Read More >>"> Semanis Rindu (Part 12 Suprise) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semanis Rindu
MENU
About Us  

            Cahaya pagi mulai tampak. Berlarik-larik memecah gelapnya embun pagi. Menyekakan rasa hangat untuk kulit manusia di tengah dinginnya hawa pagi. Tak ada angin. Suasana begitu tenang mendamaikan hati semua insan. Sedamai hati Jaka. Kini ia  yang biasanya datang terlambat dia justru berangkat pagi sekali. Sengaja. Dia ingin menjemput Arum di gang rumahnya.  

          Sekali lagi tanpa di undang. Jaka sudah bertengger di atas motornya menunggu Arum yang tak kunjung keluar dari gangnya. Sekitar 15 menit jaka menunggu diam mematung berharap apa yang dia tunggu muncul dengan cepat.          Berselang kemudian.

         Arum muncul dengan seragam putih abu-abunya yang rapi. Berbeda dengan Jaka, meski rapi tak terlewatkan dari lindasan setrika arang. Tetap saja bajunya tidak pernah masuk dengan sempurna.  

       Melihat Jaka bertengger di atas motornya. Arum terjekut.   

       "Jaka, kamu ngapain di sini?" tanya Arum.  

       "Emmm... nunggu siapa ya? Bidadari kali...."

       "Jakaaaa...." Arum melirik.

        "Nunggu bidadari yang nyasar jatuh ke bumi. Sekarang bidadarinya ada di depanku. Tuh, lagi lihatin aku."  

         Mendengar itu Arum tersenyum.

        "Kenapa kamu tiba-tiba datang."     

         "Sudah aku bilang aku ingin memacarimu. Tapi nanti. Gak sekarang." 

         Arum lagi-lagi tersenyum.

          "Yakin?"

          "Katanya. Keyakinan mempengaruhi hasil yang akan di dapat. Jadi, aku yakin berhasil." 

         "Kamu gila jak," kata Arum seraya melemparkan senyum merekah dan juga tatapan mata yang penuh binar.  

        "Jangan diam saja. Keburu malam. Naiklah."  

        Arum terus tersenyum mendengar kalimat yang di ucapkan jaka. Jelas-jelas masih pagi dan datangnya malam masih harus melewati beberapa jam lagi. Tanpa penolakan Arum mau berangkat sekolah diantar Jaka.    

        "Kamu tahu kenapa aku tertarik padamu?"   

       "Kenapa?" tanya Arum.   

        "Karena kamu cantik." 

        "Lalu kalau aku tua dan keriput. Gak suka lagi dong."  

        "Emmmm....gak tau ya, lihat saja nanti. Kalau aku masih hidup." 

        Tentu saja kalau orang sudah mati gak akan bisa mencintai.

        "Dasar Jaka."

         Mereka berdua tertawa.  

        Sekitar 10 menit. Mereka sampai di sekolah Arum. Semua anak melihat Arum dengan tatapan entahlah. Iri, cemburu, aneh dan lain-lain. Secara seorang Arum, gadis biasa di sekolahnya tiba-tiba dekat dan diantar cowok tampan, dengan sepeda motor yang notabennya hanya di miliki oleh orang-orang dari kalangan atas pada zamannya itu.  

        "Sekolah yang rajin," celetuk Jaka.

        "Memangnya kenapa?"  

        "Biar jadi orang sukses."   

        "Terus kalau sukses."   

        "Tentu kamu senang dong rum jadi orang sukses."  

          Arum tersenyum tipis. Tentu saja siapa yang tidak mau jadi orang sukses. 

         "Eits...jangan lupa," kata Jaka.

         "Lupa apa?"  

         "Lupa ingatan. Bahaya kalau lupa ingatan, nanti pas aku jemput kamu sepulang sekolah. Lupa gi sama aku. Padahal aku gak mau kamu lupa sama aku."  

        "Jaka...." Arum lagi-lagi hanya tersenyum. 

          "Aku berangkat dulu. Nanti siang aku jemput." Jaka pamit.   

          Mereka berpisah sementara karena harus sekolah di tempat mereka masing-masing. 

                 °°°°°     

        Siang kembali datang. Membawa sinar terik matahari. Arum yang ingat kalimat Jaka jika dia akan menjemputnya sepulang sekolah akhirnya memilih menunggu. Entah mengapa, tiba-tiba Arum merasa ingin lagi bertemu dengan Jaka. Melihat senyuman jaka, gayanya berseloroh dengan kata-katanya. Entahlah, Arum mulai merasa senang bertemu Jaka atau sekedar bercakap-cakap dengannya.   

          Hanya sebentar Jaka sudah sampai tepat di depan sekolah Arum. Yang lebih aneh, jaka membawa sesuatu di tangannya.   

        "Ini untukmu," kata Jaka.    

       Arum terkejut tatkala di dalam kardus itu adalah sepesang burung merpati.    

        "Apa ini Jak," Arum bingung. 

        "Burung merpati."   

        "Iya tau. Maksdunya buat apa?" 

        "Jaga dia, rawat dia. Bawa dia pulang ke rumahmu sampai kenal dengan rumahmu . Setelahnya aku akan mengambilnya."         

         "Lalu...."

         "Biar dia bisa selalu menyampaikan kerinduanku padamu."  

         Maklum. Telefon saat itu sangat jarang. Hanya orang-orang tertentu yang memasang telefon.       

         "Jak, kita baru kenal. Kenapa harus rindu."    

         "Sebenarnya aku juga gak mau. Tapi aku tidak bisa mengusirnya."    

         "Heh...dasar Jaka." 

         "Jangan diam. Naiklah, keburu ganti tahun."   

         "Masih lama," balas Arum kesal dengan candaan Jaka sembari menaiki motor jaka.          Secara masih bulan Mei untuk menuju desember harus melewati beberapa bulan lagi.    

         Hari itu berubah. Jaka yang biasanya dingin dan brutal menjadi selembut sutera. Dia lupa akan perjanjian di komunitasnya. Bahwa di larang jatuh cinta selama masih bergabung dengan komunitasnya. Bahkan, dia sendiri yang membuat perjanjian itu.  

        Jaka tidak pernah mengira dia bisa jatuh cinta. Awalnya dia memandang dunia lebih asyik di nikmati bersama teman daripada menghabiskan waktu bersama wanita. Lah....dogma itu berubah. Kabur bersama perasaan yang sekarang ada.

         "Rum, itu hadiah dariku untukmu." 

        "Aku gak ulang tahun."  

       "Memang kapan ulang tahunmu?"

        "31 desember," jawab Arum.  

        "Yes, akhirnya aku tahu ulang tahunmu." Kata jaka girang.  

       "Kamu mengecohku," kata Arum.

       Jaka tersenyum.   

       Itulah proses Jaka mendekati Arum dan lupa akan janji-janjinya sendiri. Jaka telah terbuai dengan perasaan yang sudah menjalari tubuhnya. Mengalir bersama darahnya. Melewati jantungnya, menggetarkan seluruh venanya dan berubah menjadi perasaan gila tidak karuan.  Arum mungkin masih biasa. Tapi dia mulai merasa nyaman berbincang dengan Jaka. Meski Arum tidak tahu Jaka memiliki latar belakang seperti apa. Anehnya, arum tak berusaha ingin tahu. Dia tidak pernah bertanya sesuatu tentang Jaka. Atau mungkin Arum hanya menganggap apa yang di lakukan jaka hanya musiman yang suatu saat dia akan bosan dan berubah menjadi tidak peduli padanya seperti cowok-cowok pada umumnya yang hanya bertahan 2-6 bulan menyukai ceweknya.  Apapun itu. Burung merpati itu menjadi surprise untuknya. Arum berjanji menjaga dan melatihnya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love and your lies
84      29     0     
Romance
You are the best liar.. Xaveri adalah seorang kakak terbaik bagi merryna. Sedangkan merryna hanya seorang gadis polos. Dia tidak memahami dirinya sendiri dan mencoba mengencani ardion, pemain basket yang mempunyai sisi gelap. Sampai pada suatu hari sebuah rahasia terbesar terbongkar
Mars
23      11     0     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Be My Girlfriend?
281      132     0     
Fan Fiction
DO KYUNGSOO FANFICTION Untuk kamu, Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda, Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu, Aku akan tetap mencintaimu. - DKS "Two people don't have to be together right now, In a month, Or in a year. If those two people are meant to be, Then they will be together, Somehow at sometime in life&q...
seutas benang merah
29      17     0     
Romance
Awalnya,hidupku seperti mobil yang lalu lalang dijalan.'Biasa' seperti yang dialami manusia dimuka bumi.Tetapi,setelah aku bertemu dengan sosoknya kehidupanku yang seperti mobil itu,mengalami perubahan.Kalau ditanya perubahan seperti apa?.Mungkin sekarang mobilnya bisa terbang atau kehabisan bensin tidak melulu berjalan saja.Pernah mendengar kalimat ini?'Jika kau mencarinya malah menjauh' nah ak...
Young Marriage Survivor
39      26     0     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Dream Space
7      7     0     
Fantasy
Takdir, selalu menyatukan yang terpisah. Ataupun memisahkan yang dekat. Tak ada yang pernah tahu. Begitu juga takdir yang dialami oleh mereka. Mempersatukan kejadian demi kejadian menjadi sebuah rangakaian perjalanan hidup yang tidak akan dialami oleh yang membaca ataupun yang menuliskan. Welcome to DREAM SPACE. Cause You was born to be winner!
Special
48      32     0     
Romance
Setiap orang pasti punya orang-orang yang dispesialkan. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Namun, bagaimana jika orang yang dispesialkan tidak mampu kita miliki? Bertahan atau menyerah adalah pilihan. Tentang hati yang masih saja bertahan pada cinta pertama walaupun kenyataan pahit selalu menerpa. Hingga lupa bahwa ada yang lebih pantas dispesialkan.
Neverends Story
53      27     0     
Fantasy
Waktu, Takdir, Masa depan apa yang dapat di ubah Tidak ada Melainkan hanya kepedihan yang di rasakan Tapi Harapan selalu menemani perjalananmu
Dibawah Langit Senja
24      12     0     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Black Envelope
4      4     0     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.