Read More >>"> Hamufield (Bab 68) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hamufield
MENU
About Us  

 

Seoul

 

Chang Min tidak bisa membuat dirinya tenang. Ia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju pinggiran kota Seoul pagi-pagi buta. Ia tidak tahu dari mana dan bagaimana Ji Hyo dapat memberiya informasi tentang keberadaan Jun Su, tetapi ia bahkan tidak peduli untuk bertanya.

 

 

Hamufield

 

“Belum tidur?”

Jun Su menoleh dan mendapati Jae Joong berada di ambang pintu kamarnya.

Jae Joong bisa melihat senyum Jun Su dan gelengan pelan kepalanya. Jun Su hanya duduk diam di pinggir jendela besar kamarnya, menutupi sebagian cahaya bulan untuk masuk menerangi kamar itu.

Jae Joong hanya memutuskan untuk bersandar di ambang pintu, ia menyukai siluet Jun Su di hadapannya.

“Ada apa? Aku tahu kau tidak bisa tidur akhir-akhir ini. Matamu mulai merah dan bengkak.” suara Jae Joong terdengar tenang, namun menuntut penjelasan.

Jun Su tersenyum kecil. Ia tidak pernah bisa menyembunyikan apa pun dari Jae Joong.

“Aku, tidak bisa bermimpi lagi.” Jun Su menjawab di sela-sela helaan nafasnya.

Jae Joong mengerutkan alinya, “Kenapa?”

Jun Su memandang keluar dan mengangkat bahunya, “Aku juga tidak tahu.”

Keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Keduanya sibuk dengan berbagai pikiran di kepala mereka.

“Kenapa kau ingin kembali bermimpi? Bukankah itu selalu menjadi mimpi buruk belakangan ini?”

Untuk sesaat, Jun Su hanya membeku di tempatnya. Sejujurnya, dirinya sendiri sudah sering mempertanyakan itu. Namun kali ini, Jun Su ingin benar-benar jujur pada dirinya sendiri.

“Aku hanya... merindukannya.”

 

 

Seoul

 

Chang Min membuka pintu rumah tua di hadapannya. Ia tidak yakin Jun Su mau tinggal di sini. Tempat itu tidak terlihat nyaman sama sekali. Tidak bersih... dan, pintu itu tidak dikunci.

“Jun Su?” Chang Min melihat ke sekeliling. Rumah itu terlihat sudah kosong sejak lama sekali. Tidak ada tanda-tanda seseorang meninggali tempat itu.

Chang Min melihat ke arah dapur dan mengerutkan alisnya. Tidak ada tanda-tanda seseorang memakai alat apa pun di sana. Chang Min menghela nafas panjangnya. Ia pasti salah alamat. Jun Su yang dikenalnya tidak akan betah untuk tinggal di sini tanpa membersihkan tempat ini.

Chang Min baru akan berbalik pergi saat ia menyadari sesuatu di ambang pintu ruangan yang setengah terbuka itu; koper kecil Jun Su...

“Jun Su?” Chang Min segera berjalan kecil menuju kamar itu, dan hanya bisa mematung dengan pemandangan di hadapannya.

Jun Su terbaring di kasur tua itu. Sebelah tangannya menggenggam sebotol pil-pil putih yang tumpah ke ranjang. Sebotol air mineral ia biarkan terbuka begitu saja di meja kayu samping ranjang itu.  

“Jun Su...” Chang Min merasa sekujur tubuhnya lemas. Nafasnya sesak.

Jun Su hanya diam di sana. Kedua matanya terpejam. Chang Min hampir tidak mengenali kekasihnya itu; wajah tirus pucat pasi, dan tubuh kakunya yang terlihat dingin.

Butiran-butiran panas mulai mengalir dari mata Chang Min. Bibirnya bergetar. Punggung bidangnya menggigil.

 

 

Satu jam... dua jam... tiga jam...

Chang Min hanya terduduk di tempatnya, membendung seluruh wajahnya ke dalam lutut yang dilipatnya.

Ini tidak benar... Jun Su baik-baik saja... kenapa ia begitu sedih? Ya, Jun Su baik-baik saja.

Chang Min mengangkat wajahnya dan melihat sosok Jun Su yang masih tergeletak diam di ranjang. Ia tersenyum tipis dan berdiri, berjalan mendekati tubuh pucat Jun Su.

“Hey, sudah berapa lama kau tidur?” Chang Min mengelus pelan pipi pucat Jun Su, tidak ada kehangatan seperti yang biasa ia rasakan di tangannya. “Bukankah sudah waktunya bangun dan pulang?” Chang Min menatap wajah Jun Su yang hanya diam. Chang Min tidak mengerti kenapa hatinya begitu sakit, tapi ia tidak menangis lagi. Ia tersenyum hanya dengan memandang Jun Su. Jun Su yang tertidur... Setidaknya, itu yang ingin Chang Min percayai.

Chang Min menghela nafasnya, “Waktunya pulang...”

 

 

Nyonya Shim hanya bisa berteriak dan pingsan saat Chang Min memasuki kediamannya, menggendong Jun Su dalam pelukannya.

Chang Min tidak bereaksi apa pun, ia hanya memandang wajah pemuda dalam pelukan lengan besarnya dengan senyum tipis dan mata penuh kasih, meski kesedihan yang tergambar di sana tidak dapat ia tutupi.

Ji Hyo hanya bisa menutupi mulutnya yang ternganga dengan sebelah tangannya. Mata gadis itu melebar, dan untuk sesaat, Ji Hyo lupa bagaimana caranya bernafas. Tatapannya terpaku pada Chang Min yang hanya melewatinya begitu saja.

Perlahan, Chang Min menidurkan Jun Su di ranjang mereka. Laki-laki dengan kantung mata tebal itu mengambil tempat di samping Jun Su, kembali mengelus pipi dingin pemuda di hadapannya, dan terus menatapnya dengan senyuman tipis. Chang Min tidak bisa mendengar suara gaduh di luar, ia bahkan tidak menyadari Ji Hye menatap tubuh Jun Su dengan pandangan ngeri di ambang pintu kamar yang terbuka lebar itu.

 

 

Hamufield

 

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Ji Hyo segera membuka matanya lebar-lebar, menuruni ranjangnya dan keluar dari kamar yang masih gelap gulita itu. Dengan tergesa, gadis itu segera mengenakan sepatunya dan berlari keluar rumah sekencang yang ia bisa, melewati jalanan sepi yang gelap.

“Jun Su!”

Suara ketukan pintu yang keras segera membuat Jun Su dan seisi rumah itu terbangun.

“Jun Su!”

Jun Su segera turun dari ranjangnya dan berjalan cepat menuruni tangga, mengenali suara yang terdengar panik itu.

“Ada apa?” Jae Joong segera keluar dari kamarnya dan menyusul langkah Jun Su.

Nyonya Han sudah membuka pintu saat Jun Su sampai di lantai dasar. Ji Hyo terlihat tersengal dengan wajah panik.

“Ji Hyo?” Jun Su segera berjalan mendekat, sementara Ji Hyo menghambur masuk dan memeluknya erat-erat.

Suara isak tangis Ji Hyo terdengar jelas, memenuhi kesunyian malam di bakery yang masih tutup itu. Punggung gadis itu bergetar dalam pelukannya.

Jun Su hanya bisa terdiam dan membiarkan gadis itu memeluknya. Ia menggeleng kecil pada Jae Joong dan Nyonya Han yang memandangnya dengan tatapan bingung. Ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada gadis itu subuh-subuh begini.

 

 

“Kau sudah tenang?”

Ji Hyo mengangguk setelah meletakan secangkir chamomile tea hangatnya di meja.

Jun Su menghembuskan nafas panjangnya dengan pelan, “Ada apa denganmu? Kau membangunkan semua orang malam-malam begini.”

Ji Hyo tidak tertawa pada leluconnya.

Jun Su menghela nafas singkat dan menatap Ji Hyo dengan wajah cemasnya, “Ada apa?”

“Kau... meninggal...”

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Adelia's Memory
9      9     0     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?
Ginger And Cinnamon
98      35     0     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Nina and The Rivanos
187      99     0     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Nona Tak Terlihat
14      13     0     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...
Titisan Iblis
10      10     0     
Romance
Jika suatu saat aku mati, aku hanya ingin bersamamu, Ali .... Jangan pernah pergi meninggalkanku..... "Layla "
The Investigator : Jiwa yang Kembali
64      45     0     
Horror
Mencari kebenaran atas semuanya. Juan Albert William sang penyidik senior di umurnya yang masih 23 tahun. Ia harus terbelenggu di sebuah gedung perpustakaan Universitas ternama di kota London. Gadis yang ceria, lugu mulai masuk kesebuah Universitas yang sangat di impikannya. Namun, Profesor Louis sang paman sempat melarangnya untuk masuk Universitas itu. Tapi Rose tetaplah Rose, akhirnya ia d...
Hoping For More Good Days
15      15     0     
Short Story
Kelly Sharon adalah seorang gadis baik dan mandiri yang disukai oleh banyak orang. Ia adalah gadis yang tidak suka dengan masalah apapun, sehingga ia selalu kesulitan saat mengahadapinya. Tapi Yuka dan Varel berhasil mengubah hidup Sharon menjadi lebih baik dalam menghadapi segala rintangan.Jujur dan saling percaya, hanya itu kunci dari sebuah tali persahabatan..
Can You Love Me? Please!!
99      64     0     
Romance
KIsah seorang Gadis bernama Mysha yang berusaha menaklukkan hati guru prifatnya yang super tampan ditambah masih muda. Namun dengan sifat dingin, cuek dan lagi tak pernah meperdulikan Mysha yang selalu melakukan hal-hal konyol demi mendapatkan cintanya. Membuat Mysha harus berusaha lebih keras.
North Elf
62      49     0     
Fantasy
Elvain, dunia para elf yang dibagi menjadi 4 kerajaan besar sesuai arah mata angin, Utara, Selatan, Barat, dan Timur . Aquilla Heniel adalah Putri Kedua Kerajaan Utara yang diasingkan selama 177 tahun. Setelah ia keluar dari pengasingan, ia menjadi buronan oleh keluarganya, dan membuatnya pergi di dunia manusia. Di sana, ia mengetahui bahwa elf sedang diburu. Apa yang akan terjadi? @avrillyx...
The Wire
239      153     0     
Fantasy
Vampire, witch, werewolf, dan guardian, keempat kaun hidup sebagai bayangan di antara manusia. Para guardian mengisi peran sebagai penjaga keseimbangan dunia. Hingga lahir anak yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidup dan mati. Mereka menyebutnya-THE WIRE