Read More >>"> Kyna X Faye (Chapter 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kyna X Faye
MENU
About Us  

Kenzie berdiri di depan sebuah jalan lorong beratapkan sulu-sulur berbunga. Di kanan pintu masuk lorong itu ada dua papan kayu, yang satu berpahatkan Kyna’s Garden Flower yang lainnya Refresh Caffe. Sedang di samping kiri lorong itu ada papan kayu lain yang ditulis dengan kapur warna-warni yang bacanya ‘Kendaraan Bermotor Dilarang Masuk!”.

Kenzie mengederkan pandangan. Di parkiran ada sekitar lima mobil dan tiga motor. Sepertinya meskipun terletak di sudut kota, tempat ini lumayan terkenal dikunjungi orang-orang.

Kenzie melangkah masuk. Udara siang yang terasa panas dan gerah ketika menggantarkannya ke sini seakaran tergantikan dengan udara segar lengkap dengan semerbak wangi bunga. Di tengah hiruk pikuk kesibukan Jakarta yang selalu menyapanya setiap hari, Kenzie tidak tahu bahwa da tempa yang menenangkan seperti ini. Burung-burung berkicau menyanyikan lagu riang yang indah.

Sejenak, Kenzie lupa bahwa dia ke sini sambil membawa dendam.

Terowongan itu mengantarkan ke alam terbuka. Jalanan aspal setapak membentang ke ujung sana hingga terbatasi dengan tembok beton yang dihiasi dengan mural. Mural itu menggambar seorang perempuan berambut panjang di kepang sambil membawa sebuah bunga dan seorang laki-laki berkacamata membawa sebuah nampan berisi tiga cangkir yang ditumpuk.

Pepohonan tumbuh tinggi. Rerimbunannya yang menjorok ke jalanan membuat siapa pun yang berjalan di sana tidak akan terlalu terkena imbas teriknya matahari.

Kenzie berjalan perlahan. Ada dua bangunan di sana. Yang paling dekat dengan terowongan tadi bermodelkan rumah kaca dengan berbagai macam bunga yang terpajang di dalam dan luar. Sedang beberapa langkah di sampingnya ada sebuah bangunan yang lebih besar bermodelkan kafe-kafe pada umumnya.

Pandangan Kenzie berhenti pada seorang gadis berambut pendek yang sedang menata pot-pot bunga di depan bangunan rumah kaca yang di pintunya tergantung sebuah kayu dengan pahatan Kyna’s Garden Flower.

Kenzie segera sadar. Dia ke sini bukan untuk bersantai-santai.

Dengan langkah lebar, Kenzie menuju toko bunga itu.

“Mbak!”

Perempuan berambut pendek itu menoleh. Dia terkejut. Seumur-umur dia membantu temannya berjualan bunga dia tidak pernah melihat pengunjung lelaki yang setampan ini. Mata coklat yang jernih menatapnya tajam. Hidungnya mancung, rahangnya tegas, rambut hitam legamnya tersisir rapi, dan dada bidangnya terbalut jas dan kemeja.

“Perkenalkan nama saya Andini,”  Tanpa diminta perempuan itu mengucapkan namanya.

Kenzie berkerut. “Saya enggak tanya. Saya mau ketemu sama orang ini!”

Kenzie menyerahkan kartu nama Kyna yang telah rusak. Andini mendelik. Dia menatap Kenzie tak percaya lalu buru-buru masuk ke dalam.

“KYNA! KYNA! Astaga! Lo diem-diem punya cowok, ya! Ngaku enggak suka deket-deket cowok!”

Kyna yang baru saja selesai menata pot bunga mawar di ujung ruangan menoleh. “Hah? Kamu ngomong apa, sih?”

Andiri mendelik menatap Kyna. Dia mengguncang-guncangkan tubuh Kyna. “Cowok ganteng, Ky! Nyariin lo! Uluh-uluh, temen gue udah membuka hati nih.”

PLAK!

Kyna menjitak Andini. “Kamu ngomong apa sih? Cowok ganteng? Membuka hati apanya? Yang jelas dong!” seru Kyna kesal.

“Keiko Kyna!”

Sebuah suara bariton menginterupsi pembicaraan mereka. Kyna menoleh. Seorang pria muda berdiri beberapa meter di hadapannya dengan wajah merah padam. Kyna merasa tak asing, tapi entah mengapa dia lupa di mana dia bertemu lelaki itu.

“Iya? Ada apa?”

Kenzie melengos. “Anda jangan pura-pura lupa. Kita masih punya urusan.”

Kyna berkerut. Dia menatap wajah pria itu lamat-lamat. Kyna mendelik. “Oh, Iya!”

Dia sekarang ingat siapa laki-laki itu. Seseorang yang dia tabrak tadi pagi ketika akan menggantarkan bunga. Kyna meringis. Dia buru-buru mendekati Kenzie.

“Maaf, Pak, maaf. Saya ingat bapak yang saya tabrak,” kata Kyna seraya membungkukkan badan meminta maaf.

Kenzie hanya diam dan hanya menjatuhkan tatapan dingin pada gadis itu.

“Saya akan bertanggung jawab, Pak!”

Kyna meninggalkan Kenzie sejenak menuju mejanya. Mengambil sesuatu dilacinya lalu kembali ke hadapan Kenzie. Kyna menyerahkan amplop putih cukup tebal kepada Kenzie.

“Saya enggak tahu harga jas dan kemeja bapak berapa. Bapak bisa cek dulu uang ganti rugi saya. Kalau kurang saya akan tambah.”

Kenzie diam saja. Namun kemudian dia mengambil secara kasar amplop itu dari tangan Kyna.

“Anda tahu, karena Anda saya mendapat hukuman berat dari ayah saya!”

Kyna menelan ludah. Andini yang melihat itu ikut menahan napas. Sepertinya dia salah sangka hubungan antara Kyna dan laki-laki tampan itu.

Kriek!

Mata Kyna melotot ketika tangan besar Kenzie memotong amplop beserta isinya dengan ganas. Kenzie melemparkan potongan-potongan putih bercampur merah muda kepada Kyna. “Saya enggak butuh uang kamu!”

Kenzie langsung berjalan meningalkan Kyna. Namun baru beberapa langkah, laki-laki itu berhenti. Tangannya menyentuh sebuah pot bunga keramik bercat biru muda dengan awan-awan putih.

PRANG!

Kenzie menoleh sedikit. “Maaf, saya enggak sengaja.”

Lalu dia kembali melangkah.

Jantung Kyna berdetak kencang. Matanya menatap hamburan uang satu juta yang kini telah berubah seperti potongan kertas tak berharga. Kyna menggepalakan tangan. Dia segera berlari menyusul Kenzie.

“BERHENTI KAMU!”

Suara teriakan menggelegar Kyna diambang pintu menghentikan langkah Kenzie. Kenzie menoleh. Dengan langkah penuh amarah, Kyna menghampirinya.

“Apa alasan Anda datang ke sini?” tanya Kyna dengan nada bergetar.

Kenzie hanya diam.

“Anda berpenampilan seperti seseorang yang berpendidikan dan berkelas. Tapi sikap Anda sama sekali tidak mencerminkan hal itu. Saya sangat terhina merasa bersalah pada orang seperti Anda!”

Kepalan tangan Kyna semakin kencang. Dadanya kembang kepis. Matanya berkaca-kaca. “Kalau Anda memang marah pada saya, katakan! Jangan seperti tadi! Pria yang tidak bertanggung jawab! Anda menyebalkan! Semoga Anda…”

Ucapan Kyna berhenti. Dia berusaha menahan bibirnya untuk tidak mengucapkan sesuatu yang tidak pantas diiucapkan.

“Kyna!”

Seseorang yang memanggilnya membuat Kyna menoleh. Adam dengan tatapan tegas memandangny. Kyna mengembuskan napas. Dia menatap Kenzie.

“Saya harap sikap Anda bisa berubah.”

Kyna berbalik badan dan kembali berjalan masuk. Kenzie menatap Kyna sejenak, sebelum menatap Adam yang memberinya tatapan tajam.

Tanpa banyak berkata lagi, Kenzie langsung angkat kaki.

____

Jangan lupa dilike! 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Thxnst

    Next kak

    Comment on chapter Chapter 5
Similar Tags
Aku Bukan Kafir!
134      73     0     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
Dear Vienna
4      4     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
LASKAR BIRU
109      63     0     
Science Fiction
Sebuah Action Science-Fiction bertema Filsafat tentang persepsi dan cara manusia hidup. Tentang orang-orang yang ingin membuat dunia baru, cara pandang baru, dan pulau Biru. Akan diupdate tiap hari yah, kalau bisa. Hehehe.. Jadi jangan lupa dicek tiap malamnya. Ok?
BANADIS
83      35     0     
Fantasy
Banadis, sebuah kerajaan imajiner yang berdiri pada abad pertengahan di Nusantara. Kerajaan Banadis begitu melegenda, merupakan pusat perdagangan yang maju, Dengan kemampuan militer yang tiada tandingannya. Orang - orang Banadis hidup sejahtera, aman dan penuh rasa cinta. Sungguh kerajaan Banadis menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal pada masa itu, Hingga ketidakberuntungan dialami kerajaan ...
Simplicity
223      107     0     
Fan Fiction
Hwang Sinb adalah siswi pindahan dan harus bertahanan di sekolah barunya yang dipenuhi dengan herarki dan tingkatan sesuai kedudukan keluarga mereka. Menghadapi begitu banyak orang asing yang membuatnya nampak tak sederhana seperti hidupnya dulu.
Ellipsis
36      26     0     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
Everest
44      21     0     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
Grey
4      4     0     
Romance
Silahkan kalian berpikir ulang sebelum menjatuhkan hati. Apakah kalian sudah siap jika hati itu tidak ada yang menangkap lalu benar-benar terjatuh dan patah? Jika tidak, jadilah pengecut yang selamanya tidak akan pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan sakitnya patah hati.
Romance To Publisher
124      38     0     
Romance
Bayangkan... sebuah dunia di mana segalanya mungkin! Di negeri ajaib, di mana langit berwarna pelangi dan sungai-sungai terbuat dari permen, hidup seorang anak pemberani bernama Noah. Suatu hari, saat sedang berjalan di hutan, ia menemukan sebuah pintu rahasia... pintu yang, ketika dibuka, membawanya ke petualangan tak terlupakan! 🌟 Di balik pintu tersebut, Noah bertemu dengan makhluk-makhl...
Garden
63      42     0     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?