Read More >>"> Drapetomania (8. Nugas dan Movie Marathon) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Drapetomania
MENU
About Us  

Hampir setiap malam, Lisya, Nadhira, Yasmin, Amalia, Mediana, Tamara, dan Rahmi punya kegiatan rutin yang mereka lakukan bareng-bareng diruang tengah lantai 2. Sebenarnya kegiatan malam mereka di bagi 2, pertama mereka berkutat dengan tugas kuliah mereka dan yang kedua movie marathon. Tapi kalau buat movie marathon, biasa menjelang weekend atau paling ya pas Sat-night. Tapi ngga semua ikut sih, kalau mereka ada janji atau jalan sama temen atau pacar, bahkan kalau ada pacar mereka yang mau ikutan acara weekend mereka ini, buat mereka ngga masalah sama sekali.  Kayak minggu kemarin pacarnya Rahmi, Aldrian, datang ke rumah habis dia malah ikutan movie marathon.

Ngomong-ngomong situasi malam ini, banyak buku penunjang mata kuliah yang jadi tugas mereka masing-masing berserakan dimana-dimana, binder mereka yang tak kalah berantakan karena sering lembarnya dibolak-balik, dan tak lupa laptop yang selalu jadi korban untuk tugas mereka. Apalagi kalau tugasnya berbentuk paper. Walaupun mereka bertujuh ini beda jurusan, mereka bakalan tetap saling bantu satu sama lain kalau-kalau tugas mereka ada yang susah atau butuh saran atau pendapat buat tugas mereka, terutama paper.

Nah, kalau sudah mengerjakan tugas kayak sekarang ini bisa-bisa mereka bertujuh itu selesai lewat dari jam 12 malam. Ya syukur-syukur kalau paginya mereka ada kelas siang atau lebih enak lagi kalau libur, jadi mereka ngga perlu bangun kesiangan. Tapi kalau ada kelas pagi, biasa merekamilih untuk ngga tidur sama sekali daripada nanti pas paginya kesiangan.

Dan sekarang ini, mata mereka konsen menatap ke layar laptop mereka masing-masing. Sesekali mata mereka melirik halaman buku referensi yang lagi dibukanya atau catatan yang ada di binder mereka, lalu kesepuluh jari menari diatas keyboard.

Tapi dari mereka bertujuh, ada satu orang yang terlihat sangat santai mengerjakan tugasnya sambil menggunakan headphone rose gold-nya, padalah mereka menyalakan lagu untuk menemani aktivitas mereka. Dia tidak membuka buku-buku tebal ataupun catatannya sedikitpun, tapi dia sibuk mencatat sesuatu di notebook-nya setelah menatap layar laptopnya. Bahkan dia juga tidak merasa terganggu dengan keberisikan teman-temannya yang sedang mendiskusikan sesuatu. Ditanya saja, dia tidak sadar.

“Woy!” Tamara menegur Yasmin sambil menyentil headphone yang sedang dipakai temannya itu.

Yasmin menghentikan kegiatannya sesaat, lalu melepas headphone-nya, “Ha? Kenapa?” tanyanya bingung sambil melepas benda berbentuk bando itu.

“Lagi, lu dipanggilin daritadi kaga nengok-nengok,” ujar Lisya.

Yasmin cuman bisa cengengesan, “Sorry deh, tadi ngga kedengeran ada yang manggil,” katanya. “So, is there something I missed?” tanya Yasmin.

“Yup!” jawab Nadhira gemas.

Yasmin menatap keenam temannya dengan alis terangkat, “About?

“Gue bantuin buat tugas gue ini,” Tamara menunjukan tugasnya yang terpampang di laptopnya ke hadapan Yasmin.

Yasmin menaruh laptopnya di sampingnya, lalu mengambil alih laptop Tamara, “Bantuin ngapain nih, Tam?” tanyanya sambil membaca artikel yang terpampang disana.

Your opinion about that article,” jawab Tamara. “Pendapat yang laen udah gue catet, nah tinggal lo yang belom,” sambungnya sambil menunjukan catatan kecilnya.

Yasmin mengganggukan kepalanya pelan, “Oke. gue baca dulu tapi,” Tamara ikut mengganggukan kepalanya.

Selang sepuluh menit, Yasmin sudah selesai baca artikel tersebut dan kini ia sedang pendapatannya tentang artikel itu di kertas catatan milik Tamara. Setelah itu mengembalikan kertas yang sudah ditulisnya ke Tamara, tak lupa laptopnya juga.

Thanks for helping me, guys,” ucap Tamara tulus.

Anytime,” balas Mediana.

“Kalo tugas ada susah ato minta bantuin ato apalah itu, bilang aja. Ya, tergantung otak mampu apa engga. Ga usah malu-malu, biasa juga lo pada malu-maluin gue ga masalah,” Yasmin mengendikan kedua bahunya santai.

Agree! Masa minta tolong aja pake malu-malu,” seru Amalia dan semuanya menggangguk setuju.

“Tapi kalo minta bantuin deketin sama si Malvin, gue ga mau ya,” ujar Yasmin tiba-tiba.

“Dih? Siapa juga yang mau deketin tuh cowo? Ogah banget,” ucap Amalia sengit.

“Idih ge-eran banget lo jadi cewe. Orang gue ngomong sama yang laen, kenapa lo yang nyamber coba?” cibir Yasmin. Dan kelima temannya yang lain tertawa mendengan ocehan mereka berdua. Apalagi saat Amalia ngomong seperti itu penuh percaya diri.

Amalia melempar bantal sofa yang di sebelahnya, “Temen laknat emang lu.”

“Terima kasih yang lebih laknat dari gue,” tutur Yasmin.

By the way, si Malvin apa kabar Li? Kok gue jarang liat berdua sama dia sih?” Nadhira bertanya sekaligus meledek temannya itu.

Amalia mengendikan bahunya tak acuh, “Ya mana gue tau, emang gue emaknya apa? Lagian, ga ketemu dia itu keajaiban banget buat gue, Ra. For your information,” jawabnya sedikit kesal.

***

Malam ini sedikit berbeda dari malam sebelumnya, karena hari ini weekend jadi mereka bertujuh akan menghabiskan malam minggu mereka dengan movie marathon. Mereka juga sudah membuat list mau nonton film apa saja, mulai dari The Kissing Booth, To All the Boys I’ve Loved Before, lalu The Honor List, Teke-Teke, dan yang terakhir Under The Shadow. List itu juga random mereka milihnya, gara-gara mereka liat reviewnya di Instagram terus mereka penasaran sama film-nya, jadi mereka bikin deh list-nya.

“Eh, kita mau nonton apaan dulu nih?” tanya Mediana sambil melihat list film mereka yang di post it yang tertempel di sisi TV mereka.

Rahmi mengendikan kedua bahunya, “Terserah sih, bingung gue mau yang mana dulu,” jawabnya lalu mendaratkan badannya ke sofa.

“Gimana kalau Teke-Teke dulu?” Tamara bertanya sambil menaruh semangkuk besar popcorn di atas meja coffee table.

Yasmin yang sedang memainkan handphone-nya, reflek mengandahkan kepalanya, “Harus banget horror dulu apa?”

“Alah bilang aja lo mau ngeliat si Peter Kavinsky. Ya kan?” tebak Amalia.

Yasmin mendesis pelan, “Kayak lo ga mau liat aja, be,” cibirnya.

Amalia menatap ke Yasmin sambil memainkan kedua alisnya ditambah smirk-nya, “Maulah! Siapa yang nolak ngeliat cowo ganteng coba?”

“Berarti Malvin, lo ga nolak ngeliat kan? Secara dia kan ganteng,” celetuk Nadhira tiba-tiba.

“Setuju! Temen-temen seangkatan gue aja pada ngefans sama doi,” sambar Lisya.

“Kenapa jadi nyambung ke Malvin sih?” tanya Amalia jutek.

“Soalnya ntar doi jodoh lo,” celetuk Yasmin.

“Najis!” umpat Amalia.

Tangan Tamara melayang menoyor kepala Amalia, “Heh, ga boleh gitu pea! Ntar kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo,” cibirnya.

“Gapapa dia kemakan omongan sendiri Tam. Paling ntar ni anak teriak-teriak ga jelas sendiri, terus jungkir balik sana-sini di kamar dia,” sambar Nadhira.

“Syukur-syukur nanti dia ga loncat dari rooftop gedung fakultas,” timpal Lisya.

Amalia melirik tajam ke keenam temannya itu, ia juga mendengus kesal karena dirinya, yang selalu saja, jadi bahan ledekan keenam temannya. Mana ngeledikinnya bawa-bawa Malvin lagi. Memangnya kenapa sih sama si Malvin itu? Oh bukan lebih tepatnya, ada apa dengan Malvin dengan dirinya? Oke, Amalia mengakui kalau Malvin itu memang ganteng, pake banget malah. Tapi mengingat setiap ketemu mereka adu bacot, Amalia jadi mikir lagi tentang Malvin. Dan Amalia ngga bisa bayangin kalau nanti laki-laki itu , seandainya jadi pacarnya. Ough! Nanti yang ada tremor di tangannya kambuh tiba-tiba, bukan shock jantung kayak yang lain. Itu tuh sudah mainstream banget.

Jadi daripada Amalia makin jadi bahan bully-an teman-temannya lagi, dia bangkit dari sofa lalu menyetel film yang sudah dipilih Tamara tadi, Under The Shadow. Ya mereka setuju film pertama yang mereka bakal tonton itu, walaupun tadi Yasmin sempat menolak tapi apa daya yang lain tetap kekeuh mau nonton itu. Yang penting nanti Yasmin tetap bisa lihat Noah Centineo. Hehe.

Dan di detik-detik pertama mereka nonton, mereka berenam masih saja nge-bully Amalia. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena di menit selanjutnya mereka berusaha fokus dengan filmnya.

Kadang mereka kasihan sih sama Amalia, karena dia sudah sering banget di bully. Tapi bahan bully-an mereka yang paling enak, ya Amalia. Jadi mau gimana lagi. Sudah gitu, terus kadang Amalia pasrah saja lagi dibully, jadi makin-makin kan keenam temannya yang lain ngebully dia.

Sabar ya, Li.

Film pertama sudah selesai, mereka langsung lanjut ke The Honor List, lanjut ke Teke-Teke, lanjut lagi ke The Kissing Booth, dan yang film terakhir, finally we will meet with Peter Kavinsky and Lara Jean Covey di To All the Boys I’ve Loved Before, setelah sebelumnya tadi mereka ketemu sama Noah Flynn dan Elle Evans.

Dan tentunya, Yasmin terlihat excited menonton film terakhir mereka itu. Bukan Yasmin doang sih, Nadhira, Lisya, Mediana, Amalia, dan Rahmi juga terlihat excited, kecuali Tamara. Cewek itu terlihat biasa saja, maklum Tamara itu tomboy, pakai banget. Jadi dia agak beda dengan keenam temannya yang lain. Ada sih yang tomboy juga, tapi engga kayak Tamara banget. Tomboynya masih diambang batas kewajaran, sometimes.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Sunset
117      74     0     
Romance
You are my sunset.
BANADIS
73      25     0     
Fantasy
Banadis, sebuah kerajaan imajiner yang berdiri pada abad pertengahan di Nusantara. Kerajaan Banadis begitu melegenda, merupakan pusat perdagangan yang maju, Dengan kemampuan militer yang tiada tandingannya. Orang - orang Banadis hidup sejahtera, aman dan penuh rasa cinta. Sungguh kerajaan Banadis menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal pada masa itu, Hingga ketidakberuntungan dialami kerajaan ...
Bertemu di Akad
68      28     0     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...
Army of Angels: The Dark Side
498      202     0     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Cinta Tak Terduga
35      29     0     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...
Renafkar
91      45     0     
Romance
Kisah seorang gadis dan seorang lelaki, yakni Rena dan Afkar yang sama-sama saling menyukai dalam diam sejak mereka pertama kali duduk di bangku SMA. Rena, gadis ini seringkali salah tingkah dan gampang baper oleh Afkar yang selalu mempermainkan hatinya dengan kalimat-kalimat puitis dan perlakuan-perlakuan tak biasa. Ternyata bener ya? Cewek tuh nggak pernah mau jujur sama perasaannya sendiri....
Breakeven
108      78     0     
Romance
Poin 6 Pihak kedua dilarang memiliki perasaan lebih pada pihak pertama, atau dalam bahasa jelasnya menyukai bahkan mencintai pihak pertama. Apabila hal ini terjadi, maka perjanjian ini selesai dan semua perjanjian tidak lagi berlaku. "Cih! Lo kira gue mau jatuh cinta sama cowok kayak lo?" "Who knows?" jawab Galaksi, mengedikkan bahunya. "Gimana kalo malah lo duluan ...
Sejauh Matahari
9      9     0     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
I Can't Fall In Love Vol.1
45      24     0     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
Thieves Sister
171      75     0     
Action
Remaja kembar yang bisa mencuri benda-benda bersejarah milik dunia dan membalas dendamkan kematian kakaknya. Apa yang terjadi selanjutnya?