Read More >>"> Warna Rasa (Energi sebesar marah dan dendam) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warna Rasa
MENU
About Us  

Malam itu tubuh Rahma sakit seluruhnya. Benturan bola basket yang menghantam kepalanya ternyata tidak hanya berefek pada kepalanya, tetapi bagian tubuh yang lain. Ibunya segera merawat Rahma dengan sangat telaten. Sejak suaminya pergi demi wanita lain dan tidak meninggalkan sepeser harta atau sepatah kata, Rahma hanya hidup berdua dengan ibunya. Oleh karena itu ibunya harus bekerja ekstra untuk membiayai kehidupan mereka berdua belum lagi biaya pengobatan Rahma yang setiap bulan bulak-balik rumah sakit. Dengan kemampuan seadaanya, berjuang dari titik 0 ibu Rahma merintis karir. Awalnya ia bekerja sebagai buruh di pabrik detergen di kotanya. Ibu Rahma menunjukkan etos kerja yang sangat baik, ia hadir satu jam sebelum bel masuk belum berbunyi dan pulang setelah 1 jam bel pulang berbunyi. Apa saja ia kerjakan waktu itu termasuk menyikat kamar WC dan kamar mandi.

                “Ngapain sih kamu sikat kamar mandi segala, ini bukan tugas kamu” ucap salah seorang rekan Ratna.

                “Aku tidak betah melihat ini, kotor” ucap Ibu Rahma yang masih sibuk menyikat WC. Perjuangannya bekerja sebagai buruh pabrik selama 1 tahun tidak sia-sia, atasannya sangat puas melihat etos kerja ibu Rahma yang tinggi hingga dalam 1 tahun ia diangkat menjadi supervisor dan pada tahun  berikutnya di promosikan menjadi asisten menejer. Ibu Rahma adalah seorang pembelajar yang sangat baik, ketika ia menjabat sebagai asisten menejer, ia lagi-lagi menunjukkan etos kerja yang tinggi dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Ia belajar dan bermusyawarah memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di pabrik hingga ia mendapatkan banyak ilmu selama berkiprah di pabrik tersebut. 10 tahun sesudahnya, Ibu Rahma membangun pabrik sendiri dengan produk dan brand yang berbeda. Atasannya mendukung keputusan Ratna dan membantu dalam segala proses yang dilalui. Kini dua pabrik itu bukan lah menjadi saingan namun menjadi 2 partner yang saling bekerja sama.

                Etos kerja yang tinggi dan fokusnya ia meniti karir pada pekerjaannya adalah pantulan dari rasa kekecewaan dan sakit hati yang ia terima dari suaminya. Ibu Rahma memiliki emosi yang positif, ia mengalihkan rasa sakitnya menjadi sebuah prestasi. Meskipun pada bulan-bulan itu ia banyak meninggalkan Rahma untuk bekerja yang saat itu Rahma masih kecil. Bagi Ibu Rahma, kebencian dan dendam bukanlah jalan keluar untuk takdir yang kala itu ia terima. Marahnya ia, dendamnya ia tidak akan menjadikan suaminya sadar diri dan kembali atau kondisi keuangannya akan membaik. Bukan. Energi dar rasa marah dan dendam harusnya dialihkan menjadi kegiatan yang positif yang membawa kebaikan pada kehidupan yang dilalulinya saat itu. Memaafkan dan menerima. Ibu Rahma yakin bahwa dalam setiap rasa sakit yang ia terima dari takdirnya akan beriringan dengan kebahagiaan. Allah memberikan masalah beserta dengan solusinya, asal dapat jernih membaca setiap titik persoalan maka jalan keluar itu akan terlihat segera.

                “Rahma, cowok yang tadi antar kamu itu siapa ya sayang?” Ibu nya muncul dari balik pintu membawakan minyak untuk memijit badan Rahma.

                “Oh itu, yang bawa tas Rahma namanya Deni, yang satunya Dido. Mereka teman satu sekolah dan kami juga sama sama ikut kegiatan memanah”

                “Hm,,,, ko baik sekali ya? Jangan-jangan.....” ucap ibunya menggoda Rahma. Sudah lama sekali rumah mereka tak dikunjungi teman-teman sekolah Rahma. Sejak Rahma sakit dan ia menjadi begitu ekslusif. Rahma berinteraksi dengan teman hanya di sekolah, selebihnya ia mendekam di rumah dan bermain dengan hewan-hewan peliharannya, kelinci, ayam, kucing, dan tanaman-tanaman yang ia tanam di kebun belakang rumahnya. Rahma kehilangan rasa bagaimana serunya berteman. Hidupnya menjadi sepi namun meskipun begitu, ia bahagia karena ada seorang ibu yang begitu menyayanginya. Ia begitu menghargai kehidupan yang ia terima saat ini. Benar apa yang pernah ibunya katakan bahwa setiap hidup adalah berharga, termasuk hidupnya. Jika bukan bagi diri sendiri, bisa saja hidup kita berharga bagi orang lain, orang yang menyayangi kita. Emosi sebesar dendam dan kebencian hendaknya dialihkan menjadi sesuatu yang positif. Itulah pelajaran besar yang Rahma dapat dari ibunya. Bukan hanya bagi seorang istri, sebagai seorang anak Rahma pun marah kepada ayahnya. Pergi meninggalkannya demi perempuan lain bahkan hingga saat ini tak ada satu pun kabar yang ia terima tentang ayahnya atau tak sepeserpun uang yang ia dapat sebagai nafkah ayah kepada anak. Rahma yakin rasa marah dan dendamnya tidak akan seberapa dengan marah dan dendam yang ibunya rasakan, namun jika ibunya saja mampu untuk mengendalikan diri dan berdamai dengan segalanya, kenapa ia tidak? Lagi pula kini ia sudah mendapatkan ganti akan apa yang hilang darinya. Hidupnya kini sudah tercukupi dan bagi Rahma, ibunya juga berperan rangkap sekaligus sebagai seorang ayah. Ia tidak ingin menambah penderitaan ibunya dengan merengek atau menanyakan ayah yang mungkin itu akan mengorek luka hati ibunya yang sempat mengering. Bagi mereka bedua saja sudah cukup.

                “Apaan sih mama... kita cuma berteman”  Rahma merengek manja. Tapi ibunya tahu ada rasa gembira dalam hati putri semata wayangnya.

                “Loh mama tahu kalian berteman, memangnya kamu mengira mama mengira apa....?”

                “Ihh mamaa..........” Rahma semakin terpojok. Ia salah tingkah di hadapan ibunya. Rahma memang merasa gembira dengan teman-teman barunya yang baik. Ini sudah kali keberapa ia terima kebaikan terutama dari Deni, dari yang pertama semenjak Deni membiarkan dirinya mengambil novel yang hendak Deni beli, kemudian ia mengajari memanah dan ia mengantar Rahma pulang ke rumah karena ia terluka. Meskipun begitu ia juga harus menjaga hati dan perasaannya. Cinta memang rasa yang indah namun jika ia tidak tepat mengelola rasa itu, atau jika memang belum saatnya untuk ia biarkan tumbuh, Rahma lebih senang untuk mengubur dan melupakannya. Ia tidak ingin rasa bahagianya memiliki teman menjadi hancur karena rasa cinta yang tak terbalas oleh pemilik cinta.

                “Kapan-kapan mama ingin mengajak mereka makan siang di rumah” ucap Ratna seraya memijit punggung putrinya.

                “Ya nanti kalau ada waktu yang pas, Rahma ajak mereka ke rumah buat makan siang” jawabnya. Dalam benak Rahma, ia sadar tidak akan secepat itu untuk mengundang mereka. Rahma harus memastikan bahwa Deni dan Dido benar akan menjadi teman yang baik selamanya, tidak hanya sebatas orang-orang baik yang mampir dalam episode kehidupannya. Orang-orang yang datang kemudian langsung menghilang tak diketahui jejaknya. Ia harus memastikan itu agar mamanya tidak berekspetasi tinggi tentang teman-teman putrinya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Salendrina
20      12     0     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Ballistical World
155      36     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
G E V A N C I A
25      14     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
Arion
13      7     0     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
Sekotor itukah Aku
3      3     1     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Secret’s
48      27     0     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
SATU FRASA
146      42     0     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Alfazair Dan Alkana
4      4     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Black World
26      11     0     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Tak Pernah Memiliki
5      5     0     
Short Story
Saling menunggu seseorang, dalam diam. Berakhir tak indah, berujung pisah. Kita yang tak pernah bisa untuk saling memiliki.