Read More >>"> About Us (03) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - About Us
MENU
About Us  

Daun-daun kering berterbangan terkena angin yang cukup kencang itu. Swan berada di kantin kampus sambil melamun dan merasakan kulitnya terkena angin dingin.

Seminggu lebih, dia tidak mendapat kabar dari Isla. Swan juga tidak menghubunginya membiarkan Isla untuk sendiri dulu.

Swan jadi teringat awal pertemuannya dengan Isla. Mereka berdua sekampus, hanya saja Isla jurusan sastra inggris sedangkan Swan mengambil jurusan desain komunikasi visual bisa disebut (DKV).

Tiga tahun lalu awal pertemuan mereka, dimana Swan menemukan Isla sedang menangis kecopetan dompet di stasiun kereta bawah tanah. Swan tidak tega melihat Isla menangis kehilangan dompetnya.

Tidak tega ya? Malah sekarang membuatnya menangis, bukan karena kehilangan dompet, tapi karenaku.

"Kau ngapain? Daritadi muter-muterin jarimu di atas minuman kalengmu"

Swan melihat Bill teman akrabnya duduk di sebelah dengan membuka laptopnya berlogo pineapple itu.

"Mikirin Mora ya? Atau Isla?" Tebak Bill dengan tertawa.

"Aku masih cinta dengan dua perempuan itu" Swan melihat taman kampus depannya.

"Tidak semua pria tampan sepertimu rakus Swan"

"Bukan masalah rakus Bill, hatiku mengatakan untuk tidak meninggalkan mereka berdua"

"Dari sini merasa paling disakiti Isla, kau jahat sekali. Ingatlah Mamamu, maka kau akan ingat mereka berdua, kau sama sekali tidak tegas" Bill merasa kasihan dengan Isla dan Mora mencintai seorang pria yang tidak tegas.

"Tapi gimanapun Isla lah yang paling sakit, karenamu Swan. Dan, kalau aku suruh milih lebih baik Isla dari Mora yang manja" imbuh Bill

Swan menghela nafasnya dengan berat "Kau tak tahu perasaanku Bill"

"Tentu saja aku tidak tahu, karena hatimu ada di tubuhmu sendiri mana mungkin hatimu di tubuhku" 

"Nggak lucu Bill" ucap Swan datar.

"Aku nggak bilang lucu, pikiranmu aja perlu dilurusin. Jangan ada penyesalan dengan apa yang kau perbuat Swan. Karena dunia itu tiap tingkah laku dan perbuatan kita, akan ada timbal-baliknya"

Seperti inilah Bill memiliki sisi dewasa dan tegas, walaupun Bill sering sekali dibilang ramah banyak yang mengidolakannya, dia berhati-hati pada perempuan agar tidak menyakiti perempuan. Menyakiti perempuan sama saja menyakiti seorang ibu menurutnya. Makanya Swan suka nyaman tiap kali ada masalah bercerita pada Bill, walaupun kata-kata Bill pedas Swan menerimanya.

"Aku rasa memang harus berubah"

"Dari zaman nenekku lahir sampai punya cucu kayak aku, kau nggak ada perubahan"

Swan tertawa karena ucapan Bill. "Aku jalani kayak gini dulu Bill, perlahan saja dan saat itulah aku menentukan salah satu dari mereka"

"Memang Isla mau sama kau lagi? Kalau dia punya cowok lain gimana?"

"Memang aku pilih Isla?"

"Kau pilih anak manja itu?" Bill tidak habis pikir dengan tingkah laku Swan.

"Nggak tahulah, aku pusing mau pulang ada ujian ntar"

"Tumben mikirin ujian biasanya kabur" ejek Bill.

"Mau lulus Bill, nilaiku E nanti nggak lulus yudisium dan balik kuliah lagi"

"Yah gapapa, ortumu kan kaya dan manatahu ntar ketemu adik kelas bisa kau jadikan cewek ketigamu"

"Kau menyindirku ya?"

Bill tertawa.

"Pikirkan perasaan mereka Swan"

"Aku akan menemui Mora"

Bill mengerut keningnya. "Ngapain?"

"Entahlah, dia minta aku temani ke apartementnya"

Bill sangat kesal dengan Swan. "Ckckck, aku ngomong tadi kayak nggak guna"

"Aku mau ngomong Bill, makanya kesana"

"Ngomong atau menemaninya tidur?"

"Urusin saja kehidupanmu!"

Bill semakin menertawakan Swan yang kesal.

"Serahmu Swan"

Swan merasa bahwa dirinya memang jahat, tapi dia tidak tega untuk menolak Mora.

¤¤¤

Isla menggenaikan syal pink sambil berjalan menuju caffe, ada janji dengan temannya.

*Dingin sekali, ngapain nggak pake mantel saja*

Dia menggosok kedua tangan berkali-kali agar terasa hangat. Mulut mengeluarkan uap dan memang 17 derajat cuaca hari ini.

Isla menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, pasalnya caffe yang akan dia datangin, ada Swan dan Mora baru masuk ke dalam.

Dia memutar arah dengan meremat tali tasnya berjalan lagi ke apartement.

Kenapa dia ada di sini? Merusak suasana hatiku?

Hatinya terasa semakin sakit dan perih, menahan untuk tidak menangis, nyatanya menangis lagi.

"Kau memang brengsek Swan!"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    aku udah baca ceritamu sampai chapter 4 . Awalnya aku pikir ini bakalan cerita cinta segitiga ala-ala sinetron gitu, tapi ternyata nggak. ini beda dan suka juga lho dengan karakter yang ada dalam cerita ceritamu. tadi ada typo sedikit sih pas aku baca.
    semangat buat lanjutin....
    Oh iya kamu juga boleh lho kasih saran ke ceritaku aku tunggu ya kritik dan saran mu terimakasih.

    Comment on chapter 03
Similar Tags
Kenangan
3      3     0     
Short Story
Nice dreaming
CHANGE
7      7     0     
Short Story
Di suatu zaman di mana kuda dan panah masih menguasai dunia. Dimana peri-peri masih tak malu untuk bergaul dengan manusia. Masa kejayaan para dewa serta masa dimana kesaktian para penyihir masih terlihat sangat nyata dan diakui orang-orang. Di waktu itulah legenda tentang naga dan ksatria mencapai puncak kejayaannya. Pada masa itu terdapat suatu kerajaan makmur yang dipimpin oleh raja dan rat...
Perjalanan Move On Tata
263      186     0     
Short Story
Cinta, apasih yang bisa kita katakan tentang cinta. Cinta selalu menimbulkan rasa sakit, dan bisa juga bahagia. Kebanyakan penyakit remaja sekarang yaitu cinta, walaupun sudah pernah merasakan sakit karena cinta, para remaja tidak akan menghilangkan bahkan berhenti untuk bermain cinta. Itulan cinta yang bisa membuat gila remaja.
IMPIAN KELIMA
262      226     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
Hunch
542      232     0     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
Rain Murder
22      15     0     
Mystery
Sebuah pembunuhan yang acak setiap hujan datang. Apakah misteri ini bisa diungkapkan? Apa sebabnya ia melakukannya?
The pythonissam
6      6     0     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Dessert
15      8     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Letter hopes
33      25     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
The War Galaxy
221      109     0     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...