Read More >>"> My Brother Falling in Love (2.Drama and a Absurd Treaty) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Author POV

 

Sis Kae masih enggan membuka mulutnya. Sekedar membalas sapaan lelaki yang menabraknya itu seolah menjadi larangan. Hatinya masih mencuak. Ia marah, sangat. Jika saja dia bisa memukul untuk menumpahkan segala kekesalannya, sudah ia lakukan sejak tadi.

 

Umin berubah
Aku kecewa
Lalu marah
Dia malah ketawa

 

Pikirannya masih terus menerawang sejauh matanya menatap kedua manik milik namja didepannya.

 

"Wae?..bicaralah kenapa harus diam begitu?" biarpun Xiumin menyebalkan tetap saja gadis itu tidak mungkin bisa marah padanya.

 

"Nggak ada yang perlu dibicarakan" protes Sis Kae.


Xiumin melirik rumah disebelah rumahnya. Pikirannya kembali menerawang ke pertanyaan baru. Apakah sahabat lamanya tinggal di sana?

"Kamu tinggal dirumah itu?" tunjuknya langsung. Sis Kae menoleh, lalu mengangguk cepat. Seulas senyum terbit diwajah Xiumin.

Sis Kae meleleh, masih sangat manis senyum itu. Tidak pernah berubah bagi Sis Kae. Tidak bisa, ia masih marah pada namja ini.
"Memang kenapa?" tanya Sis kae ketus kembali.

"Selamat. Kita sekali lagi tetanggaan" Sis Kae hampir saja melompat-lompat seperti kanguru. Saat ini kembali hatinya berbunga-bunga. Penantiannya untuk kembali bertemu dengan sahabatnya, cinta pertamanya, menjadi kenyataan.

"Umin. Kenapa kamu nyembunyiin sesuatu tentang kita sama temen-temen kamu? kamu malu ya kenal sama aku?" Sis Kae berbicara sangat pelan. Kalau saja Xiumin tidak fokus mendengarkannya sudah pasti dia tidak tahu apa yang gadis itu katakan.

Xiumin menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pasrah. Keningnya berkerut, kedua matanya menatap nanar kedua manik milik Sis Kae. Saat ini dirinya merasa sangat bersalah. Tidakkah tindakannya itu membuat gadis itu kecewa?

"Mianhe Sis kae-yah .Untuk sementara lebih baik jika di sekolah kita bermain drama"

Sis kae masih terdiam. Dia bingung maksud Xiumin. Baginya sulit menyetujui permintaan Xiumin. Padahal dia murid baru di sekolahnya, mendapati teman lamanya juga sekolah disana harusnya Sis Kae merasa lega karena punya kenalan. Tapi itu malah berdampak sebaliknya.

Akhirnya setelah lama bergelut dengan pemikirannya. Setelah menarik nafas dia memberanikan diri menatap kedua mata Xiumin. Alisnya terangkat bersamaan dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"Drama? aku suka. Tapi aku punya syarat" sekali lagi Sis Kae membuktikan dirinya selalu kalah dari Xiumin.

Xiumin kembali mengerutkan keningnya. "Boleh. Apaan?"

"Yang pertama kali ketauan harus memenuhi keinginan yang menang. Gima--"

"Setuju" potong Xiumin lantang. Membuat Sis Kae sedikit terlonjak kaget. Lalu keduanya tertawa bersamaan.

Ternyata mudah memaafkan orang spesial dihati kita. Sebenci apapun kita padanya. Tidak akan bisa mengalahkan rasa sayang kita pada orang itu.

Setelah pertemuan itu Sis Kae pulang ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter saja. Tapi sebelum masuk ke rumah ia melihat seseorang yang sedang berjalan menuju rumah Xiumin. Lama Sis  Kae memperhatikan. Makin dekat makin jelas. Sangat jelas. Dia...

"Kai" dia menengok lalu berbalik dan menjauhi tujuannya.

Sis Kae yang masih berada disekitar halaman rumah Xiumin memberanikan diri mendekati Kai. Ia penasaran kenapa Kai berjalan ke rumah Xiumin sambil mengendap-endap begitu.

"Kamu ngapain disini?" tanya Kai.

"Hahahha....tuh rumah aku" Sis Kae menunjuk rumah bercat putih miliknya itu. "Kamu tuh yang ngapain?" lanjutnya.

"Rumah kamu?" Sis Kae mengangguk.

Celaka ini mah...---batin Kai.

"Aku nyasar. Bye! Mau balik" secepat kilat Kai berlari setelah mengatakan itu.

"Ih...namja gila. Aneh banget sih"


***

 

"Woy! Dari mana aja ?"


"Berasa rumah sendiri ya, Byun. Nggak ada pemiliknya"

Xiumin terkekeh. Ia baru ingat ternyata lama meninggalkan teman-temannya yang masih asyik bermain PS di kamarnya. Kedua namja itu memang sudah sering ke rumah Xiumin. Mereka sudah bersahabat dari pertama masuk SMA.

"Sorry guys... tadi gue ngeliat sesuatu yang sangat indah. Jadi gue lama deh" Xiumin mengatakannya sambil membayangkan pertemuan keduanya dengan Sis Kae.

Bugh !
Sebuah bantal mendarat tepat di kepala Xiumin. Dia mengaduh sesaat. Lalu melempar kembali bantal tersebut pada si pelaku. Dia sudah sangat kenal. Ini pasti kelakuan Baekhyun. Dia memang suka seenaknya saja bertingkah. Tidak seperti Chen meski jail, dia lebih terlihat cool.

"Apa sih Byun?" geram Xiumin.

Baekhyun nyengir kuda. Lalu merebahkan dirinya diatas kasur Xiumin. Kemudian dia memegangi perutnya.

"Baekki laper..."
Sontak serempak Chen dan Xiumin menggeplak tubuh Baekhyun.

"Alay banget nih anak" sergah Chen.

"Hehehe....kaya baru kenal aja" balas Baekhyun tak mau kalah.

Xiumin lalu keluar dari kamarnya mengambil cemilan untuk teman-temannya. Terutama yang tadi merengek kelaparan. Persis seperti bocah yang minta dibelikan permen. Satu lagi kebahagiaan Xiumin hari ini. Punya kedua sahabat yang sangat berharga.

Sekembalinya Xiumin dari dapur langsung disambut girang oleh Baekhyun. Selanjutnya permainan PS kembali dimainkan tapi oleh Xiumin dan Chen. Karena Baekhyun sedang asyik dengan cemilannya.

"Suho sering minta kamu buat nganterin adiknya sejak kapan Min?" tanya chen di sela-sela permainannya.

"Sejak dia jadi ketos"

Baekhyun langsung lompat dan berada di tengah-tengah Chen dan Xiumin.

"Lagi gosipin Suho ya?" tembak Baekhyun.

"Dasar kuping gajah" itu Chen.

"Kok gajah. Aku kan imut harusnya kelinci dong" bela Baekhyun.

"Serah Byun" Chen akhirnya pasrah. Pemenangnya selalu Baekhyun.

Xiumin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua sahabatnya itu. Sering sekali beradu mulut.

***

Xiumin POV

 

Hari ini sedikit gerah, apalagi setelah mengerjakan ulangan bahasa Inggris ditambah praktikum biologi. Pusingnya kemana-mana.

 

Aku berjalan beriringan dengan Chanyeol teman sekelasku. Dia langsung ngajakin ke kantin begitu mendengar suara bel berbunyi.

 

Dia langsung pesen minuman dan membawanya ketempat duduk yang sudah aku pilih.

 

"Gila hari ini gerah banget ya" Chanyeol berargumen.

 

"Iya bener banget Yeol. Mana pusing lagi habis ulangan"

 

Aku menyesap minumanku lalu menatap kesekeliling kantin. Pandanganku berhasil menangkap Sis Kae. Dia berjalan bersama temannya. Dia menyadari tatapanku lalu tersenyum sesaat. Dia masih memegang janjinya untuk bermain drama.

 

"Senyumin siapa sih?" sebelum Chanyeol menoleh Sis Kae sudah berhasil pergi dari sana karena pesanannya memang sudah siap. Huft...aku lega.

 

"Bukan apa-apa ko" Chanyeol mengangguk, untung dia percaya.

 

Kami melanjutkan percakapan kami. Membicarakan tentang musik dan bola. Karena kami memang terjebak dalam hobi yang sama.

 

"Hei. Aku nggak sekalian dipesenin nih" Suho sudah ada di tengah-tengah kami.

 

"Tau ah yang sibuk mah" Chanyeol mendesis.

 

"Eh, thanks ya" kata Suho padaku. Aku mengerti maksud ucapannya. Dia ingin berterima kasih karena aku telah mengantar adiknya pulang.

 

"Kaya sama siapa aja" balasku santai.

 

"Btw, Lagi nggak sibuk nih Ho? Tumben main ke kantin" ujar Chanyeol.

 

"Iya" jawab Suho singkat.

 

Drrt...drrt...
Suho mengambil ponsel disaku jasnya. Lalu melihatnya dan menunjukkannya pada Chanyeol.

 

"Dia anak kelas X yang sering bikin onar. Karena ini aku sering sibuk. Dia udah bolos tiga kali diminggu ini tau nggak" jelas Suho. Aku menelan ludah berat. Tahu kemana arah pembicaraan Suho.

 

Chanyeol masih ternganga.
"Gila, hebat banget nih bocah ya" Chanyeol berpendapat.

 

"Namanya..." Aku memotong ucapan Suho.

 

"Mian, aku mau ke toilet. Duluan ya" aku berjalan cepat menghindari mereka. Sementara itu aku sangat yakin mereka curiga dengan sikap anehku.

 

Berjalan menuju kelas sendirian. Saat melewati kelas Rye Hyun aku berhenti karena dia meminta ku untuk berhenti.

 

"Kamu kenapa? ko kaya gelisah gitu" tanyanya padaku.

 

"Nggak kenapa-kenapa. Cuma buru-buru aja pengen ke kelas. Ada tugas dikit. Hehe" kekeh ku mencoba menghilangkan kegelisahan.

 

"Oh...gitu"

 

"Hmm" aku mengangguk.

 

Baru saja aku akan melanjutkan langkahku. Tiba-tiba....

 

"AWAS....WOY...AWAS...MINGGIR......" teriak seseorang yang aku tahu berasal dari arah belakang.

 

"Xiumin awas--" Rye Hyun mendorongku hingga dirinyalah yang kena tabrak sepeda. Aku langsung menghampirinya. Ku lihat tangan Rye Hyun tergores akibat terkena rantai sepeda.

 

Aku berdiri dan menatap lelaki itu dan dia juga menatapku. Kami saling tatap namun dengan kebencian yang sama. Kebencian yang selalu hadir dimatanya. Aku merutuki penunggang sepeda gila yang mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi di koridor sekolah. Dan kenapa orang itu harus dia.

 

Dia nyengir kuda.
"Sunbae...." katanya menyadarkanku. Dia masih mau memainkan drama ini? Syukurlah

 

Karena bagiku hal ini masih misteri. Begitulah hidupku. Tak perlu orang lain tahu lebih dalam.

 

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

 

Yuks voment 👍

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Suara Kala
99      76     0     
Fantasy
"Kamu akan meninggal 30 hari lagi!" Anggap saja Ardy tipe cowok masokis karena menikmati hidupnya yang buruk. Pembulian secara verbal di sekolah, hidup tanpa afeksi dari orang tua, hingga pertengkaran yang selalu menyeret ketidak bergunaannya sebagai seorang anak. Untunglah ada Kana yang yang masih peduli padanya, meski cewek itu lebih sering marah-marah ketimbang menghibur. Da...
I'M
273      183     0     
Romance
"Namanya aja anak semata wayang, pasti gampanglah dapat sesuatu." "Enak banget ya jadi anak satu-satunya, nggak perlu mikirin apa-apa. Tinggal terima beres." "Emang lo bisa? Kan lo biasa manja." "Siapa bilang jadi anak semata wayang selamanya manja?! Nggak, bakal gue buktiin kalau anak semata wayang itu nggak manja!" Adhisti berkeyakinan kuat untuk m...
Pertama(tentative)
46      36     0     
Romance
pertama kali adalah momen yang akan selalu diingat oleh siapapun. momen pertama kali jatuh cinta misalnya, atau momen pertama kali patah hati pun akan sangat berkesan bagi setiap orang. mari kita menyelami kisah Hana dan Halfa, mengikuti cerita pertama mereka.
Secret Room
262      214     4     
Short Story
Siapa yang gak risik kalau kamu selalu diikutin sama orang asing? Pasti risihkan. Bagaimana kalau kamu menemukan sebuah ruang rahasia dan didalam ruang itu ada buku yang berisi tentang orang asing itu?
LANGIT
700      336     0     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
Segaris Cerita
8      8     0     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
Anything For You
46      35     0     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Nonsens
299      246     3     
Short Story
\"bukan satu dua, tiga kali aku mencoba, tapi hasilnya nonsens. lagi dan lagi gadis itu kudekati, tetap saja ia tak menggubrisku, heh, hasilnya nonsens\".
One-room Couples
31      26     0     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
Apakah kehidupan SMA-ku akan hancur hanya karena RomCom? [Volume 2]
38      26     0     
Romance
Di jilid dua kali ini, Kisaragi Yuuichi kembali dibuat repot oleh Sakuraba Aika, yaitu ia disuruh untuk bergabung dengan klub relawan yang selama ini ia anggap, bahwa melakukan hal seperti itu tidak ada untungnya. Karena godaan dan paksaan dari Sakuraba Aika terus menghantui pikirannya. Akhirnya ia pun terpaksa bergabung. Seiring ia menjadi anggota klub relawan. Masalah-masalah merepotkan pun d...