Read More >>"> About us (Part 24) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - About us
MENU
About Us  

"waaaahh... sangat disayangkan, saya kira SMA ini yang dapat" lanjutnya dengan nada kecewa.

Mendengar itu Krystal langsung terbengong tak percaya, ia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh MC itu.

"maaf ya SMA ELLATIS, kali ini kalian masuk kedalam NOMOR SATU!!!" kata sang Mc yang semula lemas dan kecewa, menjadi semangat dan juga menggelegar dikata nomor satu.

Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini.

CUP~

Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya.

"kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang.

"gue tau"

"aaahh~ senengnya..." kata Gilang dengan memeluk Krystal erat. Dan entah dorongan darimana Krystal mejulurkan tangannya balik memeluk Gilang.

"hmmm..." gumam Krystal dengan senyum yang masih merekah di bibirnya.

Di sisi lain...

"woohhoo..." teriak Kelvin sembari meninju udara dengan melompat senang.

"kita bakal ketemu lagi di babak berikutnya. Selamat!" kata Lascrea kepada Kelvin yang masih dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.

"thanks" balas Kelvin sembari membalas uluran tangan Lascrea dengan senyum senangnya.

Tanpa aba-aba, tangan Kelvin menarik Lascrea spontan, menyebabkan Lascrea jatuh dalam pelukan hangat kelvin.

"thanks La, thanks a lot..." kata Kelvin lembut yang masih memeluk Lascrea sayang. Sedangkan yang dipeluk hanya bisa diam membeku dengan melebarkan matanya kaget.

"waaah... kanan kiri pelukan semua, gue ditinggal sendirian" gumam Fian tak percaya setelah melihat ke kanan dan kirinya yang menontonkan drama gratis.

"nasib jomblo emang" tambahnya lagi dengan nada ngenes.

"wooooiii! Inget tempat woooiii!!" teriak Fian akhirnya saat ia sudah tak kuat lagi melihat pemandangan di kanan dan kirinya yang menyebabkan sakit mata.

Mendengar teriakan tersebut otomatis mereka berempat tersadar dan segera melepaskan pelukannya. Lebih tepatnya sih tiga bukan empat. Karena Gilang tak juga melepas pelukannya pada Krystal.

"makanya cari pacar" gumam Gilang yang cukup di dengar oleh mereka. Ia bahkan tak juga melepas pelukannya dari Krystal.

"Lang... lepasin" kata Krystal pelan.

"nggak! Aku nggak mau. Lagipula kapan lagi kita bisa kaya gini" jawab Gilang enteng.

"lepasin nggak!"

"nggak!"

"oke gue berubah pikiran. Gue nggak jadi nrima tuh pertunangan gila" jawab Krystal akhirnya, dan itu sukses membuat Gilang melepaskan pelukanya dan menatap Krystal dengan serius.

"apa?" kata Krystal datar.

"tadi kamu bilang apa?" tanya Gilang dengan nada tak percayanya.

"gue nggak bilang apa-apa" jawab Krystal enteng dengan mengendikkan bahunya acuh.

"woooii... kalian mau pulang nggak?!" kata Kelvin keras yang sudah berada di ambang pintu gedung tempat mereka berada.

Menengar teriakan sang pengganggu, Gilang berdecak sebal dan segera berjalan menyusul Krystal yang sudah berada di depannya menuju pintu keluar bangunan tersebut.

Tak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di asrama mereka. Bahkan senyum tak pernah hilang dari raut wajah mereka.

"waaaah... saya tak menyangka tahun ini sekolah kita menyapu habis semua bidang olimpiade. Tepuk tangan untuk kalian semua!" kata kepala sekolah dengan gembiranya.

"nah, untuk hadiahnya, karena kalian lolos ke babak selanjutnya, kali ini kalian dapat pulang selama tiga hari. Setelah itu kita kembali lagi kesini untuk karantina selanjutnya. Oke?!"

"yaaa!" jawab mereka dengan semangat.

"baiklah, kalian istirahat hari ini, besok kalian boleh pulang. Dan nikmatilah hari bebas kalian itu"

Setelah mendengar itu, mereka segera menuju kamar mereka untuk mengistirahatkan tubuh lelah mereka.

"honey, besok pulang bareng aku ya,,,"

"gue dijemput sama kakak gue" jawab Krystal acuh, karna memang ia sangat lelah hari ini.

"ya udah deh kalau gitu, tidur yang nyenyak ya" kata Gilang dengan mengacak lembut rambut Krystal.

"tumben lo nggak bawel"

"aku tau kamu lelah, karena aku juga lelah. Jadi mending kamu istirahat aja gih"

"oke"

Setelah menjawab dengan singkatnya itu, Krystalpun langsung menuju kasur king size itu. Menenggelamkan wajahnya di bawah bantal. Masih ingat bukan jika asrama ini seperti hotel?

"kalau begini terus bisa gila gue!"

Drrrrttt... drrrrt... drrrrt...

"em, hallo" kata Krystal sebelum melihat nama yang memanggilnya.

"hy honey ada apa dengan nada bicaramu?"

"aht, sorry dad. Aku kira tadi kakak. Ada apa dad telfon jam segini?"

"hei! Memangnya dad harus telfon jam berapa? Dasar! Dad sama mommy kangen sama kamu honey, dan kami ingin memberikan hadiah atas pencapaianmu hari ini"

"ya, baby. Kapan kamu pulang huh? Apa kau tak merindukan mommymu ini?" sahut suara seorang perempuan dengan nada gemasnya.

"sorry mom, I Miss you too. Dan besok aku sudah bisa pulang, jadi jangan berlebihan seperti itu oke?"

"hmmm... terserah apa katamu sajalah. Tapi, bagaimana keadaan Gilang? Apa kamu masih ketus seperti dulu? Kalau iya, kamu keterlauan baby"

"kenapa tak mom tanyakan sendiri pada Gilang?. Dan soal sikap, hmmm... kau tanya saja sendiri pada Gilang, karna aku tak mungkin menilai sikapku sendiri, right?"

"kau sangat ahli dalam menghindari pertanyaan baby"

"hahaha... mom, kenapa kakak jarang menghubungiku hari ini, bahkan ini sudah hampir menjelang malam dan dia tak menghubungiku satu kalipun hari ini"

"apa kau sedang mengadu padaku sayang? Kenapa tak kau tanyakan sendiri saja kepada kakak tersayangmu itu" balas mommy Krystal dengan menyamakan perkataan Krystal.

"ck, kau ini mom. Kalau begitu aku ingin berbicara pada dad"

"aku disini honey, apa yang mom kamu katakan itu memang benar. Sekarang bawakan telfonmu itu pada Gilang, kami ingin berbicara dengannya"

"haaaaaah... kalian ini memang pasangan terkompak yang pernah aku temui"

"ya kami tahu" jawab Dela dan Romy bebarengan.

Krystalpun segera beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar sebelah. Ia bahkan belum sempat berganti pakaian karena insiden tadi.

Tok.... tok... tok...

"ya sebentar!" terdengar teriakan dari dalam yang cukup keras itu.

Tak lama kemudian, pintupun terbuka. Menampakkan sesosok pria dengan rambut basahnya yang masih menetes di dahinya menambah kesan seksi pada manusia tersebut, belum lagi dengan roti tawar sedikit kotaknya yang dengan sempurna terpampang dengan indahnya. Ugh... sangat menggiurkan.

"aaaaa.... dasar gila!! Ngapain nggak pakai baju!" teriak Krystal refleks dengan menutupi matanya, ia bahkan lupa dengan handphone di tangannya yang masih tersambung dengan orang tuanya.

"eht, ada apa hon? Aku kira tadi Kelvin, kan biasanya kalau kamu ada perlu sama aku kamu nyuruh Kelvin jadinya ya... gini" jawab Gilang dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia mempertontonkan tubuh menggiurkannya kepada perempuan selain kelurganya.

"KRYSTAL!!!"

Merasa disadarkan, Kystalpun kembali menatap benda pipih di tangannya yang berteriak kepadanya tadi.

"idiot! Udah sana pakai baju dulu. Mata suci gue jadi ternodai karna lo tau!" kata Krystal dengan menutup speaker handphonenya dan segera berbalik ke kamarnya tanpa memberitahu Gilang tujuannya.

"eh... iya mom dad" lanjutnya sembari kembali berjalan ke kamarnya.

Gilang yang melihat itu hanya bisa tersenyum tak enak. Ia tahu Krystal pasti merasa risih dengan keadaannya yang seperti ini tadi. Karna jujur dirinya sendiripun sama tak enaknya.

Setelah melihat Krystal menghilang di balik pintu sebelah, Gilangpun bergegas kembali ke dalam dan megenakan baju. Ia tadi lupa menanyakan keperluan Krystal ke kamarnya tadi. Untung saja kamar di depan sedang tak ada orangnya jadi ia tak perlu merasa tak enak dengan berlebihan.

Tok... tok... tok...

"siapa?!"

"ini aku Krys!"

"masuk"

Setelah mendapat ijin dari sang empunya tempat, Gilangpun segera melangkahkan kakinya kedalam tempat tersebut.

"kenapa Krys?" tanyanya sambil duduk di sofa dekat ranjang Krystal.

"nih mom dad pengen bicara sama lo"

Gilangpun menerima handphone yang diulurkan Krystal.

"aku jawabnya di sini apa dimana nih?"

"serah lo dah, capek gue" jawab Krystal singkat dan segera merebahkan kembali tubuhnya ke kasur tercintanya.

"kalau mau keluar, tutup pintunya oke. Dan jangan berani beraninya lo bawa kabur hp gue!" tambahnya dengan mata terpejam.

Sedangkan Gilang yang mendengar dan melihat itu langsung terkekeh pelan. Mana mungkin ia membawa kabur hp orang, ia bisa membeli sendiri, bahkan bisa membeli tempat jual hpnya. Kalau dia mau.

"kalau gitu di sini aja, kamu kalau mau istirahat, istirahat aja. Biar aku yang jagain" kata Gilang dengan menaik turunkan alisnya.

"iiiissshhh... brisik lo"

"hahahaha... ya udah aku ke kamar dulu, ntar hpnya aku balikin kalau udah selesai"

Krystal hanya menanggapinya dengan gumaman karna wajahnya yang sudah ia benamkan di bantalnya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • IndahTri

    Makasih ????

    Comment on chapter Part 1
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter Part 1
Similar Tags
Adelaide - He Will Back Soon
57      38     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
seutas benang merah
54      36     0     
Romance
Awalnya,hidupku seperti mobil yang lalu lalang dijalan.'Biasa' seperti yang dialami manusia dimuka bumi.Tetapi,setelah aku bertemu dengan sosoknya kehidupanku yang seperti mobil itu,mengalami perubahan.Kalau ditanya perubahan seperti apa?.Mungkin sekarang mobilnya bisa terbang atau kehabisan bensin tidak melulu berjalan saja.Pernah mendengar kalimat ini?'Jika kau mencarinya malah menjauh' nah ak...
Cinta Kita Yang Tak Sempurna
177      110     0     
Romance
Bermula dari kisah awal masuk kuliah pada salah satu kampus terkenal di Kota Malang, tentang Nina yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang aktivis di UKM Menwa yang bernama Aftar. Namun Nina tidak menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya dan tulus mencintainya bahkan rela berkorban pada akhirnya, dia adalah Gio. Namun dipertengahan cerita muncul-lah Bayu, dia ad...
FORGIVE
35      29     0     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Regrets
37      29     0     
Romance
Penyesalan emang datengnya pasti belakangan. Tapi masih adakah kesempatan untuk memperbaikinya?
Persapa : Antara Cinta dan Janji
174      106     0     
Fantasy
Janji adalah hal yang harus ditepati, lebih baik hidup penuh hinaan daripada tidak menepati janji. Itu adalah sumpah seorang persapa. "Aku akan membalaskan dendam keluargaku". Adalah janji yang Aris ucapkan saat mengetahui seluruh keluarganya dibantai oleh keluarga Bangsawan. Tiga tahun berlalu semenjak Aris mengetaui keluarganya dibantai dan saat ini dia berada di akademi persa...
Love vs Ego
201      123     0     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Sendiri
11      11     0     
Short Story
Sendiri itu menyenangkan
Monday
10      10     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
May be Later
346      187     0     
Romance
Dalam hidup pasti ada pilihan, apa yang harus aku lakukan bila pilihan hidupku dan pilihan hidupmu berbeda, mungkin kita hanya perlu mundur sedikit mengalahkan ego, merelakan suatu hal demi masa depan yang lebih baik. Mungkin di lain hari kita bisa bersanding dan hidup bersama dengan pilihan hidup yang seharmoni.