Read More >>"> RAHASIA TONI (SERIBU SATU PERMINTAAN) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - RAHASIA TONI
MENU
About Us  

 

MENJADI ASISTEN Toni, berarti Kinanti harus menuruti apa yang diperintahkan Toni. Selama masih masuk akal tentunya.

"Besok, gue mau lo bawain gue bekal nasi goreng," perintah Toni pada Kinanti.

"Malem-malem gini nelpon, cuma buat minta nasi goreng? Yang bener aja?" Kinanti nyaris tak percaya.

"Oohhh!" Toni mendramatisir.

"Jadi begini, asisten gue? Gak mau menuruti perintah?" Toni berkata dengan gaya ala-ala opera sabun.

"Kira-kira, apa reaksi Pak Said kalau liat catetan sejarah lo, ya?"

 

Kinanti jadi sadar, kalau catatannya itu berbahaya jika sampai jatuh ke tangan Pak Said.

"Nasi goreng?" katanya, mulai mengalah. "Gue rasa bukan hal sulit. Bisa, kok."

"Nah gitu, dong!" Toni merasa puas.

"Besok lo buat nasi goreng tanpa garam, dimasak pakai minyak zaitun, jangan pakai bawang putih sama merica. Ohh satu lagi, jangan masukin ke lunch box waktu masih panas. Ok!" Toni menjelaskan panjang lebar.

 

Kinanti hanya bisa menghela nafas, ternyata Toni banyak maunya.

"Gue gak punya minyak zaitun, Toni," keluh Kinanti.

"Bukannya kita sudah sepakat, kalau gue bisa dapetin apa yang gue mau?"

"Ngggh..." Kinanti menggaruk kepalanya. "Iya. Gue bakalan usahain."

 

Mengetahui betapa polosnya Kinanti, membuat Toni menyunginggkan bibirnya.

"Makanya, asisten jangan banyak protes."

"Gue bakalan cari minyak zaitun itu sekarang."

"Mmh, mau lo cari ke mana?" tanya Toni. Nada bicaranya mulai terdengar lembut. Sepertinya dia ada rasa khawatir pada Kinanti.

"Mungkin rumah Maya. Dia biasanya punya minyak zaitun."

"Jauh dari rumah lo?"

"Gak. Deket paling cuma beberapa ratus meter. Jalan bentar juga sampe."

 

Hening sejenak. "Kalau lo nyari gak dapet, cancel aja. Gue masih ada banyak perintah lain yang bisa lo kerjain."

Jangan-jangan, kalau dibatalin akan semakin parah permintaanya. Lebih baik  Kinanti menurutinya saja.

"Gue cari dulu."

 

Sejenak Toni tak bersuara, hanya terdengar embusan napasnya.

"Makasih, ya!" katanya, mengakhiri pembicaraan.

"Sama-sam...." Kinanti belum menyelesaikan kata-katanya, tapi Toni sudah menutup telepon. 

 

Ternyata, Toni bisa juga bilang terimakasih. Mengingat kata "terimakasih" dari Toni membuat Kinanti jadi senyum-senyum sendiri. Harus dia akui, sebetulnya dipaksa jadi asisten Toni itu menyenangkan juga. Karena, dia bisa punya alasan untuk bisa mengobrol dengannya.

 

Oh ya ampun! Kinanti tersadar, waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dia harus bergegas ke luar mencari minyak zaitun.

 

***

 

Kinanti pergi ke rumah Maya, yang jaraknya hanya seratus meter dari rumahnya. Kebetulan Maya adalah gadis yang menggunakan minyak zaitun sebagai perawatan wajah. Minta dua sendok untuk memasak nasi goreng buat Toni, rasanya bukan masalah.

"Buat apa'an, sih, ni?" Maya menanyakan soal Kinanti yang meminta minyak zaitun miliknya.

"Kasih dulu, dong, baru gue cerita." Kinanti menyeringai.

"Ya. Tunggu bentar kalau gitu."

 

Maya kemudian mengambil botol extra virgin olive oil-nya yang ia letakkan di kamar, di atas meja rias. Tak lupa Maya membawa satu plastik kecil untuk Kinanti membawa minyak zaitunya.      

"Nih!" katanya seraya menyerahkan botol minyak zaitun dan plastik pada Kinanti.  "Sekarang, lo kasih tau ke gue. Buat apa tuh minyak!" ujar Maya sambil menjatuhkan dirinya di sofa ruang tamu miliknya.

 

Kinanti meletakkan minyak zaitun dan plastik diatas meja, dia menghela nafas sebelum bicara.

"Lo tau gak buku catetan sejarah gua?"

Maya mengangguk. "Emh, ya, tau. Yang isinya gambar  macem-macem itu. Kenapa memang?"

"Terakhir gue gambar muka Pak Said, udah itu gua kasih keterangan, muka bersejarah di gambar."

 

Bicara Kinanti semakin tersendat. Tampaknya ia harus menyiapkan diri jika Maya shock. Maya, adalah temannya yang sangat ekspresif.

"Hmm, ya, terus?" Lagi-lagi Maya berkata sambil mengangguk.

"Terus...." Kinanti mulai ragu untuk bicara. "Buku itu, kebaca sama Toni. Hee." Dia memamerkan barisan giginya.

 

Maya hampir saja lompat dari sofa mendengar penjelasan Kinanti.

"Aduh! Kok lo bisa, sih, seceroboh itu?"

"Yah, gue buru-buru waktu itu. Abisnya Ali mintanya cepet."

"Daaah, jangan nyalahin orang. Emang lo-nya aja, yang gak teliti. Terus itu buku nasibnya gimana?"

"Yah itu, bukunya ditahan Toni. Rahasianya bakalan tetep aman, asal gue mau nurut sama dia. Kalau gak, dia bakalan laporin ke kepala sekolah."

 

Kinanti menelan ludah. Maya mungkin akan lebih shock jika tau hal berikutnya. "Terus, besok gue disuruh bawain dia bekal. Makanya gua perlu nih minyak zaitun."

"Apa! Besok gue yang rebut, deh. Berani aja dia, nindas orang!"

"Jangan! Dia, 'kan, cucu pemilik yayasan, nanti kita berdua malah kena masalah."

"Gak, lah! Mentang-mentang cucu dari keluarga Airlanga, bisa semaunya."

"Jangan ya, May, please ... please!" Kinanti mengiba.

 

Maya memandang Kinanti curiga. "Ooo," katanya terdengar sangat panjang. "Gue tau sekarang. jangan-jangan...." Maya menaikan sebelah alisnya. "lo naksir Toni, ya. Terus manfaatin momen ini buat lebih deket dengan dia."

Kinanti gugup, dia ambil kembali botol minyak zaitun dan plastik yang tadi ia letakkan di meja.

 

Demi menghindari Maya, Kinanti sibuk ingin menuangkan minyak zaitun ke dalam plastik.

"Coba dipikir." Maya mendekat ke arah Kinanti. "Gara-gara hal ini, kalian berdua jadi sering ketemu. Lama-lama...."

"Lama-lama apa?" tanya Kinanti. Tanganya sampai gemetaran.

"Cinta bersemi. Ya, gak?"

"Bukannya lo naksir Toni, ya?" Kinanti mengalihkan pembicaraan.

"Toni itu keren, ganteng, cool. Yah, gue sebagai cewek normal emang iya, sih, ada rasa. Cuma, bukan yang naksir cinta gitu. Kalau lo, kan laen."

"Coba bayangin, kalau lo berdua teruus."

 

Maya terus saja berceloteh, sedangkan Kinanti semakin tak karuan pikirannya. Tangannya saja semakin gemetaran. Mulai kehilangan konsentrasi, dia tuangkan minyak zaitun dalam plastik terus menerus.

"Nan!!" Maya menyadarkan Kinanti. "Luber, tuh! Waduh itu per gramnya udah modal seribu, lo dah numpahin berapa puluh gram itu!" Maya sekarang malah memarahi Kinanti.

"Maaaf! Abisnya lo, sih gangguin gue terus."

 

***

 

"Ini nasi gorengnya!" Kinanti menyerahkan nasi goreng yang ia buat pada Toni saat jam istirahat pertama. Toni masih berada di dalam kelas saat dia memberikannya. Siswi kelas sepuluh B tersebut, perlu keberanian khusus untuk masuk ke kelas A.

"Sesuai permintaan gak, nih?" Toni memutar-mutar lunch box yang berisi nasi goreng permintaanya.

"Sss-sesuai," jawab Kinanti. 

 

Badan Kinanti mulai gemetaran. Tak tahan lebih lama lagi di dekat Toni, dia cepat-cepat melangkah pergi.

"Eeeh tunggu!" Toni menahannya. 

Kinanti tak mau menoleh, ia dengarkan Toni bicara sambil memunggunginya. "Lo bisa nyanyi gak?"

 

 

Pertanyaan konyol. Untuk buka mulut di depan Toni saja susah, apalagi bernyany. 

Kinanti menggeleng. "Gak bisa."

"Bagus kalau lo gak bisa nyanyi. Sekarang, gue mau lo nyanyi di sini!"

"Haahh!" Kinanti membalikkan badan dan menatap Toni dengan mata terbelalak.

 

Toni tertawa melihat reaksi Kinanti, sementara wajah Kinanti menjadi merah.

"Gue bercanda," katanya sambil tertawa. "Siapa juga yang mau dengerin suara fals lo."

Kinanti meremat tangannya. Harusnya ia tak perlu bereaksi seperti tadi. Mukanya pasti terlihat sangat jelek. Tapi, ada satu ucapan Toni yang membuat Kinanti merasa senang.

"Makasih bekalnya, lo boleh pergi." 

Itulah kata-kata Toni yang membuat Kinanti senang.

 

Kinanti langsung pergi secepat yang dia bisa. Heran, kenapa Toni tetap terlihat manis, meski tingkahnya menyebalkan.

 

"Jangan gitu, Ton, kasian dia. Gue udah bilang, jangan kerja'in dia." Prima yang sedari tadi memperhatikan Toni dari kursi paling balakang menegur temannya tersebut. 

Toni tak mempedulikannya, dia sibuk membuka kotak bekal dan mencicipi masakan Kinanti.

"Lagian, itu yang lo makan apa? Inget kondisi lo gimana."

"Berisik!" Hanya itu yang keluar dari bibir Toni.

 

Prima duduk di depan Toni dan merebut kotak makan yang dipegangnya. "Kasih tau gue, ini aman gak buat lo makan."

"Aman, Prim. Balikin!" Toni merebut kotak bekal itu kembali.

"Ok, kalau aman. Kalau sampe lo kambuh atau kenapa-kenapa, gue hajar lo!"

"Iya! Lo lama-lama lebih mirip nenek-nenek daripada temen," cerocos Toni, kemudian melahap nasi goreng buatan Kinanti.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (36)
  • Dreamon31

    dari judulnya kayaknya sedih2an nih ya, tapi awalnya udah bikin penasaran, siapa pengawalnya yaa? hihi

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @rara_el_hasan wow, makasih. aku jadi tersanjung ini. xixixi

    Comment on chapter PROLOG
  • rara_el_hasan

    @yurriansan abal-abal gmn? bagus begini ..

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @rara_el_hasan makasih mami, udah mau mampir meninggalkan jejak di novel yang abal2 ini :D

    Comment on chapter PROLOG
  • rara_el_hasan

    keren .. keren ... artis rata-rata swasta bundo .. hehehe

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @Ervinadyp terima kasih ih Silakan baca cerita aku sampai

    Comment on chapter PROLOG
  • Ervinadyp

    Aku sukaaa cerita kyk gini.. Smangat yaah<3

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @IndyNurliza kerupuk kali ah, gurih. makasih kak indy..

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @dede_pratiwi makasih kak dede, sudah mengunjungi ceritaku yang abal2 ini.. :D

    Comment on chapter PROLOG
  • IndyNurliza

    Kereeeeennnnn parah :).. Ide ceritanya gurih.... Good luck yak :)

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Cinta Untuk Raina
96      56     0     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Kristalia
82      39     0     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...
Aku benci kehidupanku
4      4     0     
Inspirational
Berdasarkan kisah nyata
Sampai Nanti
5      5     0     
Short Story
Ada dua alasan insan dipertemukan, membersamai atau hanya memberikan materi
Di Balik Jeruji Penjara Suci
0      0     0     
Inspirational
Sebuah konfrontasi antara hati dan kenyataan sangat berbeda. Sepenggal jalan hidup yang dipijak Lufita Safira membawanya ke lubang pemikiran panjang. Sisi kehidupan lain yang ia temui di perantauan membuatnya semakin mengerti arti kehidupan. Akankah ia menemukan titik puncak perjalanannya itu?
LARA
176      89     0     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.
Kayuhan Tak Sempurna
287      113     0     
Romance
Sebuah kisah pemuda yang pemurung, Ajar, sederhana dan misterius. Bukan tanpa sebab, pemuda itu telah menghadapi berbagai macam kisah pedih dalam hidupnya. Seakan tak adil dunia bila dirasa. Lantas, hadirlah seorang perempuan yang akan menemani perjalanan hidup Ajar, mulai dari cerita ini. Selamat datang dalam cerita ber-genre Aceh ini
That Snow Angel
134      56     0     
Romance
Ashelyn Kay Reshton gadis yang memiliki kehidupan yang hebat. Dia memiliki segalanya, sampai semua itu diambil darinya, tepat di depan matanya. Itulah yang dia pikirkan. Banyak yang mencoba membantunya, tetapi apa gunanya jika dia sendiri tidak ingin dibantu. Sampai akhirnya dia bertemu dengannya lagi... Tapi bagaimana jika alasan dia kehilangan semuanya itu karena dia?
Salendrina
31      22     0     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
My Soulmate Is My Idol
42      26     0     
Romance
Adeeva Afshen Myesha gadis cantik yang tak pernah mengenal cinta sampai dia menyukai salah satu penyanyi bernama Gafa Aileen, sebenarnya sebelum Gafa menjadi penyanyi terkenal Adeeva sudah menyukainya. "Gafa itu punya suara yang lembut, dia pembawa warna baru di hidup gue. Meskipun sekarang gue tau Gafa ga suka Gue tapi Gue yakin bakal bisa bikin Gafa jatuh cinta sama gue" ~Adeeva Af...