Read More >>"> FLOW in YOU (Just Play the Song...!) (BAB 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
MENU
About Us  

Allexa duduk di kursi riasnya. Ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia menegakkan kepalanya. Melihat wajahnya yang terpantul dari cermin besar di hadapannya. Dari situ ia melihat bayangan Mamanya tengah berdiri di ambang pintu kamarnya yang terbuka. Penampilannya masih sama seperti saat menghadiri acarai pameran desain malam ini. Ia mengenakan pakaian kantornya. Kemeja biru langit berlapis blezer coklat muda, serta celana panjang dengan warna yang senada dengan blezernya. Raut wajahnya tampak khawatir.

Allexa memutar kursinya. Ia menatap wajah khawatir Mamanya. “Mama sudah pulang?”  tanyanya dengan nada agak terkejut. Lama ia menunggu jawaban dari Mamanya, tapi tak kunjung mendengarnya. “Mama marah padaku karena tidak mengikuti acara sampai selesai?” tanya Allexa hati-hati. Ia memberanikan diri untuk menatap wajah Mamanya. Saat itulah Mamanya memutuskan untuk melangkah masuk menghampirinya. Ia merasakan sapuan lembut telapak tangan Mamanya di pipi kanannya.

“Aau!” jerit Allexa saat tiba-tiba Mamanyadengan sengaja mencubit pipinya gemas.

            “Rasain tuh, bocah nakal!” seloroh Bima yang kenetulan tengah melintas di depan kamar Allexa.

            “Kak Bima!” jerit Allexa jengkel.

            Bima justru menjulurkan lidah sambil mengejeknya lalu masuk ke kamarnya.

            Arina mengalihkan perhatian Allexa dengan mengusap wajah anaknya.

“Allexa...” panggilnya terdengar begitu tenang. Kini Arina menyisir rambut Allexa dengan penuh kasih sayang. “Selalu saja begini. Kau tidak pernah sekali saja mengikuti acara pameran desain sampai selesai. Apa kau tidak suka?” kedua alisnya terangkat. Ia melihat putrinya justru menundukkan kepala tak berani menatap wajahnya. “Mama tidak mau hal semacam ini terjadi lagi.” Tambahnya. Pernyataannya sukses membuat putrinya terbelalak kaget mendengarnya.

Allexa beranikan diri menegakkan kepala. Menatap nanar wajah Mamanya yang seolah menaruh harapan besar pada anak perempuannya ini.

“Maafkan Allexa Ma. Allexa penasaran dengan sebuah band yang diceritakan Misca saat di sekolah. Jadi aku dating ke acaranya. Tapi nyatanya band itu malah tidak datang.” Ucapnya terdengar penuh penyesalan. Jauh di lubuk hatinya ia sangat menyesal. Apapun alasannya, seharian ini sikapnya sudah keterlaluan.

            Mama berdiri setelah selesai mendandani rambut putrinya sedemikian rupa. Rapih dan berpita. Bagi Allexa, sempat terfikir olehnya bahwa dia dijadikan boneka hidup oleh Mamanya karena  Mamanya kelewat senang jika mendandani anak perempuannya ini. Wajahnya Arina terfokus pada wajah Allexa. Namun bagi Allexa, ia merasa Mamanya tidak pernah benar-benar melihatnya dengan kedua matanya. Sesuatu yang sulit ia jelaskan. Sesuatu yang masih menjadi tanda tanya besar di kepalanya.

“Semua sudah selesai. Tugas Mama sudah berpindah pada desainner lain.” Arina  tersenyum.

            “Jadi Mama menyerahkannya pada desainner lain? Bagaimana dengan posisi Mama?” Allexa sedikit terguncang mendengarnya. Ia meraih binder-nya kamudian memeriksa beberapa jadwal event  bulan ini. Perhatiannya sempat terfokus pada beberapa event yang diberi tanda silang.

“Mama kembali di posisi awal. Itu seperti promosi jabatan saja, tidak berpengaruh apa-apa.” Ia tersenyum lagi. Meski demikian ia melihat penjelasannya barusan mengakibatkan ekpresi penyesalan di wajah putrinya.

“Jadi, begitu.” Ucap Allexa saat ia tidak tahu harus berkomentar apa lagi.

“Ya. Semua sudah selesai.” Tambah Mamanya.

Semakin Mamanya memberi penjelasan, semakin ia merasa bersalah. 

“Tidak perlu merasa bersalah. Mama tidak akan memintamu untuk terlibat  dalam event apapun lagi. Mama ingin kau fokus untuk sekolah. Sebentar lagi kamu kelas XII  kan?”

Mendengar pertanyaan Mamanya yang menyiratkan sebuah tuntutan untuk fokus belajar, Allexa lebih memilih untuk mengangguk membuat poni rambutnya ikut bergoyang. Meski begitu ada sesuatu yang ingin dipastikannya. Ia mengumpulkan nyali untuk mengutarakannya. Sebelum ia sempat menanyakannya, Mamanya kembali angkat bicara.

 “Tadi siang Bu Risa telfon Mama. Beliau bilang, kau sudah memutuskan tidak akan mengikuti kompetisi piano tahun ini. Benar begitu?” Tambahnya dengan nada Mama tahu segalanya.

Allexa mendongak dengan mulut ternganga. “Ya...” desisinya tak bertenaga.

Arina tersenyum lebar. “Mama tidak melarangmu ikut kompetisi piano atau yang lainnya. Tapi, ini keputusan yang tepat Nak. Tahun ini memang sebaiknya kau fokus untuk belajar. Kenaikan kelas nanti, nilaimu harus bagus. Mengerti?” Ia melipat kedua tangan di depan dadanya seraya memusatkan perhatiannya pada putrinya seakan menuntut jawaban.

Allexa menatap wajahnya dalam diam. Tak sepatah kata terucap dari mulutnya. Ia tak punya cukup alasan untuk mengatakan tidak. Sebuah anggukan kecilpun ia  tunjukkan dan sukses membuat Mamanya tersenyum lega. Mama tersenyum lebar padanya. Senyumnya mengisyaratkan putrinya tak mimiliki pilihan lain selain menurut padanya.

* * *

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • kania_young

    @yurriansan Hallo kak, maaf kalau cuma menemukan prolognya saja. Karena novel ini sudah terbit. Next aku unggah beberapa BAB nya ya.. Terima kasih sudah membaca :)

    Comment on chapter PROLOG
  • kania_young

    @yurriansan wkwk... biar penasaran dulu... πŸ˜†

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    Aku sedih. Cma dpt prolog di sini πŸ˜–πŸ˜–

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Alfazair Dan Alkana
10      10     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Pantang Menyerah
5      5     0     
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
P.E.R.M.A.T.A
52      35     0     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Salendrina
38      29     0     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Dessert
31      23     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Pulpen Cinta Adik Kelas
11      10     0     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Pisah Temu
15      11     0     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Mimpi Milik Shira
12      12     0     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Stuck In Memories
254      166     0     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
My Andrean
200      123     0     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...