Read More >>"> MONSTER (BAB 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - MONSTER
MENU
About Us  

Bagi manusia, menjadi terkenal ada hal yang diimpikan. Menjadi sang yang di puja meskipun tak melebihi Tuhan adalah sebuah impian. Semua mata memandang pada satu titik. Semua atensi berpusat pada satu titik. Seperti salah satu pandangan yang menjadikan bumi sebagai poros kehidupan, seorang William Anantha telah begitu lama bermimpi sebagai sang bumi. Impiannya menjadi joker untuk para sutradara film telah dirintisnya dari berbagai jalan. Tak peduli jika jalan yang dilalui salah. Prinsipnya, jika tersesat, kau hanya butuh membuat jalur baru untukmu sendiri. Hanya untukmu. Dan si buta yang cantik akan menjadi tangga kokoh dan kuat untuk ia jadikan pijakan menuju ke puncak. Namanya akan meraup popularitas tinggi.

                Berbagai kesempatan yang datang dalam hidup telah banyak William lewatkan. Tapi kali ini tidak, ia menyeringai samar ketika matanya membidik gadis mungil bertongkat itu berjalan berlawanan dengannya. William dengan cepat berlari menghampiri, tanpa menyentuh seinci pun tubuh perempuan itu, William mengutarakan niatnya.

                “Mau kuantar ke kelas?”

                Si mata abu-abu itu menggeleng dengan sedikit menghindar. “Tidak, terima kasih”

                Sebelah alis Will terangkat tak suka, sebelum kemudian terganti oleh senyum ramah. “Tak apa, aku senang bisa membantumu”

                Tanpa basa-basi William menggandeng lengan si buta hingga tanpa bisa menolak si buta hanya menurut. Setelah mengantar, William dengan hati-hati dan lembut menuntun bahkan membantunya duduk di salah satu kursi kelas yang masih sepi.

                Mata elang William sumringah ketika segerombolan teman-temannya yang tadi berjalan di belakangnya sudah menyegatnya di depan kelas si buta. Mereka semua menyambut riuh William yang baru saja keluar dari menyelesaikan misi heroiknya.

                “Keren, Will” seru satu-satunya perempuan di gerombolan itu.

                “Tidak diragukan lagi. William tetap William. Si baik hati dari jurusan bahasa”

                Pujian yang diikuti dengan berbagai kalimat lain yang bermakna sama itu, membuat senyum William mengembang sempurna. Melelehkan siapapun yang melihatnya. Matanya ikut melengkung, hingga terlihat tulus sekali. Sedangkan hatinya membumbung tinggi. Dadanya tanpa disadari membusung.

                “Dia memang menarik” gumamnya pelan sekali.

***

                Entah bagaimana Tuhan menulis kisah si tampan yang haus perhatian dengan si buta yang cantik, kali ini Ia turunkan hujan tiba-tiba ditengah peralihan dari musim kemarau. Pukul setengah dua siang, parkiran fakultas sedang penuh-penuhnya. Si gadis buta itu berjalan seorang diri mencoba membaca jalan di antara jejeran motor. Ketika hujan tiba-tiba turun, semua orang berlarian meneduh di teras fakultas, tapi ia terus menggerakkan tongkatnya lebih keras. Berusaha mencari jalan untuk segera menepi.

                Maka, waktu dan tempat yang pas pula bagi William yang baru saja keluar dari pintu fakultas, berlari menerobos hujan dan dengan segera menuntun si buta tanpa perizinan. Kondisinya genting, pikirnya.

                “Terima kasih, untuk yang kemarin juga”

                William mengerutkan kening dan memiringka kepala, “Kau tahu aku? Bagaimana?”

                Si buta tersenyum, “Harumnya masih sama”

                “Ah, kau menghafal harumku”

                “I...iya. Maaf” pintanya merasa bersalah.

                “Bukan masalah, jangan khawatir. Hmmm namamu?”

                Si buta sedikit berpikir sebelum memutuskan menjawab. “Gressy, tapi biasa dipanggil Gress”

                “Nama yang cantik. Aku William, semester tiga”

                “Oh, kakak tingkat. Maaf, seharusnya aku memanggilmu Kakak. Maafkan aku”

                Dengan cepat William menggeleng, tapi merasa tak berguna ketika menatap manik abu-abu di depannya. “Tidak perlu memanggil Kakak. Panggil saja Will, itu terasa lebih nyaman”

                Dan perkenalan mereka di mulai dari hari berhujan itu. William semakin gencar menjalankan aksinya. Tak seharipun ia luput menghampiri Gress. Peringainya berhasil menggiring opini orang-orang seperti yang ia harapkan. Semua mulut membicarakannya. Tidak peduli jika mereka mencibirnya karena mendekati gadis buta. Baginya, selalu menjadi topik hangat setiap hari adalah impiannya. Kemanapun langkahnya, ia selalu berhasil mendengar namanya disebut. Banyak yang mencibir, banyak pula yang semakin mengaguminya karena aksinya yang menunjukkan bagaimana ia tak memandang fisik. Si baik hati dari fakultas bahasa, telah meningkatkan citra namanya.

                “Sedikit lagi akan sempurna” gumam William yang ia akhiri dengan seringai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Nice. Cuma mungkin ada beberapa kata yang aslinya bukan typo, tapi salah eja. Misalnya : mencegat bukan menyegat dan perangai bukan peringai. Ganbatte!!

    Comment on chapter BAB 1
Similar Tags
Why Him?
9      9     0     
Short Story
Is he the answer?
AROMA MERDU KELABU
90      68     0     
Romance
Dialog Hujan
339      270     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
After Rain [Sudah Terbit]
81      66     0     
Romance
Bagaimana rasanya terjebak cinta dengan tiga laki-laki yang memiliki hubungan saudara? Bilamana hujan telah mempertemukan kita berteduh di bawah payung yang sama, maka hujan juga bisa memisahkan apa yang sama-sama kita rasa, kemudian memulangkan kembali semua kenangan yang ada. Copyright � 2018, Deka Lika
Mawar Milik Siska
9      9     0     
Short Story
Bulan masih Januari saat ada pesan masuk di sosial media Siska. Happy valentine's day, Siska! Siska pikir mungkin orang aneh, atau temannya yang iseng, sebelum serangkaian teror datang menghantui Siska. Sebuah teror yang berasal dari masa lalu.
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
550      231     0     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
SALAH ANTAR, ALAMAKK!!
597      457     3     
Short Story
EMMA MERASA BOSAN DAN MULAI MEMESAN SESUATU TAPI BERAKHIR TIDAK SEMESTINYA
Sang Penulis
419      212     0     
Mystery
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat menggambarkan sebuah kejadian di masa depan. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dan tak ada juga yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat merusak kehidupan seseorang. Tapi, yang paling tak disangka-sangka adalah penulis tulisan itu sendiri dan alasan mengapa ia menuliskan tulisan i...
Between Earth and Sky
31      27     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...
Loading 98%
10      10     0     
Romance