Read More >>"> Mendadak Pacar (12) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendadak Pacar
MENU
About Us  

-12-

 

Balik sekolah gue ke Dago beli macchiato buat David, abis itu terus langsung ke rumah sakit. Kemaren gue belom sempet ngobrol berdua sama dia, jadi belom sempet minta maaf. Sampe di kamar David, dia lagi baca buku sendirian.

"Tumben belajar." Kata gue.

"Iya, kan udah mau ujian. Soalnya gue ujian disini, jadi nggak bisa liat jawaban elu."

"Berengsek emang si Ricky. Eh ngomong-ngomong lu sendiri aja, nggak ada yang nengokin?"

"Nia lagi dijalan katanya, bareng Rena. Bokap nyokap gue masih kerja, paling ntar maleman kesini. Elu juga sendirian, si kusut mana?"

"Jemput Wina ke IKTI, katanya si Wina juga mau nengokin elu. Eh iya, gue bawain ini nih, terus salam dari Teh Yuni." Kata gue sambil ngasihin gelas macchiato. "Terus gue juga mau minta maaf buat yang kemaren." Gue duduk di kursi sebelah tempat tidur David.

"Iya Yo, gue ngerti elu kebawa emosi abis diputusin. Dan gue juga nggak maksud buat ngomong gitu ke elu, maafin gue juga. Terus..soal Asti, berani sumpah gue nggak ada niatan buat ngerebut dia dari elu." Katanya sambil mimum macchiato-nya.

"Tapi elu mungkin ada benernya, gue cuma penipu yang suka mainin perasaan orang lain. Gue pikir, mungkin lebih baik kalo dia pacaran sama elu."

David ketawa kecil terus bilang "Yo, lu masih nggak ngerti juga ya? Gue nggak naksir sama Asti."

"Terus pas gue tanya kemaren kok elu diem aja nggak bisa jawab?"

David senyum. "Coba ambilin dompet gue Yo, tuh di atas meja."

"Nih." Kata gue sambil ngasihin dompetnya.

Dari dompetnya, David ngeluarin selembar foto. "Sebelom gue liatin nih foto, kalo lu mau nonjok gue lagi, tunggu sampe gue sembuh dulu ya." Katanya sambil senyum-senyum geli.

"Jangan bilang si Rena?!" Kata gue sambil ngambil foto itu dari David.

Begitu gue liat fotonya, kontan gue langsung ngakak geli. Yang bikin gue sebel adalah, gue nggak bisa ketawa keras-keras di rumah sakit. Jadi gue cuma bisa ngakak tanpa suara, jenis ketawa yang bikin sakit perut.

"Sekarang ngerti kan lu kenapa gue nggak pernah mau bilang?"

"Vid..seriusan?! Tiwi?! Lu liat apanya dari dia Vid?" Gue masih senyum-senyum geli. Gila, gue bener-bener nggak nyangka kalo si cewek misterius itu ternyata Tiwi.

"Liat dari apanya ya? Mungkin dari faktor yang nggak bisa diliat kali ya? Suka sama orang kan nggak selalu harus dari tampilan luar Yo. Gue memang nggak bisa jelasin, tapi kadang-kadang cinta memang nggak butuh penjelasan."

"Berat amat omongan lu Vid. Cepetan nyatain, dia banyak yang naksir loh di kampus." Kata gue pas Nia sama Rena nongol dari balik pintu.

"Berdua aja? Nggak barengan si Asti?" Tanya David.

"Asti paling besok, mau belajar dulu buat ujian katanya." Jawab Nia.

"Kita bawain ini Vid, buah-buahan." Rena nyimpen plastik berisi buah-buahan di atas meja.

"Wih asik, makasih Ren."

"Hmm." Rena senyum, terus ngeliat gue. "Eh Yo, aku mau ngomong berdua boleh?" Tanya Rena, gue cuma ngangguk.

Sebelum gue keluar dari kamar, David bilang "Yo, thanks macchiato-nya."

* * *

Gue sama Rena duduk berdua di ruang tunggu. Dari mukanya, Rena keliatan agak sedih. Gue masih belom tau apa yang sebenernya mau dia omongin, sampe akhirnya dia bilang..

"Tadi..di sekolah, Asti cerita loh sama aku."

"Tentang?"

"Tentang lab komputer, tentang alasan kamu sama dia putus, semuanya."

Oke, gue kaget. Sekarang Rena tau perasaan gue, dan gue bingung sekarang nggak tau mesti ngomong apa.

"Emm..aku nggak tau mesti dari mana jelasinnya."

"Jelasin mulai dari kenapa nggak pernah bilang sama aku?"

"Dulu aku nggak pernah berani bilang Ren."

"Hmm..jadi kamu bener suka sama aku?"

"Iya..dulu." Gue mengiyakan sekaligus ngebantah.

"Hmm.." Matanya sedikit berkaca-kaca.

"Kamu gapapa Ren?"

"Emm..sebenernya, aku juga suka sama kamu."

Gue diem, kaget sekaligus bingung. Udah nggak keitung berapa kali dalem hidup gue, gue pengen denger kalimat itu dari mulut Rena. Tapi sekarang situasinya udah nggak kayak dulu lagi.

"Ren.."

"Aku ngerti, aku ngerti kamu sekarang sayang sama Asti. Gapapa, mungkin aku juga salah, dulu nggak pernah bilang ke kamu."

Sekitar lima menit, gue sama Rena cuma diem di situ. Gue ngerasa bener-bener bego. Padahal selama ini Jaka sama David udah sering bilang kalo Rena juga suka sama gue, tapi gue nggak percaya. Mungkin mereka bener, gue nggak peka.

"Apa jadinya ya Ren, kalo dulu aku nggak salah nembak? Kalo dulu aku jadinya sama kamu."

Dan Rena bilang "Kalo kamu jadinya sama aku, kamu nggak akan pernah tau kalo Asti yang terbaik buat kamu." Dia diem sebentar. "Aku ngaku kalah Yo, aku nggak akan pernah bisa gantiin dia. Mungkin dari awal, memang Asti yang harusnya baca tulisan kamu di lab."

"Maafin aku ya Ren."

"Hmm..iya gapapa Yo." Dia senyum, bukan pura-pura senyum, bukan maksain senyum, tapi beneran senyum, tulus, merelakan.

* * *

Di kamar David sekarang udah ada pasangan aneh tapi nyata, Jaka sama Wina. Jaka memang selalu bisa bikin suasana jadi kocak, apalagi sekarang David memang lagi butuh hiburan.

"Jaka udah dong, kan kita bawain buah-buahannya buat David, bukan buat elu." Kata Nia.

"Gapapa lah Nay, dia udah lama kali nggak ke hutan, udah jarang nemu pisang di kota." Kata David.

"Heh somplak, ada cewek gue nih, bikin malu aja."

Semua yang ada di situ ketawa, termasuk Rena. Seneng banget gue ngeliat semuanya bisa ketawa bareng-bareng kayak gini lagi. Tapi tetep sih rasanya ada yang kurang, kurang Asti.

"Eh ngomong-ngomong Yo, lu emang udah ngasih restu sama si David?" Jaka cengengesan.

"Lah, gue sih santai. Punya hak apa gue ngelarang orang buat bahagia."

"Wih, sadis bener tuh quote nyomot dari internet."

"Dih, kagak lah! Mikir sendiri tuh."

Tiba-tiba Tiwi dateng. "Halo halo halo."

"Yah ada si Tiwi, bubar ah bubar." Kata Jaka sambil keluar, gue sama yang lain juga ngikutin.

"Jahat amat lu Ka." Kata Tiwi.

Dan kami pun ninggalin David sama Tiwi berdua aja di rumah sakit, siap-siap buat menyongsong Ujian Nasional demi masa depan gue yang semoga bisa cerah nantinya.

* * *

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Rin17rin

    Mantap nih wajib dibaca

    Comment on chapter 1
Similar Tags
Hunch
455      203     0     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
With You
185      48     0     
Fan Fiction
Kesan pertama yang dapat diambil dari seorang Jevano ketika pertama kali bertemu adalah laki-laki berparas tampan dengan aura dingin dan berwawasan luas, tapi sayangnya Jevano tidak peka. Tampannya Jevano itu lengkap, manis, ganteng, cool, dan ga bikin bosen. Bahkan kalau dilihat terus-terusan bikin tambah sayang. Bahkan perempuan seperti Karina yang tidak pernah tertarik dengan laki-laki sebelum...
Without End
24      15     0     
Mystery
Di tahun akhir masa SMA nya, atas ajakan dari sahabat baiknya, ia ikut kencan buta dan bertemu dengan pria tampan dengan perilaku yang sangat sopan. Ia merasa bahwa pria tersebut memiliki sisi lain dan tak bisa tak menjadi tertarik, hingga mengantarkan dirinya sendiri terjebak ke dalam lubang yang ia gali sendiri. Kebahagiaan, ketakutan, perasaan terbelenggu, tercekik, sesak nafas, dan ha...
Pesona Hujan
17      11     0     
Romance
Tes, tes, tes . Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya. Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu. Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
Yang ( Tak ) Di Impikan
346      285     4     
Short Story
Bagaimana rasanya jika hal yang kita tidak suka harus dijalani dengan terpaksa ? Apalagi itu adalah permintaan orangtua, sama seperti yang dilakukan oleh Allysia. Aku melihat Mama dengan maksud “ Ini apa ma, pa ?” tapi papa langsung berkata “ Cepat naik, namamu dipanggil, nanti papa akan jelaskan.” ...
Marry Me
6      6     0     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
Who Is My Husband?
223      99     0     
Romance
Mempunyai 4 kepribadian berbeda setelah kecelakaan?? Bagaimana jadinya tuh?! Namaku.....aku tidak yakin siapa diriku. Tapi, bisakah kamu menebak siapa suamiku dari ke empat sahabatku??
Simbiosis Mutualisme seri 1
205      94     0     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Memorieji
116      46     0     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Love Never Ends
167      84     0     
Romance
Lupakan dan lepaskan