Read More >>"> Secret Melody (BAB 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Secret Melody
MENU
About Us  

Sejak peristiwa itu takdir seakan mempertemukan keduanya, kebetulan yang tak terduga mereka harus disatukan dalam SMA dan kelas yang sama dengan tempat duduk bersebelahan. Mereka sekolah di SMA Permata kelas XI IPA 3

Pada awalnya Adrian hanya cuek dan tidak mempermasalahkan hal itu, sampai Adrian menyadari jika gadis itu hanya diam saja tidak bicara pada siapapun termasuk dia orang yang duduk disebelahnya. Adrian merasa ada yang salah dengan Melody, kadang ia berpikir apa itu semua karena dulu ia pernah membentak Melody dengan kejam. Tapi untuk apa ia peduli dengan gadis itu.

Seperti saat ini ketika pelajaran fisika yang membahas materi listrik dengan kerumitannya dimana ia harus mencari voult dan kawan-kawannya, tidak ada satupun siswa yang berani maju untuk mengerjakan soal itu, karena pada nyatanya soal itu sulit, Adrianpun juga tidak mampu menjawab. Kadang hal inilah yang dibencinya ia tidak terlalu pandai dalam akademik, tapi Adrian beruntung ia terlahir kaya. 

Adrian melirik Melody, ia sedikit tercengang melihat tangan mungil itu menggoreskan angka di bukunya dengan cepat seolah-olah tak ada kesulitan di dalamnya.

Gadis itu sangat pintar, Adrian memujinya tapi kenapa gadis ini tidak maju ke depan mengerjakan soal itu. Lumayan bisa mendapatkan nilai tambahan.

Akhirnya Adrian membuka suara setelah lama mereka tak saling berbicara, "Kamu tidak ingin mengerjakan soal di depan," gadis itu diam hanya menoleh sebentar kearahnya, lalu menggeser tempat duduknya menjauh. Seakan-akan ia adalah wabah yang harus dijauhi. Adrian bisa menangkap sedikit rasa takut yang terpancar dimata hitam itu. Tapi lagi-lagi super egonya tidak bisa mengkontrolnya dan yang Adrian rasakan adalah penghinaan. Ia marah pada gadis itu.

"Melody, kamu tidak ingin maju." Ujar Adrian sekali lagi. Namun Melody bertingkah jika Adrian tidak ada di dekatnya.

Adrian tercengang melihatnya, what the hell!! yang benar saja Gadis ini baru saja mengabaikannya umpat Adrian.

*****
Adrian tidak tahu apa yang membuatnya mengikuti langkah gadis itu. Saat ini jam istirahat biasanya ia akan makan di kantin bersama teman-temannya tapi ia malah memilih mengawasi Melody. Gadis itu tidak menyadari jika ia diikuti.

"Apakah gadis itu tidak lelah berjalan menunduk seperti itu?"

Melody hanya menunduk dengan buku dipeluknya. Ia sendiri tanpa satu teman. Banyak yang mengatakan jika ia sombong karena tidak ingin berteman padahal ia melakukan itu karena takut. Takut tidak ada yang membelanya bahkan mengkhianatinya.

Melody pergi ke perpustakaan. Ia ingin langsung mengerjakan PR yang tadi di berikan di kelas Biology. Ia menuju rak biologi. Melody tidak sadar jika ada Adrian mengintip di balik celah rak belakangnya.

"Apa yang gadis itu lakukan?" Adrian mengernyit melihat buku yang diambil Adrian. Sepertinya gadis itu ingin mencari materi untuk mengerjakan PR. Padahal PR itu ditumpuknya masih lama sekitar satu Minggu lagi.

"Rajin sekali dia."

Setelah menemukan buku tentang bagian-bagian organ tubuh manusia. Melody mengambilnya dan membawanya ke meja. Ia membuka bukunya dan sibuk mencatat pengertian dan fungsi dari organ tersebut.

Adrian duduk tepat di hadapan Melody dengan buku yang menutupi wajahnya. Gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Adrian menghela napas. Tapi rasanya menyenangkan walau hanya mengamati gadis itu dalam diam. Dia merasa tidak bosan. 

Gadis itu terlihat sudah selesai dengan kegiatannya. Adrian langsung menaruh buku itu asal. Mengikuti setiap irama langkah Melody. Adrian menggelengkan kepala merasa takjub dengan gadis itu. Karena dia hanya diam dan menunduk sepanjang koridor bahkan tidak menyadari orang-orang yang mengamatinya. Apalagi ada dia yang mengikuti gadis itu terlihat mencolok. Membuat orang-orang bertanya.

Melody duduk di kursinya yang berada di dekat pojok tembok. Lalu menaruh bukunya di tas. Bel istirahat belum berbunyi. Gadis itu seperti terlihat lelah karena dia menaruh kepalanya di meja sambil memejamkan mata.

"Nampaknya dia tidur." Adrian mendekat, ia duduk di kursi sebelah Melody yang merupakan kursinya.

Adrian melakukan hal yang sama. Hal yang seperti Melody lakukan. Ia menaruh kepalanya di atas meja. Menghadap ke arah Melody. Waktu seperti berhenti berputar. Gadis cantik itu terlihat begitu cantik. Adrian tanpa sadar merapikan poni gadis itu. Gerakan itu membuat mata Melody terbuka.

Ada rasa terkejut di mata gadis itu, ketika matanya bertemu dengan Adrian. Gadis itu tanpa sadar mundur menjauh ketakutan bahkan memalingkan wajahnya tanpa mau menatapnya. Adrian diam mengamati semua ekspresi itu. Apakah sebegitu takutnya gadis itu dengannya?

Adrian mendesah, "Melody," panggil Adrian pada akhirnya.

Gadis itu diam tidak menjawab. Tepat saat itu bel berbunyi. Membuat Adrian menyerah. Sepertinya dia harus menggunakan cara lain. Dia harus berhasil membuat gadis itu mengeluarkan suaranya. Ia harus berhasil membuat gadis itu berbicara. 

*****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    Baru baca Prolog Adrian udah marah? humh apa yang terjadi selanjutnya, aku perlu cari tau..
    tulisanmu udah rapi, diksinya juga bagus.
    kamu boleh kasih saran ke ceritaku, judulnya WHEN HE GONE. trims

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
550      231     0     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
5 Years 5 Hours 5 Minutes and 5 Seconds
8      8     0     
Short Story
Seseorang butuh waktu sekian tahun, sekian jam, sekian menit dan sekian detik untuk menyadari kehadiran cinta yang sesungguhnya
Game Z
184      116     0     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.
1000 Origami Bangau
11      11     0     
Short Story
Origami bangau melambangkan cinta dan kesetiaan, karna bangau hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Tapi, jika semua itu hanyalah angan-angan belaka, aku harus bagaimana ??
Konspirasi Asa
76      50     0     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai amb...
I'il Find You, LOVE
134      100     0     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
11      11     0     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
SEBUAH KEBAHAGIAAN
343      295     3     
Short Story
Segala hal berkahir dengan bahagia, kalau tidak bahagia maka itu bukanlah akhir dari segalanya. Tetaplah bersabar dan berjuang. Dan inilah hari esok yang ditunggu itu. Sebuah kebahagiaan.
Behind The Scene
44      35     1     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
Bakauheni
11      11     0     
Short Story
"Tunggu aku di sana. Di sebuah taman dengan pemandangan dermaga, sebelum senja menua, lalu terdengar deburan ombak sebagai tanda kapal akan menepi di pelabuhan Bakauheni."