Read More >>"> Breakeven ([21] Happy You Day) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Breakeven
MENU
About Us  

Jangan lupa vote dan comment.
Happy reading yu'all...

...

Alasannya adalah, kau membuatku menjadi seseorang yang sadar, bahwa jatuh cinta itu tak butuh alasan.

- Breakeven

Pandangan mereka beradu. "Zetheera, ayo kita benar-benar pacaran sekarang."

___

"Lo sakit," jawab Letta, setelah hampir satu menit keterdiamannya hanya menatap obsidian hitam Galaksi juga sebaliknya.

Galaksi berdecak. "Kalo gitu, gue ulangi." Galaksi menjeda kalimatnya, untuk menumpukan kedua telapak tangannya di bahu Letta, membuat cewek itu sedikit tersentak pelan, "kuy pacaran serius. Sangat serius," lanjut Galaksi.

Sekali lagi, pernyataan ini cukup membuat dentuman keras di dada Letta. Masalahnya, adakah orang yang mampu menahan pesona Galaksi? Dan sekarang cowok di depannya mengungkapkan perasaan padanya.

Hey! Letta hanya perempuan biasa yang juga memiliki perasaan seperti kebanyakan perempuan lainnya. Galaksi? Hell yah! Ia merupakan tangkapan yang bagus tentu saja. Oh, hanya saja Letta merupakan perempuan dengan jutaan partikel gengsi memenuhi seluruh urat nadinya - anggap saja.

Senyum miring tiba-tiba memenuhi sudut bibir Letta. "Harusnya kemarin gue minta imbalan, buat siapa yang duluan ngelakuin pembatalan perjanjiannya. So, gue bisa minta apa aja ke lo yang duluan mutus perjanjiannya." Letta berpangku tangan, menunjukkan wajah sok materialistisnya - gengsi untuk menerima tentu saja.

Galaksi lantas ikut tersenyum miring. "Semua yang lo mau, dan lo jadi pacar gue."

Galaksi tiba-tiba maju satu langkah, membuat ujung kaki mereka yang terbalut sandal rumah bertemu. Kedipan mata Letta menjadi jawaban. Jika di tanya apakah Letta kesusahan mengatur detak jantungnya? Jawabannya tentu iya, sangat iya bahkan. Wajah tegas Galaksi benar-benar, ah sudahlah.

"Gue cuma minta sekali," ucap Galaksi dengan suara yang di buat berat, dan lagi deru napas cowok itu terasa di wajah Letta, jarak mereka sangat dekat kini.

Niat mengangkat tangan untuk menggampar cowok itu sebelumnya tiba-tiba lenyap entah ke mana. Seharusnya ia bisa menjadi cewek arogan seperti biasanya kan? Seharusnya Letta dengan mudah bisa menempeleng bolak-balik kepala Galaksi seperti biasanya kan? Dan seharusnya Letta juga bisa dengan mudah untuk menyumpah-serapahi cowok di depannya ini kan? Wellhe actually makes Letta being sculpture, karena cewek itu benar-benar tak bergerak sama-sekali, selain menatap bola mata hitam Galaksi yang juga menatap padanya.

"Dan gue akan dengan sangat senang hati menolak berkali-kali," tutur Letta pada sekian detik setelahnya, membuat Galaksi langsung melipat belah bibirnya ke dalam. Desah napas kecewa refleks terlontar di sana.

"OkI will never to try it again. Haha..." Galaksi tiba-tiba berucap dengan tawa hambar setelahnya.

"Gue balik," ucap Letta setelah mendapatkan kembali gerak tubuhnya yang tadi sempat mati rasa saat berhadapan dengan Galaksi dengan jarak yang hanya terpaut beberapa senti.

Grep!

Langkah Letta tertahan saat Galaksi menahan pergelangan tangannya, membuat cewek itu kembali menoleh dengan raut muka tak minat.

"Kenapa lagi?" tanya Letta malas.

Galaksi beralih merogoh sakunya, mengeluarkan sesuatu dari sana, yang ternyata lilin berangka tujuh belas juga korek api.

"Selamat ulang tahun, Zetheera," ujar Galaksi dengan senyum tipisnya, menatap Letta saat mengucapkannya, kemudian beralih memantik korek apinya untuk menyalakan lilin itu.

Kini Letta telah berbalik sepenuhnya, menatap dengan tatapan kosong pada Galaksi yang kini mengulurkan lilin tanpa kue di tangannya.

Berhenti bikin gue kaget, Galaksi...

Galaksi tersenyum. "Gue gamau nyanyi karena gue sadar, suara gue jelek. Dan maaf, ga ada kuenya, cuma ada lilinnya doang. Soalnya gue ga tahan liat selai stroberi di kue yang gue beli buat lo kemarin. Jadi gue makan duluan, dan ga sadar kuenya tiba-tiba aja abis." Galaksi nyengir.

Then, why is he so cute...

Letta hanya terdiam sebagai jawaban. Bermain dengan pikirannya sendiri juga jantungnya yang terus-menerus berdentum keras.

Tidak! Berapa kali pun dirinya berdebar akan Galaksi, ia hanya menganggap itu refleks alami karena terlalu terkejut bukan? Ya, anggap saja Letta terkejut dengan semua kelakuan Galaksi untuknya - yang sebenarnya terlihat sangat manis. Oh, Letta mengakuinya.

"Happy sweet seventeen. Sehat selalu, cantik selalu, makin di sayang emak bapak, makin di sayang aku juga." Galaksi nyengir lagi, "semoga kita berteman selalu buat ke depan. It means, ayo temenan aja." Galaksi berucap hambar, namun menyempatkan untuk menyelipkan tawa di dalamnya.

"Thanks," ucap Letta pada akhirnya, membuat senyum lebar terbetik di bibir Galaksi.

"Sekarang tiup lilinnya. Ini udah netes-netes ke tangan gue dari tadi. Panas," ujar Galaksi, mengulurkan lilin berwarna merah itu yang memang sudah menetes adanya di tangan Galaksi. Lantas Letta maju selangkah, sedikit mengulas senyum kecil yang sangat tidak kentara jika kau tidak berusaha untuk memperhatikannya, tapi Galaksi tentu saja tahu akan itu. Senyum Letta menjadi favoritnya omong-omong - dari sejak dulu - dengan alasan karena cewek itu jarang tersenyum.

Setelah meniup lilin itu, Letta kembali menegakkan tubuhnya, menatap Galaksi. "Gue mau nanya," ujar Letta.

"Nanya aja, ga bayar kok."

"Lo masih inget kan, saat lo bilang dengan sok hebatnya kalo lo ga bakal jatuh cinta duluan sama cewek kayak gue?"

Galaksi menggaruk tengkuknya. Well, dia memang terlalu percaya diri waktu itu. "Karena emang waktu itu lo bener-bener bukan cewek yang menarik."

"Jadi sekarang gue menarik?"

"Lo cantik," tutur Galaksi cepat, membuat Letta lantas mengernyitkan dahinya. "Gue akuin, lo cukup cantik waktu itu, tapi gue belum cinta sama lo. Gatau kalo sore."

"Goblok, lo kira Dilan?!" Letta mendengus. Bisa-bisanya Galaksi bercanda yang tidak lucu di saat ia berusaha serius.

"Udah! Gue balik!" Letta berseru ketus, membalik tubuhnya untuk benar-benar pergi. Tapi, belum ada ia melangkah, kedua kalinya Galaksi menahan pergelangan tangannya.

"Gue ada hadiah buat lo. Bentar dulu," ucap Galaksi, lalu melepaskan pegangannya pada pergelangan tangan Letta, kemudian melangkah ke sisi tempat tidurnya, mengambil sesuatu di sana, sebuah kotak yang membuat Letta langsung menghela napasnya.

Susu Bear Brand sekotak besar kini ada di genggaman tangan cowok itu.

Galaksi langsung melangkah mendekati Letta lagi dengan senyuman yang kembali terbetik di bibirnya. "Karena kita temenan, gue mau bikin project 'Ayo buat Letta berhenti merokok'. Jadi gue ngado ini. Hehe..." Galaksi nyengir, yang sepertinya memang sudah menjadi kebiasaannya kini.

"Ga perlu bikin gue terkesan, gue ga bakal nerima lo."

Oh, Letta kembali mengeluarkan sifat gengsi dan jual mahalnya.

"Tapi sayangnya gue lagi ga berusaha bikin lo terkesan sih. Cuma pengen aja liat lo berhenti ngerokok. Pede amat."

Jleb!

"Nih ambil." Galaksi menyodorkan sekardus susu itu pada Letta.

"Anterin ke rumah, gue gamau bawa berat-berat," tolak Letta.

Galaksi mendengus. "Bilang aja kalo lo pengen gue mampir ke rumah lo."

Grep!

Mendengar itu, Letta langsung cepat merebut kotak susu tersebut dari tangan Galaksi, tapi Galaksi malah menahannya yang langsung membuat Letta mengumpat kesal.

"Mau ngasih ga sih?!" bentak cewek itu.

"Alasan gue suka lo..." ujar Galaksi, kembali pada topik sebelumnya, membuat Letta menghentikan umpatannya.

"Ga punya alasan sih. Kan katanya jatuh cinta ga butuh alasan. Eaa..."

Bugh!

Brak!

"Anjir Letta! Ini kotak susu nimpa kaki gue sial!"

"Rasain, goblok!"

Tanpa Letta tahu, Galaksi sebenarnya menaruh harapan besar, Letta menerima dirinya.

Juga dengan alasan, akan sangat bagus jika Letta menerima dirinya bertepatan dengan hari ulang tahun cewek itu, karena Galaksi tak perlu repot-repot membuang uang dua kali, untuk merayakan anniversary, juga ulang tahun Letta. Haha.

...

Njir, gue nulisnya lawak banget wkwk

Bener kata orang, model tulisan tuh ngikutin mood orang yang nulis, dan sekarang gue emg lagi suka lawak receh. Wkwk...

Hope you like yaa...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Gaki28

    Next...Next... pengen tahu si galaksi sama zetheera menjalani pura-pura pacaran dan tingkah fansnya galaksi melihat mereke berdua.. Hihihihi... ;d

    Comment on chapter [2] Sarkasme
  • Gaki28

    Mantap author... Next.... Pengen tahu jalan ceritanya....!!!1 ;d

    Comment on chapter [1] Agreement
Similar Tags
Error of Love
45      34     0     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
I have a dream
9      9     0     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
Petrichor
144      75     0     
Romance
Candramawa takdir membuat Rebecca terbangun dari komanya selama dua tahun dan kini ia terlibat skandal dengan seorang artis yang tengah berada pada pupularitasnya. Sebenarnya apa alasan candramawa takdir untuk mempertemukan mereka? Benarkah mereka pernah terlibat dimasa lalu? Dan sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu?
BACALAH, yang TERSIRAT
364      169     0     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
Heartbeat
7      7     0     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
14      13     0     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
Aku & Sahabatku
417      231     0     
Inspirational
Bercerita tentang Briana, remaja perempuan yang terkenal sangat nakal se-SMA, sampai ia berkenalan dengan Sari, sifatnya mengubah hidupnya.
My Sweety Girl
254      173     0     
Romance
Kenarya Alby Bimantara adalah sosok yang akan selalu ada untuk Maisha Biantari. Begitupun sebaliknya. Namun seiring berjalannya waktu salah satu dari keduanya perlahan terlepas. Cinta yang datang pada cowok berparas manis itu membuat Maisha ketakutan. Tentang sepi dan dingin yang sejak beberapa tahun pergi seolah kembali menghampiri. Jika ada jalan untuk mempertahankan Ken di sisinya, maka...
Teman
51      39     0     
Romance
Cinta itu tidak bisa ditebak kepada siapa dia akan datang, kapan dan dimana. Lalu mungkinkah cinta itu juga bisa datang dalam sebuah pertemanan?? Lalu apa yang akan terjadi jika teman berubah menjadi cinta?
Lentera
37      33     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...