Read More >>"> GEMINI (3. Taktik) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - GEMINI
MENU
About Us  

Dara adalah anak yang easy going mudah bergaul dan dekat dengan siapa saja. Bahkan banyak murid dari kelas lain banyak yang mengenal dia. Bahkan banyak yang sering menyepik Dara terang terangan. Tapi hatinya sekokoh semen tiga roda jawaban Dara ringan saja.

"Dara!" panggil seseorang membuat Dara menoleh. Dengan badan penuh keringat cowok itu mendekat. Jersey nya terlihat basah dengan keringat.

"Ha? Apaan? " tanya Dara saat cowok itu sudah di sampingnya.

Cowok yang akrab di sapa Rei menempelkan telapak tangannya di jidat Dara. "Apaan si? Gue udah sembuh." Dara menepis tangan Reiqi.

Rei menurunkan tangannya yang kemudian alisnya terangkat, "Lama banget sakitnya, kemaren itu jadi mendung tau ga gue jadi ga fokus latihan," ucap cowok itu dengan sudut bibir yang turun.

"Lah perasaan kemaren tuh cerah deh Rei, " jawab Dara dengan jidat yang mengernyit bingung.

"Sebel gue sama lo," cibir Rei.

"Cih, gak jelas lo orang kemaren cer-"

"Hati gue yang mendung," tegas Reiqi merasa geretan.

"Eh gue lupa gue harus ke perpus udah di tunggu Fanya nih," Dara melengos pergi tanpa menunggu jawaban Rei.

"Selalu gitu ,"gerutu Rei melihat kepergian gadis berwajah baby face itu. "Sabar Rei sabar," ucap Reiqi mengelus dada sekarang.


***

 

Dara menopang dagunya di atas meja perpustakaan. Membuka satu persatu halaman novel yang ia baca. Buku sudah menjadi candunya.

 

Toko buku menjadi tempat favoritnya. Kadang sampai lupa waktu karena keasikan memilih novel dengan membaca sinopsisnya satu persatu, atau jika uangnya habis Dara sering duduk lesehan di Gramedia membaca buku yang tak di segel. Dan perpustakaan jadi tempat favorit kedua jika ia jenuh di sekolah.

 

"Hey,"

 

Nara menoleh ke arah cowok yang sudah duduk di sampingnya. Cowok itu membuyarkan hayalan Dara.

 

"Arsyad? "

 

"Serius banget, baca apaan?", tanya Arsyad.

 

"Novel" Dara kembali fokus membaca bukunya. Benar Dara yang kalau di kelas pecicilan bisa diem alim kalau di depannya sudah ada buku.

 

"Novel mulu emang rame ya?"

 

Dara langsung mode on jika di tanya soal novel. Sekarang mengubah posisi duduknya menghadap Arsyad.

 

"Ih gila! Cerita ini tuh ya buaaaper parah gue suka banget, cowoknya tuh cool boy gitu dingin, tapi manis kaya es krim," cerocos Dara semangat.

 

Arsyad hanya tersenyum simpul melihat gadis di depannya ini mulai berisik menceritakan isi novel yang di bacaannya. Kemudian tangannya naik keatas kepala Dara menepuk nepuk dengan sudut bibirnya yang tertarik ke atas.

 

Nara melengos melihat senyum manis di wajah Arsya, ia kembali merubah posisi duduknya menghadap meja.

 

"Pulang ini ke Gramed yuk! "

 

"Hn..? Tumben lo ke Gramed? ", tanya Dara menyipitkan mata.

 

"Gpp mau aja," Arsyad tersenyum sambil mengacak puncak kepala Dara.

 

Dara hanya mengangguk kemudian matanya kembali fokus pada buku di depannya.


 

 

****


 

Bel pulang lebih awal dari biasanya, karena ada rapat guru. Dara sudah siap menggendong tasnya, sedangkan Arsyad sudah berdiri di pintu kelas.

 

"Fan gue pulang sama Arsyad mau ke Gramed," teriak Dara.

 

"Terus gue sendiri gitu? Tega lo," Fanya dengan suara memelas.

 

"Ck, ya udah ikut."

 

Arsyad yang mendengar langsung menoleh dengan delikan ke arah Fanya.

 

"Ee..eh iya deh iya iya gue ngerti, ya udah gue pulang naik grab, " Fanya menyengir sambil mengangguk.

 

 

*****



 

 

Mereka berdua berjalan di koridor sekolah menuju parkiran. Raut wajah Dara terlihat riang seperti biasanya dengan senyum merekah.

 

Seseorang dari arah berlawanan yang agak jauh memanggil sambil melambaikan tangannya. "Dar! Dara," panggilnya.

 

Dara menoleh membalas lambaian tangan dan senyum dari pemuda itu. Pemuda itu mendekat dengan kening yang sekarang berkerut setelah melihat cowok di samping Dara.

 

"Mau kemana? Pulang sama siapa? " tanya Rei tanpa memperdulikan Arsyad.

 

'he onta lo gak liat gue, ya pulang sama gue lah basi banget' Batin Arsyad mengomel dengan mata sinis melirik Rei.

 

"Gue pulang sama Arsyad, mau ke Gramed," jawad Dara dengan senyum merekah.

 

"Ooh," Rei tersenyum miring. Batinnya berteriak tak terima karena keduluan oleh Arsyad.

 

"Udah? Ayo Ra," Arsyad menarik lengan Dara membuat gadis imut itu tertarik.

 

"Hati hati Ra kalo ada apa apa telpon gue," teriak Rei dengan nada sengaja lebih tinggi.







 

Hai readers selamat membaca! Semoga suka sama cerita ini ya, tunggu kelanjutannya. Jangan lupa vote dan koment guys:)

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    Ceritanya keren. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' ://tinlit.com/story_info/3644 jangan lupa like. makasih :)

    Comment on chapter Bab 1 - Penginapan Gyesi
Similar Tags
The Prince's Love
10      9     0     
Fantasy
some people are meant to meet, not to be together.
Anderpati Tresna
64      51     0     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?
When I Was Young
189      138     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
PROMISES [RE-WRITE]
102      71     0     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
217      135     0     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Orkanois
103      65     0     
Fantasy
Ini adalah kisah yang ‘gila’. Bagaimana tidak? Kisah ini bercerita tentang seorang siswa SMA bernama Maraby, atau kerap dipanggil Mar yang dengan lantang menginginkan kiamat dipercepat. Permintaannya itu terwujud dengan kehadiran Orkanois, monster bertubuh tegap, berkepala naga, dengan tinggi 3 meter, dan ia berasal dari planet Orka, planet yang membeku. Orkanois mempunyai misi berburu tubuh ...
Aria's Faraway Neverland
135      91     1     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
TRISQIAR
185      86     0     
Fantasy
Aku memiliki sesuatu yang berbeda. Ibuku bagaikan monster yang memelihara anak iblis. Teman hanyalah kata kiasan untuk mengutuk mereka Manusia bagiku hanyalah bayangan yang ingin aku musnahkan aku tidak pernah sama sekali memperdulikan hidupku karena aku tidak akan pernah bisa mati dan hal itu membuatku senang membunuh diriku sendiri. tapi karena kebiasaanku, sesuatu itu memberikanku kek...
Mengejarmu lewat mimpi
47      41     0     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Blocked Street
388      225     0     
Horror
Ada apa dengan jalan buntu tersebut? Apa ada riwayat terakhir seperti pembunuhan atau penyiksaan? Aryan dan Harris si anak paranormal yang mencoba menemukan kejanggalan di jalan buntu itu. Banyak sekali yang dialami oleh Aryan dan Harris Apa kelanjutan ceritanya?