Read More >>"> Loneliness (22 : Awan Hitam Usai Sidang) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Loneliness
MENU
About Us  

       Usai sidang tiga minggu lalu, Silvi sama sekali tidak pernah terlihat di kampus. Kantin yang biasa dipenuhi gelagar suara tawanya bersama Ila, Zeze, dan Tora. Kini hanya terlihat ditempati oleh ketiga temannya. Hal itu disebabkan karena dirinya sering mengalami demam tinggi, sehingga kondisi tubuhnya lemah.

       “Kenapa mereka pada menangis seperti itu?” Gumam Silvi heran, kebetulan dia melewati gedung fakultas kedokteran.

       “Hei, Silvi!” Sapa Seina dengan ramah.”Sebegitu menyeramkannyakah sidang, sampai kau demam tinggi dan harus beristirahat total?” Tanya Seina jail.

       “Apa kau bilang? Aku sakit karena takut sidang.” Sahut Silvi menahan kesal.

       “Tentu saja. Jadi karena apa, kalau bukan karena sidang!” Ujar Seina pura-pura polos. Dia sangat menikmati ekspresi Silvi.”Kau mau kemana?” Tanyanya lagi.

        “Perpustakaan.” Jawab Silvi ketus.

       “Tujuan kita sama, aku juga ingin mengantar skripsi.”

       Silvi menghela nafas kesal. Kali ini kau menang Seina, selanjutnya aku!

       Selama perjalanan menuju perpustakaan, Silvi tidak mengeluarkan suara, dia hanya diam meski Seina terus saja mengobrol tentang ini dan itu. Sesampainya disana dia langsung menyerahkan skripsi yang telah di lux berserta sebuah cd yang berisi file skripsi miliknya kepada petugas perpustakaan.

       Belum selesai urusannya, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang mahasiswi fakultas kedokteran yang merupakan teman sekelas Seina. Mahasiswi tersebut masuk ke perpustakaan dengan langkah berlari dan bahkan menabrak Silvi. Silvi hampir terjatuh, jika saja Seina tidak memegangi bagian belakang tubuhnya.

       Mahasiswi tersebut menangis tersedu-sedu di hadapan Seina, membuat seluruh pengunjung perpustakaan bingung.

       “Monita, kenapa?” Ujar Seina hati-hati.

        Monita menggengam tangan Seina, dia mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya telah terjadi.

       Seina menunggu kata-kata yang akan dikeluarkan Monita tanpa mendesaknya. Begitu juga Silvi yang sangat penasaran. Mungkin ini yang menyebabkan pemandangan yang dilihatnya tadi di gedung fakultas kedokteran.

       Monita masih belum sanggup untuk mengatakannya, hingga ponsel Silvi berbunyi.

 

“Rumah Sakit! SEKARANG!” — sebuah reminder berbunyi di ponsel nya.

 

       Dia mengerutkan keningnya heran, ada apa? Untuk apa ke rumah sakit lagi? Dia, kan, sudah sehat. Kapan dia membuat reminder tersebut diponselnya?

       Setelah mengingat-ingat, Silvi baru teringat bahwa hari ini ada jadwal cek up yang sudah di jadwalkan Om Seto untuk dirinya. Meskipun dia tidak tahu apa yang harus di cek up.

        Memang sebulan ini dia sakit, tetapi itu hanya demam. Dan rasanya tidak perlu sampai harus cek up segala. Tetapi, mau tidak mau Silvi harus ke rumah sakit dan patuh pada perintah Om Seto. Karena kalau tidak, dia akan di suruh kembali ke rumahnya dan tinggal bersama ibu tiri dan saudara tirinya. Malas banget dehh!! Bisa-bisa dia mati muda gara-gara makan hati karena tinggal bareng mereka, pikirnya. Sebab Ayahnya selalu membela mereka.

       Setelah membaca reminder tersebut, Silvi langsung pamit pada Seina dan berlalu dari perpustakaan. Dia langsung mengirim pesan pada Ila, jika hari ini dia tidak bisa bertemu dengan mereka, karena ada urusan mendadak. Mungkin besok mereka baru bisa bertemu.

       Silvi berjalan santai menuju gerbang utama kampusnya, sambil menerka-nerka apa yang hendak dikatakan oleh Monita—Dia begitu penasaran.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (15)
  • SusanSwansh

    Nice.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @yurriansan terima kasih kak, sudah mampir.
    sebenarnya ini young adult :D

  • yurriansan

    Romansa remaja. Keep writing ya.
    Dan aku tggu juga krisanmu d critaku :D

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @rara_el_hasan terima kasih kakak untuk semangatnya.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • rara_el_hasan

    semangat kakak .. dtunggu up selanjutnya

    Comment on chapter 1 : Rencana
Similar Tags
Nonsens
292      239     3     
Short Story
\"bukan satu dua, tiga kali aku mencoba, tapi hasilnya nonsens. lagi dan lagi gadis itu kudekati, tetap saja ia tak menggubrisku, heh, hasilnya nonsens\".
SANTA GIRL
6      6     0     
Short Story
Ternyata! Santa itu nyata. Ada yang pernah melihatnya di Litlagea, uptown Loughrea. Bukan seorang kakek dengan kereta rusa, tapi seorang gadis kota yang kamu sukai.
Awal Akhir
7      7     0     
Short Story
Tentang pilihan, antara meninggalkan cinta selamanya, atau meninggalkan untuk kembali pada cinta.
Two Good Men
5      5     0     
Romance
What is defined as a good men? Is it their past or present doings? Dean Oliver is a man with clouded past, hoping for a new life ahead. But can he find peace and happiness before his past catches him?
Like Butterfly Effect, The Lost Trail
101      55     0     
Inspirational
Jika kamu adalah orang yang melakukan usaha keras demi mendapatkan sesuatu, apa perasaanmu ketika melihat orang yang bisa mendapatkan sesuatu itu dengan mudah? Hassan yang memulai kehidupan mandirinya berusaha untuk menemukan jati dirinya sebagai orang pintar. Di hari pertamanya, ia menemukan gadis dengan pencarian tak masuk akal. Awalnya dia anggap itu sesuatu lelucon sampai akhirnya Hassan m...
My Last Moment
8      8     0     
Short Story
Will Nicole know what her parents' biggest lie to her is?
Cinta tanpa kepercayaan
10      10     0     
Short Story
ketika sebuah kepercayaan tak lagi ada dalam hubungan antara dua orang saling yang mencintai
Konspirasi Asa
41      21     0     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai amb...
Transformers
7      7     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
Head Over Heels
5      5     0     
Romance
Bagaimana jika dua manusia yang memiliki karakter yang begitu berbeda dipertemukan? Arkana adalah pria dengan predikat mahasiswa abadi di kampusnya. Mahasiswa tak tersentuh, yang selalu bertingkah seenaknya. Lelaki itu adalah zona bahaya untuk mahasiswa lain yang berada di Universitas Swasta Nugraha. Namun tidak begitu dengan para wanita. Karena bagi para wanita, Arka adalah laki-laki sempu...