Read More >>"> Youth (6. Masih Mencari Diri Sendiri) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Youth
MENU
About Us  

Besok paginya di sekolah.

Anak-anak sudah ribut mengerubungi meja paling depan, pasalnya meja ketua murid itu baru saja dapat kiriman hangat dari ruang guru: hasil ulangan Kimia minggu lalu. Andi sang ketua murid pun was-was terhadap kertas-kertas yang dibawanya, takut ada yang tercecer.

Kalau bukan karena SNMPTN, mungkin mereka nggak akan desak-desakan buat kepo sama hasilnya. Karena nilai ulangan harian mereka berpengaruh sama nilai rapot dan tentunya SNMPTN nanti untuk masuk perguruan tinggi.

Satu orang melompat-lompat sambil bertumpu di kedua bahu teman lainnya, seorang lain nyempil di antara celah, satu orang lain sudah mendapatkan hasil ulangannya setelah membujuk sang ketua kelas biar dia saja yang mencari miliknya.

Lihat, ternyata itu si Daffa. Ia langsung keluar dari kerumunan anak-anak yang masih kepo, layaknya keluar dari kerumunan yang setia menunggu artis idola mereka keluar dari bandara. Setelah itu Daffa bersorak dan melakukan selebrasi seakan-akan jadi penyelamat tim sepak bola yang bisa melaju ke piala dunia.

Dika dan Tama yang melihatnya dari kejauhan sudah beranggapan kalau Daffa pasti dapat nilai bagus. Matanya yang berbinar sambil memamerkan hasil kerja kerasnya yang terbukti dalam nilai ujiannya sempurna kadang bisa bikin ilfeel orang yang lihat.

Berbeda jauh dengan keadaan chaos di depan kelas, Dika dan Tama lebih nggak peduli sama hasilnya. Mereka hanya tenang melihat tontonan kehebohan pagi hari dari belakang kelas. Sesekali tersenyum ketika melihat tingkat Daffa yang kadang lebay.

“Dika! Tama! Nggak seru ah, sini ambil hasil ulangan kemarin!” ajak Daffa sambil melambaikan secarik kertas ulangannya.

Tama hanya membalasnya dengan senyum, lalu menepuk bahu belakang Dika dan hendak berdiri. Rupanya ia mulai semangat buat ikutan sama teman-teman lainnya. Sementara Dika mengikuti Tama dengan acuh tak acuh.

Setelah kerumunan mulai bubar, akhirnya Tama dan Dika bisa melihat hasil ulangan mereka.

“Dik, tumben nilai kamu di batas KKM,” celetuk Febi saat ikut melihat nilai Dika yang bertuliskan 70.

Dika di sebelahnya hanya tersenyum dengan berbagai makna.

Ia jadi tertarik pada memorinya sendiri selama setahun belakangan ini. Dika jadi sadar kalau setahun ini banyak berubah, ia jadi sering merasa “hidup enggan, mati tak mau”. Hanya mengikuti alur dan kebanyakan berpikir tentang apa tujuannya hidup selama ini. Apa hal yang bisa membuatnya semangat kembali. Apa sesuatu yang bisa membuatnya merasakan hidup.

Dika lelah dengan hidupnya, semua orang berubah, begitu pun dirinya. Apa yang dulu menurutnya menarik, sekarang nggak lagi. Dunia terus berputar dan berubah warna, sementara dirinya merasa tersesat dan nggak tahu harus pilih jalan yang mana. Kadang dia merasa sendiri, bingung buat cerita sama siapa, karena takut nggak ada orang yang mengertinya dan malah menambah beban saja. Namun, selama itu ia simpan sendiri dan berusaha tak peduli. Perlahan tapi pasti, sesuatu itu mengubah dirinya. Banyak perubahan yang tak disadarinya akibat kegelisahannya.

Salah satunya sekarang, nilainya nyaris gagal. Dika seakan berada di batas jurang. Hidup atau mati?

***

Kejadian tadi siang sudah terhisap ruang dan waktu, tak terasa kini harinya sebentar lagi berakhir. Giliran bulan yang menggantung menghias malam. Akhirnya juga Dika menyelesaikan PR-nya, ditutupnya buku tulis mata pelajaran Bahasa Indonesia, tangannya beralih meraih buku coret-coretnya yang disimpan di bawah meja. Pulpennya kembali bekerja, kali ini ia menari-nari, menorehkan lagi akan pemikiran dan perasaannya.

 

Bintang Hati

Jumat tengah malam.

Mengapa kita tidak bisa melihat langit bertaburan bintang sesering kita melihat awan? Mereka bintang-bintang sebenarnya selalu ada di langit, tetapi mengapa kita hanya bisa melihat beberapa saja dari berjuta-juta?

Bintang-bintang sering terhalang awan atau lapisan bumi lain yang tebal. Mungkin sama seperti hati kita?

Maksudku, coba kaitkan itu dengan hati kita. Siapa tahu ada penghalang dalam hati kita yang membuat kita tidak bisa melihat diri kita sendiri?

Hati setiap manusia itu banyak menyimpan rahasia. Mungkin hanya segelintir orang yang bisa menemui hatinya sendiri, karena kita semua juga tahu bahwa hati sulit untuk diselami.

Coba kita kembali kepada masalah bintang-bintang tadi. Mereka sangatlah indah, bukan? Berjuta bintang saat langit cerah memang sangat menakjubkan. Bagaimana kalau kita anggap jati diri kita sendiri itu seperti bintang dan hati kita sebagai langitnya. Jati diri kita itu amat banyak, menawan, bersinar, dan mematikan.

Jika kita bisa melihat bintang-bintang kita itu, tentu akan membuat kita lebih menawan karena kita bertindak sesuai diri kita sendiri. Bersinar, karena kita tahu jalan mana yang harus kita lalui untuk memancarkan diri. Terakhir adalah mematikan. Mengapa bisa mematikan? Seseorang pernah berkata jika kita tahu siapa diri kita sebenarnya, kita bisa mengalahkan semua lawan dan memenangkan semua pertandingan, dan menjadi seseorang yang mematikan.

Setelah mengetahui semua itu, pasti kita sendiri ikut bertanya-tanya, “Apa jati diriku? Siapa aku sebenarnya? Mana bintang-bintang dalam hatiku? Mengapa mereka belum terlihat?”

Coba kita lihat apakah ada awan yang menghalangi langit hatimu? Apakah jutaan bintang itu belum terlihat bersinar?

Coba lihat dalam bentuk apa awan itu mewujud? Sifat burukmu-kah? Iri, sombong, curang, malas, atau lainnya?

Tanyakan pada dirimu sendiri dan beritahu aku setelahnya jika akhirnya dirimu tahu, “Bintang manakah yang paling bersinar di hatimu?”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 2 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • erlinahandayanii26

    Mantap cantikaaa, teruskan ya semoga jalan menjadi penulis lancar sukses dan dapat memberikan inspirasi lewat tulisanmu seperti yang udah kamu lakukan padaku.

    Comment on chapter 1. Gerbang Masa Lalu
  • dede_pratiwi

    sama seperti judulnya, kisahnya pun fresh dan youth sekali sekitaran masa-masa remaja yang penuh pergolakan dan percintaan. keep writing...udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Gerbang Masa Lalu
Similar Tags
BANADIS 2
248      153     0     
Fantasy
Banadis, sebuah kerajaan imajiner yang berdiri pada abad pertengahan di Nusantara. Kerajaan Banadis begitu melegenda, merupakan pusat perdagangan yang maju, Dengan kemampuan militer yang tiada tandingannya. Orang - orang Banadis hidup sejahtera, aman dan penuh rasa cinta. Sungguh kerajaan Banadis menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal pada masa itu, Hingga ketidakberuntungan dialami kerajaan ...
#SedikitCemasBanyakRindunya
95      56     2     
Romance
Sebuah novel fiksi yang terinspirasi dari 4 lagu band "Payung Teduh"; Menuju Senja, Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan, Resah dan Berdua Saja.
My world is full wounds
11      11     0     
Short Story
Cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang harus ikhlas menerima kenyataan bahwa kakinya didiagnosa lumpuh total yang membuatnya harus duduk di kursi roda selamanya. Ia juga ditinggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya. Hidup serba berkecukupan namun tidak membuatnya bahagia sama sekali karena justru satu satunya orang yang ia miliki sibuk dengan dunia bisnisnya. Seorang gadis cantik yang hid...
Cowok Cantik
470      242     0     
Romance
Apa yang akan kau lakukan jika kau: seorang laki-laki, dianugerahi wajah yang sangat cantik dan memiliki seorang ibu dari kalangan fujoshi? Apa kau akan pasrah saja ketika ditanya pacarmu laki-laki atau perempuan? Kuingatkan, jangan meniruku! Ini adalah kisahku dua tahun lalu. Ketika seorang laki-laki mengaku cinta padaku, dan menyebarkannya ke siswa lain dengan memuat surat cintanya di Mading...
Sekilas Masa Untuk Rasa
92      69     0     
Romance
Mysha mengawali masa SMAnya dengan memutuskan untuk berteman dengan Damar, senior kelas dua, dan menghabiskan sepanjang hari di tribun sekolah sambil bersenda gurau dengan siapapun yang sedang menongkrong di sekolah. Meskipun begitu, Ia dan Damar menjadi berguna bagi OSIS karena beberapa kali melaporkan kegiatan sekolah yang menyimpang dan membantu kegiatan teknis OSIS. Setelah Damar lulus, My...
Drapetomania
292      159     0     
Action
Si mantan petinju, Theo Asimov demi hutangnya lunas rela menjadi gladiator bayaran di bawah kaki Gideon, laki tua yang punya banyak bisnis ilegal. Lelah, Theo mencoba kabur dengan bantuan Darius, dokter disana sekaligus partner in crime dadakan Theo. Ia berhasil kabur dan tidak sengaja bertemu Sara, wanita yang tak ia kira sangat tangguh dan wanita independensi. Bertemu dengan wanita itu hidupnya...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
33      29     0     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Mars
42      29     0     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Love Dribble
189      112     0     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
59      42     0     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?