Read More >>"> Ginger And Cinnamon (10 | Ibuku, Si Accedentessiast) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ginger And Cinnamon
MENU
About Us  

Ada pribahasa yang mengatakan "Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah", nah, kita pasti sudah tidak asing dengan pribahasa tersebut, arti dari pribahasa itu berarti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orangtua itu memiliki batasan.

Mempunyai seorang Ibu yang begitu baik dan sabar membuatku begitu bangga. Sedari kecil hingga saat ini aku selalu melihat Ibu begitu ceria menjalani hidupnya. Ibu terlihat begitu bahagia memiliki keluarga kecil yang ributnya bagaikan satu kelurahan. Dalam keseharian kami, Ibu selalu mengajarkan tentang sikap dan kemandirian seorang wanita. Sedari kecil kami bersaudara sudah diajarkan beberapa pekerjaan dapur, seperti mencuci piring, mencuci pakaian, masak air dan nasi, bahkan mengerjakan ikan seumuran Sophia sudah bisa. Kata Ibu, supaya kalau sudah menikah atau tinggalnya jauh dari orangtua bisa mandiri, tidak menyusahkan orang lain dan yang paling utama tidak menyusahkan diri sendiri.

Seperti sebelumnya, Ibu selalu ceria di hadapan kami bahkan selalu memberi solusi di tiap curhatan kami. Namun dibalik semua itu ternyata Ibu menyimpan kesedihan dan kegalauan yang begitu banyak.

Dia tersenyum tetapi sebenarnya tidak. Ia tertawa tetapi sebenarnya ia menangis. Yah, seperti itulah arti kata dari Eccedentesiast. Mengapa Ibuku seperti itu? Apakah dia depresi? Mungkin saja iya, tapi bukan berarti Ibuku Gila! Dia hanya berusaha membuat orang disekitarnya merasa senang namun terkadang ia sangat putus asa ketika yang ia harapkan tidak bisa ia lakukan. Ibuku selalu menyembunyikan perasaan sakitnya dibalik senyumnya.

Apa yang membuat Ibuku menjadi wanita Eccedentesiast? Tak lain adalah Ayahku sendiri yang telah menjadi pasangan hidupnya selama puluhan tahun. Ibu tidak pernah bercerita sebelumnya hingga salah satu keluarga Ayahku cerita semuanya kepadaku.

Berawal dari kedatangan seorang wanita yang berumur 40 an di kantorku. Aku yang saat itu duduk di tempat resepsionis mendapat senyum dari wanita itu, langsung saja ku balas senyumnya. Tak lama kemudian, setelah ia bertemu dengan salah satu atasan di kantor, Ibu itu menghampiri dan menyapa ku.

"Nama kamu Al-Maratus Sholihah yah?" Tanya Ibu itu, yang tentunya membaca papan nama yang tertempel di seragam kantorku.

"Iya Ibu, panggil saja Alma, apakah ada yang bisa ku bantu bu?" Jawabku.

"Namamu Alma? Siapa nama Ibumu?" Tanya Ibu itu dengan senyum ramah.

"Nama Ibuku, Nafizah. Ibu kenal?" Perasaanku mengatakan mereka saling kenal dan ternyata memang benar.

"Bukan cuma kenal, kita ini masih keluarga. Ayahmu Fahreza juga adalah sepupuku. Wajahmu begitu mirip dengan Ibumu, itu sebabnya aku bertanya siapa nama Ibumu. Bagaimana kabar Ibumu?"

Sambil cerita ia memegang tanganku kemudian aku mengajaknya ke lobby kantor. Di atas sofa empuk berwarna cokelat kami melanjutkan perbincangan.

"Ibuku masih selalu sehat dan bugar. Dia masih gemar berolahraga dan menjaga pola makannya." Kataku ke Ibu itu.

"Ibumu itu memang hebat, diusia seperti itu masih terlihat awet muda, padahal dia jauh lebih tua dari aku loh, hahahaha..." Kemudian ia tertawa.

"Dibalik tubuh yang kuat tentunya harus ada hati yang kuat, Ibumu orang yang sabar dan punya hati yang kuat meskipun terkadang hatinya tersakiti." Lanjutnya dengan ekspresi seakan mengingat sesuatu.

Mendengar kata 'Terkadang Hatinya Tersakiti' membuatku penasaran dengan masa lalu Ibuku. Dengan cepat aku berpikir dan merangkai kata untuk mengarahkan pembicaraan.

"Oh, jadi Tante ini sedari dulu akrab dengan orangtuaku? Dulu mereka pacaran yah? Berapa lama sih mereka pacaran?" Sebenarnya aku tau sebagian kisah cinta orangtuaku tapi pasti masih ada yang belum aku ketahui.

"Kamu tanya saja langsung sama mereka, tapi kalau yang dibilang setia, Ibumu lah orangnya." Jawabnya.

"Ku akui Ibuku memang setia tidak seperti Ayahku! Eh, tapi nama Tante siapa yah? Hehehe" Aku mulai memancing untuk dia cerita.

"Oh iya, namaku Rismalah, panggil saja Tante Risma. Kalau bicara soal ulah Ayahmu itu tak ada habisnya." Jawab Tante Risma yang mulai ingin mengungkapkan kisah masa lalu orangtuaku.

"Iya tuh, Ayahku sampai saat ini masih saja buat ulah! Kasihan Ibuku!" Kali ini aku pura-pura sedikit meninggi.

"Kamu harusnya bersyukur punya Ayah, apalagi seperti Ayahmu. Dia itu orangnya tidak kasar, tidak nakal seperti pria pada umumnya, Ayahmu tidak pernah mau merusak kesehatannya itu sebabnya dia tidak merokok dan minum-minum alkohol. Ayahmu begitu tampan dengan badan yang tegap sehingga ia sering dikelilingi dengan wanita-wanita dan tak jarang gosip yang beredar tentang Ayahmu, itu yang terkadang membuat Ibumu merasa tersakiti namun sekali lagi aku akui jika Ibumu orang yang setia dan sabar." Ungkap Tante Risma.

"Sampai sekarang loh Ayah masih sering bergaul dengan wanita muda, apalagi kalau di tempat Gym. Seumuran ku saja akrab dengannya, tapi bagiku itu biasa saja karena semua tau jika Ayah sudah punya Istri dan Anak. Eh, Tante, dulu Ayah dan Ibuku sebelum menikah pacarannya lama gak?"

"Lumayan lama sih, sejak aku masih SMA mereka sudah kuliah dan mereka saat itu sudah berpacaran, sampai mereka sarjana pun masih pacaran tapi tak lama setelah itu mereka menikah dan pindah tempat tinggal. Saat itu aku sudah jarang bertemu dan berkomunikasi, terakhir kami bertemu saat kamu masih kecil sekitar usia anak SD."

Tante Risma mulai menceritakan beberapa kenangannya dengan Ayah dan Ibuku, namun tak sekalipun aku mendengar jika kedua orangtuaku menikah karena adanya sebuah Accident In Love. Ini membuat perasaanku sedikit legah namun dari Tante Risma ini juga aku mengetahui jika Ayahku sedari dulu memang terlalu baik bahkan sangat baik terhadap beberapa wanita tanpa memikirkan perasaan Istrinya dan ketiga anaknya yang masih perawan.

Dari Tante Risma pula aku menyadari jika selama ini memang Ibuku adalah orang yang selalu memendam rasa sakitnya, kecewanya dan galaunya. Ia selalu tersenyum meskipun itu menyakitkan baginya. Apalagi terhadap anak-anaknya, Ibuku tak pernah mengatakan tidak ataupun menolak jika kami meminta untuk ikut organisasi ataupun dalam hal pendidikan. Begitupula dengan hal kecantikan dan perawatan tubuh, Ibuku sangat setuju bahkan kami kompak dalam memilih produk kecantikan.

Panjang umur kasih sayang untukmu Ibu. Cinta kasih dan terimakasih dari kami anakmu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • SusanSwansh

    Namanya sama Kak kayak temenku. Maratus sholihah. Hehe.

    Comment on chapter 1 | Al-maratus Sholihah - Dibalik Sebuah Alasan!
Similar Tags
Seperti Cinta Zulaikha
1531      1017     3     
Short Story
Mencintaimu adalah seperti takdir yang terpisahkan. Tetapi tuhan kali ini membiarkan takdir itu mengalir membasah.
Bersyukurlah
11      11     0     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
Nona Tak Terlihat
13      12     0     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...
Damn, You!!
75      53     0     
Romance
(17/21+) Apa yang tidak dimilikinya? Uang, mobil, apartemen, perusahaan, emas batangan? Hampir semuanya dia miliki kecuali satu, wanita. Apa yang membuatku jatuh cinta kepadanya? Arogansinya, sikap dinginnya, atau pesonanya dalam memikat wanita? Semuanya hampir membuatku jatuh cinta, tetapi alasan yang sebenarnya adalah, karena kelemahannya. Damn, you!! I see you see me ... everytime...
dr. romance
740      441     3     
Short Story
melihat dan merasakan ucapan terimakasih yang tulus dari keluarga pasien karena berhasil menyelamatkan pasien.membuatnya bangga akan profesinya menjadi seorang dokter.
The Past or The Future
9      9     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Voice Note Sebuah Jawaban
6      6     0     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...
ADRI
9      9     0     
Short Story
Untuk yang terlambat jatuh cinta.
Ojek
12      12     0     
Short Story
Hanya cerita klise antara dua orang yang telah lama kenal. Terikat benang merah tak kasat mata, Gilang dihadapkan lagi pada dua pilihan sulit, tetap seperti dulu (terus mengikuti si gadis) atau memulai langkah baru (berdiri pada pilihannya).
Rain, Coffee, and You
314      249     3     
Short Story
“Kakak sih enak, sudah dewasa, bebas mau melakukan apa saja.” Benarkah? Alih-alih merasa bebas, Karina Juniar justru merasa dikenalkan pada tanggung jawab atas segala tindakannya. Ia juga mulai memikirkan masalah-masalah yang dulunya hanya diketahui para orangtua. Dan ketika semuanya terasa berat ia pikul sendiri, hal terkecil yang ia inginkan hanyalah seseorang yang hadir dan menanyaka...