Akhir - akhir ini peter sangat gencar untuk mendekati tania padahal laki laki itu telah di tolak mentah meuntah oleh tania karena ia sadar statusnya masih lah sebagai pacar trian, meski kelak sudah tidak ada hubungan lagi tetap saja ia akan menolak peter ia tak mau jatuh ke lubang yang sama. 

Sudah satu minggu lamanya hubungan tania dan trian belum kembali seperti dulu. Desah desus tentang hubungna tania dan trianpun menjadi perbincangan hangat  dari gosip yang beredar tania dan trian telah putus tetapi kenyataan trian dan tania sampai saat ini belum ada yang mengatakan kata putus. 

Banyak kabar yang tak mengenakan tentang tania seperti saat ini tania sedang dikantin berusaha tak memperdulikan apapun tapi cibiran tentang nya begitu menyakitkan begitu benyak cibiran yang mereka lontarkan

"Cewek gak tau diri ya udah punya pacar baik eh malah selingkuh "

"Untuk kak trian sadar jadi mutusin dia"

"Gak punya malu ya, muka aja so polos "

Begitulah kira kita cibiran para netizen. 

"Gak usha di dengrin tan "ucap mili

"Makan ya tan "ajak jemie 

"Gak gue pesen minum aja "

Tatapan mata tania kosong, ia hanya mengaduk aduk minumanya tanpa berniat meminumnya padahal hari ini ia belum makan atau meminum apapun .

Jemie dan reina pun ikut merasakan kesedihan tania. 

"Hei bro, tadi gue liat si trian lagi belajar bareng gitu sama si sabel tumben akur wkwk "ucap dion yang tak menyadari adanya tania di sana 

Jemie langsung menendang kaki dion dari bahwa meja menyebabkan laki - laki itu mengaduh. 

"Ya gak papa belajar bareng doangkan itu juga gara gara mereka mau ke universitas yang sama "ucap reina mencairkan suasana. 

Tania hanya bisa terdiam "gue balik ke kelas dulu deh yah "

"Lo sih dateng dateng yah yon"

"Kan gue gak liat kalau ada tania "

Tania mencoba acuh saat melihat trian yang duduk bersebelahan dengan sabel jujur hatinya sakit apa ini pertanda kisah cinta remajanya harus kandas  ,tania cepat cepat berlari menuju toilet setelah itu air mata terus berjatuhan nafasnya begitu sesak. 

Padahal hari  masih pagi tapi semua badan tania terasa memanas begitu saja. 

1 jam pelajaran sudah terlewat
2jam
3jam
4 jam

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi

"Ta kantin yuk "ajak mili dan reina

"Tau sekarangkan bagian lo mesenin kita "ucap mili

"Jangan kabur lo "

"Iya iya bawel ih lama lama tuh mulut gue laminating deh "

Mereka bertigapun berjalan bersamaan 

"Ya udah para tuan putri duduk yang manis yah, cinderella mau mesen makanan dulu "

Tania pergi untuk memesan, pesanan yang telah di sebutkan oleh reina dan mili,menu reina kali ini berbeda gadis itu ingin peyek tapi peyek kacang dan juga sup satu lagi sup tanpa udang karena ia alergi udang. 

Setelah memesan, tania meninggalkan tempat tersebut karena sperti biasa jika sudah siap pasti akan di antar oleh ibu ibu penjaga kantin. 

"Udah di pesenin? "

"Udah dung "

"Rei lo gak liburan lagi? "

"Gak, bosen gue liburan sama keluarga terus "

"Hahah tukeran deh gue malah pengen liburan sama keluarga "

"Nanti deh sama keluarga trian yah tan"ledek reina. 

"Apa sih bahas trian bete kan gue "

Mereka sedang asik ngobrol tapi suara ibu kantin membuat semuanya berhenti berbicara. 

"Ini neng, pesenanya "

"Makasih bu "

Ketiganya menikmati pesanan masing masing mendadak reina terbatuk batuk ia seperti kesulitan bernafas 

Tania dan mili panik 

"Rei lo kenapa rei "

Tangan mili mengaduk aduk sup reina "tan lo pesen sup udang? "

"Enggak mil gue gak mesen "

"Tapi ini Buktinya tan, gue gak nyangka ya tan "

Jemie ,dion dan trian datang di saat yang tepat 

"Kak jem, rei rei "teriak mili

"Kenapa rei? "

"Alerginya kambuh "

Dengan cepat jemi membopong tubuh reina ke uks untuk menDapatkan pertolongan pertama .

"Lo diem gak usah so khawatir sama rei ta n, gue gak nyangka ya selama ini Gue tau lo irikan sama reina yang bisa seneng seneng bareng keluarganya gak kaya lo "

"Mil sumpah gue gak mesen, gue tau rei alergi udang mana mungkin gue mesenin itu "

"Iya karena lo tau, gak ada yang gak mungkin "

Mili pergi meninggalkan tania mengikuti jemie yang sedang memasukan reina kedalam mobil untuk di larikan kerumah sakit setelah mendapatkan pertolongan pertama. 

Dihadapan tania berdiri trian yang hendak menyusul jemie ,dion dan mili   ,tania menarik lengan trian. 

"Yan lo percayakan bukan gue yan "

Trian hanya menatap tania 

"Yan gue tau lo marah sama gue, tapi lo percaya kan gue gak mungkin ngelakuin itu "

"Gue gak tau ta, gue mau nyusul mereka "
Trian berlari menyusul ketiganya meninggalkna tania yang sendirian. 

Belum habis dirinya menjadi bahan gunjingan kali ini ia kembali menjadi bahan nyinyiran. 

"Kak sabel gue kok ngeri ya sama cewek yang tega buat sahabatnya masuk rumah sakit "ucap nadia yang sedang berjalan berirungan bersama sabel. 

"Gue juga ngeri nad "

Tania mengabaikan kedua musuhnya itu ia sungguh tak habis pikir siapa yang tega melakukan hal itu kepada nya mengakibatkan reina harus masuk rumah sakit, filing nya mengatakan ada seseorang di balik semua ini, iapun mencari tahu tapi semuanya sia sia tak ada satupun bukti, yang bisa membuktikan bahwa ia tidak bersalah .

Sudah dua hari reina terbaring di rumah sakit sejak kemarin alerginya sudah membaik, reina bahkan menanyakan keberadaan tania tapi semua bungkam 

"Ngapain sih lo nanyain dia? "

"Lo kenapa sih mil"

"Asal lo tau rei gara gara tania lo masuk rumah Sakit"

"Maksud lo "

"Sup yang lo makan itu sup udang Udah jelas tania sengaja pesenin lo itu"

"Lo semua percaya gitu aja hah? Terutama lo trian lo percaya? "Tanya reina

"Gue gak tau rei "

"Kalian hari ini sekolah kan? Kenapa gak ajak tania kesini "

"Gak ada yang tau tania kemana "ucap jemie. 

Reina menangis "gue yakin bukan tania yang ngelakuin ,sekarang dia sendirian lo semua tega terutama lo yan pacar macem apa lo hah?  "

"Udah gue bilang gue butuh waktu rei "ucap trian kemudian pergi

Suasana kembali hening 

***

Sudah satu minggu tania tak masuk sekolah satupun tak ada yang tahu perginya gadis itu bahkan trian telah menanyakan kepada si kembar tapi hasilnya nihil. 

Sudah kesekian kalinya trian menelpon dan mengrimi tania pesan tapi tak ada satupun yang di jawab oleh gadis itu. 

Pikiran trian sudah kembali, dan ia menyesal untuk kesekian kalinya. 

"Kamu gak sekolah ta? "Tanya bibi tania ,ya sudah satu minggu ini tania pergi kerumah sang bibi di subang 

"Gak bi, kayaknya tania mau berhenti saja toh ayah aja sudah tak peduli sama tania "

"Kamu ini sekolah itu penting, ada yang tau kamu pergi ke rumah bibi? "

Tania menggeleng "tania gak punya siapa siapa bi, mama masih gak sadarkan diri, teman ?semua teman tania udah pada ngebenci tania " ucapnya "tania mau berhenti aja biar bantu bibi aja disini ngurus katering "

"Siapa yang mau berhenti? "Tanya zein sepupu laki - laki tania 

"Bang zei kok udah pulang? "

"Abang tanya tadi siapa yang bilang mau berhenti "

"Tania bang "

"Gak, gak bisa ayo abang anter kamu pulang "

"Gak mau bang, tania mau disini "

"Ya sudah kita omongin baik baik ke ayah kamu, abang bakalan biayain kamu disini gak usah berhenti sekolah ,pindah saja nanti abang carikan sekolah "

"Bang "

"Udah ayo ah ganti baju, kita ke Bandung 
bicara dengan ayah kamu"

Tania menurut, Razein adalah kakak sepupu tania umur mereka terpaut 7  tahun, zein sangat menyayangi tania terbukti dengan ucapanya tadi. 

"Kalian mau kemana? "Tanya bibi tania yang berstatus sebagai ibu razein

"Mau ke Bandung bun, mau bicara sama om tentang tania "

"Ya sudah hati hati, ingat zei om mu itu kepala batu "

"Iya bun kalau gitu kita pamit dulu "

"Iya bi tania pamit dulu yah "

Permandangan yang disuguhkan pagi itu begitu indah tania menikmati semua permandangan yang disuguhkan. 

"Sarapan dulu yuk "

"Mau bubur "

"Ya udah ayok "

Di sela sela sarapanya zein membuka mulut 

"Kamu punya masalah apa sih ta? "

Dengan sangat detail tania menceritakan semuanya kepada zein "bahkan pacar tania aja gak percaya sama tania bang zei "

"Abang yakin dia bukan gak percaya, dia cuman butuh waktu buat mencerna semuanya "

"Tetap saja bang tania merasa dia udah gak sayang sama tania"

"Tahu darimana kamu? Sudah lihat handphone? "

Tania menggeleng 

"Nyalakan handphone kamu, abang yakin dia ngehubungin kamu terus "

Tania merogoh sakunya mengambil hpnya yang sudah seminggu ia matikan 

"Abang juga pernah muda tan, pacar abang dulu pernah kaya kamu dan abang sama di posisi pacar kamu yang abang pikirkan saat itu cuman gimana supaya pikiran abang bisa tenang dan mencerna semuanya  tapi kasus abang gak selama kamu, abang berusaha mati matian buat ngambil hati pacar abang dan sampe sekarang kita masih ngejalanin hubungan "

"Oh kak tiwi toh"

"Hahah iya "

"Dan abang yakin pacar kamu bakalan mati matian buat kamu bisa balik lagi sama dia tan kalau dia sayang sama kamu,sekarang liat dia telpon kamu gak? "

Tania melihat gawainya 54 panggilan tak terjawab, 65 pesan dari boyfriend tania dan ada bebarapa notifikasi lainya yang serupa bukan dari trian lagi melainkan peter dan reina 

"Ada bang"

"Tuh apa abang bilang "

"Tetep aja tania udah sebel sama dia  ,orang yang tania kira bakalan percaya nyatanya dia malah ikutan ngilang ninggalin tania sendiri "

"Keputusan di tangan kamu tan, tanya deh sama diri kamu sendiri masih sayang gak sama dia? "

"Tania masih sayang tapi tania juga butuh waktu buat bisa maafin trian "

"Ya udah, satu minggu udah cukup tan buat kamu nanti kaalu udah sampai bandung telpon dia ta laki laki juga butih kepastian bukan perempuan aja "

"Tapi bang "

"Tania "

"Iya bang, kalau hati tania udah siap yah "

Zein tersenyum dan kembali menikmati semangkuk bubur sarapanya.