Read More >>"> Black Roses (9) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

Gadis bersurai coklat panjang itu terlihat duduk di atas kasur dengan punggung yang bersandar pada kepala ranjang. Kelereng matanya menatap lurus sesuatu di depannya dengan fokus. Mungkin siaran televisi? Jimin tidak bisa melihatnya karena terhalang tembok.

Ya. Namja Park ini sedang mengamati Sumin dari atas dahan pohon melalui jendela. Ia sungguh tidak berani bertemu dengan gadis itu lagi.

Pengecut? Bukan. Jimin hanya merasa malu karena ia tidak bisa menepati janjinya. Ia telah berkali-kali gagal melindungi Sumin. Bahkan ia merasa telah membiarkan gadis manusia itu menderita.

Dan semua itu jelas salahnya. Karena ialah yang menjadikan Sumin umpan agar si pengirim surat ancaman muncul. Tapi apa? Bahkan sampai gadis itu seperti inipun Jimin belum menemukan petunjuk apapun tentang orang gila itu.

"Hyung" sapa seseorang.

Jimin menoleh dan mendapati bahwa Jungkook telah berdiri diatas dahan pohon di sebelahnya. "Ada apa Kookie?" Tanyanya, kembali menatap Sumin.

"Kenapa kau tidak menemuinya saja hyung? Padahal kau setiap hari pergi kemari." Namja Jeon ini malah balik bertanya.

Jimin terdiam cukup lama. Tapi kemudian ia menjawab, "Aku hanya ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja."

Jungkook melirik hyungnya dengan bingung. "Jawabanmu sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertanyaanku hyung." Katanya dengan kesal.

Jimin diam saja. Dia malah terus memandangi Sumin yang sekarang sedang menelepon seseorang. Sepersekian detik kemudian, smartphone Jimin di sakunya bergetar hebat. Tapi lelaki itu menghiraukannya.

"Kau mencintainya kan?" tebak Jungkook tiba-tiba.

Pria yang lebih tua langsung menoleh dengan mata membulat. Tentu saja terkejut.

"Itu menjelaskan kenapa kau tidak mencicipi darahnya meskipun darahnya sudah ada di tanganmu, hyung." Jelas si namja bergigi kelinci sambil tersenyum.

Jimin tetap diam. Kepalanya tertunduk, menatap kedua kakinya yang terayun-ayun bebas. Jelas tidak ingin menatap dongsaengnya itu. Karena memang ia tidak mau mencicipi darah Sumin sedikitpun kemarin. Namja vampir itu malah langsung membersihkan seluruh tubuhnya dengan sabun agar bau manis darah Sumin hilang.

"Kau tidak ingin menjadikannya mangsa kan, hyung?" Desak Jungkook masih dengan senyumannya.

"Aku tidak yakin bahwa aku memang mencintainya." Jawab namja bersurai hitam itu dengan lirih.

Jungkook menghela nafas panjang. Tidak habis pikir dengan hyungnya yang satu ini. "Coba kau telaah perasaanmu terlebih dulu, hyung." Sarannya.

"Aku sedang melakukannya" ujar Jimin sambil menoleh. Tapi Jungkook sudah tidak lagi berada di sana.

???? Black Roses ????

Sumin menatap smartphonenya dengan tatapan tajam. Berusaha membuat benda tersebut berdering hanya dengan tatapannya. Tapi meski sampai matanya lepas sekalipun, tidak ada panggilan dari Park Jimin sama sekali. Gadis itupun menghela nafas kecewa. "Inha" panggilnya.

"Hm?" Gumam gadis itu yang sedang sibuk membuat nail art hingga tidak sudi mengangkat pandangannya.

"Aiissh dia kemana sih? Sudah sebulan lebih dan dia tidak pernah mengangkat teleponku atau menghubungiku sama sekali!" omel Sumin sambil menghempaskan punggungnya ke kursi kasir.

Mendengar itu, si yeoja Choi menatap Sumin dengan bingung. "Jimin?" tebaknya. "Kenapa kau sangat mengkhawatirkannya?"

"Ha?" Sumin ternganga. "Apa?" Bukankah jawabannya sudah jelas karena Jimin adalah pacar Sumin?

"Bukankah kalian hanya pura-pura?" Inha seolah bisa mendengar kata hati Sumin. "Lalu kenapa kau peduli padanya?"

Hal itu sukses membuat Sumin terdiam. Perlahan rona merah muncul di kedua pipi yeoja Baek itu hingga ia harus menggigit bibir bawahnya agar tidak tersenyum bodoh.

"Sumin yang aku kenal adalah gadis yang tidak akan peduli pada apapun jika hal itu tidak penting untuk dirinya sendiri." lanjut Inha dengan mata yang disipitkan ke arah sahabatnya. "Atau mungkin kau..." Ia menggantung kalimatnya.

"Kurasa aku memang mencintainya, Inha." Ujar Sumin malu-malu.

"Mwo?" Inha membulatkan matanya terkejut. "Sepertinya aku salah dengar. Coba kau ulangi sekali lagi!" Pintanya sambil mendekatkan telinga ke Sumin.

"Aku sangat merindukannya, Inha. Ketika dia tidak ada kabar seperti ini, aku merasa sangat kosong" kata Sumin yang tiba-tiba terlihat sedih.

Seringai bodohpun menghiasi wajah Inha. Gadis yang lebih pendek itupun menyiku pinggang Sumin. "Ooooo sudah kubilang kan, kau akan terpesona padanya" godanya.

"Aish hentikan, Inha! Ini tidak lucu!" Suminpun memukul lengan sahabatnya itu.

???? Black Roses ????

Seorang gadis bersurai coklat panjang memasuki restoran mewah itu. Dia segera masuk ke antrian untuk memesan. Karena ia melihat pria yang ada dipikirkannya selama ini sedang berdiri dibalik meja counter dan terus saja mengumbar senyum pada semua pelanggan.

"Selamat datang. Apa yang ingin anda pesan?" tanya Jimin sambil mengangkat pandangan. Seketika itu senyumnya hilang. Karena gadis yang selama ini mati-matian ia hindari, kini telah berada di hadapannya.

"Park Jimin" jawab yeoja cantik itu.

Jimin menelan ludah dan berusaha bersikap cuek. "Makanan apa yang ingin anda pesan?" tanyanya sok sopan, tanpa menatap Sumin.

"Park Jimin" ulang Sumin.

"Lalu minumnya?" Lanjut Jimin dengan pertanyaannya sambil memencet-mencet layar monitor untuk memasukkan pesanan.

"Park Jimin" panggil Sumin lagi dengan mata yang berkaca-kaca. Tangannya terkepal erat hingga kukunya menancap. Kenapa ia sama sekali tidak dipedulikan?

"Silahkan tunggu pesanan anda." Jimin membungkuk sedikit. Kemudian dia pergi ke bagian belakang restoran meninggalkan Sumin.

Gadis itu menggigit bibir untuk menahan air matanya yang tumpah. Kemudian dia mencari tempat duduk, berharap Jimin akan datang menemuinya.

Sumin menunggu kedatangan Jimin dengan cemas. Ia terus menerus menggigiti bibir bawahnya, dengan kelereng mata yang berlari kesana-kemari menantikan sosok lelaki pujaannya.

"Silahkan pesanan anda" ucap sebuah suara husky yang menyapa gendang telinga Sumin.

Yeoja bermata bulat itu mendongak dan langsung merasa kecewa. Karena yang berdiri di sampingnya bukanlah Jimin. Melainkan Taehyung. "Aku tidak memesan makanan" kata Sumin.

Taehyung terlihat bingung. "Lalu?"

"Dimana Jimin? Aku ingin berbicara dengannya."

"Dia pergi" jawab namja kelewat tampan itu dengan polos. "Dari tadi" tambahnya.

"Apa?!" Pekik Sumin yang langsung membuat seluruh pelanggan menatapnya. "Mianhae" ucap gadis itu sambil menunduk.

Kemudian para pelanggan kembali pada makanan mereka masing-masing, tidak mempedulikan Sumin lagi.

"Kalian bertengkar ya?" tanya Taehyung sambil duduk di sebrang Sumin. "Akhir-akhir ini Jimin terus saja melamun."

"Entahlah, dia sama sekali tidak mau mengangkat teleponku." Jawab Sumin dengan sedih.

Namja Kim itu mengernyit bingung. "Aneh" komentarnya.

"Taehyung ssi, bisa kau panggilkan Jimin untukku? Aku benar-benar harus berbicara padanya." pinta Sumin dengan wajah memelas.

"Ikut aku!" Ajak Taehyung yang bangkit sambil membawa pesanan tadi.

Suminpun mengikutinya ke bagian belakang restoran.

"O! Sumin nuna." sapa Jungkook yang keluar dari pintu ruang penyimpanan.

"Annyeong!" jawab Sumin sambil melempar senyum ramah.

"Kookie, kau tahu kemana Jimin pergi?" tanya Taehyung setelah meletakkan pesanan Sumin yang tidak jadi tadi.

"Pulang" jawab Jungkook dengan polosnya.

Tubuh Sumin langsung membeku. Sebegitu tidak maunyakah Jimin bertemu dengannya? Memang apa kesalahannya? Seingatnya, terakhir kali mereka bertemu, ia tidak sedang bertengkar dengan Jimin. Lalu kenapa namja itu sangat menghindarinya?

TBC








 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Asa
123      56     0     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
Be My Girlfriend?
311      146     0     
Fan Fiction
DO KYUNGSOO FANFICTION Untuk kamu, Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda, Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu, Aku akan tetap mencintaimu. - DKS "Two people don't have to be together right now, In a month, Or in a year. If those two people are meant to be, Then they will be together, Somehow at sometime in life&q...
Wannable's Dream
648      178     0     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Reminisensi Senja Milik Aziza
26      22     0     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
Letter hopes
33      25     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
Search My Couple
9      9     0     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Senja Belum Berlalu
62      30     0     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
ENAM MATA, TAPI DELAPAN
4      3     0     
Romance
Ini adalah kisah cinta sekolah, pacar-pacaran, dan cemburu-cemburuan
Dear You
244      123     0     
Romance
Ini hanyalah sedikit kisah tentangku. Tentangku yang dipertemukan dengan dia. Pertemuan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Aku tahu, ini mungkin kisah yang begitu klise. Namun, berkat pertemuanku dengannya, aku belajar banyak hal yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Tentang bagaimana mensyukuri hidup. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi. Dan, tentang bagai...
Danger
7      7     0     
Short Story
Pencuri bank akan mencuri uang dengan berbagai cara. Semua cara yang mereka lakukan, tentunya bertujuan untuk mendapatkan uang dengan jumlah yang besar dan instan. Tidak hanya itu rencana juga dilakukan yang bertujuan agar aksi mereka tidak di ketahui oleh siapa pun. Banyak pencuri yang berusaha menghilangkan jejaknya atau pun beraksi tanpa jejak. Lalu bagaimana jika seorang pencuri bank ...