Read More >>"> SiadianDela (Trust) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SiadianDela
MENU
About Us  

Senin ini udara sangat sejuk, hujan yang turun di siang tadi membuat orang banyak melangkah ke cafe untuk sekedar meminum teh, hari itu cafe sangat ramai dan seorang wanita turun dari mobilnya, menggenakan gaun floral selutut, sepatu boots coklat, sraft menutupi rambutnya dan menggunkan kacamata hitam memasuki cafe Figo dan duduk disudut cafe tersebut, langkahnya memaku pandangan orang-orang disekelilingnya, detak sepatunya seakan menderam suara yang lain, aura yang sangat karismatik sangat keluar dari wanita tersebut walau wajahnya tidak terlihat sama sekali.

“permisi mbak? Camomile tea nya satu dan chesse cake 1 dan managernya ada tidak saya ada perlu dengannya?.” Ucapnya manis dan memandangi cafe tersebut. “hahaha aromananya masih sama” dan “ngapain Figo memajang foto-foto ini?

“boss? Sedang keluar mbak, nanti kalau sudah kembali saya beritahu, jadi chamomile satu dan chesse cake satu yah, ditunggu yah mbak. Permisi.” Ucapnya sambil melangkah pergi.

“camomile dan chesse cake mbak, selamat menikmati.” Ucap pelayan itu sambil meletakan makanannya dimeja.

“makasih mbak.” Tempat ini banyak berubah, tapi bayangan Rendi ga pernah berubah ditempat ini.” Ucap Dela sambil tersenyum menikmati tehnya dan memandang daun-daun yang masih basah dari jendela. 

Dimeja kasir Rendi datang membawa pot bunga berisi tanaman lidah mertua untuk ditaruh diruangannya.

“boss, ada yang nyari, itu cewe yang duduk dimeja 20.” Ucap Cika.

“siapa?” ucap Rendi sambil melihat ke arah meja 20. “ini yang ngisi live music hari ini kok belum datang.”

“owh bentar lagi boss, tadi mereka ngomong kejebak macet.”

“ok gue kesana dulu yah.” Ucap Rendi sambil melangkah ke meja 20. Sesampainya di meja 20 Rendi meletakkan pot bunganya disampingnya.

“mbak nyari saya, ada apa yah?” ucap Rendi yang membuat Dela menoleh kearah Rendi dan Dela mematung. “mbak…” ucap Rendi bingung karena tidak ada respon.

“ini Rendi, ga mungkin.” Ucap Dela yang kini bergegas dan meletakkan uang 100k diatas mejanya dan langsung beranjak dari kursinya dan meninggalkan Rendi yang mengeluarkan ekspresi kebingungan.

Didalam mobil Dela melepaskan kaca matanya dan menangis, mengangis sejadi-jadinya, Dela menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi dengan Rendi, Dela mengingat semua yang terjadi dulu, bagaimana Rendi tidak mau tatto dan sekarang yang terjadi, Rendi merusak masa depannya hanya karena dirinya. Dela mengambil teleponnya

“haloo Tara.”

“iya Del, lo kenapa?”

“Rendi? Rendi ga koas lagi? Rendi kok ada di café Figo?” ucap Dela

“hum hiya Del, Rendi udah ga koas lagi, dan sekarang emang dia yang megang café Figo, kalo lo mau nemuin dia lagi, temuin langsung ajah Del, Rendi udah nungguin lo dari lama.”

“aku takut Ra, aku ngerasa bersalah.”

“Rendi ga bakal nyalahin lo kok. Temuin ajah. Udah yah. Bye.”

Dela melap air matanya, memperbaiki make upnya dan keluar dari mobil. Dela melangkah lagi kedalam café tersebut dengan kegugupan luar biasa yang ditutupi. Dela mencari Rendi dan Rendi sedang berjalan ke arah meja tamu. Dela melangkah dan melepaskan kaca matanya dan scraftnya, Dela langsung memeluk Rendi dari belakang dan total langsung membuat Rendi terkejut.

“maaf mas…” ucap Rendi kepada tamu yang sedang ditunggunyaa. Rendi melihat tangan yang melingkar di pinggangnya, terdapat tattoo pohon kelapa dan sunset. Rendipun menelan salivanya, jantungya berdetak lebih cepat dan Rendi melepas tangan itu dari pinggangnya.

“Rendi maaf.” Ucap Dela yang masih tertunduk. Rendi menghela nafasnya dan langsung memeluk Dela, memeluknya erat.

anjir, gue ga tau thanks God please thanks.”  Rendi hanya memeluk Dela dan tidak mempedulikan sekelilingnya. Rendi langsung menggendong Dela dan membawanya ke ruangannya.

“apakah bapak Bos sudah menemukan orang yang dicarinya?” ucap Budi kepada Cika yang sedari tadi memandang mereka.

“sepertinya sudah, kamu ga lihat ekspresi bos.” Ucap Cika

“iya yahh, baru kali ini aku lihat ekspresi bos kaya gitu.”

Diruangan Rendi, Rendi hanya memandangi Dela yang jaraknya hanya sejengkal dari wajahnya. Matanya berkaca-kaca, namun langsung ditepisnya.

“gue ga tau mau ngomong apa La.” Ucap Rendi yang masih menggenggam pinggang Dela. “hmhh… lo tambah cantik.”

“maafin aku Rendi.” Air mata Delapun terjatuh lagi.

“tolong stop ucap kata maaf La.” Ucap Rendi sambil menghapus air mata Dela. Lalu Rendi melepas sebuah cincin dari jari kelingkingnya dan menyematkannya langsung di jari manis Dela. “besok gue bakal lamar lo La, gue ga mau lo lepas lagi.”

“kamu yakin?” ucap Dela sambil menatap dalam mata Rendi.

“kenapa? Itu emang rencana pertama gue kalo ketemu sama lo, makanya gue bawa-bawa cincinnya tiap hari.”

“kita masih 25 tahun Ren.” Ucap Dela. “kakak ku ajah belum ada yang menikah.”

“ga mau tau La, gue Cuma mau lo.” ucap Rendi yang sudah bersandar di bahu Dela. Rendi memejamkan matanya “besok kita langsung ke Jakarta atau ke Bali duluan. Humhh gue pengen waktu berhenti disini ajah Del.”

“terserah kamu ajah.” Ucap Dela sambil mengelus kepala Rendi.

“La lo tau ga, gue kangen sampe mau mati.”

“iya Rendi aku juga kangen kamu kok.”

“jangan pergi lagi please.” Ucap Rendi yang mempererat pelukannya. “jangan sakit lagi. Lo udah cukup nge-hukum gue La.”

“Rendi kamu lanjut koas lagi yah…” ucap Dela yang membuat Rendi melepas pelukannya. “aku ga mau kamu gini hanya karena aku Rendi.” Rendi hanya memandangi Dela datar, “aku ga pernah kan buat permintaan sama kamu, jadi kali ini aku mau kamu koas lagi, aku pengen lihat kamu jadi dokter Ren.” Ucap Dela yang masih membuat Rendi mematung berpikir. “please… aku bakal lakuin yang kamu mau Ren.”

“Deal.” Ucap Rendi spontan yang langsung mencium kening Dela dan memeluknya lagi.

“maafin gue Del. Kalo ajah dulu gue ga emosi, kita ga bakal pisah selama gini.” Ucap Rendi yang langsung menohok jantung Dela.

“please ga usah diingatin lagi Ren.” Ucap Dela pelan yang masih berada di pelukan Rendi.

Sampai akhirnya apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia, sampai maut yang memisahkan. Rendi dan Dela akhirnya menikah walau awalnya sangat banyak cobaan yang mempertaruhkan hubungan mereka namun dengan keyakinan dan kepercayaan mereka bisa melewatinya, Rendi dan Dela memilih tinggal di Semarang, Dela membeli Café Figo dan Rendi melanjutkan koasnya.

“good morning sayang.” Ucap Rendi yang sedari tadi menunggu mata Dela tebuka.

“good morning. Ini dah jam berapa?” ucap Dela sambil menolehkan wajahnya mencari hp namun langsung dihadang Rendi. Rendi meletakkan tangannya diatas pipi Dela.

“Dela, kamu mau ga pindah ke Inggris?”

“kenapa?” tanya Dela.

“gue dapat beasiswa buat spesialis penyakit dalam di Inggris, kalo lo mau, gue ambil, kalo engga mau, yah gue buang.” Ucap Rendi sambil mengelus-elus kepala Dela.

“kamu kok ga ngomong kalo nyoba beasiswa.”

“kemarin iseng ajah sih, yah lolos.”

“kapan perginya?” tanya Dela sambil menarik selimutnya ke lehernya karena kedinginan.

“yashh…. I love you Del.” Ucap Rendi yang menarik selimutnya sampai menutupi kepala mereka berdua.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Miss Gossip
73      49     0     
Romance
Demi what?! Mikana si "Miss Gossip" mau tobat. Sayang, di tengah perjuangannya jadi cewek bener, dia enggak sengaja dengar kalau Nicho--vokalis band sekolah yang tercipta dari salju kutub utara sekaligus cowok paling cakep, tajir, famous, dan songong se-Jekardah Raya--lagi naksir cewek. Ini hot news bangeddd. Mikana bisa manfaatin gosip ini buat naikin pamor eskul Mading yang 'dig...
Carnation
13      13     0     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
TeKaWe
26      22     0     
Humor
bagaimana sih kehidupan seorang yang bekerja di Luar Negeri sebagai asisten rumah tangga? apa benar gaji di Luar Negeri itu besar?
Antara Depok dan Jatinangor
9      9     0     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
My love doctor
11      11     0     
Romance
seorang Dokter berparas tampan berwajah oriental bernama Rezky Mahardika yang jatuh hati pada seorang Perawat Salsabila Annisa sejak pertama kali bertemu. Namun ada sebuah rahasia tentang Salsa (nama panggilan perawat) yang belum Dokter Rezky ketahui, hingga Dokter Rezky mengetahui tentang status Salsa serta masa lalunya . Salsa mengira setelah mengetahui tentang dirinya Dokter Rezky akan menja...
Kumpulan Quotes Random Ruth
70      43     0     
Romance
Hanya kumpulan quotes random yang terlintas begitu saja di pikiran Ruth dan kuputuskan untuk menulisnya... Happy Reading...
Mistress
116      72     0     
Romance
Pernahkah kau terpikir untuk menjadi seorang istri diusiamu yang baru menginjak 18 tahun? Terkadang memang sulit untuk dicerna, dua orang remaja yang sama-sama masih berseragam abu-abu harus terikat dalam hubungan tak semestinya, karena perjodohan yang tak masuk akal. Inilah kisah perjalanan Keyra Egy Pillanatra dan Mohamed Atlas AlFateh yang terpaksa harus hidup satu rumah sebagai sepasang su...
Young Marriage Survivor
55      38     0     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
3600 Detik
76      51     0     
Romance
Namanya Tari, yang menghabiskan waktu satu jam untuk mengenang masa lalu bersama seseorang itu. Membuat janji untuk tak melupakan semua kenangan manis diantara mereka. Meskipun kini, jalan yang mereka ambil tlah berbeda.
Panggil Namaku!
232      146     0     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...