Read More >>"> Apakah Kehidupan SMAku Akan Hancur Hanya Karena RomCom? (Epilog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Apakah Kehidupan SMAku Akan Hancur Hanya Karena RomCom?
MENU
About Us  

Sudah tiga hari berlalu sejak acara festival budaya diadakan dan kudengar dari Ketua Osis, Sakuraba-san sudah boleh bersekolah hari ini. Rupanya Ketua Osis pada hari itu menjenguk Sakuraba-san.

Waktu pulang dari rumah sakit saat itu, aku harus menjelaskan semuanya pada Ibu. Ibu hanya bisa memasang raut wajah bingung setelah mendengar penjelasanku, sesaat kemudian Ibu mulai memahaminya dan tersenyum aneh ke arahku.

Aku hanya bisa menghela napas saat melihat Ibu tersenyum ke arahku. Sepertinya yang terlihat, Ibu mungkin salah paham dengan situasi yang menimpaku saat ini.

Hah, biarlah.

Yah, bisa dibilamg. Sejak hari itu, kehidupan SMAku kini mulai sedikit berubah. Dari aku mulai bekerja dengan Sakuraba-san, Ketua Osis dan Ayah Sakuraba-san yang ramah padaku, dan lain-lain. Tapi tetap saja itu tidak akan cukup untuk membuat para normie mengakui keberadaanku. Lagipula aku juga tidak mengharapkannya.

Sambil memikirkan hal itu. Aku merasa bahwa bebanku yang telah kupikul ini, hilang sejenak ketika angin sepoi-sepoi berhembus dari luar jendela, melewati tubuhku dengan begitu sejuk. Para siswa yang lain pun terlihat sedang sibuk mengurusi urusan mereka sendiri-sendiri dan yang berkelompok.

Lagipula homeroom masih belum dimulai, jadi aku harus memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya untuk bermalas-malasan.

Ketenanganku pecah ketika ada seseorang yang di sebelahku yang mengucapkan kata, "Ohayou." Dengan nada dinginnya.

Lantas semua hal-hal indah yang kupikirkan tentang waifuku, kini telah hilang tanpa bekas sedikitpun.

Aku memutar kepala yang kusadarkan di telapak tangan kananku ini ke arah kanan. Terlihat seorang wanita dengan buku saku berwarna kuning yang aku tidak tahu apa judulnya dan wanita itu tidak lain adalah Sakuraba-san si Nona lemari es.

Ketika Sakuraba-san menatap ke arahku dengan tatapan dinginnya itu, ia menyibak poninya dengan tangan kanannya selama beberapa detik dan setelah itu ia lanjut kembali membaca bukunya.

Dengan ragu-ragu aku menjawab. "H-Hmmm, Ohayou."

Setelah itu, keadaan di sekitar kami berdua menjadi hening dan canggung. Entah hanya aku saja kah yang merasa tidak nyaman akibat situasi seperti ini, atau dia juga merasakannya?

Hah, lebih baik aku mengisi tenagaku kembali dengan merebahkan kepala sambil menerima angin yang begitu sejuk ini. Daripada mengurusi Nona lemari es ini.

Tidak lama kemudian Koyomi-sensei masuk ke kelas untuk memulai homeroom dengan raut wajah cerianya itu.

Sambil menepuk kedua tangannya, "Semuanya duduk ya, akan Ibu mulai pelajarannya."

?

Tiga puluh menit sudah berlalu, dan Koyomi-sensei pun mengakhiri homeroomnya.

Sambil merapikan buku yang berada di meja guru, "Baiklah, sekarang kalian boleh istirahat."

Semua serempak mengucapkan, "Iya." Dengan nyaring. Hanya aku dan Sakuraba-san yang tidak memedulikan hal itu.

Koyomi-sensei keluar dari kelas dan semua murid yang berada di kelas langsung melakukan aktivitas mereka kembali seperti biasa. Terlihat ada beberapa kumpulan laki-laki yang nampaknya mereka sedang membahas sesuatu yang mungkin saja mereka sedang membahas tentang majalah dewasa.

Pikiran laki-laki normie memang dangkal, memang apa bagusnya dari wanita 3d. Jika kubandingkan, wanita 2d lebih bagus dari wanita 3d.

Aku memutar kepalaku ke arah jendela. Kulihat cuaca di luar sedikit mendung dan berangin. Jadi ini kesempatan bagus untuk makan siang di atap dengan tenang.

Itupun kalau gak hujan.

Ketika aku hendak mengambil bekal yang ada di tas dengan memasukan tangan kananku. Tiba-tiba Sakuraba-san langsung berdiri dan memutar tubuhnya ke arahku dengan buku saku yang masih ia pegang.

Dengan wajah dinginnya. "Bisakah kau ikutku sebentar."

Sekarang apalagi Nona lemari es? Bukankah aku sudah terlibat jauh dalam masalahmu semalam. Jadi tolong, jangan membuatku ikut campur dalam masalahmu lagi, sialan!

Aku mencoba menyembunyikan raut wajah kesalku sambil bertanya lagi pada Sakuraba-san, "Kemana?"

Nada dan tatapannya semakin menjadi dingin dan dalam, "Tidak penting kita akan ke mana. Aku hanya ingin mengatakan beberapa hal padamu."

Tidak penting katamu? Jika kau ini adalah orang asing dan mengatakan hal itu. Pasti kau sudah dicurigai sebagai pembunuh amatir yang hanya membunuh 2 atau 3 orang.

Hah, sebaiknya aku harus mengikuti dia saja. Jika aku tidak mengikutinya, pasti dia akan memulia debat mulut denganku dan jika kalah, dia akan mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu tatapan ratu es.

Pasti dia mengajakku ke atap. Karena itu tempat satu-satunya yang kosong saat istirahat begini dan juga tempat paling nyaman saat ini. Aku mengangguk kecil tanda setuju. "Baiklah."

Sakuraba-san mengendorkan raut wajah dinginnya itu dan ia memutar tubuh ke arah mejanya. Lalu mengambil kotak bekal yang dibungkus kain biru muda berpola bitnik-bintik putih.

Sudah kuduga, Sakuraba-san akan mengajakku ke atap. Terlihat ia sedang membawa bekalnya itu, dan tidak ada lagi tempat untuk menyantap makan siang selain di atap bagi Sakuraba-san.

Kalau aku masih mending karena aku mempunyai 3 tempat untuk makan siang. Pertama di atap, kedua di halaman belakang, ketiga di kelas kalau di atap dan halaman belakang sedang ada gangguan. Tapi tempat ketiga jarang kupakai karena terlalu berisik dan pandangan para normie membuat makananku menjadi tidak enak. Yah, makanya dari itu aku membuat kelas sebagai pilihan terakhirku jika keadaan memaksa.

Sakuraba-san langsung berjalan keluar dari kelas ketika ia sudah memegang bekalnya itu. Aku mengikutinya dari belakang dan menjaga jarak cukup jauh dengan Sakuraba-san.

Heh, mau tidak mau.

Saat aku berjalan di lorong kelas mengikuti Sakuraba-san. Semua murid yang berada di tepi lorong melihat ke arahku dan mereka pasti berpikir bahwa aku sedang mengintai Sakuraba-san.

Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam setelah memikirkan hal itu.

?

Tidak lama setelah itu, kami berdua sudah sampai di atap dan Sakuraba-san meletakan kotak bekalnya di lantai. Aku yang berada di depan pintu lantas tidak mengunci pintu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Yah, jika kau berpikir aku yang mesum. Kalian salah besar. Aku hanya ingin menjaga keperjakaanku untuk 2d nanti. Jika semua umat manusia sudah berubah menjadi 2d.

Sakuraba-san yang berada di depan membelakangiku. Langsung memutar tubuh ke arahku dan raut wajah dinginnya masih terpasang hingga sekarang.

Dengan raut wajah dinginnya, "Aku meminta satu hal padamu."

Minta satu hal padaku. Memangnya apa yang kau inginkan dari seorang otaku pencinta 2d ini hah?!

Aku hanya bisa memasang raut wajah bingung dan menanyakan hal itu padanya, "Satu hal? Apa itu?"

Sakuraba-san mengatakannya dengan cukup lantang sehingga aku cukup terkejut mendengar nada dan perkataannya, "Aku ingin kau ikut mendaftar bersamaku menjadi anggota dari klub relawan."

Aku menjawabnya dengan isi kepala yang penuh denga kebingungan karena pernyataanya itu, "Hah!"

Dengan begini, kehidupan SMA yang kudamba-dambakan. Kini akan hancur seiring berjalannya waktu.

Sialan!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Transformers
11      11     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
Secret Love Story (Complete)
312      191     0     
Romance
Setiap gadis berharap kisah cinta yang romantis Dimana seorang pangeran tampan datang dalam hidupnya Dan membuatnya jatuh cinta seketika Berharap bahwa dirinya akan menjadi seperti cinderella Yang akan hidup bahagia bersama dengan pangerannya Itu kisah cinta yang terlalu sempurna Pernah aku menginginkannya Namun sesuatu yang seperti itu jauh dari jangkauanku Bukan karena t...
Untouchable Boy
37      28     0     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
Sekotor itukah Aku
8      8     1     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
UNFINISHED LULLABY
10      10     0     
Inspirational
Nafas Mimpi yang Nyata
12      12     0     
Romance
Keinginan yang dulu hanya sebatas mimpi. Berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar mimpi. Dan akhirnya mimpi yang diinginkan menjadi nyata. Karna dengan Usaha dan Berdoa semua yang diinginkan akan tercapai.
Glad to Meet You
9      9     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
Varian Lara Gretha
120      86     0     
Romance
Gretha harus mempertahankan persahabatannya dengan Noel. Gretha harus berusaha tidak mengacuUhkan ayahnya yang berselingkuh di belakang ibunya. Gretha harus membantu ibunya di bakery untuk menambah biaya hidup. Semua harus dilakukan oleh Gretha, cewek SMA yang jarang sekali berekspresi, tidak memiliki banyak teman, dan selalu mengubah moodnya tanpa disangka-sangka. Yang memberinya semangat setiap...
sHE's brOKen
233      149     0     
Romance
Pertemuan yang tak pernah disangka Tiara, dengan Randi, seorang laki-laki yang ternyata menjadi cinta pertamanya, berakhir pada satu kata yang tak pernah ingin dialaminya kembali. Sebagai perempuan yang baru pertama kali membuka hati, rasa kehilangan dan pengkhianatan yang dialami Tiara benar-benar menyesakkan dada. Bukan hanya itu, Aldi, sahabat laki-laki yang sudah menjadi saksi hidup Tiara yan...
When I Was Young
188      137     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...