Read More >>"> Cinta Si Kembar (3. ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Si Kembar
MENU
About Us  

"Ketidaktahuan itu yang menjadikanku buta akan siapa kamu"

☀️☀️☀️

Reyfan hanya menatap kosong hamparan langit malam. Berulang kali terngiang didalam fikirannya kalimat terakhir yang diucapkan Khalisya. Membuatnya semakin merasa bersalah. Bukan merasa bersalah telah membuat musuh bebuyutannya itu sekarat. Melainkan ia merasa bersalah karena telah membuat air mata Khalisya luruh dengan bebas dihdapannya.

Khalisya. Gadis yang sudah mengisi ruang kosong dalam hati seorang Reyfansyah Samudra. Pemuda yang merupakan putra kedua dari pengusaha kaya raya bernamana Frans Samudra yang merupakan seorang pengusaha ternama.

"Arrghh... KENAPA GUE NGGAK PERNAH SADAR SIH?" Teriak Reyfan frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

"Kenapa lo pada nggak ada yang ngasih tau gue sih? Hah?!" bentak Reyfan pada kedua sahabatnya itu.

"Tenang dong Rey kita juga nggak tau kalo ternyata Al itu punya adek. Dan adeknya itu cewek yang lo suka." Sahut Valdo mengungkapkan ketidaktahuannya.

"Iya Rey, kalau kita tau kita pasti udah kasih tau lo." Tambah Alvaro. Walaupun sebenarnya ia sedang berbohong. Justru cowok itu jauh lebih tau tentang segalanya yang menyangkut kehidupan Khalisya.

"Elo itu butuh istirahat Rey. Mending kita balik dulu ya." Ucap Valdo menengahi.

Tanpa menunggu persetujuan dari Reyfan akhirnya mereka berdua lebih memilih melangkahkan kaki keluar dari kamar Reyfan dan membiarkan Reyfan menenangkan dirinya. Walaupun Reyfan telah membentak-bentak mereka namun mereka sudah faham dengan sifat dan mereka sudah memakluminya.

"Tanpa sadar gue udah jatuh cinta sama elo, sejak pandangan pertama. Sejak itu tanpa sadar tumbuh harapan gue buat bisa milikin elo. Dan kenyataan ini udah pupusin semua harapan itu. Harapan yang belum sampai tumbuh, kini udah harus mati."Batin Reyfan sebelum benar-benar terlelap.

☀️☀️☀️

Ditempat yang berbeda Khalisya menemani sang kakak yang harus dirawat di rumah sait karena lukanya cukup parah

"Kak Al bikin Khalisya khawatir tau nggak." Ucap Khalisya dengan suara serak khas orang setelah menangis.

"Kakak kan udah nggak kenapa-napa dek. Jadi nggak usah khawatir lagi ya." Ucap Al dengan nada yang lembut. "Kamu tau kan, kakak nggak suka liat kamu nangis." Ucap Al lagi sambil mengusap lembut kedua pipi adiknya itu untuk menghapus air mata Khalisya.

"Khalisya sayang sama kakak." Ucap Khalisya sambil meraih tangan Al dan ia usap dengan lembut punggung tangan itu dengan ibu jarinya.

"Kakak juga sayang sama Khalisya." Sedetik kemudian Al mencium kening Khalisya dengan lembut sebagai ungkapan sayangnya Al kepada adiknya itu.

Keharuan yang diciptakan oleh sepasang kakak beradik itu sukses membuat siapapun pasti iri jika melihatnya.

"Raf, tolong anterin Khalisya pulang dulu ya." Pinta Al pada Raffa sang sahabat agar mengantarkan Khalisya pulang.

"Oke siap bos." Sahut Raffa cepat.

Baru saja Khalisya hendak menolak tetapi Al sudah lebih dulu kembali berucap.

"Nggak ada penolakan. Kamu harus istirahat." Tegas Al.

Mau tidak mau Khalisya hanya menurut untuk diantar pulang oleh Raffa. Sementara ada Affan yang menemani kakaknya disana.

Setelah menempuk jarak sekitar 30 menit, akhirnya mereka sampai didepan kediaman Khalisya. Rumah mewah berlantai tiga itu, sepertinya tidak layak jika disebut rumah,Karena tidak hanya luarnya saja yang terlihat megah, namun didalamnya benar-benar menyerupai istana.

"Kak Raffa kog bengong." Ujar Khalisya sembari melambaikan tangannya didepan wajah Raffa.

"Mau mampir?" Tawar Khalisya ketika kesadaran Raffa sudah kembali.

"Ah enggak. Itu kayaknya orang tua kalian dirumah deh."

Khalisya ikut menengok, memang benar yang dikatakan Raffa mobil kedua orang tuanya berada dihalaman.

"Iya, Yaudah kak. Khalisya langsung masuk ya." Rafa hanya bisa mengangguk hingga Khalisya benar-benar menghilang dari pandangannya. Memasuki rumah megah, yang selalu menbuat Rafa terkesima saat memasukinya.

☀️☀️☀️

☀️☀️☀️        

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Berawal Dari Sosmed
377      290     3     
Short Story
Followback yang merubah semuanya
NIKAH MUDA
17      16     0     
Romance
Oh tidak, kenapa harus dijodohin sih bun?,aku ini masih 18 tahun loh kakak aja yang udah 27 tapi belum nikah-nikah gak ibun jodohin sekalian, emang siapa sih yang mau jadi suami aku itu? apa dia om-om tua gendut dan botak, pokoknya aku gak mau!!,BIG NO!!. VALERRIE ANDARA ADIWIJAYA KUSUMA Segitu gak lakunya ya gue, sampe-sampe mama mau jodohin sama anak SMA, what apa kata orang nanti, pasti g...
Rain, Coffee, and You
313      248     3     
Short Story
“Kakak sih enak, sudah dewasa, bebas mau melakukan apa saja.” Benarkah? Alih-alih merasa bebas, Karina Juniar justru merasa dikenalkan pada tanggung jawab atas segala tindakannya. Ia juga mulai memikirkan masalah-masalah yang dulunya hanya diketahui para orangtua. Dan ketika semuanya terasa berat ia pikul sendiri, hal terkecil yang ia inginkan hanyalah seseorang yang hadir dan menanyaka...
ANSWER
7      7     0     
Short Story
Ketika rasa itu tak lagi ada....
Tokoh Dalam Diary (Diary Jompi)
350      282     3     
Short Story
You have a Daily Note called Diary. This is my story of that thing
Rindu Yang Tak Berujung
315      238     7     
Short Story
Ketika rindu ini tak bisa dibendung lagi, aku hanya mampu memandang wajah teduh milikmu melalui selembar foto yang diabadikan sesaat sebelum engkau pergi. Selamanya, rindu ini hanya untukmu, Suamiku.
Me & Molla
5      5     0     
Short Story
Fan's Girl Fanatik. Itulah kesan yang melekat pada ku. Tak peduli dengan hal lainnya selain sang oppa. Tak peduli boss akan berkata apa, tak peduli orang marah padanya, dan satu lagi tak peduli meski kawan- kawannya melihatnya seperti orang tak waras. Yah biarkan saja orang bilang apa tentangku,
Our Tears
27      14     0     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan
IF ONLY....
6      6     0     
Romance
Pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta sepihak… Perasaan yang berakhir bahkan sebelum dimulai… Merasa senang dan sedih seorang diri, benar-benar seperti orang bodoh. Ada penyesalan besar dalam diriku, padahal masih banyak hal yang ingin kuketahui tentang dirinya. Jika saja aku lebih berani bicara padanya saat itu, kira-kira apa yang akan terjadi?
Belahan Jiwa
5      5     0     
Short Story
Sebelum kamu bertanya tentang cinta padaku, tanyakan pada hatimu \"Sejauh mana aku memahami cinta?\"