SR

ig: @cintikus

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Mysterious Call
9      9     0     
Short Story
Ratusan pangilan asing terus masuk ke ponsel Alexa. Kecurigaannya berlabuh pada keisengan Vivian cewek populer yang jadi sahabatnya. Dia tidak sadar yang dihadapinya jauh lebih gelap. Penjahat yang telah membunuh teman dekat di masa lalunya kini kembali mengincar nyawanya.
Dosa Pelangi
9      9     0     
Short Story
"Kita bisa menjadi pelangi di jalan-jalan sempit dan terpencil. Tetapi rumah, sekolah, kantor, dan tempat ibadah hanya mengerti dua warna dan kita telah ditakdirkan untuk menjadi salah satunya."
Mawar Putih
1207      627     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Begitulah Cinta?
342      195     0     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Accidentally in Love!
6      6     0     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
Mimpi Milik Shira
12      12     0     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Tiba Tiba Cinta Datang
12      12     0     
Short Story
Cerita tersebut menceritakan tentang seorang lelaki yang jatuh cinta pada seorang gadis manis yang suka pada bunga mawar. Lelaki itu banyak belajar tentang cinta dan segala hal dari gadis dan bunga mawar
For One More Day
292      219     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Luka Adia
30      25     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
33      26     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.