Read More >>"> The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS] (Peneroran kepada Jaxon) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

“Turun yuk! Nanti yang lain ngira lo ma gue ngapa-ngapain lagi!” gurau Clyde. Salah sasaran, wajah Kiran yang tadinya sudah netral sekarang kembali menjadi berwarna pink. 

Clyde mendesah. Ingin rasanya ia membungkam mulutnya yang selalu ngegoda cewek kayak playboy kelas kakap itu. Kalau bisa, ia pun ingin memberi Kiran waktu lagi untuk mendinginkan kepalanya. Hanya saja ia tahu bahwa dirinya dan Kiran harus segera turun dari mobil untuk menemui yang lain kalau tidak mau dicurigai. Perkataannya tadi tidak sepenuhnya gurauan. Maka dari itu, Clyde membuka pintu tanpa menunggu Kiran berbicara. Ia berjalan memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk Kiran. Kiran meraih tangan yang disodorkan Clyde dan berjalan melangkah keluar dari mobil. Dengan wajah tertunduk, ia mengikuti Clyde berjalan menuju istana keluarga Megajaya. 

Kiran berjalan dan berjalan. Namun rasanya rumah ini seperti labirin yang tiada akhirnya. Setelah begitu lama berjalan, akhirnya Clyde berhenti di depan sebuah ruangan yang di pintu kayunya bertuliskan The Black Hummingbird. Kiran tersentak. Matanya membelalak seolah kedua bola matanya akan melompat keluar. 

“Cieh! Akhirnya turun juga! Ngapain aja lo di mobil?” seru Bram ketika Clyde dan Kiran melangkah masuk ke dalam ruangan bernuansa hitam itu.

Clyde melirik Kiran, memastikan gadis itu wajahnya nggak jadi tambah merah. Jadi maroon gitu. Menyadari tidak ada yang bisa ia jawab, Clyde hanya tersenyum jahil seolah mengatakan sesuatu dengan matanya yang berkilat nakal. Rhea dan kawan-kawan gelelng-geleng kepala menghadapi kelakuan Clyde.

“Gila lo, Clyde! Kalo dilaporin babehnya aja..Abis riwayat lo. Kelar udah idup lo!” kata Bram lagi. Rhea tertawa namun anehnya, baik William dan Jaxon tidak tersenyum sedikit pun. Kedua cowok itu terlihat tegang dan banyak pikiran. Bram yang menyadari leluconnya salah tempat dan waktu berdeham. Ia memutuskan untuk bungkam, setidaknya untuk hari ini.

“Jadi.. Apa yang lo mau bilang?” tanya William kepada Jaxon.

Rhea dan Bram yang sama sekali belum mendengar tentang kabar terbaru itu pun saling lempar pandang. Empat pasang mata menatap Jaxon dengan khawatir karena kondisi cowok itu sangat berantakan. Kiran yang masih terguncang tetap tidak menengadahkan kepalanya. Ia takut dengan ruangan serba hitam itu karena menyandang nama yang sama dengan bosnya, mimpi terburuknya.

Jaxon tidak mengatakan apa pun. Ia mengeluarkan surat hitam itu dari saku jaketnya dan menyodorkan surat itu kepada William. William menahan napasnya ketika tangannya menyentuh surat terror itu. Napas Rhea juga terhenti karena ia menyadari bahwa dirinya bukanlah satu-satunya orang yang diincar burung kolibri hitam itu. Kini temannya pun mendapat surat yang sama.

‘Jangan kira posisi kamu sebagai penerus klan mafia bisa nyelametin kamu dari bahaya.’

William menatap Jaxon, meminta penjelasan dari cowok yang wajahnya tampak sangat lelah itu. Rhea menyabet surat begitu William berhenti membaca. Mata gadis itu bergerak cepat, membaca tulisan dengan tinta merah yang mewarnai kertas berwarna hitam. Lubang berbentuk burung kolibri yang mengakhiri rentetan kata seolah memberi kepastian bahwa peneror Jaxon adalah orang yang sama. Rhea mengikuti tindakan William, menatap Jaxon, menunggunya membuka mulut. Bram yang kaget melihat respons teman-temannya pun membaca surat itu dengan cepat. Kemudian ia mengoper surat kepada Clyde. Kiran yang duduk di samping Clyde dengan takut-takut mengangkat kepalanya untuk membaca isi surat itu. 

“Surat itu diselipin di dalam matras gue yang gue simpen di lemari kamer.” Suara Jaxon memecah ketegangan di ruangan Black Hummingbird.

“Orang itu berhasil nyelundup ke kamer gue. Dan nggak gitu aja. Dia mengawasi gue tanpa sepengetahuan gue,” lanjut Jaxon.

“Terus? Lo tahu siapa dia?” tanya Rhea penuh harap.

Demi melihat kekecewaan teman-temannya, Jaxon menggeleng.

“Siapa pun dia, orang itu punya teknik tinggi. Gue nggak ngerasain auranya sama sekali ketika gue masuk kamar walaupun gue tahu seseorang udah masuk ke situ.” Jaxon berkata lagi.

“Kegan?” tanya William.

“Mungkin. Gue udah curiga emang orang itu pasti Kegan. Tapi kalau hanya berdasarkan pangkat Kegan, nggak mungkin dia punya skill setinggi itu.”

“Terus siapa dong?” tanya Bram dengan tidak sabar.

“Gue nggak tahu. Tapi bisa aja orang itu emang Kegan. Orang dengan level selihai itu bisa pura-pura bego dan nutupin skill mereka kalau mereka mau.”

“Tunggu dulu. Kalo lo nggak berhasil ngeliat dia dan lo nggak ngerasain aura dia, dari mana lo tahu dia ada di ruangan bareng lo dan ngawasin lo?” Akhirnya Clyde buka mulut.

Jaxon tersenyum lelah,” Gue rasa dia sengaja membuat suara untuk bikin gue takut. Dia ngegertak gue.”

Kelima orang di hadapannya pun diam seribu bahasa. Tidak ada lagi yang bisa mereka katakan. Sudah jelas bagi mereka bahwa lawan ini tidak seperti lawan-lawan mereka sebelumnya yang bisa diajak perang terbuka, tonjok kanan kiri dan perang pun usai. Lawan mereka kali ini seperti bayangan, mereka tidak tahu seperti apa dan seberapa kuat orang itu. Itu pun kalau sang lawan ternyata memang hanya satu orang.

Namun di antara keenam orang yang berkumpul di ruangan itu, ada seorang yang mematung karena ketakutan yang memuncak. Orang itu tentu saja adalah Kiran. Kiran merasa bersalah karena sekarang ia tidak lebih berperan sebagai mata-mata bagi Black Hummingbird. Jika cewek kejam itu sampai tahu kalau Kiran ada di rumah Bram, membahas terror yang menimpa mereka bersama-sama, sudah pasti Kiran akan dimanfaatkan. Black Hummingbird akan merasa di atas angin karena punya orang dalam. Yang lebih membuat Kiran merasa hampir mati karena takut adalah Black Hummingbird mungkin saja sudah tahu Kiran ada di rumah Bram detik ini juga. Pasalnya wanita itu punya mata-mata di mana-mana.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • TamagoTan

    @Kang_Isa Thank you so much! Salam kenal juga, Kak! Nanti aku mampir yah ke cerita Kakak!

    Comment on chapter Prolog
  • Kang_Isa

    Keren. Ceritanya mistis banget, ikutan merinding juga. Salam kenal, Kak. Jika berkenan, mampir juga di ceritaku, ya.
    Salam semangat selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Snow White Reborn
10      9     0     
Short Story
Cover By : Suputri21 *** Konyol tapi nyata. Hanya karena tertimpa sebuah apel, Faylen Fanitama Dirga mengalami amnesia. Anehnya, hanya memori tentang Rafaza Putra Adam—lelaki yang mengaku sebagai tunangannya yang Faylen lupakan. Tak hanya itu, keanehan lainnya juga Faylen alami. Sosok wanita misterius dengan wajah mengerikan selalu menghantuinya terutama ketika dia melihat pantulannya di ce...
Warna Jingga Senja
0      0     0     
Romance
Valerie kira ia sudah melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan hubungan dengan Ian, namun sayangnya rasa sayang yang Valerie berikan kepada Ian tidaklah cukup. Lalu Bryan, sosok yang sudah sejak lama di kagumi oleh Valerie mendadak jadi super care dan super attentive. Hati Valerie bergetar. Mana yang akhirnya akan bersanding dengan Valerie? Ian yang Valerie kira adalah cinta sejatinya, atau...
The Ruling Class 1.0%
56      44     0     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
CEO VS DOKTER
13      13     0     
Romance
ketika sebuah pertemuan yang tidak diinginkan terjadi dan terus terulang hingga membuat pertemuan itu di rindukan. dua manusia dengan jenis dan profesi yang berbeda di satukan oleh sebuah pertemuan. akan kah pertemuan itu membawa sebuah kisah indah untuk mereka berdua ?
Daniel : A Ruineed Soul
10      10     0     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
6 Pintu Untuk Pulang
12      12     0     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Comfort
35      28     0     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
Anggi
441      358     2     
Short Story
Benar kata pepatah lama. Kita tidak pernah sadar betapa pentingnya seseorang dalam hidup kita sebelum dia pergi meninggalkan kita. Saat kita telah menyadari pentingnya dia, semua telah terlambat karena dia telah pergi.
Dear Diary
10      10     0     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
THE DAY'S RAPSODY
170      84     0     
Mystery
Sebuah pembunuhan terjadi di sebuah tempat yang bisa dibilang tempat teraman di kota ini. Banyak barang bukti ditemukan. Namun, pelaku masih belum tertangkap.