Read More >>"> School, Love, and Friends (Chapter 5) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - School, Love, and Friends
MENU
About Us  

Katelyn sedang duduk di kursi kerjanya sambil bersandar dan beristirahat sejenak. Sejak kemarin Katelyn terus bekerja tiada henti di ruang kerjanya. Itu wajar saja, mengingat Katelyn akan mulai membangun bisnisnya di tempat tinggalnya yang sekarang ini. Meskipun Katelyn mempunyai banyak harta dari warisan kakeknya, Dia tidak mau bergantung pada itu, bahkan Katelyn tidak menggunakan sedikitpun uang warisannya. Bukan berarti Katelyn tidak perduli, Katelyn hanya tidak ingin kerja keras Kakeknya diambil begitu saja oleh orang lain, karena itu Katelyn akan membantu Kai untuk menjaga warisan Kakek apapun caranya.

Katelyn menghela nafas dan kembali melirik laptopnya untuk melanjutkan kerjanya, tetapi Dia berhenti ketika mendengar keributan kecil di ruang tengah. Awalnya Katelyn mengacuhkannya, tetapi akhirnya Katelyn memutuskan untuk memeriksanya ke ruang tengah. Langkah Katelyn berhenti ketika melihat kepala pelayan rumahnya, Gilbert dan asistennya Mina sedang bertengkar di ruang tengah, di dekat lemari buku. Entah apa yang sedang mereka berdua perdebatkan hingga menarik perhatian Katelyn.

"Kalian sedang apa?" Kata Kateyn sambil berjalan menghampiri Gilbert dan Mina.

"Ah, nona Katelyn, Kami hanya berdebat dimana Kami akan meletakkan barang-barang milik tuan Kai." Kata Gilbert.

Ah benar juga, hari ini Kai akan pindah ke rumah Katelyn, dan hari ini Kai sudah mengirimkan semua barang-barangnya. Kai sendiri akan datang malam hari, setelah pulang dari kantor. Dan sudah menjadi tugas Gilbert untuk mengurus semua barang Kai.

"Kenapa kalian mesti berdebat? Letakkan saja barang-barangnya di kamar, Kita punya banyak kamar bukan?" Kata Katelyn yang agak bingung.

"Justru itu masalahnya, Kami berdebat di kamar mana Kami harus meletakkan barangnya. Aku awalnya ingin meletakkan barang tuan Kai di kamar sebelah nona Katelyn, tetapi Gilbert melarangku melakukannya!" Kata Mina sambil menunjuk wajah Gilbert dengan kesal.

"Tentu saja! Kamar yang ada di sebelah kamar nona Katelyn itu adalah kamar tuan James! Mengapa Kau ingin meletakkan barang Tuan Kai di sana?" Kata Gilbert sambil memandang Mina dengan kesal.

"Bicara apa Kau? Yang berhak tidur di kamar itu adalah tuan Kai! Dia kan tunangan nona!" Kata Mina tidak terima.

Katelyn hanya menghela nafas panjang melihat Gilbert dan Mina bertengkar hanya karena masalah sepele seperti itu. Katelyn tidak percaya mereka berdua bertengkar hanya karena masalah kamar, sungguh perihal yang sangat tidak penting untuk diperdebatkan. Di lantai satu ada dua kamar, kamar Katelyn dan kamar kosong yang belum terpakai. Kebanyakan kamar terletak di lantai dua, termasuk kamar Gilbert dan Mina, yang memang sejak dulu tinggal di rumah Katelyn.

"Sudahlah, berhenti bertengkar." Kata Katelyn.

Gilbert dan Mina pun segera berhenti bertengkar, tetapi masih saling menatap dengan kesal. Memang sulit bagi mereka untuk akur, karena Mina berpihak pada Kai, sedangkan Gilbert berpihak pada James. Lucu, bukan?

"Aku akan pindah di kamar Kakek di lantai dua, Aku memang sudah lama ingin pindah di sana. Jimmy akan tidur di kamar lamaku, dan letakkan saja barang-barang Kai di kamar sebelahnya. Kai itu tunanganku, dan Jimmy itu bodyguardku. Tidak ada yang mesti kalian perdebatkan." Kata Katelyn yang kemudian segera pergi menuju ruang kerjanya.

Dia tidak bisa membuang-buang waktunya untuk hal yang sia-sia, Dia harus kembali bekerja. Sementara Gilbert dan Mina segera melakukan apa yang Katelyn perintahkan dan segera merapikan kamar Kai dan James yang kini sudah bersebrangan itu. 

.

.

.

.

James berkeliling rumah dengan nafas yang tersengal-sengal. Malam itu James baru saja pulang dari latihan bela dirinya dan Dia terlihat sangat lelah. James tidak melihat keberadan Katelyn ketika Dia pulang, dan sekarang Dia berjalan menyusuri rumah untuk mencari Katelyn, dan akhirnya James menemukan Katelyn di ruang kerja. Sekarang sudah pukul setengah sembilan malam, dan Katelyn masih saja bekerja di ruang kerjanya. Sejak tadi pandangannya tidak pernah terlepas dari laptopnya.

"Kau tidak menjemputku." Kata James sambil memasuki ruang kerja Katelyn.

Katelyn terkejut melihat James, sekaligus menyesali kebodohannya yang melupakan James karena terlalu sibuk bekerja.

"Ah maafkan Aku, hari ini Aku sangat sibuk. Tapi Pak Jim menjemputmu kan?" Kata Katelyn sambil menutup laptopnya dan segera berjalan menghampiri James yang mengangguk pelan.

"Lagi pula, mulai sekarang Kau yang seharusnya menjemputku dan mengantarku kemana-mana. Kau sudah punya sim dari kursus mengemudimu waktu itu kan?" Kata Katelyn sambil merapikan kemeja James yang agak berantakan.

"Iya, Aku sudah punya." Jawab James singkat.

"Sekarang tugasmu adalah melindungiku dan mengikutiku kemana saja, Kau bodyguardku kan?" 

"Bodyguard?" Kata James bingung.

"Iya, mulai besok Aku akan sangat sibuk. Mulai dari urusan bisnisku sampai urusan dengan Kai. Aku akan menjadi orang super sibuk, dan Aku ingin Kau melindungiku, itu tugasmu."

"Tapi sejak dulu Aku sudah melakukannya kan?"

"Tentu saja, hanya kali ini sedikit berbeda, Kau mengerti kan?"

"Ya, Akan kucoba."

Sebenarnya James masih tidak mengerti, tetapi jika itu menyangkut melindungi Katelyn, Dia pikir tidak perlu berpikir dua kali tentang itu. Katelyn tersenyum, dirapikannya rambut James yang agak berantakan karena habis latihan, dan segera menarik tangannya menuju ruang makan. James pasti sedang lapar. Setibanya mereka di ruang makan, hidangan makan malam sudah siap dan tertata rapi di atas meja makan. Katelyn langsung menyuruh James untuk duduk dan segera makan. Katelyn sangat perhatian pada James, mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar.

"Nona Katelyn, tuan Kai sudah datang tadi, tetapi Dia tidak mau makan." Kata Mina sambil meletakkan makanan di atas meja makan.

"Dimana Dia?"

"Dia ada di kamar."

Katelyn mengangguk paham dan segera berjalan menuju kamar Kai. Tak lupa Katelyn menyuruh James untuk tetap duduk dan menunggunya sebentar. Setibanya di depan pintu kamar Kai, Katelyn langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Di dalam kamar Katelyn melihat Kai yang duduk di sofa dekat ranjang. Ada yang tidak beres, tidak biasanya Kai seperti ini, pasti ada sesuat yang terjadi.

"Kenapa Kau tidak bilang kalau sudah datang?" Kata Katelyn sambil menghampiri Kai.

Kai terkejut dan segera menatap Katelyn.

"Oh, Aku sedang lelah" Jawab Kai singkat.

"Masih mau bohong pada calon istrimu?" Kata Katelyn sambil duduk di samping Kai, dan Kai langsung tersenyum mendengar ucapan tunangannya itu.

"Hari ini sangat menyebalkan. Mereka menyerangku habis-habisan pada saat rapat tadi." Kata Kai sambil menghela nafasnya.

"Mereka jelas-jelas tidak menyukaiku Kate, mereka terus  mencari kesalahanku. Aku sangat kesal, mungkin mereka akan menendangku keluar sebentar lagi." Sambung Kai sambil memegang kepalanya karena pusing dengan hari menyebalkannya tadi di kantor.

"Tidak, Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Perusahaan itu milik Kakek, Dia merintisnya dari nol. Perusahaan itu adalah hakmu, Kakek memberikannya padamu." 

"Entahlah Kate, Kau tidak perlu melakukan ini semua. Apa Kau tidak pernah berpikir tentang masa depanmu bersama orang lain?"

"Aku berhenti berpikir tetang itu sejak Rivi meninggal, Kai. Aku mohon jangan mengungkitnya lagi." Kata Katelyn dengan pelan.

"Maafkan Aku." Kata Kai sambil menggaruk tengkuknya yang tentu saja tidak gatal sama sekali.

Kai hanya salah tingkah dan merasa bersalah sudah mengingatkan Katelyn pada Rivi. Seharusnya Kai mengerti bahwa nama Rivi sebaiknya tidak usah disebutkan lagi dihadapan Katelyn, meskipun hal itu juga sangat berat untuknya.

"Besok Kau harus menemui mereka, Kau siap?"

"Tentu saja, Aku tidak akan mengecewakanmu, Aku akan menjadi calon isteri yang sempurna!" Kata Katelyn dengan bangganya.

Kai hanya tersenyum. 'Tentu saja, tanpa Kau coba pun Kau sudah sempurna untukku Kate,'

"Sebaiknya Kita segera makan, Jimmy sudah menungguku sejak tadi." Kata Katelyn sambil menarik tangan Kai menuju ruang makan.

"Jimmy? Maksudmu Bodyguardmu?" Kata Kai dengan suara yang agak nyaring sambil melepaskan genggaman tangan Katelyn.

"Iya! Kau harus terbiasa dengan Jimmy. Dia akan selalu berada di dekatku mulai sekarang!" Kata Katelyn sambil kembali meraih tangan Kai dan menuntunnya menuju ruang makan.

Kai tahu mengapa James begitu penting bagi Katelyn, Kai hanya pura-pura tidak tahu apa-apa di hadapan Katelyn. Tentu saja Kai mengetahui semuanya, karena Kai sudah membaca diary Katelyn, bahkan berkali-kali. Sebenarnya Kai mengambil diary Katelyn ketika Katelyn sedang dalam masa-masa depresi beratnya. Kai memutuskan untuk mengubur diary Katelyn dan menyembunyikan semua kebenaran itu karena Kai menginginkan Katelyn melupakan masa lalunya. Melihat Katelyn mengalami masa-masa sulit di masa lalu adalah hal yang paling dibenci oleh Kai. Intinya, Kai hanya ingin melihat Katelyn bahagia dan menjaganya.

Kai sendiri sangat terkejut ketika pertama kali melihat James, karena setahu Kai James telah mati. Kai sangat penasaran mengapa James bisa hidup kembali dan mengapa Dia seperti orang aneh? Tidak, Kai bahkan berpikir apakah James pernah mati sebelumnya? Tetapi tentunya Kai menyimpan semua pertanyaan itu di dalam hatinya, sendirian. Terkadang Kai meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu perduli tentang hal itu, karena menurutnya semua itu hanyalah masa lalu yang sudah seharusnya dilupakan. Alasan mengapa James bisa hidup kembali dan mengapa Dia bisa berubah menjadi manusia biasa sebenarnya belum ada yang tahu, termasuk Katelyn.

Katelyn tentunya penasaran dengan semua itu, tetapi saat ini hal itu bukanlah prioritasnya. Melihat James selamat dan sudah berada di sisinya sudah membuat Katelyn bahagia. Ada satu hal yang Kai ingat dari diary Katelyn tentang James. Kai tahu bahwa Katelyn mencintai James meskipun tidak sebesar cintanya pada Rivi. Dan hal itu masih mengganggu Kai hingga sekarang. Saat ini Kai benar-benar penasaran, apakah mereka masih saling mencintai? Tidak... Jika diingat-ingat lagi, mereka tidak pernah saling mencintai bukan? James hanya mencintai Viona dan Katelyn hanya mencintai Rivi. Katelyn hanya bingung dengan perasaannya pada James saat itu karena Dia adalah reinkarnasi Viona dengan hati yang berbeda? Entahlah, siapa yang tahu?

Tags: twm18 school

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hunch
990      430     0     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
CINLOV (KARENA CINTA PASTI LOVE)
352      210     0     
Romance
Mala dan Malto dua anak remaja yang selalu memperdebatkan segala hal, Hingga akhirnya Valdi kekasih Mala mengetahui sesuatu di balik semua cerita Mala tentang Malto. Gadis itu mengerti bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Malto. Namun kahadiran Syifa teman masa kecil malto memperkeruh semuanya. Kapur biru dan langit sore yang indah akan membuat kisah cinta Mala dan Malto semakin berwarna. Namu...
Reality Record
114      72     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
My Andrean
219      129     0     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
12 Kenangan Shilla
321      248     4     
Short Story
Cerita tentang Shilla di hari terakhir di masa sekolahnya. Mau tau tentang 12 kenangan Shilla pada masa sekolah? Simak cerita ini!
Venus & Mars
260      138     0     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
Come Rain, Come Shine
76      57     0     
Inspirational
Meninggalkan sekolah adalah keputusan terbaik yang diambil Risa setelah sahabatnya pergi, tapi kemudian wali kelasnya datang dengan berbagai hadiah kekanakan yang membuat Risa berpikir ulang.
Manusia
62      44     0     
Romance
Manu bagaikan martabak super spesial, tampan,tinggi, putih, menawan, pintar, dan point yang paling penting adalah kaya. Manu adalah seorang penakluk hati perempuan, ia adalah seorang player. tak ada perempuan yang tak luluh dengan sikap nya yang manis, rupa yang menawan, terutama pada dompetnya yang teramat tebal. Konon berbagai macam perempuan telah di taklukan olehnya. Namun hubungannya tak ...
Ballistical World
287      149     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Kamu&Dia
13      13     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.