Read More >>"> BEST MISTAKE (Chapter 10) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BEST MISTAKE
MENU
About Us  

Tetapi seperti yang diharapkan dari seorang Sarah, dia berhasil menemukan data yang dia cari.

"Nara, lihat! Aku berhasil menemukan data alumni kampus mereka! Tunggu sampai Aku menemukan nama mereka!" Kata Sarah dengan mata yang berbinar.

Nara semakin antusias sekaligus kagum dengan kemampuan IT sahabat yang disangkanya tidak becus dalam hal apapun itu. Mereka terus mencari data tentang Katelyn, Rivi, dan Kai karena mereka yakin, ketiga orang itu pasti sudah lulus. Tapi anehnya, mereka tetap tidak bisa menemukan data mereka.Mengapa begini? Apa ada yang salah pada sistemnya? Apakah mungkin Nara dan Sarah menyelidiki Kampus yang salah? Atau apakah nama yang disebutkan Katelyn dalam diarynya semuanya adalah palsu? 

Sarah sempat frustasi karena dia tidak bisa menemukan data yang dia cari. Sarah tidak terima sekaligus gengsi, baru kali ini dia tidak bisa meretas data seseorang. Apakah pihak Kampus menyembunyikan data Katelyn dan lainnya? Tapi Mengapa? Nara juga sempat terdiam lesu ketika menyadari sahabatnya mengalami kesulitan dalam menemukan data, jauh di dalam lubuk hatinya, Nara tentunya berharap bisa menemukan data Kai dan lainnya. Tetapi tentunya itu segera berakhir ketika tiba-tiba Sarah berteriak kegirangan karena akhirnya dia menemukan data Kai. She is really awesome, isn't she?

"Leander Mikhail Tom" Kata Nara dan Sarah bersamaan sambil memandang foto Kai yang ada di profil data alumni kampus.

Tidak ada data apapun di profile Kai selain jurusan, lama study dan tanggal kelulusan. Sarah menyerah, mungkin pihak Kampus memang sengaja tidak mencantumkannya karena kepentingan privasi dan lainnya. Atau mungkin pihak Kampus menyimpan data lengkap para mahasiswa secara hardware dan menumpuknya di ruangan administrasi mereka.

"Astaga, orang ini tampan sekali" Kata Sarah yang sejak tadi tidak bisa berhenti melihat foto profil Kai.

Iya, tepat seperti yang Katelyn katakan, Kai memang sangat tampan. Rambutnya, wajahnya, postur tubuhnya, semua tepat seperti yang Katelyn katakan. Nara tersenyum, dia sangat lega karena Katelyn itu benar-benar nyata, dan semua yang dia tulis memang benar adanya. Nara merasa cukup dengan hanya melihat foto Kai, setidaknya Nara tahu Kai memang nyata, meskipun Sarah terlihat tidak puas dan terus mencari data yang lain, sebelum akhirnya dia menyerah.

"Aaahh... Aku menyerah!" Kata Sarah sambil merenggangkan kedua tangannya yang sepertinya sudah pegal karena sejak tadi tidak berhenti mengetik itu.

Sampai saat ini pun, mereka masih gagal menemukan data Katelyn dan Rivi. Why? Something wrong with them? Mengapa yang mucul hanya data Kai saja? Ini terlalu aneh!

"Sudahlah, tidak apa. Aku hanya perlu membaca kelanjutannya saja." Kata Nara

"Hei Nara, bagaimana dengan makam yang Kau temukan di rumah Rivi itu? Kau sudah tahu makam siapa itu?" Tanya Sarah penasaran.

Nara langsung menatap Sarah, benar juga! Sampai saat ini Nara belum tahu makam siapa itu, karena waktu itu Nara tidk sempat melihat nisannya karena tertutup oleh bunga mawar. Sarah mengajak Nara untuk melihat makam siapa itu, dan memasuki rumah Rivi sekali lagi. Awalnya Nara menolak ajakan Sarah untuk melihat nisan makam itu, tetapi akhirnya Nara menyetujui ajakan Sarah. Sesuatu yang seperti ini sangat sulit ditolak untuk Nara.

Tanpa membuang-bunag waktu, Nara dan Sarah langsung berlari menuju rumah Rivi. Awalnya mereka memeriksa keadaan sekeliling mereka dan setelah memastikan situasi aman, mereka berdua langsung memanjat pagar depan rumah Rivi dan langsung berlari menuju halaman belakang, tempat makam itu berada. Mereka berdua benar-benar sudah nekat.

Tak lama kemudian, mereka berdua menemukan sebuah makam seperti yang Nara ceritakan. Nisannya masih tertutup dengan bunga mawar yang merambat dengan sangat lebat. Nara dan Sarah segera menyingkirkan bunga mawar yang menghalangi batu nisan makam itu dan betapa terkejutnya mereka berdua ketika melihat batu nisannya kosong. Tidak ada tulisan apapun disana!

"Apa-apaan ini?!" Nara terlihat sangat kesal dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"Mu-mungkin ini bukan makam sungguhan Nara.." Kata Sarah sambil berusaha menghibur Nara.

Nara mendengus kesal, dia sangat-sangat kesal. This is so complicated. Apakah benar makam ini bukan makam sungguhan seperti yang dikatakan oleh Sarah? Tapi untuk apa orang membuat makam seperti itu? Bukankah itu tidak ada gunanya? Lalu  mengapa diarynya dikubur di dekat makam ini? Tidak mungkin kan Nara menggali makam itu untuk memastikannya? Yang benar saja! Sarah langsung mengajak Nara keluar dari rumah Rivi, karena jika mereka berlama-lama di dalam sana, seseorang mungkin akan melihat mereka berdua yang sudah menyusup ke dalam rumah orang lain, dan itu tentunya bukan hal yang bagus.

"Baiklah." Nara menyetujui saran Sarah untuk segera pergi dari rumah Rivi.

Setibanya di rumah Sarah, Nara menyuruh Sarah untuk berjanji agar tidak menceritakan tentang diary Katelyn kepada siapapun juga dan tidak melakukan sesuatu yang berlebihan untuk mencari tahu tentang Katelyn.

"Aku janji!" Jawab Sarah dengan yakin.

Nara tidak punya pilihan lain selain mempercayai Sarah, karena dia sudah terlanjur menceritakan semuanya kepada Sarah. Nara hanya berharap Sarah akan menepati janjinya. Kejanggalan yang dia temukan tadi membuat Nara semakin penasaran dengan diary Katelyn. Ketika Nara tiba dirumahnya, Nara tidak bisa menahan dirinya untuk segera membaca diary Katelyn.

April

Mungkin sudah tiga minggu lamanya Aku tidak menulis diary, karena semua begitu membosankan akhir-akhir ini. Aku menghabiskan tiga minggu ini untuk mengurus pertunanganku dengan Kai. Kami memutuskan untuk bertunangan sebelum Kai ujian Akhir, karena akan memakan waktu yang lama jika menungguku selesai.

Kai berjanji pada Kakek akan menyelesaikan studynya dalam waktu 4 bulan, dan itu bukan hal yang mustahil mengingat Kai adalah orang yang pintar jadi itu mudah saja baginya. Setelah itu kami akan menikah sebulan setelah upacara kelulusan. Omg, Apa Aku sudah bisa menerima kenyataan itu? sepertinya iya. Aku sadar tidak ada gunanya mengeluh, Aku belajar dari Kai.

Mengenai Kai? Aku sudah tidak pernah melihatnya lagi berkencan dengan wanita lain. Sejak Aku bertengkar dengannya terakhir kali, Kai berubah menjadi lebih baik dan sama sekali tidak pernah mengecewakanku. Begitu pula denganku, Aku juga berusaha selalu baik kepada Kai. Kami berdua melakukannya bukan karena kami saling mencintai, tetapi karena kami tahu itu yang terbaik.

Minggu pertama Aku dan Kai memilih Wedding Organizer yang bagus, minggu berikutnya kami sibuk menemui Wedding Organizer pilihan kami. Mengurus pernikahan dan pertunagan memang sangat sulit! Tapi kami masih fokus mengurus pertunangan kami yang akan kami selenggarakan terlebih dahulu dihalaman rumahku. Well, halaman rumah sebesar dan sebagus itu sayang bila tidak dimanfaatkan bukan?

Minggu lalu Aku menghabiskan waktu bersama Kakek di rumah, dan selama tiga minggu ini juga Aku sangat jarang melihat Rivi. Aku bahkan tidak pernah sempat berbicara dengannya karena kami masing-masing sangat sibuk. Kata Kai, Rivi sangat sibuk karena sedang membuka cabang baru restorannya di tempat lain yang agak jauh. Jadi pantas saja Rivi sudah tidak pernah mengunjungi Kakek belakangan ini.

Beberapa hari ini Aku dan Kai juga sibuk menyiapkan pesta ulang tahun Kakek yang akan diadakan tiga hari lagi. Memang ada begitu banyak pesta yang Aku siapkan dengan Kai. Kakek mempercayakan semuanya kepadaku dan Kai, jadi kami tidak akan mengecewakan Kakek. Sebenarnya Kakek juga mencari Rivi, tetapi kami berusaha menjelaskan bahwa Rivi sedang sibuk dan pasti akan bergabung dengan kami nanti.

Sampai hari inipun Aku belum mendapat kabar dari Rivi. Aku berharap dia baik-baik saja dan bisa menghadiri pesta ulang tahun Kakek, karena Kakek tidak berhenti mencarinya dan sangat merindukannya.

Katelyn

 

 

April

Hari ini adalah hari ulang tahun Kakek. Sebenarnya Aku masih agak lelah karena pesta baru saja selesai dan Aku belum sempat beristirahat, tetapi Aku sangat ingin menuliskan semua yang Aku alami hari ini karena Aku merasa sangat senang!

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagiku. Pesta yang dengan susah payah Aku persiapkan dengan Kai sukses besar! Kakek sangat senang dan semua tamu yang diundang hadir tadi malam, kecuali Rivi. Awalnya Kakek tidak berhenti mencarinya, tetapi Aku dan Kai terus berusaha meyakinkan Kakek bahwa Rivi pasti akan datang, meskipun Aku sebenarnya tidak tahu dimana Rivi saat itu.

Kai terlihat sangat kesal dengan Rivi yang tidak kunjung datang dan jujur saja, Aku juga sangat kesal dengan Rivi saat itu. Bagaimana mungkin Rivi lebih mementingkan bisnisnya dari pada Kakek? Aku dan Kai berusaha tenang dan menutupi kekesalan kami dengan berusaha tersenyum kepada para tamu undangan Kakek. Aku mengerti Kai pasti sangat cemas dengan Rivi dan begitu juga denganku, tetapi saat itu yang menjadi prioritas utama kami adalah pesta Kakek, dan kami tidak punya waktu untuk memikirkan Rivi. Namun tidak bisa kupungkiri, berdiri menyapa tamu selama berjam-jam membuatku sangat lelah. Aku juga merasa seperti kesepian diantara keramaian.

Aku tidak nyaman, karena Aku memikirkan Rivi.

Perlahan Aku melangkah menjauh dari pesta. Saat itu Aku membutuhkan udara segar dan kebun mawarku adalah pilihan yang tepat. Pesta Kakek diadakan di halaman samping rumah, karena halaman samping rumah kami sangat luas. Di samping kebun kecilku itu ada sebuah gazebo kecil berwarna putih, Aku sering duduk disana untuk beristirahat ketika Aku sedang lelah merawat dan merapikan bunga mawarku. Aku meninggalkan pesta dan duduk di gazebo itu. Yeah... Sebentar saja, pikirku. Aku ingin menjauh dari sana sebentar saja.

Aku memejamkan mataku sambil menghela napas panjang. Aku memang selalu bisa menemukan ketenangan di kebun mawarku, berada di sana membuatku nyaman dan sejenak membuatku lupa dengan suasana di pesta yang  sangat ramai dan memusingkan itu.  Duduk sebentar di gazebo memang pilihan yang sangat tepat.

Aku membuka mataku secara perlahan dan saat itu Aku langsung melihat sesuatu yang tidak kuduga sama sekali. Aku melihat Rivi berdiri tepat dihadapanku, dia bersandar pada tiang gazebo sambil tersenyum kepadaku. Aku terdiam menatapnya, bagaimana bisa dia ada disana? Apa dia suka muncul tiba-tiba seperti itu? Aku berusaha menahan rasa penasaranku dan mencoba tetap tenang dihadapannya dan berusaha tidak mempedulikannya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Secret Garden
4      4     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
Jalan-jalan ke Majapahit
52      28     0     
Fantasy
Shinta berusaha belajar Sejarah Majapahit untuk ulangan minggu depan. Dia yang merasa dirinya pikun, berusaha melakukan berbagai macam cara untuk mempelajari buku sejarahnya, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah website KUNJUNGAN KE MAJAPAHIT yang malah membawanya menyebrangi dimensi waktu ke masa awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit. Apa yang akan terjadi pada Shinta? ...
Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
106      44     0     
Fan Fiction
sejauh manapun cinta itu berlari, selalu percayalah bahwa cinta selalu tahu kemana ia harus pulang. cinta adalah rumah, kamu adalah cinta bagiku. maka kamu adalah rumah tempatku berpulang.
ADITYA DAN RA
297      113     0     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
Between Earth and Sky
11      8     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...
TERSESAT (DILEMA)
120      57     0     
Mystery
Cerita TERSESAT ( DILEMA ) ini ada juga di situs Storial.co, lho. Sedang diikutkan dalam kompetisistorialmei19, nulissukasuka, ceritainaja. Isi Sinopsis dan beberapa Episode di dalamnya sudah direvisi ulang agar lebih berbeda dengan isi sebelumnya. Bagi yang penasaran, yuk ikuti di link ini: https://www.storial.co/book/tersesat-dilema/ Ditunggu ulasan, saran, masukan, dan kritik kalian di s...
AROMA MERDU KELABU
49      32     0     
Romance
The Secret Of Donuts
14      12     0     
Fantasy
Masa lalu tidak dapat dibuang begitu saja. Walau, beberapa di antara kita berkata waktu akan menghapusnya, tapi yakinkah semuanya benar-benar terhapus? Begitu juga dengan cinta Lan-lan akan kue donat kesukaannya. Ketika Peter membawakan satu kue donat, Lan-lan tidak mampu lagi menahan larangan gila untuk tidak pernah mencicipi donat selamanya. Dengan penuh kerinduan, Lan-lan melahap lembut kue t...
Memoar Damar
10      6     0     
Romance
Ini adalah memoar tiga babak yang mempesona karena bercerita pada kurun waktu 10 sampai 20 tahun yang lalu. Menggambarkan perjalanan hidup Damar dari masa SMA hingga bekerja. Menjadi istimewa karena banyak pertaruhan terjadi. Antara cinta dan cita. Antara persahabatan atau persaudaraan. Antara kenangan dan juga harapan. Happy Reading :-)
Rela dan Rindu
132      74     0     
Romance
Saat kau berada di persimpangan dan dipaksa memilih antara merelakan atau tetap merindukan.