Read More >>"> Hati Yang Terpatahkan (12. Diskusi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hati Yang Terpatahkan
MENU
About Us  

Angin sepoi-sepoi melambai.

Anak rambut Manda yang terkena angin, bergerak-gerak menutupi sebagian matanya. Suasana hening menyelimuti pagi ini.

Seekor burung terbang mengitari kolam ikan yang penuh dengan teratai. Kemudian ia hinggap di salah satu teratai yang masih menguncup. Ia menggesek-gesekkan kepala dengan manja, menunggu teratai itu mekar dan menyebarkan aura indahnya.

Hari ini Manda sengaja bangun lebih awal untuk menyiapkan barang-barang yang ia butuhkan. Semalam Hengky mengajaknya ke suatu tempat. Tapi Manda menolaknya karena sudah hampir jam sembilan.

Hengky berpikir keras saat Manda menolak ajakannya, lalu ia meminta pendapat Arez. Ketika Manda ingin tidur, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Hengky menelponnya lagi. Ia berbicara dalam telepon dengan suara memelas. Sebagai gantinya, Manda harus mau pergi ke danau besok pagi. Awalnya Manda menolak lagi. Namun setelah Hengky mengatakan kalau ia boleh membawa Dheya, akhirnya ia mau menuruti keinginan Hengky.

Sebenarnya bukan hanya Hengky yang ingin pergi bersama Manda. Arez pun ingin menghabiskan waktu liburnya dengan Manda. Jadi, nanti akan ada Arez yang memandu mereka. Manamungkin Dokter Ganteng itu mau melepas Manda dan Hengky begitu saja.

"Asalkan ada Dheya, pasti mereka engga berani macem-macem," keluhnya dalam hati.

Manda memasukkan beberapa makanan ke keranjang. Ia menghitung bungkus makanan sambil melihat jam.

"Setengah tujuh.. Bentar lagi mereka sampai."

Tiin.. Tiin..

Tidak menunggu lama, sebuah mobil telah menepi di samping rumahnya. Dengan cepat ia berlari keluar rumah untuk membuka gerbang. 

Terkejut saat mendekati mobil itu, Manda langsung memaki orang di depannya, "Woy, ngagetin gue lu. Engga lucu!"

Orang di depannya mengaduh, "Gue engga ada yang anter tadi. Iih, sebel."

Manda terkekeh geli, "Lu, ya. Masih kecil udah berani bawa mobil. Belum punya SIM lagih."

"Males buat SIM. Yang penting gue udah sampe. Titip mobil, ye."

"Iya, iya," katanya sambil mengangguk lalu menarik Dheya untuk duduk di sampingnya. "Berarti tinggal nunggu dokter sama apoteker sengklek itu."

Dheya menaik-naikkan alisnya, isyarat jika ia mengerti. Ia menepuk paha Manda, "Ibu udah buatin pesenan gue 'kan?"

Makanan yang Manda bawa, ternyata adalah pesanan Dheya. Bu Alda telah menyiapkan semuanya bahkan sebelum Manda bangun.

"Udah dari semalem, Nyet! Masak rendang sama opor tuh lama."

Gadis yang lebih muda darinya itu tertawa, "Hehehe.. 'Kan yang ngusulin bekal Mas Hengky."

Jari Manda mendorong dahi Dheya, "Lebaran udah lewat. Tapi kalian aneh banget pake pesen makanan segitu banyaknya. Awas aja kalo engga diabisin, gue pites kalian bertiga!"

 

                                ***

 

Telepon berdering.. 

Bu Alda yang sedang mengaduk masakannya terperanjat. Ia mematikan kompor dan segera mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Mbak, ini Na."

Sebuah sapu tangan bergambar strawberry di meja, diambil bu Alda untuk mengelap tetesan keringatnya. Sapu tangan itu milik Hengky, ia sengaja meninggalkan koleksinya di rumah Manda sebelum pergi piknik tadi pagi.

"Aku kira orang lain, ternyata kamu.."

Lawan bicaranya tertawa, "Arez sama gengnya udah berangkat 'kan?"

"Udah, Na. Jangan khawatir. Aku yakin walaupun nantinya Arez punya waktu berdua sama Manda, dia engga akan melanggar janji."

Bu Alda tersenyum. Arez sudah menjadi kepercayaannya sejak dulu. Sangat banyak usaha yang dilakukan Arez, sampai bu Alda mengutuk dirinya sendiri karena telah memanfaatkan lelaki sebaik itu.

Ada yang mengganjal di hati nyonya Na. Bu Alda juga paham betul ada gerangan apa dari lawan bicaranya.

Sebenarnya, yang paling merasa sakit hati dan takut kehilangan Arez adalah bu Alda. Itu semua karena Arez sudah menjadi penolong, bertahun-tahun lamanya. Andai saja Manda tahu inti dari masalah ibunya, pasti masa depan cerah sudah ia genggam sejak dulu.

"Na.. Kerja sama kita engga akan pernah hancur 'kan? Jadi, tolong.. Jangan sia-siakan malaikatku."

 

                               ***

 

"Dare!"

"Mas Hengky curangg! Aku engga suka tantangan!"

"Ya udah kalo gitu, truth!"

"Mas Hengky curangg! Aku engga suka jujur!"

Dheya merengek, meremas-remas roti tawar yang ia bawa. Kemudian mengelap lendir bening di hidungnya dengan menggesekkannya ke kaos Hengky. 

Arez yang memperhatikan tingkah malu-malu Dheya, langsung menjawil pipi kanannya sambil mengatakan hal seduktif.

"Kekasihmu itu jauh 'kan? Boleh dong kamu jadi mainan aku sementara."

"GYAAAA..!!!" Kali ini Dheya menarik salah satu kaki Manda.

Hengky semakin girang, "Dua laki boleh 'kan? Cuma ditambah aku 'kok, Dheya imut."

Dheya merasa gersang. Tenggorokannya mengeras, tangannya mengepal kuat. Emosi hampir sampai di ubun-ubun. Siaga dua.

Sejak tadi gadis mungil di samping Manda selalu menjadi sasaran untuk dibully oleh kedua sahabat karib itu, Arez dan Hengky. Karena suara Dheya yang sedikit cempreng dan bibir kecil tapi tebal, menambah minat Hengky dan Arez untuk menggodanya.

Manda hanya duduk diam sambil sesekali tertawa. Ia memakan roti blueberry milik Hengky. Bahkan setelah menghabiskan satu buah, Manda mencuri roti dari piring Arez.

Apa Arez tidak mengetahuinya?

Justru Arez melihatnya secara terang-terangan. Namun, seperti biasa ia akan mengeluarkan senyuman jitu untuk meredam emosi. Apalagi ini Manda. Tidak peduli berapa roti blueberry yang Manda makan. Asalkan ia merasa senang dengan piknik hari ini, jiwa Arez bisa tenang.

 

                                   ***

 

Nyanyian dari daun-daun yang saling bergesekkan meringankan beban pikiran Arez.

Sinar rembulan yang menerangi malamnya membuat hati tenang. Banyak bintang bertaburan di langit yang melengkapi lapisan luar angkasa. 

Arez mendongak, menatap langit malam dengan seksama. Terangkai indah wajah Manda di dalam ilusinya, begitu manis dan lucu. Rambut berponi, hidung kecil, dan mata yang indah. Manda benar-benar nyaris sempurna. Rasanya Arez ingin memiliki Manda, seperti saat itu.. 

Saat Arez membuat Manda kesal setiap harinya. Itulah masa lalu yang tidak bisa diulangi. Namun, ego dan keserakahannya membuat ia tidak segan-segan melakukan segala cara untuk memaksa Manda kembali ke pelukannya.

Boneka panda yang ada di sampingnya, ia letakkan di sebuah kotak yang penuh dengan bunga anggrek. Kemudian Arez berbalik badan dan mengambil ponsel yang bergetar.

Ada pesan masuk.


From : CX

Malam!
Tadi aku udah bicara sama mami. Besok tinggal kamu aja yang konfirmasi ke mami, ya~

Dokter Ganteng membuang nafas dengan kasar. Entah mengapa bebannya semakin bertambah.

Ia meremas rambut dan mengacak-acaknya, frustasi. Sampai kapan kehidupannya kembali normal seperti dulu. Aman, damai, penuh kasih sayang. Sekarang? Ia harus menuntaskan tugas penting yang apabila dikerjakan dengan penuh optimis, justru akan merusak mentalnya.
Kewajiban memang berat. 

Arez menekan-nekan tombol di layar ponsel, membalas pesan yang seseorang kirimkan padanya.

To : CX

Ya. Semuanya akan selesai secepat mungkin, aku akan berusaha. Terimakasih sudah melakukan hal yang banyak untukku dan keluargaku.

 

                               ***

 

#12

"Jika kebersamaan kita membuatmu semakin sakit, aku tidak akan melanjutkannya. Namun, aku akan tetap berupaya membawa dirimu kembali padaku."

-Handsome Bad Doctor-
              Arez

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anderpati Tresna
29      17     0     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?
Sebuah Penantian
24      14     0     
Romance
Chaca ferdiansyah cewe yang tegar tapi jauh didalam lubuk hatinya tersimpan begitu banyak luka. Dia tidak pernah pacaran tapi dia memendam sebuah rasa,perasaanya hanya ia pendam tanpa seorangpun yang tau. Pikirnya buat apa orang lain tau sebuah kisah kepedihan.Dulu dia pernah mencintai seseorang sangat dalam tapi seseorang yang dicintainya itu menjadi milik orang lain. Muh.Alfandi seorang dokt...
A - Z
36      18     0     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Once Upon A Time: Peach
24      16     0     
Romance
Deskripsi tidak memiliki hubungan apapun dengan isi cerita. Bila penasaran langsung saja cek ke bagian abstraksi dan prologue... :)) ------------ Seorang pembaca sedang berjalan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan banyak toko buku di samping kanannya yang memasang cerita-cerita mereka di rak depan dengan rapi. Seorang pembaca itu tertarik untuk memasuki sebuah toko buku yang menarik p...
Who Is My Husband?
222      98     0     
Romance
Mempunyai 4 kepribadian berbeda setelah kecelakaan?? Bagaimana jadinya tuh?! Namaku.....aku tidak yakin siapa diriku. Tapi, bisakah kamu menebak siapa suamiku dari ke empat sahabatku??
Too Sassy For You
22      13     0     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Everest
39      16     0     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
Anything For You
32      21     0     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
BIYA
29      19     0     
Romance
Gian adalah anak pindahan dari kota. Sesungguhnya ia tak siap meninggalkan kehidupan perkotaannya. Ia tak siap menetap di desa dan menjadi cowok desa. Ia juga tak siap bertemu bidadari yang mampu membuatnya tergagap kehilangan kata, yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Namun kalimat tak ada manusia yang sempurna adalah benar adanya. Bidadari Gian ternyata begitu dingin dan tertutup. Tak mengij...
Cinta Tak Terduga
51      41     0     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...