Read More >>"> Nadine (Nadine 3.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nadine
MENU
About Us  

            Pagi ini terjadi keributan yang sangat dahsyat di rumah Nadin. Pasalnya Nadin bangunnya kesiangan. Mana hari ini ada upacara di sekolah. Dan lebih parahnya lagi, hari ini Nadin bertugas menjadi pembaca janji siswa.

            “Ih Mama kok ngga bangunin Nadin sih,” ucap Nadin sambil berlari ke arah meja makan.

            “Loh Mama udah bangunin kamu Din. Udah teriak teriak dari depan kamar kamu. Lagian salah kamu juga, ngapain pake kunci pintu kamar segala. Kan Mama ngga bisa masuk kamar kamu,” jawab Bu Endah.

            “Salahin Arkan tuh Ma. Dia mau ambil charger kakak,” bela Nadin.

            “Loh kok jadi aku yang salah si Kak? Kakaknya aja yang pelit Ma, lagian mau pinjam bentaran doang ngga boleh,” jawab Arkan.

            “Udah udah jadi malah berantam. Naura ngga boleh dengerin kakak sama abang berantam ya,” ucap Bu Endah ke putri kecilnya.

            Jadi Bu Endah dan Pak Diman punya tiga orang anak. Anak pertama yaitu Nadin, kedua Arkan, dan ketiga Naura. Dengan selisih jarak yang hanya lima tahun antara Arkan dan Naura, dan selisih tiga tahun antara Nadin dengan Arkan.

            “Yaudah ayo buru berangkat Kan. Entar gue telat nih.”

            “Ya Alloh bentaran juga kali kak. Masih minum nih gue,” kata Arkan.

            Arkan segera bangkit dari tempat duduknya. Mereka berdua segera berpamitan ke sekolah.

            “Pergi Ma, pergi Yah, Assalamualaikum,” ucap mereka berbarengan.

            Karena waktu nya sudah sangat mepet banget, jadi yang ngebonceng adalah Nadin. ‘biar dia bisa memburu waktu’ katanya. Padahal biasanya Nadin ngga pernah mau ngebonceng. Alhasil dua menit sebelum bel sekolah Nadin berbunyi, dia sudah sampai di depan gerbang.

            “Hari ini lo yang bawa motor ya Kan. Gue ngga sempat mau markir lagi. Jangan ngebut lo. Awas aja kalau motor gue lecet. Terus kalau pulang langsung pulang lo. Jangan kelayapan. Entar sore gue ada latihan. Lo nanti sore jemput gue. Jangan lupa,” ucap Nadin sambil menyerahkan helm nya ke Arkan.

            “Iya berisik banget lo. Udah buruan masuk lo, katanya udah telat.”

            “Yaudah kakak lo yang paling cantik ini masuk dulu. Assalamualaikum,” pamit Nadin ke Arkan.

            Nadin langsung berlari menuju gerbang. Tanpa melihat ke arah Arkan lagi.

            “Untung gue sayang lo kak,” ucap Arkan sambil meninggalkan Sekolah Nadin.

            Begitulah Arkan dan Nadin. Kalau lagi di rumah, mereka berbicara akan menggunakan aku kamu. Ngga dibolehin Bu Endah menggunakan lo gue. Ngga sopan katanya. Tapi kalau sudah di luar, mereka akan kembali menggunakan kata lo gue. Dasar. Perilaku anak zaman sekarang.

                                                                    ****

            “Lo memang tuli ya Din. Kan kemaren gue udah bilang di grup kalau ngga boleh satupun petugas upacara yang datangnya telat,” kata Abi.

            Abi adalah ketua ekstrakulikuler paskibra SMA 11 Bogor. Jadi Abi lah yang bertanggung jawab sepenuhnya atas angkatan mereka.

            “Kan gue datang tepat waktu Bi. Maaf kalau tadi mepet. Soalnya tadi gue kesiangan,” jawab Nadin.

            “Alah alasan aja lo. Lagian lo kan memang selalu begitu. Telat. Dan ngga bertanggung jawab. Heran gue kenapa lo bisa jadi sekretaris osis. Padahal kinerja lo juga biasa aja,” ucap Abi kepada Nadin.

            “Lah lo kok jadi ngegas Bi? Padahal gue cuma telatnya dikit doang. Heran gue sama lo. Padahal gue ngga punya salah sama lo, tapi omongan lo itu kayak kuah pecalnya Bu Nunung. Pedas dan ngga berperasaan.”

            “Udah balik ke kelas yuk Man. Males gue lama lama disini,” ajak Nadin ke Manda.

            Seperginya Nadin dan Manda, suasanya di lapangan basket itu masih diam. Mereka yang berada disana takut untuk berbicara. Apalagi sifat Abi yang lagi mode nyebelin itu kambuh. Terkadang mereka heran, mengapa kalau berhubungan dengan Nadin pasti Abi selalu emosi. Bahkan terkadang Nadin cuma diam saja pun, Abi tetap marah ke Nadin.

            “Bingung gue sama lo Bi. Kalau berhubungan dengan Nadin lo pasti selalu sensitif. Selalu emosi ngga jelas. Kurangin sifat tempramen lo Bi. Kita semua disini milih lo jadi ketua karna kita tau lo orangnya bisa memimpin dan tegas. Bukan malah gini, lo emosian ngga jelas buat semua teman teman lo yang berada di sini jadi takut sama lo,” kata Adam akhirnya.

            Di angkatan mereka, cuma Adam lah yang berani ambil tindakan kalau Abi sedang emosian. Karena Adam adalah teman Abi sejak mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

            “Maaf kalau memang gue emosian ngga jelas. Kalau dia nya ngga mancing gue, pasti gue juga ngga emosi kayak gini,” ucap Abi sambil berjalan meninggalkan lapangan basket.

                                                          

How do you feel about this chapter?

1 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • nadyakiransd

    semangat terus ya thorr

    Comment on chapter Nadine 5.
  • Resyat

    Semangat terus Thor. Ditunggu kelanjutannya. Ceritanya seru buat penasarannya????????

    Comment on chapter Nadine 4.
Similar Tags
Gebetan Krisan
289      223     3     
Short Story
Jelas Krisan jadi termangu-mangu. Bagaimana bisa dia harus bersaing dengan sahabatnya sendiri? Bagaimana mungkin keduanya bisa menyukai cowok yang sama? Kebetulan macam apa ini? Argh—tanpa sadar, Krisan menusuk-nusuk bola baksonya dengan kalut.
Pertama(tentative)
46      36     0     
Romance
pertama kali adalah momen yang akan selalu diingat oleh siapapun. momen pertama kali jatuh cinta misalnya, atau momen pertama kali patah hati pun akan sangat berkesan bagi setiap orang. mari kita menyelami kisah Hana dan Halfa, mengikuti cerita pertama mereka.
Crystal Dimension
10      10     0     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
DUA PULUH MENIT TERAKHIR
8      8     0     
Short Story
Setiap waktu sangat berarti. Selagi ada, jangan terlambat untuk mengatakan yang sesungguhnya. Karena kita tak tahu kapan waktu akan merenggutnya.
Cinta Dalam Diam
10      10     0     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.
Flower With(out) Butterfly
6      6     0     
Romance
Kami adalah bunga, indah, memikat, namun tak dapat dimiliki, jika kau mencabut kami maka perlahan kami akan mati. Walau pada dasarnya suatu saat kami akan layu sendiri. Kisah kehidupan seorang gadis bernama Eun Ji, mengenal cinta, namun tak bisa memiliki. Kisah hidup seorang gisaeng yang harus memilih antara menjalani takdirnya atau memilih melawan takdir dan mengikuti kata hati
Untitled
0      0     0     
Romance
This story has deleted.
Tak Pernah Memiliki
14      14     0     
Short Story
Saling menunggu seseorang, dalam diam. Berakhir tak indah, berujung pisah. Kita yang tak pernah bisa untuk saling memiliki.
Rasa yang tersapu harap
306      197     0     
Romance
Leanandra Kavinta atau yang biasa dipanggil Andra. Gadis receh yang mempunyai sahabat seperjuangan. Selalu bersama setiap ada waktu untuk melakukan kegiatan yang penting maupun tidak penting sama sekali. Darpa Gravila, cowok sederhana, tidak begitu tampan, tidak begitu kaya, dia cuma sekadar cowok baik yang menjaganya setiap sedang bersama. Cowok yang menjadi alasan Andra bertahan diketidakp...
NADA DAN NYAWA
302      178     0     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...