Read More >>"> Jalan-jalan ke Majapahit (6. Bupati Tuban) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jalan-jalan ke Majapahit
MENU
About Us  

"MAJAPAHIT!!!"

"MAJAPAHIT MENANG!!!"

Sorak-sorai membahana menggema di sepenjuru desa menyambut iring-iringan para pejuang yang dikabarkan memenangkan perang melawan Kerajaan Kediri. Sore itu, Raden Wijaya terlihat gagah dan berwibawa di atas kudanya, diiringi dengan sahabat-sahabatnya. Tapi Shinta belum merasa tenang sebelum sorot matanya menangkap sosok yang berkuda di kanan belakang Raden Wijaya, Rangga. Kakaknya selamat.

"Kak Rangga..." Senyum Shinta mengembang, air matanya menetes membasahi kedua pipinya.

Shinta tersentak kaget saat sebuah tangan menyentuh pundaknya, lalu membawanya ke dalam pelukan, ayahnya memeluknya. Shinta tidak sadar ayahnya yang sedari tadi berdiri di sampingnya, juga menangis haru melihat putranya ada diantara iring-iringan yang hanya berjumlah kurang dari setengah dibanding saat mereka pergi berperang dulu. Ayahnya telah berusaha mengikhlaskan Rangga, setelah mendengar diskusi anaknya dengan Raden Wijaya yang menugaskannya menggempur benteng timur Kediri, tempat paling sulit ditembus. Tapi anaknya berhasil pulang dengan selamat, tak ada yang lebih membahagiakan dari ini.

Shinta langsung melepaskan pelukan ayahnya dan lari, memeluk punggung kakaknya dari belakang tepat saat Rangga turun dari kuda.

"Shinta!!! Kakak sangat merindukanmu juga! Satu bulan tapa mendengar teriakanmu meminta ini itu membuat dunia kakak terasa sepi!" Rangga membalik badan, ikut memeluk adiknya. "Ayah!" Ayah mereka bergabung dalam pelukan itu. Pelukan erat pertama Shinta dengan keluarga jaman dulu. Tangisan Shinta makin menjadi karena terharu, dia lupa apakah di dunia modern ayah dan ibunya pernah memeluknya seerat ini? Dan apakah perasaan bahagia ini akan pernah bisa dirasakannya lagi?

Beberapa keluarga lainpun melakukan hal yang sama, mereka saling berpelukan, menangis dan tertawa bersamaan.

"Kakak... satu bulan aku tidak memakan buah naga... huuu..." ucap Shinta di tengah tangisannya.

"Aku kira kau merindukanku, ternyata kau hanya merindukan buah naga," gerutu Rangga tanpa melepaskan pelukan erat mereka. Tangis dan tawa mereka bercampur menjadi satu.

***

 

"Aku, Raden Wijaya, Raja Kerajaan Majapahit pertama, menobatkan Arya Adikara dengan gelar Ranggalawe yang artinya Ksatria yang Berkuasa. Dan atas jasa-jasanya, Aku menganugerahkan Tuban! Mulai saat ini, Arya Adikara, Ranggalawe adalah bupati Tuban!"

Raden Wijaya berdiri gagah dengan segala atribut kerajaan yang menempel di tubuhnya sambil membacakan gulungan. Semua orang tersenyum senang mendengar penobatan Rangga sebagai Bupati Tuban, terutama rakyat Tuban. Mereka sungguh mengharapkan orang hebat seperti Rangga untuk memimpin daerah itu.

"Shin," panggil Rangga saat mereka sampai di kediaman baru yang jauh lebih besar dan nyaman daripada kediaman mereka di desa.

"Ya, Kak?" Shinta menoleh ke kakaknya. Dia menghentikan pikirannya yang berkelana saat melihat sebuah kawat yang meliliti botol lampu ceplik di dinding ruangan itu. Dia tadi memikirkan bisakah membuat kawat itu menjadi sebuah charger yang akan dia tancapkan ke pohon Kedondong besar yang kebetulan berdiri di depan kediaman itu? Ada sebuah penelitian di dunia modern yang menunjukkan bahwa pohon kedondong mampu menghasilkan listrik. Jika benar bisa, mungkin dia bisa menemukan cara untuk kembali ke dunia modern, meskipun dia sangat betah berada di masa ini.

"Saat kau kesurupan arwah Kartikaswari dulu, kau memanggilku Rangga, dan sekarang, aku mendapat gelar Ranggalawe, apakah ini sebuah kebetulan yang wajar?" tanyanya.

"Ah? Mungkin arwah Kartikaswari bisa meramalkan masa depan, jadi saat itu aku memanggil kakak Rangga," jawabnya sambil mengangguk berusaha meyakinkan kakaknya.

"Mungkin." Sorot mata Rangga menyapu luasnya kediaman baru berdinding batu bata merah berlantai marmer dingin yang tidak butuh pelapis untuk diduduki. "Bupati Tuban... Sepertinya aku harus mencari seorang istri."

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Hmm..." Shinta menengok ke kanan dan ke kiri, bingung dengan alasan apa yang akan diucapkannya. Lagipula apa salahnya kakaknya memiliki seorang istri? Tapi dia tidak mau berbagi kakaknya dengan orang lain. "Siapa yang akan mengurusiku? Ya. Siapa yang akan mengurusiku, kalau kakak mengurusi istri kakak? Masa aku harus pulang ikut ayah?" tanyanya. Sungguh alasan yang bodoh.

Rangga tertawa melihat adiknya yang terlihat tengah berpikir keras mencari-cari alasan lain yang mungkin bisa mencegahnya mencari istri.

"Baiklah... Kakak akan membiarkanmu menikah lebih dulu, baru kakak akan mencari istri," ucapnya sebelum merebahkan punggungnya ke lantai marmer. Sungguh kediamannya ini jauh lebih nyaman daripada rumah kayu sederhananya yang dulu.

"Tidak!" pekik Shinta hampir menangis. "A-aku masih di bawah umur! Aku masih kecil! Aku belum waktunya menikah!"

Rangga tertawa makin keras mendengar cicitan ketakutan adiknya.

Ayah mereka telah menerima jabatan penting di pemerintahan Majapahit hingga harus tinggal di kawasan istana Majapahit. Shinta memilih mengikuti Rangga ke Tuban daripada tinggal berdua dengan ayahnya yang membosankan.

***

Dua tahun berlalu dengan indah bagai bayang-bayang...

"Raden Wijaya baru saja mengambil Gayatri, teman mainmu, sebagai selir beberapa bulan yang lalu, kini dia memintamu dariku, apa yang harus kukatakan padanya?" Rangga menuturkannya dengan nada kesal tapi juga ada nada penghormatan di sana.

"Ah!" Shinta memekik saat jarinya tertusuk jarum. Dia menggigit jarinya itu hingga darahnya berhenti keluar. "Bilang saja aku belum cukup umur!" dengusnya kesal. Dia melanjutkan jahitannya. Semenjak berada di masa lalu, Shinta tak punya kegiatan rutin yang berarti selain pergi kesana-kemari mengekori kakaknya. Jadi dia berusaha mencari kesibukan-kesibukan kecil seperti menjahit pakaian atau menyirami tanaman di saat-saat kakaknya istirahat seperti saat ini.

"Tapi, Shin... ini adalah sebuah kehormatan untukmu," ucap Rangga setengah memohon, tapi juga terselip nada enggan di sana. Jadi apa sebenarnya keinginan kakaknya itu?

"Saat kuhitung-hitung, istri, selir dan permaisuri Raden Wijaya tidak kurang dari jari tangan kananku!" Shinta mengacungkan kelima jari tangan kanannya ke depan muka kakaknya. Dia kesal setengah mati kakaknya malah mencoba mendukung Raden Wijaya untuk menjadikannya salah satu dari mereka. Meskipun Raden Wijaya adalah raja, tapi Shinta juga punya HAM, hak asasi manusia! Hak untuk menentukan pilihan dalam pemilu! Tapi sayangnya HAM belum diresmikan saat itu.

"Dia tidak akan membiarkanmu menderita, Shin... selama aku masih hidup, aku tidak mengijinkan siapapun membiarkanmu menderita."

"Kalau Kakak tidak ingin aku menderita, jangan biarkan Raden Wijaya mengambilku, Kak," rengek Shinta dengan mata berkaca-kaca.

Percakapan mereka terhenti saat salah satu pelayan datang dengan napas tersendat-sendat.

"Den Rangga. Huh. Huh. Huh. Kereta Raden Wijaya dikabarkan menuju kemari!"

Mereka berdua tertegun. Shinta menatap penuh tanya pada kakaknya, tapi Rangga sama tidak tahu dengan dirinya atas maksud dari kedatangan sang raja.

"Siapkan jamuan terbaik di ruang depan!" perintah Rangga yang langsung disetujui dengan anggukan sang pelayan.

"Kak, apakah aku harus ikut menemuinya?" tanya Shinta gemetaran. Perlahan dia meletakkan jahitannya, minatnya pada menjahit lenyap seketika. Dia menantikan jawaban TIDAK dari kakaknya.

"Demi kesopanan, kamu harus ikut menemuinya juga, Shin."

Shinta menghela napas pasrah mendengar jawaban yang tidak diinginkannya. Dia sangat enggan bertemu dengan Raden Wijaya, apapun niat Raja itu datang ke kediaman kakaknya.

Bersambung...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • amandanurmala

    Kocak

    Comment on chapter 2. Sejarah yang membosankan
Similar Tags
Teater
740      381     0     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
Luka Adia
31      26     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Melankolis
58      48     0     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Secret Love
9      9     0     
Romance
Cerita ini bukan sekedar, cerita sepasang remaja yang menjalin kasih dan berujung bahagia. Cerita ini menceritakan tentang orang tua, kekasih, sahabat, rahasia dan air mata. Pertemuan Leea dengan Feree, membuat Leea melupakan masalah dalam hidupnya. Feree, lelaki itu mampu mengembalikan senyum Leea yang hilang. Leea senang, hidup nya tak lagi sendiri, ada Feree yang mengisi hari-harinya. Sa...
Aranka
129      99     0     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
Dear, My Brother
0      0     0     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
Nyanyian Laut Biru
57      42     0     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
déessertarian
115      72     0     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
To Be Feminine
35      30     0     
Romance
Seorang gadis adalah sosok yang diciptakan Tuhan dengan segala kelembutan dan keanggunannya. Tapi... Apa jadinya kalau ada seorang gadis yang berbeda dari gadis biasanya? Gadis tangguh yang bisa melukai siapa saja. Lee Seha bukan seorang gadis biasa. Sekali mengangkat tangan seseorang akan terluka. Dan orang itu adalah sahabatnya. Sebuah janji terjalin dan menuntunnya pada perubahan baru da...
14 Days
37      28     0     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...