Read More >>"> Trust (Bagian 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Trust
MENU
About Us  

“SMA ANGKASA,” Gadis berambut hitam panjang itu tersenyum lalu melangkahkan kakinya masuk ke sekolah barunya. Hari ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki sebagai siswi SMA. Setelah satu bulan lamanya berjuang keras, ia berhasil menembus SMA yang diidam-idamkan.

Gadis itu berjalan menuju lobby mengikuti beberapa orang yang sama sepertinya masih mengenakan seragam putih biru untuk mendapat pengarahan.

Seluruh siswa baru dikumpulkan di lapangan sekolah untuk diberikan arahan dalam mengikuti kegitaan MOS juga pembagian kelas. Seorang laki-laki bertubuh tegap membuka acara membacakan beberapa rangkaian kegitan yang akan dilaksanakan untuk seminggu kedepan. Setelah pembacaan kegiatan, laki-laki itu mulai membacakan nama-nama siswa baru untuk dibagi ke beberapa kelas.

Satu per satu anak maju saat namanya dipanggil dan membuat barisan baru menurut pembagian kelas.

“Sesilia Agatha,” Gadis berambut hitam itu maju dan ikut membentuk barusan baru di kelas IPA 1.

Gadis itu bernama Sesilia Agatha, atau sering dipanggil Sesil. Tubuhnya kecil dengan tinggi 155cm. Berkulit kuning langsat dan gigi gingsul yang menyusahkannya saat menyobek plastik jajanan.

Pembagian kelas telah dilakukan. Siswa baru diarahkan beberapa anggota OSIS untuk memasuki kelas sesuai pembagian. Sesil mengekor beberapa orang yang satu kelas dengannya. Kelasnya masih terkunci, beberapa anak memilih duduk lesehan di lantai karena baru saja di jemur bagaikan ikan teri.

“Sesil.” Si pemilik nama menoleh mendapati gadis yang kebetulan satu SMP dengannya, Sela. “Ya, kenapa?”

 “Kelas IPA 1 juga?” tanya Sela.

Sesil mengangguk.

“Gue duduk sama lo ya.” Sesil mengangguk lagi.

Seorang laki-laki dengan jas merah datang membawa kunci. Siswa baru yang tadinya duduk di lantai langsung masuk ke kelas disapa udara sejuk AC yang dingin.

Sesil dan Sela memilih duduk di barisan kedua pojok kanan, tempat dimana paling aman jika ingin tidur ataupun main HP diam-diam. Seorang laki-laki berjas merah itu menarik kursi di depan kelas menghadapt murid baru dan duduk.

“Halo adik-adik,” sapa laki-laki itu.

“Halo, kak,” jawab seisi kelas.

“Perkenalkan nama kakak, Bima. Kakak disini selaku anggota dari Osis SMA Angkasa akan  menemani kalian dalam masa MOS.” Semua isi kelas diam memperhatikan. “Oke, kakak rasa disini pasti belum banyak yang kenal kan? Kakak minta kalian memperkenalkan diri kalian dengan berdiri ditempat menyebutkan nama, asal sekolah, dan alamat rumah.”

Setelah mendengar hal tersebut, dimulai dari pojok kiri memperkenalkan diri seperti yang diperintahkan Bima sampai seluruh murid selesai memperkenalkan diri suasana masih saja hening.

Jam menunjukan pukul 09.30 WIB, Bima mempersilahkan untuk istirahat sampai jam 10.00 WIB. Semua anak memilih berdiam diri didalam ruangan apalagi kalau nggak ngadem.

Sesil mengeluarkan ponselnya untuk mengecek pesan masuk.

Rendi : pulang jam berapa nanti yang? [ 09.15 ]

Sesil   : Nggak tau yang. Paling dhuhur aku udah pulang [ 09.30 ]

Rendi : oke nanti aku jemput [ 09.32 ]

***

Waktu dhuhur telah tiba, siswa maupun siswi baru dikumpulkan lagi di lapangan untuk diberikan pengarahan untuk hari kedua yaitu baris-berbaris. Setelah membacakan arahan untuk acara besok, siswa maupun siswi diperbolehkan pulang.

Sesil terus menelpon Rendy yang belum juga datang padahal semenjak ia berkumpul di lapangan sudah mengirimkan pesan untuk menjemputnya.

“Sesil, gue duluan ya,” kata Sela.

“Iya,” jawab Sesil seraya memperhatikan Sela yang menghilang disusul Rendy yang baru saja muncul dari pertigaan.

Rendy menghentikan motornya, melepas helm, dan mengacak rambut Sesil pelan. Hal tersebut selalu Rendy lakukan setiap kali bertemu dengan Sesil. Sesil hanya cemberut karena Rendy yang menjemputnya selambat keong. Melihat raut wajah Sesil yang tidak mengenakan, Rendy memakaikan helm di kepala Sesil dan mengajaknya untuk minum es kelapa.

Sesil langsung mengangguk dan tersenyum senang. Ia langsung duduk dijok belakang dengan tangan melingkar di pinggang Rendy dan kepala yang bersender di bahu Rendy. Sesil senang, hubungannya dengan Rendy bisa dibilang lama yaitu sekitar 2 tahun meskipun sering terlibat konflik putus nyambung. Sesil percaya bahwa dirinya dan Rendy memang ditakdirkan bersama meskipun banyak konflik yang hendak memisahkannya, pasti akan ada jalan untuknya kembali bersama Rendy.

Rendy menghentikan motornya, terlihat remaja seumurannya tengah membeli es kelapa dengan pasangannya sama sepertinya. Rendy memesan es kepala muda dua untuknya dan Sesil. Mereka memilih duduk di bangku tengah dekat dengan kipas. Hari semakin siang dan suhu udara meningkat membuat siapa saja berkeringat hebat meski memakai pakaian tipis.

“Sesil,” Mendengar namanya dipanggil, Sesil mengangkat wajahnya membuat sepasang matanya bertemu dengan sepasang mata Rendy. “Selamat 1 tahunnya, maaf ya kalau aku pernah salah bikin kamu kesel.”

Sesil menutup mulutnya dengan telapak tangan, ia tidak menyangka Rendy akan mengatakan secara langsung biasanya lewat sebuah telepon. “Selamat 1 tahunnya juga sayang,” kata Sesil seraya bangkit dari duduk dan mendekat ke Rendy lalu memeluknya erat. Rendy membalas pelukan itu tak kalah eratnya dengan Sesil.

Adegan dramatis itu harus mereka sudahi saat pesanan kelapa muda datang dibawakan oleh salah satu pelayan. Sesil dan Rendy langsung meminumnya mengingat panas matahari juga membuatnya haus.

“Rendy,” panggil Sesil.

“Kenapa sayang?” Sesil menggeser kelapa mudanya, meletakan kedua tangannya menyiku diatas meja, dan memberkan penuh pandangannya pada Rendy. “Apa yang membuat kamu betah 1 tahun ini sama aku? Malah kedekatan kita bisa dibilang lebih dari 1 tahun sebenarnya. Apa Ren?”

Rendy menghentikan aktivitas minumnya, mengusap dagunya seperti orang sedang berpikir. “Karena kamu lucu,” jawab Rendy sambil menyentil hidung mungil Sesil.

Sesil meringis sembari mengusap hidungnya yang sakit. Rendy hanya terkekeh pelan melihat pacarnya yang terlihat semakin lucu.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Kartika

    Gantung:(

    Comment on chapter Bagian 3
  • yurriansan

    JUDULmu Trust? Covermu Trush :D.
    kalau dari ceritamu aku masih nunggu lanjutannya.
    untuk tulisan, kamu udah rapi, mungkin perlu diperkaya diksi lagi kali ya.. supaya bacanya lebih mengalir.

    kamu juga boleh kasih saran ke storyku yang judulnya Rahasia (Toni), kritik dan saranmu aku tunggu ya..

    Comment on chapter Bagian 1
Similar Tags
Wannable's Dream
363      45     0     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
You Are The Reason
16      9     0     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
G E V A N C I A
25      14     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
Stuck In Memories
93      40     0     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
What If I Die Tomorrow?
6      6     0     
Short Story
Aku tak suka hidup di dunia ini. Semua penuh basa-basi. Mereka selalu menganggap aku kasat mata, merasa aku adalah hal termenakutkan di semesta ini yang harus dijauhi. Rasa tertekan itu, sungguh membuatku ingin cepat-cepat mati. Hingga suatu hari, bayangan hitam dan kemunculan seorang pria tak dikenal yang bisa masuk begitu saja ke apartemenku membuatku pingsan, mengetahui bahwa dia adalah han...
Written
5      5     0     
Short Story
Bored in her summer break , Celeste started to make up her own stories and wrote it in her book , but little did she know , everything she wrote happened in reality , what will she write next?
The International School
5      5     0     
Short Story
Best school ever... read to know more
Katamu
14      7     0     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
INTERTWINE (Voglio Conoscerti) PART 2
35      14     0     
Romance
Vella Amerta—masih terperangkap dengan teka-teki surat tanpa nama yang selalu dikirim padanya. Sementara itu sebuah event antar sekolah membuatnya harus beradu akting dengan Yoshinaga Febriyan. Tanpa diduga, kehadiran sosok Irene seolah menjadi titik terang kesalahpahaman satu tahun lalu. Siapa sangka, sebuah pesta yang diadakan di Cherry&Bakery, justru telah mempertemukan Vella dengan so...
Kamar Nomor Sepuluh
4      4     0     
Short Story
Riana: Ada yang aneh dengan Dokter Nathan. Bukan, bukan hanya Dokter Nathan, tapi juga kamar itu.. Kamar nomor 10. Gina: Aku tidak suka melihatnya seperti ini. Nathan tidak boleh masuk ke kamar nomor 10 lagi! Apa sebenarnya rahasia di balik kamar nomor 10? Bagaimana kamar itu menghubungkan antara masa lalu dan masa kini, antara Riana, Nathan, dan Gina?