Read More >>"> Semanis Rindu (Part 5 Perkelahian Antar Geng) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semanis Rindu
MENU
About Us  

 

        Perlahan matahari terbenam di ufuk barat. Meninggalkan jejak-jejak jingga di bagian langit biru. Semua orang berlalu lalang untuk pulang dan segera sampai rumah. Namun, Arum masih saja bekerja demi meraup uang untuk menghidupi keluarganya. 

        Di bagian lain. Jaka, si cowok remaja yang hidup berkecukupan itu selalu membuat onar dan masalah untuk dirinya sendiri. Ibu Indri sebagai orang tuanya sudah tidak sanggup lagi mengendalikan kenakalan putranya. Hanya sebuah doa yang terpanjat dan juga nasehat-nasehat yang terlontar dari bibirnya berharap bisa merubah sikap Jaka. Akbar apa lagi. Dia selalu asyik dengan dunianya sendiri tanpa mengerti ibunya sungguh merindukannya yang tak pernah pulang kerumah. 

       Sebrutal apapun Jaka. Dia tetap selalu memprioritaskan ibunya. Itulah Jaka, cowok berandalan yang masih punya hati. 

       Menjelang sore. Jaka dan juga teman-temannya berkumpul di pinggiran kota. Mereka berencana melakukan serangan pada siswa SMA lain. Sekitar 20 orang telah berkumpul menunggu musuh mereka datang. Jaka dan Joni berada di depan. Sedangkan seluruh motor di parkirkan di pinggir jalan. 

        Semua orang yang lewat kembali memutar arah. Mereka takut perkelahian itu akan melukai mereka. Beberapa angkot pun juga kembali memutar arah. 

        Geng Jaka cukup terkenal di kota malang. Geng pembuat onar. Pada tahun krisis moneter itu. Polisi tak lagi memandang keonaran yang dibuat anak-anak remaja. Mereka lebih fokus dengan keonaran yang dibuat mahasiswa di seluruh kota. Bahkan keonaran yang dibuat jaka beserta gengnya sering luput dari sorotan polisi. 

         "Bos, Nanti kita habisi langsung ketuanya." kata Joni.

         "Dia lawanku," balas Jaka dingin. 

         "Jam berapa ini?" Joni bertanya pada anggota yang lain. 

         Begitu noraknya. Joni sebagai asisten bos geng tidak memiliki jam tangan. 

         "Jam 6 Jon," teriak salah satu anggotanya. 

         "Jam segini, kenapa mereka belum muncul. Dasar banci," celetuk Joni. 

          "Tunggu saja," tanggap Jaka. 

          Mereka terus menunggu sampai pukul 7 malam. Mereka sudah mulai jenuh. Menganggap musuhnya tak berani menghadapi mereka.

          Saat itu. Arum sedang perjalanan pulang menaiki angkot jurusan malang kota lama. Bersama beberapa penumpang yang lain sekitar 6 orang di dalamnya. 

         Mereka saling berbincang soal krisis moneter tahun itu. 

        "Di mana-mana onar. Mahasiswa banyak yang mati. Keonaran anak-anak muda lolos dari sorotan polisi. Mau jadi apa negeri ini." celetuk salah seorang penumpang laki-laki disamping Arum. 

         "Adek masih SMA?" tanya penumpang laki-laki itu. 

         Arum mengangguk. 

         "Kamu jadi anak SMA jangan ikut-ikutan remaja yang selalu bikin onar. Anak SMA sekarang benar-benar rusak."

          Arum tersenyum saja mendengar itu. 

          "Kamu malam-malam begini kenapa baru pulang. Masih pakai seragam pula." tanyanya lagi. 

          "Saya kerja pak seusai pulang sekolah." 

          Laki-laki itu menggeleng-geleng.

           "Kamu masih muda tapi sudah mau bersusah payah. Kerja apa?" 

            "Jadi guru les pak," jawab Arum tegas. 

            "Ini, contoh remaja yang baik. Mampu menjadi pengaruh baik untuk orang lain. Semangat dek," pria itu tersenyum. 

            Saat obrolan sedang terjadi. Tiba-tiba angkot berhenti mendadak. Semua orang panik melihat keramaian di tengah jalan. Terlihat anak-anak SMA sedang tawuran. 

           Semua penumpang memilih turun dan lari daripada kena amukan anak-anak SMA yang brutal itu. 

           "Dek lari," kata penumpang laki-laki itu. 

           Clarrrr.... 

           Lemparan batu melesat depat di depan Arum. Kaca itu pecah saat Arum belum sempat keluar. Sopir sudah berlari keluar dari angkot. Hanya arum yang masih tertinggal dan berusaha lari. 

           Arum meringkuk takut berada dalam keramaian itu. Kerusuhan dimana-mana. Anak remaja lempar batu sana sini, berkelahi saling memukul dan menendang. Arum terus terdiam di pinggiran angkot jongkok dan memeluk lututnya. 

         Dia bergetar takut. 

         Di seberang jalan. Jaka melihat Arum yang kekuar dari angkot dan meringkuk takut. Saat itu Jaka sedang berkelahi dengan ketua geng lain. Sekejap Jaka berlari menuju Arum. Dia ingin menolong Arum dari amukan para dua anggota geng yang berkelahi sembarangan. 

         "Arum," Jaka memegang pundak Arum. 

         Arum mendongak melihat Jaka. 

         "Ikut aku," kata Jaka. 

          Tangan Jaka menarik tangan Arum. Tubuh Arum di tutupi jaket jeans miliknya agar tidak terkena lemparan batu secara langsung. Mereka berlari keluar menerobos keributan yang ada. Joni, melihat Jaka yang sedang berlari merangkul seseorang yang di kerubuti jaket jeans milik Jaka. Joni, sempat ingin mengejar Jaka namun dia terhantam keras di tubuhnya hingga dia tersuruk ketanah. 

          Saat berada di sebuah bangunan toko. Jaka meminta Arum bersembunyi. Salah satu anggota musuh geng lain itu berlari hendak menyerang Jaka. 

          "Arum sembunyi," seru Jaka. 

          Prak....jaka terkena pukulan kayu di punggungnya. 

          Jaka berang. Dia merebut kayu itu dan membalas memukul musuhnya bertubi-tubi. Musuh jaka masih kuat. Dia melayangkan pukulan tepat di bibirnya hingga merobek bibir Jaka dan mengucurkan darah segar dari mulutnya. 

        Jaka terus membalas satu pukulan musuhnya dengan pukulan lain yang berkali-kali. Hingga musuhnya terjatuh dan tidak sanggup lagi berdiri. 

        "Ayo Arum, pergi." Jaka menarik tangan Arum. 

        Mereka berdua lari keluar dari kerumunan keributan di jalan itu. Akhirnya Jaka mengantarkan Arum pulang sampai di sebuah gang. 

         "Jak, makasih sudah nolongin aku." kata Arum. 

         "Gak masalah. Sudah seharusnya."

         "Kamu kenapa ada di sana?" 

         Jaka mulai gelagapan. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa yang membuat keributan adalah geng miliknya. 

         "Em...t-tadi gak sengaja lewat aja," jawabnya agak terpatah-patah. 

          "Bibirmu, berdarah." Arum melihat ke wajah Jaka yang tampak memar-memar. 

          "Biarkan saja," balas Jaka. 

          Arum menyodorkan sapu tangan miliknya untuk Jaka. 

          "Bersihkan darah itu," perintah Arum. 

          Jaka hanya menerima sapu tangan itu dan menggenggam dalam tangannya. 

          "Aku pergi dulu," Arum mulai masuk ke dalam gang menuju rumahnya. 

          Entah mengapa. Jaka senang bertemu dengan Arum meski dalam keadaan yang tidak tepat. 

         Hatinya mulai merasakan gelenyar bahagia yang merayapi seluruh tubuhnya. Sel-sel darahnya yang memanas di ubun-ubun sekejap berubah menjadi sejuk. Hatinya kini mengajaknya berdamai. Matanya yang setajam belati itu terus memandangi arum yang mulai hilang di telan jarak. 

        "Arum," katanya lirih. Lalu Jaka berbalik dan pergi. 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Journey is Love
16      9     0     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
KAFE IN LOVE
41      20     0     
Romance
Ini adalah cerita mengenai Aura dan segudang konfliknya bersama sahabatnya Sri. Menceritakan Kisah dan polemik masa-masa remajanya yang dia sendiri sulit mengerti. belum lagi, kronik tentang datangnya cinta yang tidak ia duga-duga. Lalu bagaimanakah Aura menyelesaikan konflik-konflik ini? Dan bagaimanakah akhir kisah dari cinta yang tak diduga?
When I Was Young
69      48     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Salendrina
30      21     0     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
5      5     0     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
To Be Feminine
14      10     0     
Romance
Seorang gadis adalah sosok yang diciptakan Tuhan dengan segala kelembutan dan keanggunannya. Tapi... Apa jadinya kalau ada seorang gadis yang berbeda dari gadis biasanya? Gadis tangguh yang bisa melukai siapa saja. Lee Seha bukan seorang gadis biasa. Sekali mengangkat tangan seseorang akan terluka. Dan orang itu adalah sahabatnya. Sebuah janji terjalin dan menuntunnya pada perubahan baru da...
AMORE KARAOKE
195      98     0     
Romance
Dengan sangat berat hati, Devon harus mendirikan kembali usaha karaoke warisan kakeknya bersama cewek barbar itu. Menatap cewek itu saja sangat menyakitkan, bagaimana bila berdekatan selayaknya partner kerja? Dengan sangat terpaksa, Mora rela membuka usaha dengan cowok itu. Menatapnya mata sipit saja sangat mengerikan seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, bagaimana dia bisa bertahan mempunyai ...
Dear, My Brother
0      0     0     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
Dear Vienna
4      4     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
Power Of Bias
3      3     0     
Short Story
BIAS. Istilah yang selalu digunakan para penggemar K-Pop atau bisa juga dipakai orang Non K-Pop untuk menyatakan kesukaan nya pada seseoraang. Namun perlu diketahui, istilah bias hanya ditujukan pada idola kita, atau artis kesukaan kita sebagai sebuah imajinasi dan khayalan. Sebuah kesalahan fatal bila cinta kita terhadap idola disamakan dengan kita mencitai seseorang didunia nyata. Karena cin...