Read More >>"> Kaichuudokei (Epilog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kaichuudokei
MENU
About Us  

            Diantara keriuhan dan keramaian festival tanabata Aika berkali-kali berjinjit serta mendongakkan kepala supaya dapat melihat lebih tinggi wajah orang-orang di sekitarnya. Walaupun sering kali terdorong arus para pengunjung dirinya masih mengejar sebuah bayangan yang hampir tak terlihat dimatanya.

            Dalam pikirannya ia kembali mengingat sesuatu yang hampir terlupakan. Jika dua tahun yang lalu ia pernah mengalami amnesia disosiatif hingga berada di rumah sakit untuk perawatan serta melakukan hipnosis untuk mengingat kembali siapa dirinya. Sayangnya ia tak dapat mengingat kejadian yang membuat dirinya trauma. Sekarang ia sadar bahwa dirinyalah yang sebenarnya menolak untuk mengingat penyebab amnesianya. Pihak Exters tak pernah melakukan penghapusan ingatan mengenai hal itu padanya. Dan Yuuki hanya membuat dirinya supaya lebih tenang dan tertidur dengan kemampuannya, ia tak pernah tega untuk menghapus ingatan adik yang disayanginya.

            Bayangan demi bayangan dari memorinya yang telah lama terkubur entah di mana kini telah muncul kepermukaan. Meski dadanya terasa berat untuk bernapas dan matanya mulai buram oleh air mata dirinya masih terus mencari. Tak ingin melewatkan sedikitpun waktu seperti yang telah dilewatkannya selama ini. Dia menungguku. Selama ini. Pikirnya.

            Kini bayangan yang dirinya cari telah benar-benar menghilang dari pandangannya.

            Lelah mencari dan hampir putus asa, Aika berteriak ditengah orang banyak, “Haru!!!” dengan kerasnya. Tetapi tidak ada seorangpun yang datang padanya. Orang-orang yang menoleh padanya kemudian kembali berlalu lalang. Menunggu peluncuran kembang api yang akan dilakukan beberapa menit kemudian sembari berjalan mencari tempat terbaik untuk melihatnya.

            Saat itu Aika merasakan insting dan perasaannya bekerja dengan sendirinya dalam keadaan maksimal. Dan ia terkejut akan sesuatu. Refleks tangannya yang kecil itu meraih bagian ujung belakang pakaian seseorang yang berjalan melewati di sampingnya. Walaupun sedikit berbeda tapi aku tau ini kau... batinnya mengingat bau pakaian dan punggung yang pernah pergi menjauh darinya.

            Tapi kalau seperti ini bukankah sebenarnya aku yang selama ini telah pergi? Jadi...

            “Tadaima, Sei.” Ucapnya dengan tangan yang masih memegangi pakaian seorang pria di depannya.

            “Okaeri.” Pria itu menoleh sembari tersenyum padanya.

            Angin musim panas berhembus. Meniup kertas-kertas harapan para pengunjung serta hiasan-hiasan pohon bambu sepanjang jalan diadakannya festival tanabata.

            Di salah satu ranting yang berdekatan itu dua buah harapan tertulis,

            Masa lalu akan terus melihat masa depan. Karena, bukankah masa depan membutuhkan masa lalu supaya ia ada? Aku harap kita bisa bertemu di sana, di masa depan.

            Aku tidak akan lagi menunggu waktu yang tepat. Sebaliknya, aku akan membuat waktu menjadi tepat. Untuk mencarimu lalu bertemu denganmu.

            Malam itu langit musim panas cerah dan bintang vega, bintang altair, serta bima sakti terlihat dengan jelas. Seperti dalam dongeng tanabata, malam ini kawanan burung kasasagi merentangkan sayap mereka, membentuk sebuah jembatan untuk mempertemukan Orihime dan Hikoboshi di atas sungai Amanogawa yang memisahan keduanya.

###

            Di sebuah pemakaman seorang anak lelaki berjalan sembari mencari sesuatu dengan menengok ke sekeliling. Lalu berlari kecil ke arah seorang anak lelaki yang lain sambil tersenyum lega.

            “Kau di sini rupanya. Aku mencari berkeliling dan memanggilmu.” Kata si anak lelaki pertama.

            “Sudah tau. Suaramu berisik sekali tadi!” Kata anak lelaki kedua melihat arah belakang tanpa melihat lawan bicaranya.

            “Apa yang kau lihat?” anak lelaki pertama ikut melihat ke mana mata teman bicaranya tertuju.

            “Tidak ada.” Katanya kembali melangkah diantara nisan makam.

            “Sepertinya kau juga akan pergi ke suatu acara pemakaman di tahunmu. Siapa yang meninggal? Pakaianmu itu_”

            “Ya, ampun, diamlah.”

            Anak lelaki pertama tersenyum masam, tapi tanpa sadar ia telah melanjutkan, “Wah, ke mana perginya nenek? Dia kembali lebih dulu, ya?! wajahnya juga tampak sedih, ada apa dengan nenek?” tanya si anak lelaki pertama tanpa memperhatika lawan bicaranya yang sudah mulai geram.

            “Berhenti memanggil adikku nenek! Mao itu baru 13 tahun dan masih cengeng.”

            “Iya, iya. Baiklah. Oh! hey, apa kau baru saja bertemu lagi dengan anak lelaki yang kita bawa ke rumah sakit masa depan itu? Aku heran kenapa kau mau melakukannya. Karena insiden yang terjadi padanya Exters ditutup dan menjadi agen travel wisata biasa, lalu kau menolongnya dan membuatnya hidup kembali?! Apa kau memang berniat mengubah takdir anak lelaki itu?”

            “Benar-benar mirip Mao! Lagi pula sebelumnya dia memang belum mati.” gumam si anak lelaki kedua geram. “Hei, You, kau sudah melihatnya , kan?! sekitar dua jam yang lalu saat kita baru sampai dirumah sakit itu? bagian bawah tubuhku?”

            Dia mengingat-ingat, “Tentu saja, itu peristiwa menarik yang menegangkan sekaligus seram! Kau mengambang! Oh, maksudku tembus pandang! Tunggu,” katanya menghentikan langkah dan berpikir, “jadi maksudmu kau akan menghilang jika kita tidak melakukannya?” tanya anak lelaki pertama polos.

            “Bodoh sekali kau baru mengerti situasinya sekarang.”

            “Kalau begitu aku juga?”

            “Haahhh.... sudahlah, cepat kau temukan apa yang kau cari dan segera kembali ke masamu. Dan jangan pernah lagi menggunakan mesin waktuku atau mendekati lotengku! Itu privasi!!”

            “Ch! Kau sendiri yang membuatnya. Kalau sudah dibuat kenapa tidak boleh dipakai?!!” You melihat lawan bicaranya sambil mendengus kesal, dengan pandangan dingin dari lawan bicaranya yang tampak ia kenal. “Apa?! Saat ini kita ada diumur yang hampir sama, tau! Hey, jangan mengabaikanku, tunggu!” katanya berjalan mengejar dengan masih terus berbicara.

            “Kau ini, sebenarnya umurmu baru 14 tahun, kan?! Kau mungkin bisa menipu orang lain tapi tidak padaku.” kata anak lelaki kedua dengan tatapan dingin, “berhenti mengikutiku! Sana pergi sendiri!”

            “Huh! Dasar! Memangnya kenapa kalau aku baru 14 tahun?! Cuma selisih 3 tahun apa bedanya? Tadi aku kan sudah membantumu, berterimakasihlah sedikit!”

            “Berisik. Memangnya siapa yang tadi menawarkan diri dengan memaksa?!”

            “Ternyata kau bisa banyak bicara juga. Apa mengobrol denganku terasa menyenangkan? perangaimu itu buruk, pasti sedikit yang mau mengobrol denganmu, kan? Apa kau punya teman? Kakek...” kata You menggoda.

            “Dasar bocah sialan!”

            Dan perdebatan kecil itu masih terus terjadi hingga keduanya saling memasukkan roda gigi kecil pada jam saku mereka masing-masing dan menghilang. Berpisah diantara sepinya pemakaman yang berkabut serta matahari yang mulai memperlihatkan diri menggantikan fajar seutuhnya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Switched A Live
92      74     0     
Fantasy
Kehidupanku ini tidak di inginkan oleh dunia. Lalu kenapa aku harus lahir dan hidup di dunia ini? apa alasannya hingga aku yang hidup ini menjalani kehidupan yang tidak ada satu orang pun membenarkan jika aku hidup. Malam itu, dimana aku mendapatkan kekerasan fisik dari ayah kandungku dan juga mendapatkan hinaan yang begitu menyakitkan dari ibu tiriku. Belum lagi seluruh makhluk di dunia ini m...
Antara Jarak Dan Waktu
340      167     0     
Romance
Meski antara jarak dan waktu yang telah memisahkan kita namun hati ini selalu menyatu.Kekuatan cinta mampu mengalahkan segalanya.Miyomi bersyukur selamat dari maut atas pembunuhan sang mantan yang gila.Meskipun Zea dan Miyomi 8 tahun menghilang terpisah namun kekuatan cinta sejati yang akan mempertemukan dan mempersatukan mereka kembali.Antara Jarak Dan Waktu biarkan bicara dalam bisu.
Kinanti
0      0     0     
Romance
Karena hidup tentang menghargai yang kamu miliki dan mendoakan yang terbaik untuk masa nanti.
Kamu VS Kamu
67      45     0     
Romance
Asmara Bening Aruna menyukai cowok bernama Rio Pradipta, si peringkat pertama paralel di angkatannya yang tampangnya juga sesempurna peringkatnya. Sahabatnya, Vivian Safira yang memiliki peringkat tepat di bawah Rio menyukai Aditya Mahardika, cowok tengil yang satu klub bulu tangkis dengan Asmara. Asmara sepakat dengan Vivian untuk mendekatkannya dengan Aditya, sementara ia meminta Vivian untu...
Petrichor
133      90     0     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Comfort
35      28     0     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
Zona Erotis
12      12     0     
Romance
Z aman dimana O rang-orang merasakan N aik dan turunnya A kal sehat dan nafsu E ntah itu karena merasa muda R asa ingin tahu yang tiada tara O bat pelipur lara T anpa berfikir dua kali I ndra-indra yang lain dikelabui mata S ampai akhirnya menangislah lara Masa-masa putih abu menurut kebanyakan orang adalah masa yang paling indah dan masa dimana nafsu setiap insan memuncak....
Sibling [Not] Goals
37      33     0     
Romance
'Lo sama Kak Saga itu sibling goals banget, ya.' Itulah yang diutarakan oleh teman sekelas Salsa Melika Zoe---sering dipanggil Caca---tentang hubungannya dengan kakak lelakinya. Tidak tau saja jika hubungan mereka tidak se-goals yang dilihat orang lain. Papa mereka berdua adalah seorang pencinta musik dan telah meninggal dunia karena ingin menghadiri acara musik bersama sahabatnya. Hal itu ...
Nadine
140      86     0     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Everest
75      52     0     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...