Read More >>"> When You Reach Me (Chapter 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - When You Reach Me
MENU
About Us  

Lelaki itu mungkin pecandu senja. Setiap senja dia pasti datang. Di tengah taman kota. Ia selalu datang sendiri. Ia selalu membawa buku dan pensil. Terkadang juga membawa sketchbook.. Mungkin untuk menulis sesuatu atau melukis.

 Hari ini ia habiskan waktu di taman kota dengan menulis sajak sambil menikmati kilau senja di atas langit Kota Yogyakarta. Sesekali ia memandangi kanan kiri sekitarnya. Ia menikmati senja sembari melihat burung-burung terbang pulang kembali ke sarang, menikmati sejuknya semilir angin yang berembus, dan melihat kendaraan berlalu-lalang untuk pulang.

 Ketika hari mulai gelap, lelaki itu meninggalkan bangku dan bergegas pulang. Langit senja yang indah berubah menjadi mendung gelap dan gerimis mulai turun. Ia lantas mengeluarkan payungnya dan berjalan keluar taman. 

 Langkahnya terhenti saat ia melihat seorang gadis yang menunggu bis lewat. Tetapi bis belum juga lewat sedangkan gerimis sudah mulai menderas. Karena merasa iba, perlahan ia mendekatinya.

 Merasa didekati, gadis itu lantas menoleh ke arahnya. Lelaki itu lantas menghentikan langkahnya. Ternyata gadis itu sangat cantik. Paras yang menawan dengan kulit kuning langsat, membuat dirinya tersipu untuk mendekat.

 ‘‘Ada apa mas, kok mendekati saya? Jangan-jangan mas berbuat jahat ya?’’ ujar gadis itu sembari mengamankan tasnya

 ‘‘Maaf mbak, saya bukan orang jahat. Kalau boleh saya ingin memayungi mbak. Saya merasa kasihan karena dari tadi mbak menunggu bis tapi tidak dapat juga. Hari ini gerimis juga, nanti mbak sakit. Saya cuma mau berbuat baik saja.’’ ujar lelaki itu dengan sedikit grogi

 ‘‘Oh begitu. Maafkan saya telah berburuk sangka. Saya terbawa emosi karena dari tadi tidak mendapat bis. Oh iya terima kasih sudah mau berbagi payung dengan saya.’’ ujar gadis itu menundukkan kepala seraya tersenyum. 

 Senyuman gadis itu sangat manis. Wajah menawan yang merona dengan bibir bergincu tipis, senyumnya seolah membius hati lelaki itu.

 ‘‘Iiiiya tidak apa-apa. Hmmm kalau boleh tahu siapa .. ’’ belum selesai dia bertanya, gadis itu  menghampiri bis yang lewat

 ‘‘Terima kasih ya mas sudah menemani saya..’’ ujar gadis itu dan melambaikan tangannya.

 Pertemuan hari itu, benar-benar membekas di hati lelaki itu. Gadis yang ditemuinya senja tadi, seolah membangkitkan perasaannya sendiri. Mungkin inilah cinta pada pandangan pertama. Ia lantas mengambil pena dan menulis sajaknya.

 

Wahai gadis senja,

Janganlah kau beranjak pergi 

Menghilang, bersama senja di langit Jogja ini

Hanya karena mendung ini menghalangi

Kembalilah kemari

Kan ku tunggu kau

Di taman itu esok hari

 

 Senja berikutnya, lelaki itu kembali ke taman lagi dengan harapan ia bisa bersua dengan gadis itu lagi. Namun sedari tadi, gadis itu tidak muncul. Tak ingin bosan menunggu, ia melukis wajah gadis itu di sketchbooknya. Ia terus melukis, tanpa sadar seorang gadis duduk di sampingnya. Gadis itu menoleh ke arahnya seraya berkata

 ‘‘Loh, mas yang kemarin kan?’’

 ‘‘Eh, iya. Mbak yang kemarin? Oh iya kemarin belum sempat kenalan, perkenalkan nama saya Seta, nama mbak?’’ tanya Seta dengan grogi

 ‘‘Oh iya, nama saya Shabrina. Panggil saja Brina.’’ ujar gadis itu sembari menyalami tangan Seta

 ‘‘Ngomong-ngomong, mbak selalu ke sini?’’ tanya Seta 

 ‘‘Ya enggak sih, cuma kalau menunggu bis. Kalau mas? Sering datang ke sini?’’ tanya gadis itu

 

 ‘‘Ya enggak sering sih, cuma kalau ingin saja hehehe.’’ujar Seta

 

 Mereka lantas berbincang-bincang sejenak. Membahas kegiatan hari ini yang mereka lakukan masing-masing. Seperti teman akrab, bahkan mereka memberitahu nomor telepon masing-masing.

 

 Saat bis tiba, Shabrina lantas naik ke bis dan meninggalkan taman. Sesaat kemudian Seta menulis puisi.

 

Paras indah memesona

Sang gadis senja

Yang duduk di depan sana

Yang membuatku terpana

Gadis bernama Shabrina

 

Tatap sayu bagai dewi kayangan

Inginku memilikimu, bukan sebatas teman

Tapi pendamping diri yang kesepian

Maukah kau menjadi pendampingku?

Shabrina aku mencintaimu

 Tiba-tiba, telepon Seta berdering. Tanpa di duga ternyata itu panggilan yang mengejutkannya.Ternyata ada hal penting. Karena itu Seta pergi dari taman. Tanpa sadar kertas puisinya tertinggal di bangku taman. Tapi Seta tidak mengetahuinya, karena kertas itu dikiranya sudah masuk tas. Rencananya ia ingin memberi puisi itu pada gadis senjanya, Shabrina.

 Sementara itu, Shabrina baru sadar, kalau kunci rumahnya tertinggal di bangku taman. Untungnya ia baru pergi sejauh sekitar 1 km dari taman, tepatnya di lampu lalu lintas. Saat lampu masih merah, Shabrina lantas turun dan menuju taman.

 Sesampainya di taman, Shabrina menuju bangku tempatnya duduk tadi. Untungnya kunci itu masih ada. Tapi ia terkejut karena ada secarik kertas yang tertinggal. Ternyata itu kertas puisi Seta. Sejenak Shabrina membaca kertas itu.

 ‘‘Jadi, Seta mencintaiku? ’’ gumam Shabrina

 Malam harinya, Seta membuka tasnya. Ia terkejut lantaran kertas puisinya tidak ada dalam tasnya. Seta berusaha mencari kertas itu di kamar dan sekitar rumahnya. Tapi hasilnya nihil. 

 ‘‘Loh kertas puisiku mana? Apa tertinggal di taman? Aduh, kertas itu akan ku berikan untuk Shabrina, gimana ini.’’ Seta merasa khawatir dengan secarik puisi itu

 Sesaat kemudian, ada pesan masuk di hp Seta. Ternyata itu dari Shabrina.

 ‘‘Jika kau ingin mengetahui jawabanku, ku tunggu kau di Benteng Vredebourgh. Ku harap kamu datang’’ itu isi pesannya

 ‘‘Apa maksud Shabrina? Apa Shabrina tahu tentang kertas puisiku? Ah rasanya tidak mungkin.’’ gumam Seta

 Seta yang tidak paham maksud Shabrina, akhirnya menurut saja. Entah ada apa. Di satu sisi, perasaan Seta yang sudah memuncak ingin ia ungkapkan. Karenanya, ia sampai membeli bunga untuk Shabrina, walau saat itu tengah malam.

 Keesokannya, Seta langsung berangkat menuju Benteng Vredebourgh. Hari yang masih mendung gelap. Sesekali mendung itu dibarengi suara guruh. Tapi Seta tetap berangkat juga. Ia sudah tak tahan memendam perasaannya kepada Shabrina selama ini.

 Sesampainya di sana, ia tak melihat Shabrina. Sudah lama juga Seta menunggunya, tapi tak kunjung datang. Hpnya juga tidak diangkat. Sampai ketika seorang pedagang memberitahu Seta.

 ‘‘Apa mas nunggu orang yang namanya Shabrina?’’ tanya pedagang itu

 ‘‘Iya, kok bapak tahu? Apakah bapak tahu dimana dia? ’’ Seta balik bertanya

 ‘‘Tadi orang yang namanya Shabrina kecelakaan dan dibawa ke RS Sardjito.’’ ujar pedagang itu

  Mendengar hal itu, hati Seta bagai disambar petir di siang bolong. Seta langsung menuju ke RS Sardjito. Walau gerimis terus menderas, ia nekat ke sana. Sesampainya di sana, ia  bertanya pada suster jaga. 

 Ternyata Shabrina ada di ruang dahlia. Seta langsung ke ruangan tersebut. Ia berharap masih sempat. Dari kejauhan, ia melihat seorang dokter keluar dari kamarnya. Langsung saja Seta menghampiri dokter itu.

 ‘‘Maaf dok, kalau boleh tahu bagaimana kondisi Shabrina?’’ tanya Seta khawatir

 ‘‘Beberapa syaraf kakinya mengalami kelumpuhan. Mungkin ia akan sulit untuk berjalan lagi. Kemungkinan besar ia bisa lumpuh permanen.’’ ujar dokter

 Setelah menjelaskan semuanya, dokter itu pergi. Seta lantas masuk ke ruangan. Ia melihat wajah ayu Shabrina yang sayu. Shabrina yang masih siuman bertanya pada Seta.

 ‘‘Kini kau lihat keadaanku. Aku sudah sulit untuk berjalan lagi, apa kau masih mengharapkanku. Jika kau ingin meninggalkanku, ku tak apa-apa.’’ ujar Shabrina dengan terisak

 ‘‘Tidak, apa pun keadaanmu aku akan tetap mencintaimu. Aku tak peduli kau sempurna atau tidak. Aku cinta padamu sepanjang hayatku. Karena setiaku hanya untukmu, Shabrina. Kamulah gadis senjaku, Shabrina.’’ ujar Seta memeluk erat Shabrina dan mengecup keningnya.

 Suasana kamar itu penuh dengan romansa. Shabrina tak menyangka, laki-laki yang belum lama ia kenal akan menjadi calon pasangannya. Pertemuan yang tak sengaja di taman kota hari itu, kini menjadi sebuah kenangan hidupnya.

      “Oh iya, dan jawabanku untuk puisimu itu, aku bersedia menjadi pendampingmu, Seta.” ujar  Shabrina. 

 Mereka pun larut dalam suasana haru yang penuh romansa. Jawaban puisi itu, tersampaikan sudah. Cinta memang tak memandang rupa atau rasa. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga cinta di hati dan hati yang penuh dengan cinta.

   Kini mereka tahu arti cinta sesungguhnya. Cinta sejati bukanlah siapa yang cepat membuatmu jatuh cinta, tapi siapa yang mencintaimu dengan tuluslah itu cinta sejati. Setidaknya itu yang mereka artikan.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ellipsis
34      24     0     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
AraBella [COMPLETED]
542      205     0     
Mystery
Mengapa hidupku seperti ini, dibenci oleh orang terdekatku sendiri? Ara, seorang gadis berusia 14 tahun yang mengalami kelas akselerasi sebanyak dua kali oleh kedua orangtuanya dan adik kembarnya sendiri, Bella. Entah apa sebabnya, dia tidak tahu. Rasa penasaran selalu mnghampirinya. Suatu hari, saat dia sedang dihukum membersihkan gudang, dia menemukan sebuah hal mengejutkan. Dia dan sahabat...
Sweet Sound of Love
0      0     0     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
Kamu
10      10     0     
Short Story
Untuk kalian semua yang mempunyai seorang kamu.
My Last Moment
5      5     0     
Short Story
Will Nicole know what her parents' biggest lie to her is?
TRIANGLE
187      77     0     
Romance
"Apa pun alasannya, yang namanya perselingkuhan itu tidak bisa dibenarkan!" TRIANGLE berkisah tentang seorang gadis SMA bernama Dentara dengan cerita kesehariannya yang jungkir balik seperti roller coaster. Berasa campur aduk seperti bertie botts bean. Berawal tentang perselingkuhan pacar tersayangnya. Muncul cowok baru yang berpotensi sebagai obat patah hati. Juga seorang dari ...
Arion
26      18     0     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
Do You Want To Kill Me?
79      39     0     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
Perahu Waktu
6      6     0     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
Night Wanderers
245      111     0     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...