Read More >>"> My Brother Falling in Love (38.Where Are You, Oppa?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Jika jauh bisa membuatmu bahagia, akan Kaka lakukan dek.

Kaka sayang sama kamu

--Suho Kim--

Seseorang yang mengenakan celana jeans panjang dan mengenakan kaos hitam lengan pendek serta memakai topi merah dikepalanya tengah berdiri didepan toko bunga.

Setelah berfikir agak panjang dan lama ia membuka pintu utama toko tersebut membuat lonceng kecil diatasnya mengeluarkan suara.

"Selamat datang~ mau bunga yang seperti apa?" Seorang pelayan menghampiri lelaki itu.
Dipandanginya seluruh bunga yang ada ditoko itu. Sebenarnya banyak jenis bunga disini bahkan hampir semua warna ada. Tapi, yang membuat bingung adalah ia tidak hanya akan membeli untuk satu orang. Itu yang menjadi dilema terkuat dihatinya.

Berhubung ia tidak ingin pusing dan memilih cara yang simpel agar kedua miliknya bahagia, lelaki itu membeli beberapa jenis bunga. Setelah pelayan memberikan bungkusan bunga itu, lelaki tersebut langsung membayarnya.

Ia keluar dan masuk kedalam mobil yang segera berlalu dari toko bunga tersebut. Mobil BMW hitamnya meluncur menuju rumah si first Love nya.Begitu turun, ia segera menekan ponselnya dan memberitahu bahwa ia menunggu diluar.

Beberapa menit kemudian seorang perempuan datang menghampirinya.

"Sehunnie~ kau kenapa malam-malam datang kesini?"

Sehun tersenyum dan mengulurkan bunga kedepan si perempuan dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Wah...bunga. Thank you"

"Kau suka Nopi-yah?" tanya Sehun.

Park Nopi mengangguk malu-malu. Gadis itu menghirup aroma bunga yang dibawa oleh kekasihnya dengan penuh perasaan.

Tadinya, Sehun mau diajak masuk ke rumah Park Nopi, tapi itu hanya akan membuat si Second love pasti menunggu lama. Akhirnya, Sehun hanya berpamitan dan pergi melajukan mobilnya.

Setelah sampai di tempat yang dituju, Sehun melakukan hal yang sama sebelumnya yaitu mengetikkan sesuatu diponselnya dan seorang gadis yang berpakaian rapi pun keluar dengan senyum yang mengembang sempurna.

"Sehunnie apa yang kau lakukan?"

Sehun mengangkat beberapa bunga menutupi wajahnya. Ia sengaja membelikan beberapa jenis bunga karena tidak tahu selera Han Mel yang seperti apa. Berbeda seperti Park Nopi-nya yang suka bunga mawar putih--katanya, warnanya cantik seperti kulit Sehun(ea....)--Han Mel bukan tipe-tipe cewek yang suka sekali diberi bunga, jadi Sehun bingung harus beli yang mana.

"Aku tidak tahu kau suka yang mana, jadi aku beli beberapa bunga yang berbeda. Semua ini untukmu Han Mel-ah"

"Gomawo Sehunnie~. Kau mengajakku makan diluar saja aku sudah senang. Sekarang kau memberikan aku kejutan"

"Berangkat sekarang?"

Go Han Mel mengangguk dan segera masuk kemobil Sehun. Pertama-tama Sehun membukakan pintu untuk Han Mel dan mereka pun meninggalkan halaman rumah Han Mel. Rencananya malam ini Sehun mau mengajak Han Mel makan direstoran Jepang.

***

Kim Sis Kae POV

 

Bukankah semua ini drama? andai itu memang benar, aku akan berpura-pura tidak mengenal Han Mel. Dia bahkan mempermalukan dirinya sendiri dengan menjadi pacar Sehun. Mengabaikanku dan lebih memilih namja itu. Aku tidak akan membiarkan Sehun menyakiti Han Mel. Tapi, aku juga tidak bisa memberitahukan semuanya pada Han Mel. Malam ini dengan pakaiannya yang cantik, Han Mel begitu terlihat bahagia. Jujur, aku senang melihat dia sebahagia itu.

 

"Yeoboseo..."

 

Aku mengamati Baekhyun sunbae yang sedang berbicara lewat telepon. Apa lagi sih yang sedang senior ini lakukan.

 

"Aku punya rahasia yang menarik untukmu.Berikan aku tas mahalmu. Aku sedang membutuhkannya untuk gebetanku"

 

Baekhyun sunbae memandangiku. Apa yang dia maksud gebetan adalah aku?

 

"Aku melihat Sehunnie...sedang dinner dengan yeoja baru"

 

Aku terkejut mendengar kalimat Baekhyun sunbae ini. Jadi dia sedang memberitahu pacar Sehun atau siapapun itu.

 

"Yakh! Sunbaenim" bentakku padanya. Ia hanya melotot seolah bertanya 'wae?'. Tidak ini tidak benar.aku khawatir Han Mel kenapa-kenapa.

 

"Berikan tas termahalmu kalo a..."

 

Aku merampas begitu saja ponsel Baekhyun sunbae, agar dia mau menghentikan kalimatnya.

 

"Yakh! Ada apa denganmu?"

 

"Tolong jangan memperumit masalah mereka sunbae. Biarkan mereka tahu sendiri. Kumohon biarkan saja. Jebal..."

 

"Kau ini! Menghancurkan rencanaku saja. Arrasheo"

 

"Gomawoyo sunbaenim" Aku lega, setidaknya Han Mel aman untuk saat ini. Aku juga akan berusaha memberitahunya tentang Sehun.itu juga kalau mood ku sedang baik.

 

"Aku melakukannya karena kau sudah mau membantuku malam ini. Jadi kita impas, Ne?"

 

Sungguh dia memang benar-benar perhitungan.

 

"Aku juga tidak percaya padamu. Aku yakin sekarang kau bisa menjaga ini. Entah bagaimana besok"

 

"Kau mau pulang sendiri malam ini?"

 

"Andwae! Yakh! Sunbae,a ku tidak bermaksud begitu. Tolong antar aku pulang, Ne?"

 

"Ah...Kau tidak perlu sok imut. Aku juga bukan namja yang tidak bertanggung jawab"

 

Syukurlah aku tidak jadi pulang sendiri. Aku memang harus berhati-hati bicara dengan lawan bicaraku saat ini. Salah sedikit saja bisa-bisa aku diapakan sama dia.

 

"Ayo pulang" Katanya menarik tanganku.

 

***

 

Aku menghempaskan tubuhku begitu melihat tempat tidur yang terlihat begitu nyaman ini. Aku melupakan gaun mahal pemberian Baekhyun sunbae yang super cerewet itu.


"Sehunnie pacarnya Park Nopi. Bagaimana bisa dia berpacaran dengan temanmu?"

Kata-kata Bakhyun sunbae masih terngiang-ngiang dikepalaku. Aku tidak tahu hubungan antara Sehun dengan Park Nopi. Waktu itu aku pernah mendengar nama sunbae itu dari Han Mel.

"Park Nopi itu anak pemilik sekolah ini Sis Kae-yah. Jadi dia suka seenaknya keluar masuk sekolah"

Pintar sekali Sehun menipu Han Mel. Jika Baekhyun sunbae saja tahu hubungan Sehun dengan si Park Nopi itu, kemungkinan besar hubungan mereka banyak yang tahu.

Aku ingin bertanya pada Umin, tapi aku urungkan niatku. Karena aku lihat kamar Umin sudah gelap. Mungkin dia sudah tidur. Baiklah akan aku tanyakan besok--itupun jika kita bisa bertemu.

Akhir-akhir ini aku jadi sensitif jika mengingat hubungan rahasiaku dengan Umin. Apa begini juga yang difikirkan Han Mel. Apa Sehun yang memintanya untuk tidak menceritakan apapun pada orang lain? karena Sehun takut rahasianya terbongkar!
Tetap saja, bagiku Han Mel juga salah, dia lebih mementingkan Sehun daripada aku. Dia sampai tega mengatakan kebohongan soal ibunya yang sakit. Jika saja dia tidak mengatakan itu, mungkin aku tidak akan marah padanya. Dia juga tidak mengejarku untuk menjelaskan semuanya saat bertemu dibutik.

Aku hanya bisa menghela tubuhku. Sudah Sis Kae biarkan otakmu tenang. Aku harus istirahat sekarang. Besok sekolah, Demi EXO aku sungguh lelah dengan semua ini. Drama? Agrh.....


***

 

Author POV

 

Setelan tuxedo hitam begitu pas melekat ditubuh semampai Suho. Ia melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Sudah tiga puluh menit lebih lelaki itu mematut sendiri menatap kesedihannya.

 

FROM : My Rye Hyun
Oppa kau dimana? hari ini Xiumin sangat berbeda. Aku ingin menceritakan semuanya padamu.

 

Suara khas gemeretak giginya begitu nyaring terdengar ditelinga Suho. Berapa kali ia harus menahan supaya tidak hancur. Berapa kali juga ia harus menunggu supaya tidak mengecewakan. Mungkin sekarang waktunya. Dengan dirinya sebagai pengganti, Suho berharap adiknya hidup lebih baik.

 

Suho membuat perjanjian dengan ibunya. Beberapa hari yang lalu Suho melihat Rye Hyun menangis melihat foto keluarga didalam kamar.  Meskipun Rye Hyun tidak tahu Suho melihat semuanya. Saat itu, Suho benar-benar tidak tahu cara menghentikkan tangisan Rye Hyun.ia ingin masuk dan memeluk adiknya. Tapi, Suho tahu itu hanya sementara.

 

Eomma adalah sutradara terbaik. Jika saja ada penghargaan seperti itu pasti ibunya akan menang. Suho menandatangani surat perjanjian gila dengan ibunya. Tertulis bahwa Suho akan bersedia menjadi manager utama perusahaan ibunya di Amerika.
Suho hanya minta satu, Biarkan Rye Hyun adiknya menjalani hidup dengan kebahagian.
Tidak perlu menjadi tunangan siapapun entah itu dari grup Sinhwa, grup Kyungsoo atau apapun itu.

 

"Suho sudah waktunya"

 

Suho mengikuti langkah eomma dari belakang. Ia melihat kembali ponselnya dan menghapus pesan Rye Hyun tanpa berniat membalasnya.

 

Secara Khusus ibunya mau mengantar Suho sampai bandara. Dalam perjalanan, perempuan dua anak itu hanya sibuk melihat ponselnya. Ada saja kesibukannya setiap waktu. Suho saja tidak tahu apakah ibunya makan atau tidur?

 

Begitu sampai bandara Suho tidak langsung turun. Meskipun pintu sudah dibuka oleh beberapa bodyguard.

 

"Eomma..Sayangi Rye Hyun, jebal"

 

"Sesuai janji kan? tidak usah khawatir Suho sayang"

 

"Aku berangkat eomma"

 

"Geure...Take Care Hunny"

 

Suho keluar dari mobil mewah ibunya. Bersama kedua orang penting disebelahnya yang sudah sangat Suho kenal, mereka berjalan menuju area pemberangkatan.

 

Ting!
Suho kembali mendapat pesan dari Rye Hyun. Tentu saja ini membuat langkahnya semakin berat. Suho sangat ingin berlari dan memeluk adiknya untuk yang terakhir kali.

 

Pasti Rye Hyun akan menahanku--batin Suho.

 

From : My Rye Hyun
Oppa...kau dimana?

 

Akhirnya yang selama ini ditahan luruh juga. Suho menangis dalam diam. Dalam langkahnya mendekati pesawat. Hingga ia duduk dan pesawat mulai bergerak.

 

Suho takut saat ini Rye Hyun belum tidur dan malah menunggunya. Rye Hyun bilang akan menceritakan tentang Xiumin dan Suho malah pergi. Bagaimana jika Eomma tidak menepati janjinya.

 

Rye Hyun-ah Mianhee...jeongmal Mianhee...Oppa sayang padamu. Bogoshipta Rye Hyun-ah.

 

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

 

Unch...Kaka Suho 😭
Aku aja nulisnya sedih guys. Kalian gimana? semoga dapet deh feel nya.

 

Tbc😢

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Just a Cosmological Things
17      12     0     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
LELATU
9      9     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
Meet You After Wound
10      9     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
Marry Me
10      10     0     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
Dimensi Kupu-kupu
425      242     0     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
Melody Impian
394      282     3     
Short Story
Aku tak pernah menginginkan perpisahan diantara kami. Aku masih perlu waktu untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaanku padanya tanpa takut penolakan. Namun sepertinya waktu tak peduli itu, dunia pun sama, seakan sengaja membuat kami berjauhan. Impian terbesarku adalah ia datang dan menyaksikan pertunjukan piano perdanaku. Sekali saja, aku ingin membuatnya bangga terhadapku. Namun, apakah it...
Altitude : 2.958 AMSL
9      9     0     
Short Story
Seseorang pernah berkata padanya bahwa ketinggian adalah tempat terbaik untuk jatuh cinta. Namun, berhati-hatilah. Ketinggian juga suka bercanda.
1000 Origami Bangau
11      11     0     
Short Story
Origami bangau melambangkan cinta dan kesetiaan, karna bangau hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Tapi, jika semua itu hanyalah angan-angan belaka, aku harus bagaimana ??
HOME
11      11     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.
Kamu, Laut, dan Mencoba untuk Melupakannya
7      7     0     
Short Story
Tentang kamu yang sedang galau karena dia.