Read More >>"> Sang Penulis (E11) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sang Penulis
MENU
About Us  

Keterlambatan mereka kemarin membuat mereka berada di depan mading gedung D pagi ini. Ada tulisan baru di mading namun bukan merupakan sebuah tulisan misterius baru melainkan ucapan yang tak disangka oleh mereka bertiga.

Ya, kalian benar, akulah yang meletakkan kunci itu di tasnya.

Dan kalian juga benar, kalian memang sudah terlambat.

Tapi, kalian tidak perlu khawatir atau merasa bersalah karena kalian tidak bersalah.

Jika kalian membaca ini di pagi hari, maka tunggu saja berita mengenai kasus itu siang nanti atau mungkin saat kalian kembali ke kelas kalian.

Jika kalian membaca ini setelah kalian mendapat berita itu, aku ingin mengucapkan, aku turut berduka atas apa yang terjadi.

Sampai bertemu di kertas selanjutnya! Aku tak menyangka kalian masih mau bermain denganku walaupun aku membuang waktu berharga di hidup kalian.

“’Aku turut berduka atas apa yang terjadi’.” Lala membaca ulang kalimat yang tertulis di kertas itu.

“Kalau sampai N kecelakaan atau meninggal, gue bakal temuin Arsen,” kata Marsya tanpa memikirkan dampak dari apa yang akan dia lakukan.

“Mudah-mudahan engga, kalau dia kenapa-kenapa gue merasa bersalah, serius,” ujar Fira.

***

“Sya, ke kantin, kuy,” ajak Cindy setelah bel pertanda istirahat dimulai selesai memperdengarkan bunyinya yang sangat merdu itu.

Marsya menganggukkan kepalanya sembari beranjak dari kursinya, begitu juga dengan Cindy.

“Gue ikut dong,” ucap Archie yang sudah berdiri di samping Marsya.

Selamat pagi, Siswa/siswi SMA Nusa Satu. Dengan sangat menyesal, kami mengumumkan bahwa salah satu dari kita telah berpulang ke rumah-Nya. Ia bernama Nadya Clarissa kelas XII MIPA 2. Kiranya amal dan ibadah Nadya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jika di antara anak-anak kami ingin melayat, setelah pulang sekolah kalian bisa mendatangi rumah almarhumah di-

Marsya tak lagi mendengar pengumuman itu dengan jelas. Pikirannya sudah melayang entah ke mana dan hanya satu yang ingin ia lakukan sekarang, bertemu dengan Arsen.

“Ya ampun, kok dia bisa meninggal, ya?” tanya Cindy.

“Gue gak jadi ke kantin deh, gue mau ke kelas XII MIPA 2, mau cari info,” ucap Archie.

“Gue ikut, Arch,” kata Marsya.

“Gue ke kantin sama yang lain aja deh,” kata Cindy.

“Ya udah, yuk, Sya,” ajak Archie lalu ia dan Marsya pun berjalan menuju kelas XII MIPA 2.

Suasana di ruang kelas XII MIPA 2 sangat tidak kondusif. Banyak suara isak tangis yang terdengar di telinga Marsya saat ia memasuki kelas itu untuk mencari Arsen.

“Arsen datang?” tanya Marsya kepada salah satu murid XII MIPA 2 yang terlihat tenang.

Murid menggelengkan kepalanya. “Dia sakit.”

“Oh ya, kalau boleh tau Nadya kenapa bisa meninggal?” tanya Marsya.

Murid itu mengedikkan bahunya. “Pihak keluarga dan pihak sekolah masih belum ngasih tau.”

“Oh gitu, ‘makasih, ya,” ucap Marsya lalu ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas XII MIPA 2 tanpa sadar kalau tadi ia datang ke sana dengan Archie.

“Sya!” panggil Lala ketika ia melihat Marsya berjalan melalui kelasnya.

Marsya yang tidak menyadari bahwa ia baru melewati kelas Lala pun menghentikan langkahnya dan berbalik. “Arsen gak datang, La.”

Pengumuman kepada siswi bernama Marsya Nadhifa dan Fira Shallita, ditunggu kehadirannya di ruang BK. Sekali lagi, kepada siswi bernama Marsya Nadhifa dan Fira Shallita, ditunggu kehadirannya di ruang BK. Sekarang. Terima kasih.

“Lha? Kenapa gue sama Fira dipanggil?” tanya Marsya.

Lala mengedikkan bahunya pertanda ia tidak tahu. “Kayaknya ini ada hubungannya sama kedatangan lo berdua ke kos Pak Minro semalam.”

“Sya, yuk,” ajak Fira yang baru saja keluar dari kelasnya.

“La, gue sama Fira ke ruang BK dulu, ya,” ucap Marsya dan dibalas anggukan oleh Lala.

Ketika Marsya dan Fira masuk ke ruang BK, mereka dikejutkan oleh orang-orang yang ada di dalamnya. Ruang BK dipenuhi oleh dua orang polisi, kepala sekolah, seorang guru BK, dan istri Pak Minro.

“Kalian Marsya dan Fira?” tanya polisi yang bernama Hafiz itu.

“Iya, Pak,” jawab Marsya dan Fira hampir bersamaan.

“Apa benar semalam kalian mendatangi tempat tinggal Pak Minro?” tanya Pak Hafiz.

“Benar, Pak,” jawab Marsya dan Fira.

“Saya dengar semalam kalian mendatangi beliau karena ingin mengumpul tugas, benar?” tanya Pak Hafiz.

“Benar, Pak.”

“Tetapi, menurut pengakuan dari teman sekelas kalian, kalian tidak ada tugas. Kenapa kalian berbohong? Apakah kalian sudah tahu pelaku akan beraksi?” tanya Pak Hafiz.

“Pelaku? Maksudnya apa, ya, Pak?” tanya Fira berpura-pura tidak tahu padahal ia sudah menyangka bahwa Pak Minrolah pelakunya.

“Pak Minro adalah pelaku pembunuhan teman kalian, beliau memerkosa korban, membunuhnya, lalu membuangnya di depan sekolah kalian,” jawab Pak Hafiz, “Sekarang, jawab pertanyaan saya, apakah kalian tahu pelaku akan menjalankan aksinya?”

“Tidak, Pak,” jawab Fira.

“Jadi, mengapa kalian mendatangi tempat tinggal Pak Minro?” tanya Pak Hafiz.

“Sebenarnya kami mendatangi tempat tinggal Pak Hafiz karena kami ingin bertemu dengan Nadya, Pak,” jawab Fira.

“Dari mana kalian tahu bahwa korban sedang bersama pelaku?” tanya Pak Hafiz.

“Kami melihat Nadya masuk ke mobil Pak Minro, Pak, dan kami merasa ada yang aneh, jadi, kami memutuskan untuk ke rumah Pak Minro karena kami mengira mereka akan ke rumah Pak Minro,” jawab Fira.

“Baiklah, terima kasih atas infonya. Kalian bisa kembali ke kelas kalian masing-masing,” ucap Pak Hafiz.

“Maaf, Pak, kalau boleh tahu, Pak Minro ada di mana?” tanya Marsya.

“Pelaku memutuskan untuk membunuh dirinya dengan menabrakkan mobilnya di pohon yang berada di lingkungan sekolah kalian,” jawab Pak Hafiz. “Oh ya, masalah ini jangan kalian beritahukan sampai keadaan membaik, mengerti?”

“Mengerti, Pak,” jawab Marsya dan Fira bersamaan.

Setelah urusan Marsya dan Fira di ruang BK selesai, mereka berdua langsung menemui Lala dan memutuskan untuk mendiskusikan kasus ini di kantin.

“Ini udah gak bisa dibiarin, Sya, La,” kata Fira saat mereka sudah duduk di tempat biasa mereka di kantin. “Kita harus temuin Arsen.”

“Arsen gak datang, Fir,” ucap Marsya.

“Gue gak mau tau, kita harus datangi rumah Arsen,” kata Fira. “Lo tau rumahnya di mana?”

Marsya menganggukkan kepalanya.

“Ya udah, nanti pulang sekolah kita langsung ke rumahnya,”ucap Fira.

***

“Kok gak ada yang buka, ya?” tanya Marsya setelah mereka bertiga menekan bel rumah Arsen beberapa kali serta memanggil Arsen.

“Lo yakin ini rumahnya?” tanya Lala.

Marsya menganggukkan kepalanya.

“Nak, kalian temannya Arsen?” tanya seseorang dari belakang mereka bertiga.

Mereka bertiga pun berbalik dan melihat seorang wanita yang sedang berjalan ke arah mereka.

“Iya, Bu,” jawab Marsya.

“Arsennya lagi di rumah neneknya karena orangtuanya lagi di luar kota,” jawab wanita itu.

“Ibu tau rumah nenek Arsen di mana?” tanya Lala.

“Kalau itu Ibu gak tau, Nak, tapi kalau nomor handphone orangtua Arsen Ibu ada, kalian bisa tanya nanti,” jawab wanita itu.

“Boleh saya minta, Bu?” tanya Marsya.

Wanita itu menganggukkan kepalanya lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya dan membacakan nomor ponsel orangtua Arsen.

“’Makasih, ya, Bu,” ucap Marsya setelah ia menambahkan nomor ponsel ibu Arsen di ponselnya.

“Sama-sama, Nak, Ibu pergi dulu, ya,” pamit wanita itu.

“Hati-hati, Bu,” pesan Fira.

“Kita hubungin sekarang?” tanya Lala.

“Kayaknya gak usah dulu deh, La, kita tunggu sampai besok, kalau seandainya besok Arsen gak sekolah, baru kita hubungin orangtuanya,” jawab Fira.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Youth
409      235     0     
Inspirational
Salah satu meja di kafe itu masih berisikan tiga orang laki-laki yang baru setahun lulus sarjana, mereka mengenang masa-masa di SMA. Dika, Daffa, dan Tama sudah banyak melewati momen-momen kehidupan yang beragam. Semuanya tak bisa mereka pilih. Mereka diizinkan berkumpul lagi setelah sempat berjanji untuk bertemu di tanggal yang mereka tentukan. Apa pun yang terjadi, mereka harus berkumpul pa...
BEST MISTAKE
451      237     0     
Romance
Tentang sebuah kisah cinta yang tak luput dari campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa. Di mana Takdir sangat berperan besar dalam kisah mereka. "Bisakah kita terus berpura-pura? Setidaknya sampai aku yakin, kalau takdir memang tidak inginkan kita bersama." -K
The pythonissam
7      7     0     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Kisah yang Tak Patah
314      201     0     
Romance
Kisah cinta pertama yang telah usai. Sebuah cerita untuk mengenang pada suatu waktu yang menghadirkan aku dan kamu. Meski cinta tidak selalu berakhir luka, nyatanya aku terluka. Meski bahagia tak selalu ada usai sedih melanda, memang nyatanya untuk bahagia itu sulit meski sekedar berpura-pura. Bagaimanapun kisah yang ada memang akan selalu ada dan takkan pernah patah meski kadang hati sedikit ...
Loading 98%
10      10     0     
Romance
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
59      42     0     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?
A Ghost Diary
101      72     0     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Renjana: Part of the Love Series
10      10     0     
Romance
Walau kamu tak seindah senja yang selalu kutunggu, dan tidak juga seindah matahari terbit yang selalu ku damba. Namun hangatnya percakapan singkat yang kamu buat begitu menyenangkan bila kuingat. Kini, tak perlu kamu mengetuk pintu untuk masuk dan menjadi bagian dari hidupku. Karena menit demi menit yang aku lewati ada kamu dalam kedua retinaku.
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
12      12     0     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
Forbidden Love
250      156     0     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...