Read More >>"> Zo'r : The Scientist (12 | Asta) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Zo'r : The Scientist
MENU
About Us  

Maaf baru melanjutkan setelah sekian lama, selamat membaca^^

 

28 Maret 2347

Oslo, Norwegia

 

“Ambil ini.” Acacia menyerahkan secarik kertas ke Lucas, sebelum Lucas sempat bertanya apa itu, Acacia terlebih dahulu menyebutkan, “Ini alamat rumahmu yang baru, sepenuhnya ditanggung oleh Iustum, kebutuhan regularmu akan diperbarui stoknya setiap kau kembali ke Iustum. Untuk uang sakumu, kami akan mengirimnya secara regular ke rekening yang tertera di sana. Atas nama saya, tetapi itu punyamu.”

Acacia menyodorkan sebuah kartu, dan sebuah amplop putih berlogo universitas. “Ini kartu identitasmu di kampus, di amplop ini ada semua tentang kampusmu. Untuk mengejar ketinggalan setahun, kami sudah menjadwalkan kelas tambahan di rumah untukmu setiap hari, jamnya ada di kertas yang tadi saya berikan, mulai dari besok. Jika ada pertanyaan, hubungi saya, nomor saya tertera di kertas yang sama. Sekarang, saya harus pergi, sampai jumpa.”

Lucas mengangguk, lalu menyaksikan punggung Acacia yang menjauh, melihat ke arah mana perempuan itu berjalan, Lucas tahu tujuan selanjutnya perempuan itu; Prancis. Membuat Lucas teringat akan Fetaneo ..., yang sudah menghilang dari hidupnya, hidup Zo’r, dan dunia. Sedih, tetapi Aksel lebih dahulu menimpali menenangkan, sekaligus memberikan pertanyaan. “Berhenti mengingat apa yang sudah terjadi, pikirkan saja hidupmu. Lagi 

pula, kau tidak ingat, bagaimana sesuatu terjadi dulu.”

“Aku kembali.” Lucas tersenyum sambil berjalan menjauh dari bandara, sejenak, dirinya menghirup udara Oslo yang dirindukannya, seolah itu adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya, membuat Aksel menertawainya. “Maaf, sepertinya kau mulai tidak waras.”

“Akhir-akhir ini kurasa kau lebih sering muncul, Aksel. Ada apa?” Lucas berbisik, tetapi dia tahu Aksel pasti bisa mendengarnya dengan jelas. Aksel tergelak, dengan sindiran, Aksel berhasil mendiamkan Lucas, membuat kepribadian lainnya itu mendengkus dan melanjutkan perjalanan mereka. “Akhir-akhir ini? Bukankah ..., baru hari ini, ya? Lagi pula, memangnya aku tidak boleh berbicara, begitu?

Destinasi pertama mereka ialah kampus yang akan menampung mereka, Laere University. Bangunannya klasik, bercat cokelat krem, dibanding universitas di era modern, Laere University lebih mirip bangunan istana zaman dulu yang lama sekali. Namun, Lucas menyukainya, begitu juga Aksel. “Indah sekali, bukan, Lucas?”

Setelah mengurus apa saja yang diperlukan, dan keterangan yang memang harus diketahuinya dari rektor Laere University, Aksel dan Lucas memutuskan berjalan-jalan, mengunjungi kelas-kelas, perpustakaan, kantin, dan apa saja yang ada di sana. Namun, kebahagiaan mereka sirna ketika melihat seseorang, tidak, bukan mereka, hanya Lucas. 

Lucas panik, melihat sosok perempuan berambut sebahu berwarna cokelat dengan mata keabuan yang fitur wajahnya sangat Lucas kenali walau sudah lama sekali sejak Lucas melihatnya ... ketika dia pertama kali berada di Norwegia. Seseorang yang merupakan saksi hidup kejadian yang selalu berusaha dia lupakan bagian akhirnya. Asta.

“Tunggu!” Seorang anak perempuan menjerit, mengejar anak lelaki yang berlari kencang. Tampak tidak takut, gadis kecil itu mempercepat larinya, kian mendekati Lucas yang baru berumur 9 tahun itu. Lucas yang menyadarinya semakin ketakutan dan segera mempercepat larinya, tetapi tidak bisa dan malah berakhir tersandung. Tidak ada keanehan, kedua lutut Lucas berdarah, tetapi kenapa bisa mobil tadi penyok?

“Jangan lari lagi, kemarilah. Ibuku akan membersihkan lukamu.” Tunjuk gadis kecil yang mengejar Lucas ke luka-luka yang diterima Lucas. Lucas memang tidak menyadarinya, selain kedua lututnya yang terluka, punggungnya sempat terluka karena tabrakan tadi. Tentu saja, Lucas tidak menyadarinya karena itu terletak di belakang. Lucas menggeleng, sambil mencoba bangkit. Dia meringis pelan, kala luka lututnya terasa perih. Pada akhirnya, Lucas menerima ajakan gadis kecil itu, bagaimana pun dia masih kecil, rapuh dan mudah merasa sakit.

“A-asta?!” gumam Lucas tanpa sadar. Dia menggeleng pelan, lalu membatin. Tidak masalah, Lucas. Dia tidak melihatmu, dan apa yang harus kau lakukan ialah menghindarinya, pergi perlahan-lahan dari tempat ini.

Lucas mundur perlahan sambil mengawasi gerakan Asta. Bagus, belum ada tanda-tanda bahwa Asta melihatnya. Melihat apa yang dilakukan Lucas, Aksel terkekeh, lalu mengambil kendali tubuh Lucas sejenak. Lucas pikir, Aksel akan membantunya lari dari situasi itu, tetapi sebaliknya, Aksel malah dengan sengaja memanggil Asta, dan setelahnya Aksel mengembalikan kendali tubuh Lucas. “Asta!”

“Apa yang kau lakukan, Aksel Sialan?!” geram Lucas, mengundang tawa Aksel yang entah mengamati dari mana. “Sejak kapan kau bisa menyebut kata sialan? Bukankah kau selalu menghindari kata-kata sejenis itu? Ya ampun Lucas, kau kurang cocok melantunkan kata-kata seperti itu. Kau terdengar lucu.”

Lucas ingin menjawab ledekan Aksel, tetapi sayang sekali. Asta sudah melihatnya dan menyapa balik serta hendak menghampiri Lucas, menyebabkan Lucas segera mengajak kakinya berlari dari tempat itu. Menghindari Asta secepat yang ia bisa, tetapi Asta yang bingung juga terus mengikutinya hingga mereka berhenti di sebuah gang kecil karena kelelahan berlari. Asta berjalan sempoyongan menuju Lucas yang tidak kuat berlari lagi. “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memanggilku tetapi menghindariku? Kau Lucas, bukan? Lucas yang itu?”

Lucas enggan menjawab, lebih memilih membuang muka. Asta mendudukkan dirinya di samping Lucas, rambut sebahunya membelai pipi Lucas karena dimainkan angin. Dia sedikit menunduk. “Kupikir aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi, Lucas. Katakanlah bahwa aku merindukanmu, kau satu-satunya temanku dulu. Kau ke mana saja selama ini?”

Lucas diam. Takut masih menyelimuti tubuhnya. Asta memang baik, Lucas tahu itu. Namun, berada di dekat Asta hanya akan mengingatkan Lucas akan masa lalunya, dan semua hal yang berkaitan dengan kemampuan anehnya. Sementara itu, Asta terus bercerita, “Kenapa kau selama ini menghindariku? Aku …, maaf, aku seringkali mengikutimu di sela-sela waktu luangku, mencari waktu untuk berbicara kembali padamu. Aku terkejut, ketika kau tadi memanggilku.”

Asta tertawa hambar, netranya memancarkan kekosongan yang dapat ditangkap Lucas. “Aku …, aku lebih terkejut lagi waktu itu. Aku melihatmu di kelasmu …, dibawa masuk ke sebuah volant oleh seorang perempuan. Padahal, waktu itu aku ingin menyapamu. Kupikir, kau hanya sakit, atau pingsan, dan perempuan itu membawamu pulang, tetapi aku salah besar.”

“Kenapa waktu itu aku tidak masuk? Kenapa aku terlalu terpaku dengan apa yang ada dipikiranku? Nyatanya, apa yang kupikirkan salah, kau menghilang setelah itu. Tidak pernah kembali lagi. Bahkan rumahmu kosong, beberapa teman sekelasmu sempat datang untuk mencarimu. Kau ke mana saja, Lucas? Kenapa tidak mengabariku?” Asta berhenti mendadak, kemudian suaranya yang kental akan kesedihan kembali menyapa telinga Luca, “Ah ya, memangnya aku siapa sampai kau harus mengabariku?”

“Kau temanku.” Tanpa sadar Lucas menjawab, membuat Asta seketika menoleh ke Lucas. “Maaf, Asta. Aku …, aku tidak ingin mengingat masa laluku, terutama kemampuan tidak normal yang kumiliki ini, dan keberadaanmu … mengingatkanku atas semuanya.”

“Jika begitu … aku akan pergi.” Asta menunduk kecewa. Namun, Lucas menggeleng pelan. “Tidak perlu, kurasa aku harus mulai menerimanya. Aku hanya akan menjadi manusia yang menyusahkan jika aku tidak bisa mengatasi permasalahanku sendiri. Terima kasih, Asta."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • MiraRahayu

    Woooowww. Mantap. Eh book 2? Satunya?

    Comment on chapter 0 | Prolog
Similar Tags
Invisible
35      26     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
The Eternal Love
425      205     0     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Crystal Dimension
10      10     0     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
the invisible prince
1230      710     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
Maroon Ribbon
294      229     1     
Short Story
Ribbon. Not as beautiful as it looks. The ribbon were tied so tight by scars and tears till it can\'t breathe. It walking towards the street to never ending circle.
Goddess of War: Inilah kekuatan cinta yang sesungguhnya!
176      112     0     
Fantasy
Kazuki Hikaru tak pernah menyangka hidupnya akan berubah secepat ini, tepatnya 1 bulan setelah sekembalinya dari liburan menyendiri, karena beberapa alasan tertentu. Sepucuk surat berwarna pink ditinggalkan di depan apartemennya, tidak terlihat adanya perangko atau nama pengirim surat tersebut. Benar sekali. Ini bukanlah surat biasa, melainkan sebuah surat yang tidak biasa. Awalnya memang H...
Gloomy
8      8     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
LINN
405      187     0     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Zo'r : The Teenagers
108      77     0     
Science Fiction
Book One of Zo'r The Series Book Two = Zo'r : The Scientist 7 orang remaja di belahan dunia yang berbeda-beda. Bagaimana jadinya jika mereka ternyata adalah satu? Satu sebagai kelinci percobaan dan ... mesin penghancur dunia. Zo'r : The Teenagers FelitaS3 | 5 Juni - 2 September 2018
She's (Not) Afraid
63      43     0     
Romance
Ada banyak alasan kecil mengapa hal-hal besar terjadi. Tidak semua dapat dijelaskan. Hidup mengajari Kyla untuk tidak mengharapkan apa pun dari siapa pun. Lalu, kehadiran Val membuat hidupnya menjadi lebih mudah. Kyla dan Val dipertemukan ketika luka terjarak oleh waktu. Namun, kehadiran Sega mengembalikan semua masalah yang tak terselesaikan ke tempat semula. Dan ketika kebohongan ikut b...