Read More >>"> Semanis Rindu (Part 9 Pertikaian dengan Geng Sekolah Arum) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semanis Rindu
MENU
About Us  

 

          Jaka mulai menutupi peruhabannya selama satu bulan dengan kembali berbaur dengan anggota gengnya. Siang itu, di jam istirahat sekolah. Jaka kembali berkumpul - kumpul dengan anggota gengnya yang satu sekolah dengannya. Tak lupa Joni sebagai asisten pribadinya selalu bersamanya kemanapun dia pergi. Kecuali jika pergi ketoilet. 

            Semua anggota gengnya sudah berkumpul di kantin belakang sekolah yang memang sudah menjadi markas khusus geng milik Jaka. Dari kejauhan semua anggota memasang wajah merekah seolah sudah rindu dengan Jaka yang sudah satu bulan terkesan menjauh. 

          Jaka di sambut dengan jabat tangan ala-ala geng gaul. Mereka satu persatu menjabat tangan Jaka bergantian seperti kedatangan artis. Bahkan ada yang memeluknya untuk sesaat. 

         Mereka sudah menyiapkan minuman meski hanya sekedar es teh. Satu persatu bersulang menyambut kembalinya Jaka. 

         "Mari kita bersulang,"seru Joni. 

        "Akhirnya bos kembali," ujar salah satu anggotanya. 

        Jaka hanya diam saja. Jangan sampai para anggotanya mengetahui dia sedang mengincar seorang cewek dari sekolah lain. Jaka akan di benci oleh para anggotanya yang memang sudah mengikat janji bahwa seluruh anggota tidak ada yang boleh berpacaran. Jika sampai terjadi maka mereka yang ketahuan berpacaran dengan cewek akan mendapat masalah dan terakhir di keluarkan dari komunitas geng BPTM. 

         "Bos, kemarin ada salah satu dari anggota kita yang di tantang SMA lain. Anggota kita di palak dan dihajar sampai babak belur. Mereka bilang bos di suruh datang. Adu kekuatan."

        "Siapa yang berani menantangku." balas Jaka sedikit tersinggung. 

        "Sekarang kita harus buat strategi," kata Joni. 

        "Siapa yang sudah jadi korban?" 

        "Dia," Joni menunjuk Hadi. 

        "Sini kau," ujar Jaka memanggil Hadi untuk menghadap.

          Hadi berjalan kikuk menghadap Jaka. Dia takut jika dia akan di hajar Jaka karena dia sudah kalah dari bertarung dengan musuhnya. 

          Jaka melihat beberapa luka lebam ditubuh Hadi. 

         "Kau anggotaku yang masih kelas 1. Aku baru melihatmu."

          Hadi mengangguk takut. Bagaimana tidak. Air muka Jaka selalu menunjukkan ekspresi tegang, kaku seperti batu stalagtit, dan juga garang. Wajahnya memang tampak tampan dan berwibawa. Membuat beberapa anggotanya menjadi segan. 

          "Jangan sampai kau yang buat masalah duluan. Jika sampai itu terjadi. Aku yang akan membuat perhitungan denganmu." Jaka berujar penuh penekanan. 

          "Dengar semua. Komunitas ini bukan untuk menantang tapi untuk di tantang. Kesatria dianggap kuat bukan karena mereka pandai menantang tapi bagaimana dia bisa mengalahkan penantang. Aku membuat komunitas ini untuk melindungi bukan untuk membuat masalah. Kalian jangan lupa itu. Jika ada yang melanggar aturan. Aku yang akan turun tangan langsung."

         "Dengar itu," Joni berseru mengimbuhkan kalimat Jaka. 

         "Bahkan kau juga. Tidak ada kecuali." Jaka mendaratkan pandangan pada Joni. 

         Joni terkesiap seketika. Saat melihat tatapan seolah menodongnya. 

        "Tentu saja tidak bos," Joni meringis.

         °°°°°°

         Ada yang berbeda di tiap hari Jaka sekarang. Terkadang di sela-sela jam yang berlalu tiba-tiba dia memikirkan Arum meski hanya satu menit. Rasa ingin bertemu dengan Arum selalu kembali datang. Entah mengapa rasa rindu itu selalu saja menjadi hal manis untuk Jaka. Mengingat wajah yang membias di semestanya itu membuat Jaka tersenyum-senyum sendiri. 

          Jaka merasakan jantungnya berdenyut keras. Seolah dia akan mati saat itu. Semakin dia berusaha memenuhi komitmen untuk tetap berada di komunitasnya semakin dia merasakan sakit. Akan sangat bahaya jika dia ketahuan menemui Arum secara diam-diam. Beberapa anggota yang merasa terkhianati akan mencelakai Arum. 

         Jaka mencari cara bagaimana dia bisa menemui Arum tanpa ada yang merasa curiga. Pertama dia telah kembali berbaur dengan teman-temannya. Jaka mencari cara kedua untuk bisa memenuhi hasrat rindunya walau hanya sekedar sapa. 

         Esok telah tiba. Jaka di berikan berita acara oleh asisten pribadinya si Joni. Dia memberitahukan bahwa Jaka harus datang ke markas yaitu kantin belakang sekolah. Akan ada rapat khusus karena sekolah lain sudah membuat masalah dengan salah satu anggota Jaka. 

         "Bos. Anak sekolah lain yang sudah membuat masalah dengan Hadi kembali lagi menghajar anggota kita. Mereka tidak hanya menghajar namun juga mengambil motornya." tandas Joni.

        "Bos mereka sebenernya gak hanya sekali atau dua kali mencelakai anggota kita. Tapi sudah berkali-kali dan yang paling parah adalah beberapa waktu dekat ini." ujar salah satu anggotanya yang lain. 

        "Iya bos, aku juga pernah di tantang saat sedang nongkrong di balai kota." imbuh lagi salah satu anggotanya. 

         "Aku gak tahu sekolah mana yang kalian maksud." Jaka bingung. Mereka hanya menyebutkan sekolah lain sejak kemarin. 

         Joni menanggapi dengan menyebutkan nama sekolah itu. Alangkah kagetnya Jaka saat yang menjadi musuhnya adalah siswa dari sekolah Arum. 

        Jaka sesaat terdiam. Otaknya seperti terkena granat dan meledak seketika. Jaka bingung. Tidak mungkin dia membuat masalah dengan siswa di sekolah Arum. Jika Arum tahu pasti dia tidak akan mau lagi bertemu dengannya.

         "Bos, kita samperin saja di sekolahnya." Joni usul. 

          Jaka terdiam mematung. Pikirannya mulai terguncang antara jawaban ya dan tidak. 

         "Jangan dulu. Kita cari cara lain. Bahaya jika kita datang ke rumah musuh." balas Jaka mencoba menenangkan dirinya sendiri. 

         Joni curiga. Sangat tidak biasa Jaka menolak untuk mendatangi musuhnya. Biasanya dialah yang paling semangat untuk memberikan serangan balasan. Kini Jaka sangat berbeda dari sebelumnya. 

        "Apa bos yang kita tunggu. Gak perlu pikir panjang. Mereka sudah banyak melukai anggota kita." seru salah satu anggotanya. 

         Jaka berteriak dalam hati. Dia berkata "ini gila gak mungkin aku kesana."

         Semua anggotanya mendesak. Pada akhirnya Jaka memilih mengiyakan. Dia masih memilih loyalitas bersama komunitasnya daripada memilih untuk bersembunyi dari kenyataan hatinya. Hari itu teman-temannya telah membuatnya berperang dengan hatinya sendiri. Rasa gelisah dan tidak nyaman mulai bersahut-sahutan membuat teriakan keras di kepalanya. Meski berat dia memilih berangkat menyerang siswa sekolah Arum. 

       Saat jam sekolah selesai. Mereka bergegas mendatangi tempat dimana Arum bersekolah disana. Dengan perasaan ragu, Jaka tetap berangkat ke sana. 

       Sesampainya di depan sekolah Arum. Semua anggota berjajar bersiap untuk tempur. Semua anggota masih memakai seragam lengkap putih abu-abu dan juga Jaka sebagai pemimpinnya. Jaka terus memilih bersembunyi di balik tubuh anggotanya dengan berpura-pura membuat strategi penyerangan dan mewaspadai sekitar. 

        Berselang kemudian musuh yang sudah ditunggu selama beberapa menit keluar. Sesaat semua anggota menyerang. 

       Beberapa murid perempuan yang terkejut lari berhamburan. Jaka ada di tengah-tengah pertempuran berharap jika dia tidak akan bertemu Arum. 

        Saat sedang ramai-ramainya. Sesuatu yang Jaka takutkan terjadi. Arum keluar dengan wajah panik dan ketakutan. Dia yang tidak tahu akan terjadi hal tersebut lari bingung sampai dia jatuh di kerumunan perkelahian. 

        Melihat itu. Jaka berlari seketika. Topi yang menutupi wajahnya dia copot. Dari sisi belakang Jaka memeluk tubuh Arum dan menutupi kepala Arum dengan topinya sampai mata arum tak bisa melihat siapa dia. Jaka bergegas cepat membawa Arum pergi. Arum hanya mengikuti langkahnya tanpa bisa melihat wajah jaka. 

         Jaka membawa Arum sampai keluar dari kerumunan itu. Dan berhenti di sebuah pohon besar yang menutupi mereka berdua. Jaka sesaat melihat wajah separuh dari Arum. Mereka berdua saling berhadapan. Namun, kediaman Jaka tak bisa membuat Arum tahu siapa cowok yang ada di depannya. 

        "Kau siapa?" Arum mencoba bertanya dengan mata tertutup topi. 

        Jaka terus diam. Jantungnya sesaat menderu dengan kencangnya. Nafasnya mulai memburu sesaat menatap wajah Arum. Dia merasa menjadi cowok tak berguna yang sudah hampir mencelakai cewek yang dia taksir.

       "Terima kasih." ujar Arum seraya mencoba meraba dada Jaka. 

       Mendapat rabaan dari tangan Arum. Jaka semakin merasakan darahnya mengalir dengan cepat. Dia memandang tangan Arum yang menyentuh dadanya. Jaka mulai memegang tangan Arum dan menjauhkannya dari tubuhnya. Jaka tetap menahan sisi tangan yang lain di atas kepala Arum agar topi itu tidak terbuka. 

      Hanya hitungan detik. Jaka berlari dan Arum tidak tahu siapa cowok yang sudah menolongnya keluar dari kerumunan itu. 

      Arum hanya bisa mengenali sisa aroma parfum yang menguar di udara. Perlahan dia mencoba mengingat aroma yang pernah dia kenali itu. 

       Namun, Arum kembali tidak peduli. Banyak cowok yang menggunakan parfum yang sama. Sementara jaka masih bersembunyi untuk memastikan Arum sudah benar-benar pergi. Lalu saat Arum terlihat sudah meninggalkan tempat itu. Jaka mulai beraksi bertarung keras seperti singa di hutan rimba yang lapar akan pertarungan. 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dunia Tiga Musim
38      13     0     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
SILENT
65      7     0     
Romance
Tidak semua kata di dunia perlu diucapkan. Pun tidak semua makna di dalamnya perlu tersampaikan. Maka, aku memilih diam dalam semua keramaian ini. Bagiku, diamku, menyelamatkan hatiku, menyelamatkan jiwaku, menyelamatkan persahabatanku dan menyelamatkan aku dari semua hal yang tidak mungkin bisa aku hadapi sendirian, tanpa mereka. Namun satu hal, aku tidak bisa menyelamatkan rasa ini... M...
With you ~ lost in singapura
5      5     0     
Fan Fiction
Chaeyeon, seorang siswi SMA yang sangat berani untuk pergi menyusul Tae-joon di Paris. Chanyeol, seorang idol muda yang tengah terlibat dalam sebuah skandal. Bagaimana jika kedua manusia itu dipertemukan oleh sebuah takdir?
SarangHaerang
24      15     0     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
Mata Senja
4      3     0     
Romance
"Hanya Dengan Melihat Senja Bersamamu, Membuat Pemandangan Yang Terlihat Biasa Menjadi Berbeda" Fajar dialah namaku, setelah lulus smp Fajar diperintahkan orangtua kebandung untuk pendidikan nya, hingga suatu hari Fajar menemukan pemandangan yang luarbiasa hingga dia takjub dan terpaku melihatnya yaitu senja. Setiap hari Fajar naik ke bukit yang biasa ia melihat senja hingga dia merasa...
Sang Penulis
267      111     0     
Mystery
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat menggambarkan sebuah kejadian di masa depan. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dan tak ada juga yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat merusak kehidupan seseorang. Tapi, yang paling tak disangka-sangka adalah penulis tulisan itu sendiri dan alasan mengapa ia menuliskan tulisan i...
Simbiosis Mutualisme seri 1
198      89     0     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Delilah
136      73     0     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
When You're Here
49      33     0     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Annyeong Jimin
418      152     0     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin