Read More >>"> Teater (Eps. 43) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Rangga dengan tubuh yang lelah berjalan keluar dari kubikel Dea. Ia baru saja menyerahkan laporan kesiapan pembukaan cabang baru. Rangga menghentikan langkahnya di depan kubikel Jean. “Hei, serius amat.”

Jean terkejut menatap Rangga, lebih tepatnya pada penampilan Rangga. “Abis nguli bang?” canda Jean.

Rangga menghela napas. Ia berjalan masuk ke dalam kubikel Jean dan duduk di atas kursi plastik di samping Jean.

“Seminggu ini bulak-balik terus.”

“Kan sendiri yang bilang sanggup.” Jean kembali menatap layar laptop.

“Gimana kerjaannya?”

“Lancar.”

Rangga mengangguk pelan sebelum mengeluarkan ponselnya yang beberapa hari ini terbengkalai karena kesibukannya.

“Ada pementasan lagi?”

“Enggak, cuman lagi ada lomba gitu.”

“Bakalan ikut?”

Jean mengangkat bahunya. “Kurang tahu, tapi kalo aku sih gak bisa ikutan.”

“Kenapa?”

“Bentar lagi UAS.” Rangga menganggukkan kepalanya.

“Aku juga gak ikut kalo beneran jadi.”

“Kenapa?” Jean melirik Rangga. “Jangan ngikut-“

“Jangan geer,” Rangga menyolek ujung hidung Jean. “Aku belum ngestok barang, nyari pegawai, beresin toko, dan masih harus bulak-balik keluar kota karena belum nemu kost-an atau kontrakan. Jadi mustahil kalo mesti ikutan juga.”

Jean menganggukkan kepalanya. “Yaudah, sana balik! Katanya capek.”

“Atau mesti balik lagi?” Rangga menggelengkan kepalanya dan sedikit melakukan peregangan.

“Besok giliran Dea ke sana, dia mau liat toko sekalian mau wawancara kerja katanya,” jelas Rangga. “Eh! Hari minggu jalan-jalan yuk? Mumpung aku gak sibuk nih.”

“Jalan-jalan kemana?”

“Kemana aja kek, refresing nih.”

“Yaudah dirumah kakak aja biar gak terlalu kecapean. Senin kan ada rapat.”

Rangga buru-buru menggelengkan kepalanya. “Kalo di rumah ada Nisa yang bakal gangguin.”

“Eh! Tadi kamu gak mau aku kecapean?” Rangga menyondongkan tubuhnya pada Jean. “Ciee perhatian.”

“Apaan sih! Sana! Katanya mau istirahat.”

“Nanti aja abis makan siang.” Rangga melirik jam tangannya. “Makan di depan lagi, yuk?”

“Yaudah, sekarang kakak tunggung aja di mushola sekalian istirahat.”

“Bener nih?” tanya Rangga meyakinkan.

“Tumben-tumbenan kamu langsung mau biasanya mesti dipaksan dulu.”

Jean berdecak kesal ke arah Rangga. “Yaudah-“

“Aku tunggu di mushola, ya?” potong Rangga yang lasung melesat pergi dari kubikel Jean.

~

‘Kamu mau ikut pentas buat lomba nanti?’

Jean menghentikan kegiatan makannya sejenak. Ia memilih membalas pesan dari Dion.

‘Gak bisa, bentar lagi UAS. Kamu gak UAS?’

“Jean?” panggil Rangga. Jean hanya bergumam dan masih fokus pada ponselnya. “Kalo nanti aku ditugasin di luar kota berarti kita jarang ketemu dong.”

“Hm,” Jean kembali bergumam.

“LDR-an dong kita,” keluh Rangga sambil mengaduk makanannya tak minat.

“Hm.”

“Ish! Jawabnya hm-hm terus!” Rangga menatap ke arah Jean yang masih asik dengan ponselnya.

Ia menarik paksa ponsel Jean dan menatap layarnya. “Nungguin balesan dari Dion?” tanya Rangga sinis.

Jean menghela napas pelan. Ia tahu jika Rangga akan sangat sensitif jika melihat ia berinteraksi dengan Dion. “Baru kebuka juga.”

“Eh! Mau ngapai itu!” pekik Jean saat Rangga melakukan sesuatu pada ponselnya.

“Mau aku blokir!”

“Sembarangan,” Jean merebut kembali ponselnya. “Emang kenapa sih sampe harus blokir nomor Dion?”

“Dia itu caper sama kamu Jean.”

“Aku gak ngerasa tuh.”

“Iyalah. Sebagai lelaki-“

“Kakak juga caper pake banget. Berarti nomor kakak aku blokir aja?” potong Jean sembari memainkan ponselnya.

“Belain aja terus.” Rangga menjejal mulutnya dengan makanan karena kesal.
Jean menarik napasnya dalam. “Kakak sama Dion itu ada masalah apa sih? Setiap ketemu kayaknya ada dendam gitu.”

“Udahlah males gue.” Jean mengerutkan keningnya, melihat Rangga yang berenggut marah padanya.

~

Oleh Luthfita A.S.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Werewolf Game
4      4     0     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
One Day.
7      7     0     
Short Story
It's all about One Day.
Forgetting You
47      26     0     
Romance
Karena kamu hidup bersama kenangan, aku menyerah. Karena kenangan akan selalu tinggal dan di kenang. Kepergian Dio membuat luka yang dalam untuk Arya dan Geran. Tidak ada hal lain yang di tinggalkan Dio selain gadis yang di taksirnya. Rasa bersalah Arya dan Geran terhadap Dio di lampiaskan dengan cara menjaga Audrey, gadis yang di sukai Dio.
Aku Mau
236      102     0     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Twisted
48      25     0     
Romance
Cinta. Kecil namun sanggup mengubah hidup. Ia menjadikan sesuatu begitu indah dan sempurna. Namun, apa yang nampak bukanlah apa yang sesungguhnya. Emily Primadona tidak pernah menyangka bahwa ia memasuki sebuah drama kehidupan yang biasanya hanya ada di dalam film dan novel. Namun ia tak boleh berhenti apapun alasannya, atau ia akan terjebak selamanya. (Berdasarkan kisah nyata.) ~~~ ...
Cinta Kita Yang Tak Sempurna
118      58     0     
Romance
Bermula dari kisah awal masuk kuliah pada salah satu kampus terkenal di Kota Malang, tentang Nina yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang aktivis di UKM Menwa yang bernama Aftar. Namun Nina tidak menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya dan tulus mencintainya bahkan rela berkorban pada akhirnya, dia adalah Gio. Namun dipertengahan cerita muncul-lah Bayu, dia ad...
Do You Want To Kill Me?
79      39     0     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
Sahara
413      151     0     
Romance
Bagi Yura, mimpi adalah angan yang cuman buang-buang waktu. Untuk apa punya mimpi kalau yang menang cuman orang-orang yang berbakat? Bagi Hara, mimpi adalah sesuatu yang membuatnya semangat tiap hari. Nggak peduli sebanyak apapun dia kalah, yang penting dia harus terus berlatih dan semangat. Dia percaya, bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Buktinya, meski tubuh dia pendek, dia dapat menja...
Light in the Dark
44      26     0     
Romance
Roger
35      24     0     
Romance
Tentang Primadona Sial yang selalu berurusan sama Prince Charming Menyebalkan. Gue udah cantik dari lahir. Hal paling sial yang pernah gue alami adalah bertemu seorang Navin. Namun siapa sangka bertemu Navin ternyata sebuah keberuntungan. "Kita sedang dalam perjalanan" Akan ada rumor-rumor aneh yang beredar di seluruh penjuru sekolah. Kesetiaan mereka diuji. . . . 'Gu...