Read More >>"> Abay Dirgantara (10 : Diam-Diam Menghanyutkan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Abay Dirgantara
MENU
About Us  

Serina tersenyum cerah ketika mendapati nilai matematikanya paling besar di antara yang lain. Sedangkan Abay hanya memasang wajah datar. Padahal ia termasuk ke dalam siswa yang mendapatkan nilai paling kecil di kelasnya.

“Bay!” seru Serina menuju bangku Abay.

Abay hanya bergumam saja.

“Ke kantin yuk?” ajaknya dengan nada riang.

Abay menoleh dan menaikan satu alisnya. “Tumben ngajak,”

“Nggak mau ditraktir nih?” katanya jahil.

“Serius?!” Abay tidak percaya.

Serina memainkan kedua alisnya naik turun. Lalu tanpa banyak basa-basi Abay bangkit dan keduanya melesat menuju kantin. Sesampainya di kantin Serina langsung memesan bakso. Sedangkan Abay disuruh menjaga meja agar tidak ditempati orang lain. Abay mengedarkan pandangan ke sekeliling. Seketika ia melihat Zoella yang sedang berjalan sendirian di kantin.

“ZOELLA!” teriak Abay tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang di kantin.

Zoella berhenti dan menatap Abay sengit. Kenapa sih manusia ini selalu bikin malu? Zoella pun kembali melangkah. Namun Abay malah terus meneriaki namanya. Zoella yang merasa geram akhirnya langsung menghampiri Abay.

“Berisik banget sih lo!” kesal Zoella, namun dengan suara yang ia pelankan.

Abay malah terkekeh. “Sendirian aja, gabung napa gabung. Kalau udah mati kan nggak bisa gabung,”

“Nyebelin banget sih lo!” Zoella memukul Abay refleks

Abay sama sekali tidak mengaduh kesakitan. Pukulan Zoella itu nggak ada apa-apanya dibanding dengan pukulan Serina. “Udah, gabung aja,”

“Ogah.”

“Idih, nggak boleh gitu dong sama calon jodoh,” sahut Abay iseng.

Baru saja ingin memukul Abay, ternyata Serina datang dengan membawa dua mangkok bakso dan dua es teh manisnya.

“Lagi pacaran ternayat,” desisnya yang pasti terdengar oleh keduanya.

“Hah? Siapa? Gue? Gue bukan pacar dia!” Zoella membantah karena tidak terima dengan pernyataan Serina.

Serina hanya mengedeikkan bahunya lalu mulai makan. Tanpa menawari Zoella di sana.

“Kenalan dulu dong, masa jutek-jutekan sih,” ucap Abay pada keduanya.

Keduanya pun sontak menoleh pada Abay dan kompak memutar bola matanya. Tapi ternyata kali ini Zoella yang mengulurkan tangan kanannya lebih dulu.

“Zoella Alexia, 11 IPA 6. Lo?”

Serina menjabat tangan itu. “Serina Riandra, 11 Bahasa 2.”

Lalu setelah itu Zoella memalingkan wajahya dan Serina kembali makan.

“Zoe, nggak mau makan?” tanya Abay dan Zoella menggeleng. “Mau makan berdua sama gue? Atau mau disuapin?”

Zoella dan Serina sontak menoleh pada Abay dan memasang tampang jijiknya. Zoella yang memang merasa tidak enak akhirnya beranjak untuk pergi dari sini.

“Mau ke mana?” tanya Abay. Astaga, manusia ini kenapa cerewet banget sih!

“Menjauh dari lo.” Balasnya singkat lalu pergi begitu saja. Membuat Serina sedikit terkekeh melihat tamoang Abay yang melas.

Zoella sudah pergi jauh. Dan kini giliran Serina yang bersuara. “Lo suka?”

“Enggak lah, baru juga kenal,” jawab Abay lugas.

“Bukan sama dia. Tapi sama temannya.”

Seketika Abay mengentikan gerakan makannya. Serina yang melihat itu menyeringai.

“Haha, ternyata benar,”

Abay menatap Serina yang kini sudah memalingkan wajahnya dan melanjutkan makannya. “Ngomong apa sih Na? Lo kan tahu, gue sayangnya sama lo,”

Serina menghentikan makannya lalu menatap Abay dengan senyuman pahitnya. “Nafsu makan gue jadi hilang,” lalu Serina langsung meninggalkan Abay entah ke mana.

Abay mengusap wajahnya kasar. Salah apalagi dirinya? Lagipula, memang benar kan kalau Serina itu kesayangannya Abay dan mamihnya. Tapi... Abay akui memang ia juga menyukai Bulan. Abay juga yakin tidak ada yang tahu hal itu kecuali dirinya dan Bintang. Bintang pun tidak akan memberitahu siapa-siapa.

***

Bulan mendengus kesal ketika menemukan beberapa tangkai bunga yang berserakan di bawah lokernya. “Mel! Siapa sih yang naro beginian? Dikira gue kuburan apa ya! Lagian, gue kan alergi bunga!” dengusnya.

Melan mengambil bunga-bunga itu. “Ya udah, buat gue aja gimana?”

Bulan memutar bola matanya. “Ih! Gak usah! Buang aja!”

“Gak boleh begitu Bulan! Ini kan juga dibeli pakai uang!” Melan malah memarahi Bulan balik.

“Ah, ya udahlah. Ambil aja tuh, bawa sama lo,” katanya pasrah. Melan pun tersenyum bahagia dan membawa bunga-bunga itu.

Diperjalanan menuju kelasnya, tidak sengaja Bulan melihat Buntang sedang berjalan juga bersama dengan Abay dan Rayhan. Bulan sudah menampilkan sneyum bahagianya. Sedangkan Melan kini memasang wajah panik dan langsung memegang tangan Bulan.

“Bul, puter balik yuk. Gak usah lewat sini,” katanya sudah memohon-mohon.

Bulan melepaskan tangan Melan. “Ogah ah! Tutupin aja muka lo pake bunga. Rayhan nggak bakal ngenalin kok,”

“Tapi dia kan tetap bis—”

“Halo Bintang!” belum juga Melan selesai bicara, Bulan sudah berlari menghampiri mereka semua. Alhasil Melan pun ikut menghampiri.

“Eh, ada Si Sayang,” celetuk Rayhan yang sudah dipastikan untuk Melan. Namun Melan malah memutar bola matanya sebal.

“Bintang mau ke mana?” tanya Bulan dengan manis. Padahal tadi Bulan sangat kesal karena ada yang memberinya bunga.

“Kelas.” Jawab Bintang ketus. Abay dan Rayhan yang berada di samping Bintang langsung menyenggol Bintang dengan kompak. Kebetulan memang posisi Bintang berada di tengah.

“Bareng yuk sama Bulan, mau nggak?”

“Enggak.”

“Kok enggak? Emang kenapa?”

“Ribetin.”

“TANG!” seru Abay dan Rayhan kompak. Bintang lalu menatap sinis keduanya bergantian. Lalu ia berjalan lebih dulu meninggalkan mereka semua. Bulan yang melihat Bintang pergi langsung saja mengejarnya. Tidak peduli dengan Melan yang sudah memasang wajah betenya.

“Wah, kayaknya saingan aku makin banyak ya? Bunga dari siapa aja tuh?” celetuk Rayhan memperhatikan bunga yang Melan bawa.

Melan tidak membalas ucapan Rayhan. Ia malah berjalan lebih dulu meninggalkan mereka. Rayhan pun tak tinggal diam. Ia mengejarnya begitu juga dengan Abay. Abay nggak mau merasa sendiri. Walaupun udah terbiasa sih.

“Bunga lo?” tanya Abay.

Melan menggeleng. “Sebenarnya sih punya Bulan. Tapi, dia kan alergi bunga. Jadi, ya gitu deh, daripada dibuang mendingan gue rawat aja,” jelas Melan.

Abay mengangguk mengerti. Sedangkan Rayhan sedang memasang wajah masamnya. “Kamu kok malah ngomong panjang sama Abay sih? Giliran sama calon jodoh nggak mau ngomong, maunya apa sih?”

Melan berhenti mendadak. Membuat keduanya ikut berhenti.

“Maunya, lo pergi jauh-jauh dari kehidupan gue. Musnah gitu, biar gue bisa tenang tanpa lo,” katanya lalu menghentakan kakinya dan pergi meninggalkan keduanya.

Rayhan mengelus dadanya. “Pedes banget, elah,”

Abay menoyor kepala Rayhan. “Makanya sadar diri!”

“Sadar diri kenapa?”

“Udah tahu ditolak, masih aja ngarepin,” lalu Abay pergi meninggalkan Rayhan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dua Sisi
136      97     0     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
Sekotor itukah Aku
482      262     0     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
Aku dan Dunia
11      11     0     
Short Story
Apakah kamu tau benda semacam roller coaster? jika kamu bisa mendefinisikan perasaan macam apa yang aku alami. Mungkin roller coaster perumpamaan yang tepat. Aku bisa menebak bahwa didepan sana ketinggian menungguku untuk ku lintasi, aku bahkan sangat mudah menebak bahwa didepan sana juga aku akan melawan arus angin. Tetapi daripada semua itu, aku tidak bisa menebak bagaimana seharusnya sikapku m...
Silver Dream
265      151     0     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
Memoria
7      7     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
Night Wanderers
347      198     0     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...
A Ghost Diary
101      72     0     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
RAHASIA TONI
1300      474     0     
Romance
Kinanti jatuh cinta pada lelaki penuh pesona bernama Toni. Bukan hanya pesona, dia juga memiliki rahasia. Tentang hidupnya dan juga sosok yang selalu setia menemaninya. Ketika rahasia itu terbongkar, Kinanti justru harus merasakan perihnya mencintai hampir sepanjang hidupnya.
He Used to be a Crown Prince
78      53     0     
Romance
Pacar Sera bernama Han Soo, bintang instagram terkenal berdarah campuran Indonesia-Korea. Han Soo hidupnya sederhana. Setidaknya itulah yang Sera kira hingga Xuan muncul di kehidupan mereka. Xuan membenci Han Soo karena posisinya sebagai penerus tunggal kerajaan konglomerat tergeser berkat ditemukannya Han Soo.
Strawberry Doughnuts
32      26     0     
Romance
[Update tiap tengah malam] [Pending] Nadya gak seksi, tinggi juga kurang. Tapi kalo liat matanya bikin deg-degan. Aku menyukainya tapi ternyata dia udah ada yang punya. Gak lama, aku gak sengaja ketemu cewek lain di sosmed. Ternyata dia teman satu kelas Nadya, namanya Ntik. Kita sering bertukar pesan.Walaupun begitu kita sulit sekali untuk bertemu. Awalnya aku gak terlalu merhatiin dia...